Sebuah kisah cinta yang rumit antara kakak beradik elvino dan anson dari keluarga addison.
ghania seorang gadis cantik yang di besarkan oleh keluarga brugman, harus rela di nikahkan dengan seorang laki2 yang cacat karena luka bakar di sekujur tubuh nya untuk membalas budi keluarga brugman karena sudah membesarkan nya.
kepada siapakah hati ghania berlabuh.
elvino seorang pria yang cacat akibat luka bakar di tubuh nya, atau anson adik dari elvino suami sah ghania yang ghania sendiri tidak tau jika anson adalah suami sah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kakashi lupher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETERKEJUTAN ANSON
Ghania pun membersihkan diri lalu beranjak menaiki ranjang untuk merebahkan diri yang terasa lelah. Sesaat terlintas bayangan apa yang telah ia dan Elvino perbuat. Kedua pipi nya pun bersemu merah.
Ahhh, gumamnya sambil menutup wajahnya dengan bantal karena ia merasa malu sendiri.
Pukul tengah malam, tanpa Ghania sadari sebuah bayangan hitam menyelinap ke kamar nya. Ditatap nya wajah cantik wanita tersebut dalam-dalam, dan diam-diam ia merebahkan diri nya sambil memeluk tubuh Ghania.
"Aku suka aroma wangi tubuhmu yang seperti bayi ini Ghe," ucap pria tersebut tepat di telinga Ghania. Dan akhir nya ia pun ikut terlelap.
*****
Pagi itu menjelang, Ghania yang terbangun dari tidur nya melihat alarm yang sudah pukul sembilan pagi.
Astaga, apa yang aku lakukan, kenapa aku jam segini masih tertidur. Entah kenapa aku seperti merasa seseorang memeluk ku semalaman," gumam nya, sambil melihat samping ia tidur namun tak ada siapapun.
Ia pun buru-buru beranjak menuju dapur, untuk membuatkan sarapan putra nya. Namun di lihatnya sang putra sedang duduk di meja makan sambil memegang sebuah roti oles di tangan nya.
"Dale, maafkan Mommy mu karena telah kesiangan membuatkan mu sarapan," ucap Ghania dengan buru- buru mengambil sayuran yang ada di kulkas pendingin
"Tak apa Mom, Mommy pasti lelah kan setelah seharian belajar berenang dengan Papa El," celetuk Dale dengan raut wajah cuek karena sedang menyantap sebuah roti oles.
Ghania yang mendengar penuturan Dale, membeku sejenak.
Bayangan Elvino akhir nya muncul kembali di benaknya, namun ia buru-buru menggelengkan kepalanya membuyarkan lamunannya sendiri.
*
*
*
Sedangkan di tempat lain, Elvino yang semalaman tak bisa memejamkan kedua mata nya, dan baru bisa tertidur menjelang pagi, Namun pukul tujuh ini ia harus bangun karena ada beberapa pertemuan penting dengan client.
"El, kau tak ikut sarapan dengan kami?!" ucap Clara ketika melihat Elvino hanya meneguk segelas air dingin.
"Tidak, aku hari ini ada beberapa pertemuan penting dengan client," ungkapnya, lalu mendekati Luisa.
"Hey Baby, kau harus makan yang banyak ya biar sehat," tambah nya, dengan mengulas senyum. Luisa pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Papa, apakah Papa nanti akan membawa icha lagi pergi bersama kakak Dale, untuk mengajari Aunty belenang??" ucap Luisa dengan polosnya.
Sontak Anson menghentikan suapannya, Begitupun dengan Clara, ia terpaku.
"Ehm, mungkin."
"Sekarang Luisa harus makan dulu biar sehat, Ok?!" ucap Elvino setenang mungkin, lalu hendak beranjak meninggalkan meja makan.
"Vin," panggilan Clara ke Elvino, lalu ia mendekat ke arahnya, dan di raihnya dasi Elvino hendak di rapikan, namun Elvino buru-buru mengalihkan pandangannya.
"Blake sudah menungguku di depan," celetuk nya, lalu beranjak meninggalkan Clara.
Clara pun yang mendapat perlakuan demikian dari Elvino menautkan kedua alis nya, seakan menyimpan suatu maksud.
Sedangkan Anson yang saat itu sedang menyantap sarapannya hanya melihat apa yang terjadi didepan nya.
"Hey Baby, Uncle berangkat dulu ya," seru Anson setelah merampungkan sarapan nya, dan buru-buru mengejar Elvino keluar.
"Kak," panggil Anson kepada kakak tersayang nya.
"Hmm..." seru Elvino menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.
"Apa kau ingin menanyakan yang Luisa ucapkan?!" celetuk Elvino.
"Tidak," itu tidak penting untukku?!" ucap Anson berbohong.
"Apa kau baik-baik saja?!" ucap Anson. lalu di jawab nya dengan sebuah anggukan ringan oleh Elvino.
"Apa semalam kau mabuk," ucap Anson yang berjalan beriringan dengan Elvino.
sontak membuat Elvino teringat kejadian di kolam renang itu lagi.
"Tidak," jawab nya singkat.
"Aroma tubuhmu tak bisa membohongiku,"
"Apa kau sedang ada masalah?!" ucap Anson lagi karena penasaran. Elvino pun menghentikan langkahnya.
"Aku baik-baik saja," ungkapnya.
"Lalu kenapa kau tak memperhatikan kesehatanmu."
"Dokter melarang mu untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi minuman beralkohol," seru Anson ikut melanjutkan langkah Elvino.
"Hanya satu botol, tak akan membunuhku," Ucap Elvino lalu mengumbar senyum ke arah Anson sambil berjalan.
Sesampai di depan Mantion, Blake yang sudah menunggu Elvino segera membukakan pintu mobil nya.
Elvino pun hendak menaiki mobilnya, namun sesaat ia berhenti lalu menoleh ke arah Anson yang hendak masuk kedalam mobil pribadinya.
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan hubungan Ghania dan Alex."
"Jika kau sungguh-sungguh ingin ia kembali padamu, berjuanglah dengan perasaanmu, jangan menggunakan ego," ucap Elvino lalu masuk kedalam mobil pribadi nya.
Di dalam mobil, Elvino sesaat memejamkan kedua matanya sambil bersandar di kursi penumpang.
Seperti nya Tuan sudah menggunakan perasaan nya terhadap nona Ghania. gumam Blake yang memperhatikan Tuan kesayangannya dari balik spion.lalu ia pun melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.
"Blake, carikan sekolah terbaik untuk Dale, setelah itu laporkan pada Ghania, supaya dia tau," seru Elvino.
"Dan tolong sampaikan pada nya aku tak bisa datang, karena sedang banyak urusan perusahaan," celetuk El, seakan mencoba menghindari Ghania.
"Baik tuan." ucap Blake.
Sedangkan di lain sisi Anson masih mematung di dalam mobil, lebih tepatnya di kursi kemudinya mendengar penuturan kakak nya.
Apa maksud nya aku harus berjuang menggunakan perasaan, jangan menggunakan ego, gumam Anson
Namun Anson tak mau ambil pusing ia pun segera melajukan mobilnya ke arah Villa tempat Ghania saat ini. Setelah turun dari mobilnya ia pun segera membunyikan bel villa,
Ghania yang merasa ada tamu ia pun membukakan pintu, setelah pintu terbuka Anson segera menarik lengan Ghania dengan kasar ke arah mobilnya, dan mendorongnya masuk di sebelah kursi kemudi.
"Buka pintu nya, apa yang kau lakukan!!" cetus Ghania. Akhirnya Anson pun masuk kedalam mobil lalu di lajukannya mobil dengan kecepatan tinggi.
"Kau sama sekali tak menjawab ku, apa sebenarnya yang kau mau!!"
"Mau kau bawa kemana aku!!" seru Ghania yang terus bertanya dengan melihat raut wajah Anson yang penuh dengan amarah.
Laki-laki ini gila, semakin aku terus bertanya, ia semakin kencang melajukan mobilnya, gumam Ghania.
"Anson, aku bilang hentikan mobilnyaaaaa!!" teriak Ghania karena benar-benar merasa ketakutan.
Chiiiittttt , Anson menepikan mobil nya lalu menghentikanya mendadak, ia pun turun dan duduk di kepala mobil sambil meneguk bir.
Ghania ikut turun lalu mengambil nafas dalam-dalam.
"Apa kau akan membunuhku?!"
"Jika kau ingin mati, maka matilah sendiri, tak perlu mengajakku," cerocos Ghania tanpa henti,
"Jika aku bilang, apa yang kau katakan benar aku ingin mengajakmu mati denganku apa kau percaya?!" ketus Anson dengan menaikkan satu alis ke atas sambil menatap Ghania.
"Apa kau sudah gilaa!! seru Ghania yang masih berada di pinggir pintu mobil, Anson pun menatap tajam Ghania.
"Kau bilang aku gila!" ucap Anson menatap tajam Ghania, sambil mendekat ke arahnya.
"Kau bilang aku gila??"
"Ya," Aku gila?!"
"Aku gila, karena sudah mencintaimu?!"
"Tapi KAU??" ucap Anson dengan penuh penekanan pada kata kau.
"Kau, APA KAU PERNAH MEMIKIRKAN PERASAAN KUUUU!!"
"Kau jelas-jelas, dengan Elvino?!" ucapan Anson melemah.
~Bersambung~
*
*
*
💌 gmn menurut kalian guys, kasihan gk si Anson. kira-kira siapa nih yang bakal jadi Sad Boy 😢. pen liat nih mana Team Anson, dan mana Team Elvino, coment di bawah ya 🤗🤗
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
Gak umum.
Org lain lemah lembut..membuat hati Ghe hangat.
sukses
semangat
mksh