NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nafasal

Erina yang masih belum bisa melupakan Bima, memutuskan untuk liburan ke kota romantis di Negaranya. Tidak disangka di kota itulah awal pertemuan Erina dengan Arga.

Karena masalah ekonomi keluarga, Erina hampir menikah dengan duda kejam yang tak lain adalah seorang rentenir.

Pertemuannya kembali dengan Arga telah membuat hidup Erina berubah drastis. Arga tidak hanya menolong keluarganya tapi juga mengajak Erina menikah.

Dengan tujuan balas budi, akhirnya dengan terpaksa Erina menyetujui untuk menikah dengan Arga.

Bagaimana nasib pernikahan mereka? Bertahankah atau hanya seumur jagung? Penasaran, yuk ikuti cerita selengkapnya.

Ig : nafasal8

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafasal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalah Pahaman

Arga sudah sampai di Negara XX. Dia tampak tidak terlalu semangat. Di sepanjang perjalanan, sudah puluhan kali dia melihat foto Erina di handphone nya.

"Aku sangat merindukanmu." Arga berkata lirih sambil jarinya menyentuh layar di handphone nya.

Pak Sam yang mengawasi Tuan Mudanya hanya bisa bernafas berat.

Tuan, anda tak jauh beda seperti anak muda yang sedang di mabuk asmara.

gumam Pak Sam.

"Tuan, jika anda merindukan nona Erina. Anda bisa menghubungi nya via video call." ucap Pak Sam.

Arga seolah teringat sesuatu.

"Kamu benar, aku bisa menghubungi nya kapan saja dengan video call." Arga tampak kembali bersemangat, dia segera meraih handphone yang tergeletak di meja.

"Sayangku!" seru Arga sambil memonyongkan bibirnya di layar handphone nya. Terlihat jelas Erina yang mengenakan kaos hitam dengan rambut di ikat. Erina melambaikan tangan kepada Arga.

"Aku sangat merindukanmu, lain kali aku akan mengajakmu kemanapun aku pergi. Aku tak bisa jauh darimu sayang. Ini benar-benar menyiksaku." ucap Arga yang sudah kelewat seperti anak kecil. Batin Pak Sam.

"Tiga hari hanya tinggal besok dan lusa honey, aku juga sangat merindukanmu." ucap Erina menangkan Arga.

"Kamu baik-baik dirumah ya, tunggu aku kembali." seru Arga, senyum mengembang di bibirnya.

"Iya, aku akan setia menunggumu disini." sahut Erina, membalas dengan senyum manis. Senyum yang selalu membuat Arga terbayang-bayang. Senyum yang selalu dirindukan oleh Arga.

Arga dan Erina menyudahi video call, ada perasaan senang menyelimuti mereka. Setidaknya rindu mereka sedikit terobati.

***

Malam hari, Erina yang sedari tadi sudah mencoba memejamkan mata tapi selalu tak berhasil. Sejak hari itu, Erina menyadari betapa berartinya kehadiran Arga di dalam hidupnya. Dia sudah terbiasa tidur dipeluk oleh suaminya, dan malam ini harus tidur hanya ditemani dengan bantal dan guling.

Erina merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya. Memandang kosong ke atas dengan lamunan yang menari-nari di kepala.

"Sedikit demi sedikit aku mulai memahami perasaannya, dan sekarang aku mulai merasakan perasaan ini juga. Ternyata seperti ini rasanya merindukan seseorang yang sangat berarti untuk kita. Oh, ini sungguh sangat menyiksa." cairan bening sudah tak bisa dibendung Erina lagi, Erina benar-benar merindukan Arga. Dia meneteskan airmata rindu.

Begitupun juga dengan Arga yang harus bersusah payah untuk bisa terlelap di atas tempat tidurnya tanpa kehadiran Erina di sampingnya.

***

Keesokan hari.

Erina yang sedang di sibukkan dengan aktifitasnya di halaman depan, menyiram tanaman dikejutkan oleh Bibi Mar.

"Nona, ada telfon dari papa nona Erina." ucap Bibi Mar.

"Iya Bi, makasih ya." sahut Erina.

Erina meletakkan gembor ke sudut taman, ia segera masuk dan mengangkat telfon.

"Halo, iya Pa." ucap Erina menyapa papa nya di telfon.

"Rin, mama kamu sakit .... " belum selesai papa Erina bicara, Erina langsung memotong kalimat papa nya.

"Sakit? Sakit apa pa? Sekarang dirumah sakit mana pa?" rasa khawatir mulai menyelimuti Erina.

"Kamu tenang ya nak, mama kamu sakitnya tidak parah kok. Cuma kurang darah saja, sepertinya mama mu kangen sama kamu nak. Dari kemarin nanyain kamu terus." jelas papa Erina menenangkan putri nya.

"Syukurlah kalau begitu pa. Erin khawatir sekali. Bilang mama ya pa, nanti aku akan pulang." ucap Erina.

"Iya nak. Ya sudah kalau begitu, papa tutup dulu ya telfon nya. Kamu nanti hati-hati di jalan ya." seru papa Erina.

"Iya pa." Erina menutup telfon dan segera bergegas ke kamar untuk bersiap-siap ke rumah orang tuanya.

***

Erina sudah tampak rapi dan bersiap akan berangkat ke rumah orang tuanya.

"Apa perlu aku menghubunginya terlebih dahulu ya?" Erina menimang-nimang untuk menghubungi Arga atau tidak.

"Nanti kalau dia lagi sibuk gimana? Gak usah aja kalau gitu." gumam Erina, Erina mengurungkan niatnya untuk menghubungi Arga.

Erina menghampiri Bibi Mar.

"Bi, aku mau ke rumah mama dulu ya. Mama lagi sakit, jadi aku mau menjenguknya dulu. Tapi hari ini aku pulang kok Bi." pamit Erina kepada Bibi Mar.

"Oh iya non, Mama non Erina sakit apa?" tanya Bibi Mar yang terlihat cemas.

"Kurang darah aja Bi, sepertinya aku sudah lama tidak menjenguk mereka. Jadi, sekalian melepas kangen." jelas Erina sambil tersenyum manis.

"Iya non, nona hati-hati di jalan ya." ucap Bibi Mar.

Erina menganggukkan kepala dan berlalu meninggalkan Bibi Mar.

Erina terkejut karna di halaman depan sudah ada Rendra yang baru saja turun dari mobil.

"Hai Erina." sapa Rendra.

"Rendra!" sapa balik Erina

"Suamiku sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri." jelas Erina sambil menunjuk ke dalam rumah.

Rendra hanya tersenyum mendengar kalimat Erina.

"Oh, begitu ya. Tapi kalau main sebentar kerumah kamu tidak apa-apa kan. Kita ngobrol-ngobrol aja." ucap Rendra

"Tapi, aku mau ke rumah orang tua ku. Kalau kamu mau, bisa aku panggilkan Bibi Mar buat nemenin kamu ngobrol." jelas Erina

Rendra tertawa mendengar ucapan Erina.

"Kamu itu lucu ya. Oh ya, aku antar ya kerumah orang tuamu?" ajak Rendra.

"Ngg ... gak usah, aku bisa pergi sendiri kok." Erina menolak ajakan Rendra, tapi Rendra dengan cepat mendorong tubuh Erina masuk ke dalam mobilnya.

"Udah gak apa-apa biar aku antar aja ya." ucap Rendra sambil menutup pintu mobilnya.

Rendra segera masuk mobil dan melajukan mobilnya, dia tak menghiraukan penolakan Erina. Erina hanya melongo melihat sikap Rendra.

Sepanjang perjalanan Erina hanya terdiam. Erina mengingat-ingat perkataan Arga. Dia merasa melakukan suatu kesalahan dengan menerima tawaran Rendra. Erina mengingat kejadian makan siang bersama Rendra yang berujung kemarahan Arga, dia tak ingin kejadian itu terulang lagi.

"Rendra, maaf turunkan aku disini saja ya." ucap Erina tiba-tiba.

"Disini? Kenapa?" tanya Rendra, Rendra mengerutkan kening bingung dengan sikap Erina.

"Aku ingin pulang sendiri, aku tak ingin merepotkan mu." jelas Erina.

"Kamu sama sekali tak merepotkan ku Erina, malah aku seneng bisa nganter kamu. Dan mana mungkin aku menurunkan gadis secantik kamu di tengah jalan seperti ini." Rendra mencoba membujuk Erina agar tetap mau di antar olehnya.

Tidak, ini salah. Aku tak mau karena kesalahanku Rendra dan suamiku terlibat masalah.

gumam Erina dalam hati.

"Tidak, ku mohon turunkan aku di sini. Aku mohon." pinta Erina dengan mengatupkan kedua tangannya.

Rendra yang masih bingung dengan sikap Erina akhirnya menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Terimakasih." ucap Erina seraya membuka pintu mobil dan segera keluar.

Rendra ingin menghentikan Erina, tapi Erina sudah berlalu jauh.

Rendra tersenyum tipis melihat Erina meninggalkannya.

Sungguh kamu sangat menarik Erin.

gumam Rendra.

Erina melanjutkan perjalanannya dengan naik kendaraan umum. Walaupun selama menjadi istri Arga Erina sudah terbiasa naik mobil, tapi Erina masih tak merasa canggung sedikit pun.

Hampir satu jam perjalanan dia tempuh, akhirnya Erina sampai dirumah orang tuanya. Mamanya begitu senang melihat Erina pulang, dan seketika rasa lemah dan letih yang mamanya rasakan langsung hilang.

"Syukur mama tidak apa-apa. Erina tadi sangat khawatir sama mama." ucap Erina sambil memeluk mamanya.

Mama Erina tersenyum dan membalas pelukan Erina.

"Kamu sendirian? Tuan Arga?" tanya papa Erina.

"Dia sedang ada perjalanan bisnis di luar negeri pa. Ini tadi aku ingin nyoba naik kendaraan umum. Ingin nostalgia." Erina mencoba menutupi kejadian dia dengan Rendra.

Mamanya terkekeh mendengar ucapan Erina.

"Kamu ini bisa aja Rin ... Rin." sahut mama Erina sambil mengelus bahu Erina.

Erina bercengkrama melepas rindu dengan kedua orang tuanya, tak terasa waktu berlalu begitu cepat.

"Aku pulang dulu ya ma pa." pamit Erina kepada mama papa nya.

"Iya, kamu hati-hati di jalan ya sayang." ucap mamanya seraya memeluk Erina.

"Iya ma, mama sama papa jaga kesehatan ya. Makan yang teratur biar gak gampang sakit ya." Erina membalas pelukan mamanya.

Mama dan Papa Erina mengantar Erina sampai halaman rumah. Taksi online sudah berhenti di depan rumah, Erina bergegas masuk dan berlalu meninggalkan kedua orang tuannya.

***

Sementara itu di tempat Arga.

Pak Sam menerima sebuah pesan, Pak Sam membuka pesan tersebut dan melihat sebuah foto Erina dengan Rendra yang hendak naik mobil.

Arga yang melihat gelagat aneh Pak Sam segera bertanya.

"Ada apa?" tanya Arga dengan mengernyitkan kening.

"Maaf Tuan, ada seseorang mengirim pesan." Pak Sam terlihat bingung.

Arga yang sudah penasaran langsung mengambil handphone di tangan Pak Sam. Terlihat raut wajah Arga langsung berubah seketika, terlihat amarah dibalik wajahnya yang mencoba bersikap tenang.

"Siapa yang sudah berani mengirim pesan ini?" tanya Arga geram.

"Akan segera saya selidiki Tuan." Pak Sam segera keluar dan menelfon anak buahnya untuk menyelidiki nomer yang mengirim pesan tersebut.

Arga masih menahan amarahnya, suasana hatinya langsung berubah menjadi emosi.

"Apa yang kamu inginkan sebenarnya Ren?" gumam Arga sambil mengepalkan tangan.

"Kenapa rasanya sesakit ini, apakah Erina mencoba mengkhianatiku?" Arga memejamkan matanya, senyuman Erina terlihat jelas di ingatannya.

"Ada apa dengan mereka berdua?" Arga masih bertanya-tanya, dia segera membanting handphone yang sedang di pegangnya.

***

Ke esok kan harinya.

Erina merasa senang karena hari ini Arga akan kembali pulang. Walaupun dari semalaman Arga belum mengabarinya, namun Erina mengira bahwa suaminya sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Arga telah sampai di tanah air, dia kembali ke kantor. Suasana hatinya masih tak karuan karna foto Erina dan Rendra yang dikirim oleh seseorang yang misterius kemarin sore. Arga sengaja tak menghubungi Erina karena takut tak bisa menguasai amarahnya.

Erina yang sudah mulai khawatir karna tidak ada kabar sama sekali dari Arga, akhirnya memutuskan untuk mencari tahu langsung ke kantor suaminya. Rasa penasaran yang sudah memuncak membuat Erina cemas dan khawatir akan kondisi suaminya.

Erina di antar Pak Yan ke kantor Arga. Sesampainya di kantor Arga, Erina meminta Pak Yan untuk menunggu di basement.

Erina melangkah untuk masuk ke kantor, tapi begitu terkejutnya Erina mendapati Arga sedang memeluk Clarisa.

Seketika itu Erina langsung pergi dari kantor Arga, perasaan Erina tak karuan. Dia terus berjalan tanpa tahu kemana, Erina meninggalkan tasnya di mobil sehingga Erina tak membawa uang ataupun handphone.

Erina yang masih bingung mau kemana, akhirnya dia memilih duduk di tengah taman. Tak terasa dia sudah berjalan cukup jauh dari kantor Arga.

"Kenapa sakit sekali rasanya! Ternyata kamu masih punya hubungan dengan Clarissa, apa aku hanya pelarian buatmu." Erina sudah tak bisa menahan air matanya. Beberapa kali dia mengusap airmatanya takut ada orang lain melihatnya.

Mendung mulai menyelimuti langit sore itu, tiba-tiba rintik hujan turun membasahi Erina yang tengah bersedih di taman. Erina membiarkan tubuhnya basah terkena air hujan. Hujan turun semakin deras, namun Erina tak juga beranjak dari tempat duduknya. Dia menangis sejadi-jadinya.

"Hujan ini telah menyelamatkan ku, walaupun aku berderai airmata. Orang lain tak akan tahu, karna hujan ini larut dalam kesedihan ku." ucap lirih Erina.

Hampir setengah jam Erina berdiam diri di tengah derasnya air hujan. Tubuh Erina mulai menggigil kedinginan, dan tiba-tiba.

Bruuukk ....

Erina pingsan di tengah taman yang saat itu sedang sepi.

***

Situasi sebelum Erina datang ke kantor.

Arga yang hendak keluar kantor bertemu dengan Clarissa di loby kantornya. Clarissa masih mencoba untuk meminta maaf kepada Arga.

"Untuk apa kamu datang kesini?" tanya Arga dingin.

"Arga aku mohon, maafkan aku. Aku benar-benar kehilangan arah sekarang." ucap Clarissa, dia bahkan mengesampingkan rasa malunya karna suasana di loby cukup ramai karyawan yang hendak pulang kerja.

"Sudahlah Cla, aku sudah memaafkanmu." sahut Arga yang sudah ingin mengakhiri obrolannya dengan Clarissa.

Arga melangkahkan kaki hendak meninggalkan Clarissa. Namun Clarissa mencoba menahannya dan tiba-tiba Clarissa terpleset. Arga reflek menarik Clarissa yang hampir terjatuh, dan sekejap mereka terlihat berpelukan.

Arga langsung melepaskan Clarissa, Clarissa mencoba berdiri dengan tegap dan membenarkan pakaiannya.

Arga berjalan keluar meninggalkan Clarissa tanpa bicara sepatah katapun kepada Clarissa.

Bersambung

.

.

Bonus Chapter

Visual Rendra Sanjaya

Visual Clarissa

Happy Reading🥰

1
ww
wanita anjing selalu menyusahkan
ww
sma manusia goblok aja lu takut dok
ww
emang ada laki keparat kyk gini?
ww
ga ingat kesalahan dia sendiri, emang wanita jalang
ww
vemen bedebah
ww
laki2 bodoh ngapai n jg nyari pdlacur jalang
ww
salah kamu pelacur jalang bngsat gini koq jd tokoh protagonis
ww
uda jd istri kluar mau kgk ijin suami, bener2 wanita jalang, mnding jd pelacur aja lu
ww
ga penting mulu dasar jalang
ww
bunuh aja wanita sampah itu
ww
percuma lu marahi pukul aja hajar biar kapok wanita jalang itu
ww
wanita anjing jalang
ww
pengen gw racun biar mampus lu wanita jalang
ww
pualang aja kau anjing jalang
ww
wanita goblok ga pas muda ato tuanya bangsatt
nieko harjito
bestttttttt
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 YG KECELAKAAN...??? SEMOGA BKN ERIC, CURIGA CLARISA YG KECELAKAAN..
Sulaiman Efendy
KARMA BUAT LOO YG DLU MNOLAK CINTA TULUS DARI ARGA,, SKRG LO SPRTI WANITA MURAHAN YG MNGEJAR NGEJAR CINTA..
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 SOSOK MISTERIUS YG AWASI MEREKA.. APA ORG2NYA BURHAN, ATAU ORG SURUHAN CLARISA..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!