NovelToon NovelToon
MY BOYFRIEND POSESIF

MY BOYFRIEND POSESIF

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Teen / Bad Boy / Cintapertama / Tamat
Popularitas:436.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tania22

Pangeran Alvero si bad boy paket komplit SMA Sanjaya
Ganteng? Udah Pasti Dong
Pinter? Genius malah
Tajir? Gak usah ditanya. Sikapnya? Cool banget, atau justru terlalu dingin? Ice Prince loh julukannya.

Kemudian sifat POSSESSIVE-nya muncul ketika ia jatuh Cinta kepada Zea Carista Cewek ketua ekstrakulikuler modern dance yang punya senyum memesona.
Dengan mudahnya, Pangeran mengklaim bahwa Zea itu miliknya. Zea yang notabene hanya mengenal nama Pangeran langsung tak terima

Tapi sayang, Pangeran yang tidak pernah ditolak sekalipun dalam hidupnya tetap akan menjadikan Zea miliknya. Sampai kapan pun

Bagaimana kisahnya ya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tania22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 35

Zea naik ke tempat tidurnya dengan tubuh yang terasa lemas. Matanya sembab dan hidungnya terasa mampat

Di Pelukannya Boneka beruang raksasa yang dulu diberikan Pangeran. Zea memeluk benda itu kuat-kuat, seolah berharap yang dipeluknya itu ada Pangeran bukan boneka

" Pangeran, kamu Pasti sembuh kan " gumamnya tidak jelas

ibu Zea yang mengintip sedari tadi merasa hatinya teriris melihat anak sulungnya bersedih. segera ia menghampiri Zea dan menyelimutinya

" Zea, kamu udah salat kan ? sekarang kamu tidur istirahat jangan nangis terus,"

Zea mengganguk

" Ya udah, kamu tidur ya, Tapi Jangan lupa, daripada kamu nangis terus mending kamu berdoa, "

Zea mengganguk lagi dan memejamkan matanya Perlahan

ia ingin Pangeran kembali sembuh

kembali senyum kepadanya dengan hangat

kembali bersikap Posesif

kembali Padanya dengan sikap yang selalu manis

...°°°°...

Zea terbangun dengan kepala terasa pusing. Rasanya bumi berputar dan ia kehilangan keseimbangan

Diliriknya jam kecil di atas nakas yang menunjukkan jam enam tepat. ia baru ingat kalau hari ini ia harus sekolah Dan harus teringat Pangeran yang kini terbaring di rumah sakit

Rasa hampa segera ia rasakan. Biasanya Pangeran sudah ada di halaman untuk menjemputnya dengan lambaian hangat dan lambaian tangan yang menyenangkan Ah, Zea merindukan Cowok itu

Dan kenyataan bahwa Pangeran berada di rumah sakit membuat rasa hampa tadi menjadi sesak.

Zea memilih untuk segera bersiap-siap pergi ke sekolah, tetapi hatinya ia sangat ingin waktu berjalan dengan cepat. sehingga sepulang sekolah nanti ia bisa pergi di rumah sakit dan menemui Pangeran. Zea menyesal kemarin ia hanya memberikan nomornya Pada si dokter tanpa meminta nomornya

Ketika sedang bersiap-siap, Pintu kamarnya diketuk dan dibuka seorang perempuan sebayanya

" Pagi Zea, "

Zea sedang menyisir rambutnya menoleh. Ternyata Dea

" Pagi, Dea, " balasnya

" Lo enggak pa-pa kan, Zea "

Zea menghela nafas, " Bohong kalo gue bilang enggak pa-pa, Dea Jujur, gue khawatir banget sama Pangeran, "

Dea hanya tersenyum tipis menanggapinya Lalu ia memandang boneka beruang raksasa yang ada di kamar Zea

" Bonekanya gede banget, Zea lucu banget,"Candanya ia ingin membuat Zea tidak sedih lagi. tetapi ternyata caranya salah

" itu dari Pangeran, "

Dea tampak kikuk dan meringis, " Maaf,"

" Dea kayaknya perform yang kolaborasi itu gue enggak ikutan deh, "

Dea mengerutkan dahinya, " Lo ? kenapa,"

" kalaupun iya, pasti gue enggak bakal pasangan sama Pangeran dan kayaknya gue enggak bisa terus-terusan latihan Soalnya gue mau deket sama Pangeran terus,"

Dea mengganguk paham, " Ya udah, sekarang lo enggak usah mikirin yang dulu. Fokus ke Pelajaran hari ini sama Pangeran, Oke,"

Zea Tersenyum, " Thanks, Dea, "

" Enggak usah makasih gitu ah, Kayak ke siapa saja. sekarang mending lo Turun terus makan Rani sama Marissa Kayaknya bakal ke sini juga. lagian elo biasanya kuat enggak lembek kayak gini,"

Tapi Dea tertegun ketika Zea meneteskan air matanya. Apa Ucapannya tadi ada yang salah ?

" Lo, Zea ? Kok malah nangis Lo masih khawatir sama Pangeran, "

" Air mata gue yang ini karena gue bersyukur punya kalian yang ada di saat gue susah, "

Dea segera memeluk sahabatnya itu

" Itu gunanya sahabat, "

Hampir satu menit mereka berpelukan. Lalu Dea melirik jam tangannya dan melepaskan Pelukannya

" Udah yuk turun nanti kita telat,"

Zea mengangguk dan membawa tasnya

Di lantai bawah ternyata Sudah ada Rani dan Marissa yang sedang duduk anteng di depan televisi. ketika melihat Zea dan Dea turun keduanya melambaikan tangan

" Pagi Zea, "

" Pagi, "

ibu Zea yang berada di dapur mengintip sebentar, lalu menarik anaknya ke meja makan

" kamu harus sarapan, jangan mikirin Pangeran dulu. Nanti Pulang sekolah kamu boleh di sana, "

Zea menyuapkan sesendok nasi dan mengangguk

ia berharap bisa seperti itu. Tidak terlalu memikirkan keadaan Pangeran dan bersikap tenang tetapi ia tidak bisa Hatinya sudah terjerat Pada Pangeran

" Ya ampun, Zea Pelan-pelan !" keluh Rani ketika temannya itu berlari setelah guru Pelajaran terakhir keluar dari kelas

" Zea, sabar, Zea kita anterin Lo "

Zea menghentikan larinya dan menarik nafasnya dalam-dalam, Tetapi tepat setelah itu, beberapa siswi perempuan mendekatinya

" Pangeran sekarang gimana,"

" kenapa dia bisa babak belur "

" Pasti elo kan Penyebabnya ? kali ini Sinta yang bersuara Orang yang sama dengan yang mendorongnya ke toilet

Merasa jengah mendengar itu, Zea hanya mendengus," Kalian bisa diem enggak, sih ,"

" Sopan banget Lo ya "

kepalang emosi, Zea mendorong bahu Sinta

" Enggak, usah banyak ngomong bisa, enggak sih ? Hak Lo apa nanya-nanya terus sama gue, "

" Udah berani nyolot ya Lo sekarang "

" Zea Udah Please, " Pinta Marissa yang tidak ingin terjadi keributan di sore hari itu

" Zea, Lo enggak lupa kan kalo kita mau ke rumah sakit jenguk Pangeran, " tanya Sheila sambil menarik Zea ke Parkiran

" Maaf, gue kepancing emosi, "

Sinta dan teman-temannya hanya berdecih tidak suka

Tepat saat mereka memasuki area Parkiran Zea dihadang Vino. Cowok itu terlihat sedang bersiap-siap untuk Pergi dan ia tidak memakai seragam sekolah

" Hmmm Zea, gue minta maaf, " Ucapnya ketika Zea tepat berada di depannya

Zea hanya diam karena tidak tahu harus merespons seperti apa

" ini memang salah gue, Zea, Tapi gue mohon Lo maafin gue ya ? Sekarang gue bakalan Pergi kok, Gue enggak bakalan lagi ganggu hubungan Lo sama Pangeran,"

Zea mendongak ketika Vino mengatakan kata Pergi

" Iya gue dikeluarin. jadi gue bakal Pindah sekolah Thanks ya, Zea selama ini Lo mau jadi teman banci kayak gue," Vino memaksakan senyumannya

" Gue maafin elo Vino, Tapi gue harap Lo enggak ngelakuin hal bodoh lagi, " kata Zea, berlalu memilih masuk ke dalam mobil Dea

Vino tersenyum miris, matanya tak lepas dari Zea

" I know your II never be mine, but it's nice to imagine,it , " gumamnya sedih

Zea dan ketiga sahabatnya langsung berangkat ke rumah sakit

Setelah sampai, Zea segera masuk dan mendapati dokter yang kemarin sedang duduk sambil berbincang-bincang dengan seseorang. Pembicaraan itu tampak serius Terlihat dari raut wajah mereka Setelah mendekat Zea baru menyadari bahwa lawan bicara dokter itu ayahnya Pangeran

Si dokter menoleh melihat Zea dan ketiga temannya berjalan mendekat. ia tersenyum sekilas, " kamu yang kemarin ya "

Zea mengganguk

Ayah Pangeran bangkit dan berdehem sebentar, " Pangeran sudah bangun tadi Pagi. Dia terus-menerus nanyain kamu,"

" Oh, iya gegar otak yang dialami Pangeran, Untung saja tidak menyebabkan Pangeran koma Tetapi dia butuh istirahat yang Cukup Tolong jangan paksakan dia berpikir terlalu keras, " kata dokter

" Tetapi sebentar lagi dia melaksanakan ujian, " sanggah Ayah Pangeran

" Itu sebulan lagi, bukan ? Semoga aja dalam rentang waktu itu keadaan Pangeran bisa membaik, Tetapi seperti yang saya katakan tadi, jangan diPaksakan, " kata si Dokter

Zea Pun mengangguk Paham

" Pangeran ada di kamar melati A di lantai tiga, " Ucap Dokter itu Pada Zea, yang langsung membuat Perempuan itu mengganguk terima kasih

" Kalo gitu saya mau ke sana ya, Dok Om," Pamitnya sambil membungkuk sopan

Setelah Zea Pergi Keduanya kembali berbincang. salah satunya mengenai topik Pangeran yang akan pergi ke Amerika serikat dan apakah ada efeknya jika Pangeran melakukan itu dengan kondisinya

Di depan kamar Pangeran, Zea menatap temannya sebelum masuk. mereka mengangguk menyemangati Seolah berkata Lo- Cepetan-masuk-kita di-luar-aja

Mata Zea segera terkunci ke tubuh seorang anak laki-laki yang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Matanya terpejam dan tampak alat di sekeliling tubuhnya sebagai sarana perawatan intensif

Zea kemudian mengedarkan pandangannya di ruangan itu. kamar itu sangat mewah untuk ukuran pasien. ia tidak ragu mengatakan bahwa ayah Pangeran memilih yang terbaik untuk anaknya

Dengan langkah lambat Zea menghampiri Pangeran Matanya terasa memanas lagi. selama ini ia sangat jarang menangis. Tapi mengapa jika berhubungan dengan Pangeran begitu mudahnya ia meneteskan air mata ? Zea kadang-kadang tidak mengerti apa yang terjadi padanya

Wajah Pangeran yang masih lebam terlihat damai. Nafasnya terdengar teratur yang menandahkan bahwa ia sedang tidur. Zea berdiri seolah tubuhnya kaku untuk digerakkan ia masih merasa bersalah dengan keadaan Pangeran semua ini terjadi karena salahnya

Zea kemudian teringat pertemuannya dengan Vino tadi. ia meminta maaf memang sudah seharusnya Vino melakukan itu.

Cukup lama Zea hanya duduk di kursi di samping tempat tidur. Matanya memandang Pangeran tetapi Pikirannya terus melayang. ia berharap Pangeran segera bangun, tersenyum kepadanya dan mengatakan bahwa ia merindukannya

sepuluh menit berselang Pangeran membuka matanya. ia menoleh dengan susah Payah dan melihat Zea yang sedang menunduk dan terlihat muram. Entah mengapa senyuman malah mengembang. mungkin karena ia senang Zea tetap berada di sisinya ketika ia dalam seperti ini

Tiba-tiba rasa nyeri kembali menyerang, membuatnya meringis Pelan. ia ingin mengucapkan sesuatu. ia juga ingin duduk tetapi tubuhnya terasa sakit

Zea mendongak ketika samar-samar mendengar suara seseorang. Matanya segera melebar ketika melihat Pangeran sudah bangun dan sedang menatap ke arahnya rasa bahagia yang tidak bisa digambarkan menjalar di hatinya jujur saja ia tidak merasa sesenang ini

" Pangeran, " Panggilannya dengan suara lirih

" aku seneng kamu ada di sini, Zea, " balas Pangeran dengan senyum hangat yang dipaksakan

Zea tersenyum lebar, Tetapi air matanya malah menetes mungkin air mata haru. ia ingin sekali memeluk Pangeran tetapi ia ingat bahwa cowok itu patah tulang rusuknya

" Iya, Pangeran aku di sini kamu kenapa bikin aku khawatir sih ,"

" Maaf, "

" Kamu enggak ngerasa sakit apa Pun,kan ? Enggak, sesak kan ? Enggak Pusing kan, " cerocos Zea dengan degup jantung yang tak terkontrol

" Nanyanya satu-satu, Zea jutsru itu yang bikin aku pusing, "

Zea meringis, " Maaf Apa Perlu aku Panggilin dokter "

Pangeran menarik nafasnya dalam-dalam karena merasa sesak, " Nggak Perlu kamu diem aja di sini temenin aku ,"

Zea melihat tangan Pangeran yang terangkat seperti ingin. meraihnya Dengan cepat ia menggenggam tangan Cowok itu dengan erat

Pangeran tersenyum tipis dan memejamkan matanya kembali menikmati kehangatan genggaman Zea," Maaf aku Udah bikin kamu khawatir ya, Zea"

" kamu bangun aja udah bikin aku seneng lagi kok, Pangeran, "

" Oh, iya Zea selama aku di sini kamu enggak berinteraksi sama Cowok lain kan ? tanya Pangeran

Zea malah tertawa

sempat-sempatnya Pangeran bersikap Posesif di saat seperti ini, tetapi entah mengapa ia menyukai itu

" Hari aku ngobrol sama lima Cowok

sekaligus Lo, Pangeran, "

Pangeran membuka matanya Perlahan lalu menoleh, "Aku Enggak suka kamu kayak gitu, Zea, " geretunya Dingin," siapa aja mereka,"

" Pak Widodo guru bahasa Indonesia, Tukang Parkir rumah sakit, Papi kamu dokter sama ... Vino, " Zea sebenarnya agak ragu menyebutkan nama terakhir, tetapi ia harus jujur bukan ?

" Ngapain dia ngomong sama ak- akh,"

Zea merasa khawatir karena Pangeran mengerang kesakitan

" Aduh Pangeran, kamu Jangan emosi kayak gini kamu jadinya ngerasa sakit, kan ? kata Zea dengan cemas, " sekarang kamu mending istirahat lagi. Aku enggak bakalan Pergi kok, ya ? Jangan maksain keadaan kamu, "

Pangeran menurut kata-kata Zea, walaupun ia masih ingin menanyakan banyak hal. Rasa Pusing yang mendera kepalanya memaksa Pangeran untuk menyerah

" kamu enggak usah khawatir, Pangeran aku Cuma sayang sama kamu, " bisik Zea sambil mengusap rambut Pangeran dengan lembut

Pangeran Tersenyum. Ucapan Zea membuatnya senang tak terkira. Beberapa saat kemudian ia tertidur kembali Tangan menggenggam erat tangan Zea

1
Rosa Rosiana
menarik
Nurhifafa 17
kok
Nuna_Min
cailahh Vino kek gak ada cwek lain aja, banyak cwek lain didunia ini Vino bukan cuma Zea
Nuna_Min
Zea kok gak pernah nunjukin mukanya ya?
Sri Wahyuni
seruu critanya
Miss HALU💋💖
ih gemes mau cium ajah segala ijin. sosor ajah langsung😂😂😂
upss🤭😂😂😂
Samudra Rohul
knpa GK d lanjut LG cerita nya pdhal bagus. pngn lihat pangeran dtng k kampus nya zea
Miss HALU💋💖
seru.... baru baca bab 1 panjangnya ky kereta. semangat lh buat Authornya.
Rita
hayoloh Pangeran Zeanya ngambek and jelezzz
Rita
ngakak,pov monkey knp klo menyebut bonbin yg prtma diingat si monkey😂
Rita
harta g menjamin kebahagiaan
Rita
ya cepet sembuhlah sdh dirawat ma pawangy
Rita
😅😅bener ngebalikin kt2 yg Pangeran ucap jd skakmat
Rita
Mdh2n bisa berubah ya Pangeran sifaty Zea jg bkln nyaman tllu posesif jg g bagus bwaany curiga mulu
Rita
tapi emang karakter Pangeran dibuat spti ini jd ikut alur aja
Rita
sayangy sifat Pangeran tllu esmosian
Rita
haduh pangeran klo kamu kyk gini terus bs2 Zea takut sm kmu dan ngerasa ga nyaman
Rita
ngikut alur suka
Lina Maulina Bintang Libra
dih maksa amat
Lina Maulina Bintang Libra
langsung nembak bro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!