Diego Orion Mandala atau biasa di panggil Igo adalah seorang casanova yang memutuskan untuk berhenti dari dunia percasanovaan dan mengejar cinta seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu adalah Tia,seorang wanita yang hanya ingin fokus pada kariernya. Sangking ingin fokus pada karier,membuat Tia tidak pernah membuka hatinya untuk seorang laki-laki termasuk Igo.
Sikap Tia yang dingin dan selalu menolaknya,membuat Igo berpikir untuk mendapatkan Tia dengan cara instan. Tapi sayangnya,cara instan Igo itu salah sasaran dan berujung pada pernikahan sang sahabat Yordan dengan kekasih hatinya.
Tapi Igo tak putus asa untuk mendapatkan hati Tia,karena hanya Tia lah wanita yang bisa membuatnya 'menggila' seperti saat ini.
Akankah Igo bisa menjadikan Tia miliknya dan bisa mendapatkan hatinya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHSC 35
Setelah Tia pergi,mama Wita langsung menarik tangan Igo untuk duduk di sofa ruang tamu. Saat ini jiwa kepo mama Wita sedang berkobar-kobar,penasaran dengan malam pertama anak kesayangannya.
"Apaan sih mah?"
"Sst...pelanin suara kamu." Kata mama Wita dengan suara seperti orang berbisik.
"Katanya ada yang mama mau tanyain,emangnya mama mau tanya apa?" Igo pun mengikuti nada suara sang mama yang seperti orang berbisik.
"Gimana malam pertama kamu? Berapa kosong?" Akhirnya pertanyaan yang sedari tertahan di mulut mama Wita keluar juga,sengaja ia menahan pertanyaannya itu karena merasa tidak enak dengan Tia.
"Cih...berapa kosong. Kosong-kosong mah." Jawab Igo sambil memutar bola matanya malas. Karena menurut Igo pertanyaan sang mama seperti pertanyaan mengejek.
Mata mama Wita membulat mendengar pengakuan Igo.
"Beneran? Jadi gawang Tia belum kamu jebolin?" Tanya mama Wita sekali lagi.
Igo menganggukkan kepalanya.
"Kamu gimana sih? Kok gak lincah banget jadi laki-laki.!!! Waktu kamu suka sama Tia juga gitu,kalau bukan mama yang gerak cepat,mungkin sampe sakarang kamu belum nikah-nikah sama Tia. Sekarang juga gitu,Tia udah jadi istri kamu bukannya langsung di bobolin gawangnya. Apa perlu mama turun tangan juga biar kamu bisa bobol gawangnya Tia?"
"Gak usah. Kalau itu Igo bisa sendiri mah,jadi mama gak usah repot-repot turun tangan."
Mama Wita menghela nafasnya.
"Tia belum mau gawangnya di bobol?" Tanya mama Wita,jiwa keponya kembali meronta-ronta.
Igo menganggukkan kepalanya.
"Terus kamu mau nunggu Tia sampe istri kamu siap gawangnya di bobol sama kamu?"
Kembali Igo menganggukkan kepalanya.
"Astaga Igo...mau sampe kapan? Kamu itu kan suaminya Tia,bobol gawangnya Tia itu udah hak kamu,jadi sekalipun Tia belum siap dia tetap gak boleh nolak kalau kamu minta bobol gawang."
"Mama kan tau,pernikahan Igo sama Tia karena perjodohan dadakan dari mama. Kasihan Tia mah,dia pasti masih syok sekarang dengan pernikahan ini,makanya Igo gak mau maksa Tia untuk ngasih hak Igo. Masalah bobol gawang bisa nyusul,yang penting sekarang hubungan Igo sama Tia udah ada perkembangan." Jawab Igo. Untuk ke dua kalinya Igo membela Tia dihadapan sang mama.
"Perkembangan? Perkembangan gimana?"
"Asal mama tau,sekarang tiap pagi Tia udah sepakat untuk ngasih morning kiss ke Igo." Pamer Igo.
"Cih...mama pikir Tia udah mulai jatuh cinta sama kamu."
"Ish...mama jangan salah,kan ada istilah dari bibir jatuh ke hati." Kata Igo dengan bangganya.
"Dari mata jatuh ke hati sayang.." ralat mama Wita gemas.
"Itu jaman dulu mah. Kalau jaman sekarang dari bibir jatuh ke hati. Berawal dari morning kiss,supaya Tia bisa ngerasain ketulusan cinta Igo,lama kelamaan kan Tia bisa ngebuka hatinya buat Igo,kalau hati Tia kebuka buat Igo,dengan sendirinya Tia akan membuka pahanya untuk Igo membobol gawang."
Mama Wita mengkerutkan keningnya nampak memikirkan kata-kata Igo. Tak lama mama Wita menganggukkan kepalanya setuju dengan kata-kata Igo.
"Semua itu butuh proses mah,jadi mama gak usah mikirin kapan Igo bisa bobol gawang."
"Mama tuh cuma kasihan sama kamu,masa kamu udah punya istri,masih olahraga lima jari sendiri dan nabung tuyul di closet."
"Gak pa-pa lah mah,dari pada si Dragon jajan di warung kopi dan buang racun di kotak amal,yah mending olahraga lima jari dan nabung di closet."
"Iya juga sih. Ya udah lah terserah kamu ajalah. Tapi satu pesan mama,Tia itu perempuan pilihan kamu bukan pilihan mama,pernikahan kamu dan Tia juga kemauan kamu,mama hanya membantu mempercepat waktunya,jadi kamu harus benar-benar menjaga pernikahan kamu dengan Tia,paham kamu?"
"Iya mah,Igo paham. Igo akan berusaha menaklukan hati Tia dan akan menjaga pernikahan ini dengan baik."
"Ya udah sekarang kamu istirahat,kamu pasti udah capek banget nyetir dari puncak ke sini."
Igo menganggukkan kepalanya.
"Igo naik dulu yah mah." Pamit Igo. Igo pun beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya menuju lantai atas.
"Lah...kok dia malah tidur disini?" Gumam Igo terheran-heran saat melihat Tia yang tertidur di sofa ruang tamu lantai dua.
Karena tau sang istri kalau tidur seperti mayat hidup,tanpa membangunkan sang istri,Igo langsung menggendong Tia menuju kamar Igo yang sekarang menjadi kamar Tia juga.
Ceklek. Igo membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamar.
Dengan perlahan Igo pun membaringkan tubuh Tia di tempat tidur dan menyelimutinya.
Cup. Tak lupa Igo memberikan kecupan di kening sang istri dan memandang wajah sang istri sambil tersenyum.
"Gue gak nyangka Ti, mimpi gue untuk jadiin loe istri gue jadi kenyataan sekarang. Seandainya kita ketemu sebelum gue kenal sama Yordan,mungkin gue gak akan punya gelar casanova kayak si Yordan." Lirih Igo sambil mengelus pipi Tia.
"Eh...tunggu,gue kenal sama Yordan aja dari jaman SMP,pas gue SMP si Tia kan masih TK. Eh...buset,masa iya gue pacaran sama anak balita." Kata Igo lagi setelah ia sadar akan perbedaan umur mereka.
"Makasih yah Ti udah hadir dalam hidup gue,meski terlambat. Karena dengan hadirnya loe di hidup gue,akhirnya gue bisa ngerasain jatuh cinta juga. Dan maaf,kalau sebelum ketemu sama loe,gue gak bisa jaga tubuh gue dari hawa *****. Dan gue sadar,karena itu juga loe belum bisa ngebuka hati loe buat gue. Asal loe tau Ti,walaupun bukan loe yang pertama nikmatin tubuh gue,tapi percaya sama gue,kalau loe lah orang pertama yang gue cintai." Kata Igo lagi.
Cup. Igo mengecup kening Tia lagi. Kemudian Igo beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Ceklek. Igo membuka pintu kamar mandi dan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah suara pintu kamar mandi tertutup,perlahan Tia membuka matanya.
Sebenarnya Tia tidak benar-benar tertidur saat Igo mendapati Tia yang tertidur di sofa ruang tamu lantai dua. Tia memang hampir tertidur,tapi saat merasakan Igo menggendong dirinya,Tia pun tersadar dari rasa kantuknya tapi enggan membuka matanya. Jadi Tia mendengar dengan jelas ungkapan isi hati Igo untuk dirinya.
Tia menggigit bibirnya saat mengingat kata-kata Igo yang mengatakan kalau dialah cinta pertama Igo.
"Apa benar yang kak Igo bilang tadi?" Gumam Tia. Entah kenapa dirinya merasa sangat senang mendengar kata-kata Igo yang terdengar tulus di telinganya tapi disisi lain ia masih merasa ragu dengan kata-kata Igo.
Ceklek. Igo membuka pintu kamar mandi.
Cepat-cepat Tia menutup matanya kembali saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.
