Dia hanya laki-laki miskin yang bekerja sebagai office boy di perusahaan salah satu keturunan keluarga Hillatop, satu tawaran mengejutkan datang dari Nona CEO dimana dia bekerja.
"Menikah dengan ku dan buat kesepakatan bersama, aku akan membayar mahal diri mu juga akan memastikan seluruh keluarga mu hidup terjamin hingga hari tua"
Gadis cantik yang bola mata nya menyimpan banyak hal yang tidak dia pahami tersebut menawarkan kontrak pernikahan pada nya yang berada dalam keadaan terdesak.
Adik yang harus menjalankan operasi juga ibu yang sakit-sakitan membuat dia berpikir dengan keras atas tawaran tersebut.
*****
Selamat datang di series keturunan keluarga Hillatop, update rutin tiap hari yah Mak💋❤️.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah dalam diam
Apa kamu percaya?,
Dua orang dengan gender berbeda berada pada 1 ruangan dengan penampilan sedikit acak-acakan dan pakaian yang tidak baik-baik saja, tidak melakukan apa-apa?!.
Bola mata Queen W menatap lurus kearah depan nya, melihat pakaian tunangan nya berantakan dengan jas yang dilempar entah kemana dan kancing kameja yang terbuka beberapa buah juga resleting celana yang ikut terbuka. Ginanda teman baiknya terlihat gelagapan, mencoba untuk merunduk dan meraih jas milik Leon yang berserakan di lantai, tanpa tahu malu perempuan tersebut berkata.
"Aku membantu Leon melepas pakaian nya, sebentar lagi akan menemui kamu, ternyata kamu lebih dulu datang kemari, Queen." Seperti tanpa dosa perempuan tersebut bicara, memungut jas dengan cepat lalu berbalik, membenahi diri kemudian mencoba menarik nafasnya panjang lantas berbalik kearah Queen W dengan cepat.
Queen W sama sekali tidak bergeming, menatap dua orang tersebut dalam tatapan datar seperti biasanya, dia melirik kearah Leon yang buru-buru mencari celana miliknya, laki-laki tersebut masih pura-pura berkata.
"Kalian bisa keluar sayang? aku akan berganti celana." Ucap laki-laki tersebut sambil mengembangkan senyumannya.
"Aku pikir Mendengar suara yang cukup mengganggu tadi." Queen W bicara, melirik kearah Ginanda untuk beberapa waktu.
Perempuan tersebut agak pucat, dia mencoba untuk bicara.
"Mungkin kamu salah dengar, tidak ada suara aneh yang terjadi di sini, aku membantu Leon-,"
"Sayang come apa yang kamu dengar? ayolah kalian berdua keluar, aneh sekali rasanya jika dua perempuan ada disini melihat ku berganti celana." Leon bicara cepat, memegang bahu Queen W dan membalikkan tubuh gadis itu secara perlahan.
"Kamu seperti nya begitu merindukan ku, tidak bertemu beberapa hari karena aku sibuk keluar negeri, datang bertemu langsung fitting pakaian pernikahan kita, mari mendapatkan makan ma-." Leon berusaha bicara panjang lebar, mencoba untuk membuat suasana menjadi hangat.
"Aku tidak bisa pergi makan malam bersama, ada hal yang harus aku lakukan malam ini dengan keluarga ku." Pada akhirnya Queen bicara dengan tenang, berusaha untuk menolak ajakan tunangan nya tersebut.
"Tapi-,"
"Kak Nyx malam ini kembali dari Manhattan." Lanjut Queen W lagi kemudian.
Saat mendengar nama Nyx, seketika membuat laki-laki tersebut terdiam.
"Mau aku temani, Queen?."Ginanda bertanya, berusaha mendekati dirinya, dia melangkah tepat dihadapan Queen W sambil mengembangkan senyuman terbaiknya.
"No, kali ini aku tidak ingin orang asing mengusik pertemuan keluarga kami." Dan Queen W bicara dengan nada yang begitu dingin, menatap datar kearah temannya untuk beberapa waktu.
Entahlah Ginanda seperti nya jadi serba salah, mendengar ucapan Queen W menbuat dia terdiam, seakan-akan gadis dihadapannya memperingatkan dirinya jika dia adalah orang asing di antara mereka.
Queen W memilih diam, mengepalkan tangannya untuk beberapa waktu.
"Queen-," Ginanda agak tercekat.
"Aku akan pulang setelah berganti pakaian, kau bisa pergi dengan Leon jika mau." Kalimat yang diberikan Queen membuat Ginanda dan Leon agak terkejut, seolah-olah ada satu ketakutan yang menghantam mereka.
"Queen apakah kamu berfikir salah paham soal tadi? aku dan-," Leon berusaha untuk bicara dengan baik, mencoba meraih pipi Queen W dengan jemari-jemari kokoh nya.
Alih-alih berhasil meraih pipi Queen W, gadis tersebut langsung membalikkan tubuhnya dengan cepat.
"Aku harus segera berganti pakaian." Ucap Queen W kemudian.
Dia melangkah pergi dari sana sembari menggenggam erat telapak tangan nya, Queen W bergerak menuju kearah ruang ganti dimana dia awalnya berada tadi, dia mencoba meraih handphone nya dan berusaha untuk menghubungi seseorang.
cukup lama hingga akhirnya sambungan nya terhubung di ujung sana.
"Aku ingin kamu mengecek soal sesuatu." Ucap Queen W kemudian.
endingnya ngegantung