Terancam di D.O membuat Galang harus berhadapan dengan dosen super duper Killer yang malah membuatnya jatuh cinta!
Mampukah Galang menaklukan hati dosen killer pujaan hatinya?!
Jawabannya ada di cerita Novel ini, ikutin terus yah kelanjutan ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita Berbeda Kasta
Gilang masuk kedalam kamar inap Galang dan melihat Galang yang masih terbaring lemah dengan dibantu berbagai alat medis yang terpasang pada tubuhnya.
"Ma,, pa,, Apa Galang belum sadar?" tanya Gilang
"Belum..." jawab Mama singkat
"Ma,, apa gak sebaiknya mam pulang dan mengambil pakaian ganti buat Galang? Biar Gilang disini yang menungguinya" ucap Gilang
"Ya sudah mama pulang dulu sama papa. Nanti mama kembali" Ucap mama
Kemudian mama dan papa Galang pun pergi meninggalkannya. Kini tinggallah Galang dan Gilang yang berada di kamar pasien itu. Papa dan mama Galang sampai di parkiran, sementara Gadis dan Istri Gilang pun bersembunyi di bawah kursi penumpang. Untung saja kaca mobil Gilang gelap jadi tidak terlihat dari luar. Setelah papa dan mama Galang pergi meninggalkan rumah sakit, Gadis dan Istri Gilang pun turun dari mobil dan berjalan menuju ruangan Galang. Keduanya berjalan terburu-buru, karena Gadis sudah tidak sabar untuk melihat kondisi Galang.
Ceklek
"Mas Galang" ucap Gadis yang langsung berhambur masuk kedalam ruangan dan melihat Galang terbaring lemah disana.
"Mas,, bangun mas,, Gadis disini mas" ucap Gadis saat memegang tangan Galang dan air matanya yang terus mengalir deras.
"Mas,,, mas udah janji sama gadis untuk melewati semuanya sama-sama, mas harus bangun " ucap Gadis saat terus menangis
Sementara itu........
"Pa... ponsel mama ketinggalan rumah sakit, kita balik dulu ya pa" Ucap mama Monica
"Sudahlah, nanti kita ambil pas balik lagi" ucap papa
"Paa,,, kan kita belum jauh juga. Puter balik juga gak jauh" Ucap mama
"Hmm ya sudah. Man, kita putar balik lagi" jawab papa
"Baik tuan" Ucap supir yang kemudian memutar bali arah mobil dan kembali kerumah sakit. Tak lama kemudian Mobil sudah berada didepan rumah sakit
"Papa tunggu sini aja, mama masuk sebentar" ucap mama
Lalu Mama Galang berjalan dengan cepat menuju keruangan Galang dirawat. Begitu sampai didepan ruangan Galang, mama Langsung membuka pintu ruangan itu
Ceklek
"Mama?" ucap Gilang dan istrinya kaget bukan main
Begitu juga mama yang sangat terkejut melihat kehadiran Gadis yang berada di samping Galang. Tanpa bicara mama Langsung menarik Gadis menjauhi Galang
"Beraninya kau datang kesini!!! ini semua gara-gara kamu!! lihat anak saya menderita semenjak kenal sama kamu!!!" Hardik mama Galang dengan penuh amarah
"Bu,,, saya tau ibu tidak menyukai saya. Tapi saya mohon biarkan saya menemani mas Galang disini, sebentar saja bu" Ucap Gadis
"Tidak!! lebih baik kamu pergi dari sini!!! sebelum saya panggilkan scurity!!" sarkas mama Galang
"Bu,, saya mohon,,, saya sangat mencintai mas Galang bu. Saya tidak bisa tenang melihat keadaannya seperti ini" Ucap Gadis.
Plaaakkkkkkkkkkkk
Tamparan keras mengenai wajah Gadis karena kemarahan mama Galang. Tapi Gadis tak berhenti untuk memohon kepada mama Galang.
"Ibu boleh memukul saya sepuas hati ibu, tapi saya mohon biarkan saya disini menemani mas Galang" ucap Gadis
Mama Galang akan menyerat Gadis keluar dari ruangan itu, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara Galang
"Gadis... Gadis..." Ucap Galang dengan sangat lemah.
Gadis pun melepaskan tangannya dari cengkraman tangan mama Galang dan ia berlari kesamping Galang
"Masssss,,,, mas Galang sudah sadar mas??" ucap Gadis.
Sayup-sayup Galang membuka matanya dan orang pertama kali yang dilihatnya adalah Gadis. Berkali kali Gadis mengecup tangan Galang, Rasa syukur pun berkali-kali Gadis ucapkan. Rasa lega yang luar biasa di dalam hatinya.
Mama Galang pun juga langsung berdiri disamping Galang dan melihat kondisi putranya.
"Nyonya jangan pernah mengusir istriku" ucap Galang
Kemudian Gilang memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Galang saat itu. Sementara yang lain dilanda kebisuan sesaat.
"Alhamdulillah kondisi pasien mulai stabil. Tolong jangan terlalu banyak untuk di aja bicara karena pasien perlu banyak istirahat" Ucap dokter
Setelah dokter memeriksa kondisi Galang, dokter pun pamit meninggalkan ruangan itu. Lalu Gilang mengajak mama dan istrinya meninggalkan kamar inap Galang. Awalnya mama menolak, tapi karena bujukan Gilang akhirnya mama mau diajak pergi.
"Ma,,, "
"Apa! mama gak nyangka kamu yang membawa Gadis bertemu Galang!" ucap mama marah kepada Gilang
"Ma,,, mama tau, Yang dicari Galang itu Gadis ma dan mama bisa lihat begitu gadis datang, Galang langsung sadar. Apa mama gak bisa melihat betapa besarnya cinta Galang kepada Gadis?! mama lihat Gadis pun sama dengan Galang. Apa mama tega memisahkan keduanya ma?!" ucap Gilang kepada mamanya
"Kita itu berbeda kasta lang! Bagaimana bisa menantu keluarga Dirgantara berasal dari keluarga rendahan?!" Ucap mama
"Ma! bisa gak sih, mama gak mandang orang lain dengan status sosialnya?! Bahkan Jika harus memilih, Gilang lebih setuju Galang bersama Gadis dibandingkan dengan Nia. Mama selama ini di butakan mata hatinya saat melihat Nia. Kebaikan Nia itu semua palsu ma!" Ucap Gilang
"Jangan kau bandingkan Gadis dan Nia!" Sarkas mama
"Tapi itulah ma kenyataannya! Gilang bisa melihat ketulusan cinta Gadis dan Galang! Kalau mama dan papa masih tidak berubah, maka jangan salahkan siapapun jika mama akan kehilangan putra bungsu mama! Jujur pada diri mama sendiri, mama pasti tidak tega melihat Galang jatuh miskin, hidup lontang lantung, Tapi apa mama yakin jika mama berhasil memisahkan Galang dan Gadis hidupnya akan bahagia?? Bukankah kebahagiaan anak itu adalah kebahagiaan orang tuanya juga?? Gilang tidak bermaksud menggurui mama, Gilang hanya ingin menyadarkan mama sebelum papa dan mama menyesal selamanya!" ucap Gilang yang kemudian menggenggam tangan istrinya dan meninggalkan mama yang masih duduk diruang tunggu.
"Ayo sayang kita pulang" Ucap Gilang kepada istrinya
Mama Monica terduduk lemas meresapi setiap ucapan putra sulungnya. Batin mama pun berperang saat itu, Lalu mama berdiri dan melihat dari kaca kecil di pintu, terlihat Gadis tengah mengambilkan air minum untuk Galang. Sesaat kemudian Galang terlihat tersenyum dan membelai wajah Gadis, Mama pun terharu dan meneteskan air matanya. Hati keibuannya pun merasa terpanggil saat melihat putranya sudah menemukan belahan jiwanya.
"Dia sudah dewasa" ucap mama saat menyeka air matanya.
"Mama,,, lama banget sih ambil hape nya?!" Ucap papa yang sudah berdiri di samping mama
"Eh papa,,, maaf pa, tadi mama ngobrol dulu sama Gilang. Emm kita pulang yuk pa" ucap mama yang langsung mengajak suaminya pergi.
Mama Galang masih butuh waktu untuk menerima semua keadaan ini, dan tidak mudah untuk menjelaskan semua ini kepada papa Galang yang nota bene lebih tidak menyukai Gadis. Pasalnya karena Galang menikahi Gadis, Proyek gabungan yang sudah direncanakan papa Galang dan papa Thania jadi gagal total dan mereka mengalami kerugian yang cukup besar.
Setelah semua keluarga pergi meninggalkan rumah sakit, tinggallah Galang dan Gadis yang berada diruangan itu melepas semua rasa rindu dan kecemasan didalam hati. Galang sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan wanita yang sangat dicintainya. Tak henti-hentinya keduanya mengucap syukur kepada Allah.
.
.
.
Alhamdulillah gak amnesia ya gaess😁 mudah2an emaknya Galang sadar tuh, habis di ceramahin Gilang😄
Galang terbebas dari hukuman berkat kecerdikan di gadis ..