Season1
Dita merupakan gadis cantik yang selalu di kucilkan keluarga nya, di saat pesta ulang tahun saudari tirinya bernama Sheila menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di minuman Dita.
Nathan, seorang Ceo tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Nathan yang menderita mysophobia yang alergi jika di dekati oleh wanita maupun di sentuh.
Sahabat nya bernama Daniel prihatin akan phobia Nathan hingga nekat memberi obat dan menyewa seorang pemuas nafsu.
Season ke 2
Menceritakan kehidupan dan perjalanan cinta dari twins L. Al yang gila dengan pekerjaan dan juga perfeksionis, sementara El kebalikan dari itu.
Lea, adik dari twins L yang sangat manja dengan IQ standar. Dia sangat mengagumi wajah pria yang berparas tampan, hingga banyak pria yang salah paham dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Nada dering dari ponsel membangunkan seseorang dari tidurnya, dia mengangkat telfon dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ada apa? "
"Bos, saya mendapatkan informasi jika Hardi mempunyai satu orang anak kandung dan satunya lagi anak tiri. "
"Kirimkan data keluarga Hardi. "
"Baik bos. "
Sambungan telfon terputus, dengan bergegas membersihkan diri dan melanjutkan pencariannya. Data yang dikirimkan oleh bawahannya, di lihat secara teliti. Misteri siapa wanita bersama Nathan membuatnya sedikit kesulitan, apalagi data Dita sangatlah sedikit. Dia sangat yakin jika ada yang berusaha menutupinya, Daniel semakin yakin, jika wanita itu adalah Dita pemilik L boutique.
Penyelidikan itu membuat perutnya sangat lapar, dia berhenti di sebuah restoran untuk mengisi perut yang kelaparan. Kaki nya melangkah menuju kursi tersedia, saat makanan tiba, dia memakannya dengan sangat lahab. Seseorang menepuk punggung nya, membuat Daniel menoleh, "Riko."
"Wah kebetulan sekali kamu di sini, " Riko duduk di kursi tepat di hadapan Daniel.
"Iya begitulah. "
"Bagaimana kabar mu?"
"Seperti yang kamu lihat, " sahut Daniel yang mengangkat bahu.
"Aku dengar kamu di pecat dari perusahaan milik Nathan. "
"Hem, itu benar. "
"Apa kalian ada masalah? selama ini aku melihat kalian tampak dekat. "
"Aku membuat kesalahan, " Daniel menghela nafas dan mengeluarkan nya secara perlahan.
"Apa yang terjadi? " Riko sangat antusias dan tertarik dengan lawan bicaranya.
"Kesalahan ku sangat fatal sekali, 6 tahun yang lalu aku mencampur minuman Nathan dengan perangsang, menyewa wanita untuk menemani nya semalam. Ternyata wanita yang aku sewa datang terlambat, entah bagaimana caranya, wanita lain masuk ke dalam kamar 106," Daniel mengusap wajah nya dengan kasar.
"Benarkah, aku melihat wanita itu keluar dari kamar 106, sepertinya dia menangis, " ucap Riko.
"Apa kamu melihat wajah wanita itu? " antusias Daniel.
"Aku lupa dengan wajahnya, jika saja ada fotonya, aku bisa mengingat kembali, " ucap Riko santai.
Daniel mengeluarkan ponsel dari saku celananya, menunjukkan sebuah foto kepada Riko, "Apa ini orang nya? "
Riko menoleh dan membesarkan pupil matanya, " benar, dia orangnya, apa kamu mengenalnya? "
Daniel mengangguk mengiyakan perkataan Riko, " dia adalah Dita pemilik L boutique , aku pergi dulu dan terima kasih sudah membantuku, " Daniel bergegas pergi dari restoran menuju kantor milik mantan atasannya.
****
Pekerjaan Nathan benar-benar terbengkalai karena tidak adanya Daniel di sisinya, mendapatkan sekretaris yang seperti Daniel membutuhkan waktu untuk memilah. Nathan selalu saja memecat sekretarisnya, bahkan mereka baru di terima bekerja 3 jam yang lalu.
Daniel menerobos masuk ke kantor dan membuat kegaduhan, salah satu penjaga melapor kepada Nathan.
"Maaf tuan, ada kekacauan di luar. "
"Apa yang terjadi? "
"Tuan Daniel berusaha untuk masuk ke kantor dan ingin menemui anda, tuan. "
"Biarkan dia masuk, aku ingin lihat apa yang akan dia lakukan. " Nathan memasukan jari-jarinya di saku celana.
Pintu di dobrak membuat Nathan dan security menoleh, "Nathan, ku mohon beri aku satu kesempatan. " mohon Daniel.
"5 menit," ucap Nathan singkat tanpa menoleh.
"Aku minta maaf atas kesalahanku padamu, aku tidak punya rencana apa pun untukmu, percayalah padaku. "
"3 menit. "
"Hei apa-apaan ini, " protes Daniel.
"Cepat bicara atau waktu mu habis. "
"Baiklah aku mengerti, sebagai orang yang bertanggung jawab. Aku sudah menemukan siapa wanita itu, bahkan dia sangat dekat dengan mu, " ucap Daniel membuat sebelah alis mata Nathan terangkat.
"Siapa dia? "
"Wanita itu adalah Dita, pemilik dari L boutique." Perputaran waktu seakan berhenti, Nama itu terus mengiang di telinganya, " apa kamu yakin?" ujar Nathan yang menatap Daniel dengan tajam.
"Aku sangat yakin. Tapi sebelum itu, apa kamu sudah memaafkanku? "
"Akan aku pikirkan, " sahut Nathan yang tersenyum tipis.
"Oh ayolah, aku sudah berusaha keras untuk ini. Aku ingin jawaban yang pasti, " ujar Daniel yang sedikit jengkel.
"Kali ini, aku memaafkanmu." Manik mata Daniel berbinar dan tersenyum, "apa aku boleh memelukmu? "
"Tentu saja, kamu sahabatku," jawab Nathan yang membalas pelukan yang hanya sepersekian detik.
"Jika wanita itu Dita, apa mungkin?" Daniel menatap sahabatnya yang juga menatapnya.
"Apakah mungkin jika Al dan juga El adalah putraku, " ujar Nathan yang sangat antusias.
"Aku sangat yakin, jika mereka adalah anak-anakmu. Aku sudah lama mencurigai mereka, apalagi wajah dan juga sifat nya hampir sama dengan mu, " Daniel melipat kedua tangan di depan dadanya.
"Aku sungguh tak percaya ini, twins L adalah anakku," ucap Nathan yang masih belum percaya dengan kebanaran itu, jika itu benar, dia akan sangat bahagia.
"Bagaimana jika kita melakukan tes DNA, " usul Nathan.
"Ide bagus, aku percayakan semuanya kepadamu. " Nathan menepuk pelan bahu sahabatnya. Hubungan Nathan dan Daniel kembali membaik, Nathan tidak bisa terlalu lama marah kepada sahabatnya itu.
"Apa itu artinya aku kembali menjadi sekretaris mu? " ucap Daniel nanar.
"Dasar bodoh, kamu aku terima kembali menjadi sekretaris ku, tapi kamu tetap aku hukum. Dalam sebulan penuh, aku memerintahkan mu untuk mengurus 10 anak cabang, tanpa bantahan dan penolakan, " titah Nathan membuat Daniel mengusap wajahnya.
"Astaga....apa tidak ada hukuman yang lain?" raut wajah Daniel yang seakan penderitaannya baru saja di mulai.
"Hanya itu yang aku pikirkan, mulailah bekerja! dasar lamban, " tegas Nathan.
"Aku tidak lamban, " protesnya.
"Kamu kerjakan semuanya, aku ingin memberi kabar baik ini ke keluarga ku." Daniel menatap punggung Nathan yang menghilang dari balik pintu. Daniel kembali duduk di meja kerjanya, alangkah terkejut nya melihat tumpukan berkas yang meninggi dan membuat Daniel menganga.
"Apa aku salah meja? " gumamnya.
"Oh iya, aku lupa memberitahumu. Kerjakan semua berkas itu, yang berada di meja kerja mu, semoga kamu menyukainya, " ucap Nathan yang hanya beberapa detik mengintip dari balik pintu, dan pergi dari tempat itu.
"Ya tuhan, kenapa cobaan ini selalu datang bertubi-tubi?" batin Daniel yang mengusap dadanya.
****
"Aku mohon, jangan ambil anak-anakku! tolong kembalikan padaku hiks....hiks, aku hanya mempunyai mereka. Jangan rebut mereka dariku, JANGAN!! " Dita terbangun dari tidurnya, dengan keringat di yang bercucuran, wajah yang sangat ketakutan, di sertai isakan. Teriakan Dita terdengar oleh twins L, mereka mengampiri sang ibu.
"Ada apa bu?" ucap Al.
"Kenapa Ibu terlihat ketakutan? " tambah El.
Dita memeluk kedua anaknya dan menangis tersedu-sedu, "jangan pernah tinggalkan Ibu, Ibu mohon." tangis Dita. Al dan El saling menatap dan bergidik bahu.
"Tenanglah, kami tidak akan pernah meninggalkan Ibu." El mengusap cairan bening yang berhasil lolos di pipi Dita.
"Minumlah dulu Bu," Al mengambil segelas air di nakas dan memberikannya ke ibunya. Dita meneguk air di gelas itu hingga habis, Al membaringkan sang ibu dengan mengusap kepalanya dengan lembut, hingga Dita kembali tertidur.
"Apa yang terjadi dengan ibu?" bisik El.
"Entahlah, aku juga tidak tau," balas Al.
tp terserah drmu aja lah thor 🤭