My Naughty Boss

Tessa menatap Keenan sejenak sebelum dia menjawab. "Kenapa kau butuh restuku, Bos?"

"Bukankah memang seharusnya aku mendukungmu?"

Secara tidak langsung Tessa seolah merestui hubungan Keenan dan Bella.

"Aku tidak berselera makan lagi!" tolak Keenan saat Tessa ingin menyuapinya lagi.

Keenan langsung berdiri dan melihat kondisinya di depan cermin.

"Aku ingin kita cepat menyelesaikan proyek di sini dan pulang!" ucap Keenan kemudian.

"Tapi kondisimu masih penuh ruam, Bos!"

"Aku tidak peduli!"

"Mengenai proyek, aku sebenarnya mempunyai beberapa ide,"

"Ide apa?"

"Tentang penduduk lokal, sepertinya kita harus mempertimbangkan hal itu. Aku tidak mau penduduk pulau ini hanya mengandalkan penghasilan besar dari festival!"

Keenan mengerutkan keningnya, dia menunggu kalimat Tessa selanjutnya.

"Jadi aku ingin di proyek kita nanti ada fish mart yang produknya kita ambil dari penduduk lokal!" jelas Tessa.

Mendengar itu, Keenan tersenyum tipis. Itulah Tessa yang berjiwa sosial tinggi. Hatinya tulus dan lembut bagai kapas.

Tiba-tiba jantungnya mulai berdebar kencang lagi, Keenan memegangi dadanya.

"Astaga, penyakitku kambuh lagi!" batinnya.

"Kenapa, Bos?" Tessa jadi cemas.

"Ayo kita bersiap ke tempat proyek!" ajak Keenan berusaha mengalihkan suasana.

Mau tidak mau, Tessa harus menurut. Dia membantu Keenan bersiap, Tessa menutupi ruam di tubuh Keenan memakai foundation miliknya.

"Lumayan tidak terlihat, Bos," komentar Tessa.

"Kau selalu bisa menangani semua masalahku!" Keenan mengelus rambut Tessa dan matanya mengarah pada bibir gadis itu.

"Jaga matamu, Bos!" tegur Tessa yang melihat wajah mesum Keenan.

Hari itu, Keenan dan Tessa pergi ke tempat proyek lagi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Keenan tidak mau menunda-nunda pekerjaan lagi jadi saat dia kembali nanti tinggal menunggu hasil.

Semua tampaknya berjalan baik, untuk kedepannya Keenan akan melakukan program dan memasukkan ide dari Tessa.

"Sepertinya kita sudah bisa meninggalkan Pulau Borgia tapi karena perjalanan bisnis masih beberapa hari lagi, kau bisa tinggal dengan Bella, Bos," ucap Tessa.

"Aku akan kembali duluan dengan Kevin!" tambahnya.

Fakta bahwa Albert dan istrinya ada di Pulau Borgia membuat Tessa tidak nyaman. Dia tidak mau bertemu dengan mereka lagi. Bukan karena sakit hati tapi lebih ke benci dan muak.

"Kenapa begitu?" tanya Keenan tidak setuju.

"Kau sangat tahu alasannya," sahut Tessa malas menjelaskan.

"Karena mantan pacarmu itu?" tanya Keenan memastikan.

Tessa mengangguk dan berjalan duluan, kebetulan mereka tengah berada di food street Pulau Borgia setelah pergi dari lokasi proyek.

"Kau bisa memanfaatkan aku seperti semalam, demi balas dendam, aku akan merelakan bibirku ini untuk kau lecehkan sesuka hati," ucap Keenan percaya diri sekali.

"Haish, aku melakukannya karena terpaksa," kesal Tessa.

Sepertinya Albert memang berumur panjang saat Tessa dan Keenan membahas lelaki itu, lagi-lagi tidak sengaja mereka berpapasan.

"Tessa!" panggil Albert.

Tessa langsung merangkul lengan Keenan. "Aduh sepertinya tadi pagi aku kurang bersih mandi sampai terkena sial bertemu denganmu lagi!"

"Jadi kekasih yang kau maksud itu bosmu sendiri, ya?" sindir Albert yang baru sadar jika semalam Tessa bersama dengan Keenan.

Lucille yang tahu berita mengenai Keenan langsung tertawa. "Dia pasti berbohong sayang, jelas-jelas bosnya tengah dekat dengan Bella model yang sedang ramai diperbincangkan!"

"Kalau tidak laku ya terima saja dari pada berbohong dan membuat gimmick murahan!"

Keenan yang mendengar itu geram sendiri. "Siapa bilang Tessa berbohong! Dia memang kekasihku dan kabar tentang Bella itu hanyalah gosip untuk menutupi hubunganku bersama Tessa!"