NovelToon NovelToon
Lintang Sang Baga

Lintang Sang Baga

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Diam-Diam Cinta / Kencan Online
Popularitas:35.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!

Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.

Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sarapan super aesthetic

'Tuku ketan neng prapatan. Balikan neng mantan. Podo karo mangan jangan nget-ngetan...' Ahaaay asek ya baca bisa sambil nyanyi?

Tapi ini bukan tentang lagu itu dong ya, ini tentang Baga dan Lintang yang memulai hubungan dari kejujuran katanya. Enggak dari nol karena mereka bukan tempat pengisian bahan bakar!

Matahari belum muncul tapi Lintang sudah ada di dapur. Ngapain manusia satu itu berseliweran di dapur? Jawabannya adalah membuat sarapan. Simpel sih sebenarnya, hanya sandwich sederhana dengan isian telur dan sosis. Harusnya untuk ukuran orang normal waktu sepuluh menit juga bakal beres itu menu sebijik yang nggak perlu banyak effort ataupun banyak bumbu.

Tapi hei, ini Lintang you know! Dia si paling pengen terlihat sempurna setiap melakukan hal apapun itu ternyata butuh waktu lebih dari satu jam untuk menyajikan menu sesimpel endog goreng, sosis goreng, dipetelin ke roti tawar, dikocrotin caos dan mayones, endingnya di bakar tipis-tipis yang penting kelihatan coklat bagian luar rotinya.

Dan taraaa.. Jadi deh itu menu sandwich isi endog campur sosis buatannya. Penampakannya emang agak menyeramkan, hitam legam! Kayak sesuatu yang baru keluar dari kawah panas dan menyisakan kegelapan di sana. Hahaha, lebay? Lha emang iya. Bikinnya setengah mati tapi giliran jadi yang makan bisa mati. Itulah definisi masakan Lintang saat ini.

"Morning mami, morning bapak! Yuk kita sarapan! Ai baru aja bikin sandwich spesial nih, yuk dicuba dicuba!!" waaah..Tumben dalam satu kalimat panjangnya nggak ada kecacatan ucapan di sana. Jangan jangan ini pertanda bakal ada korban yang jatuh karena memakan masakan Lintang.

"Pagi sayang. Kamu yang masak sendiri? Makin rajin di dapur ya sekarang. Sampai dapur beneran ngebul kayak gitu, nggak ada yang kebakaran di sana kan, Lin?" bapak Den duduk di antara dua bidadari cantik. Satu anak, satu biniknya.

"Nggak ada lah, bapaaaak! Ai kan udah sandal di dunia perdapuran. Jangan ragukan kemampuan ai bapak!"

"Handal Ntang han-duaal! Bukan San-dal! Bukan! Handal itu pinter. Sandal itu buat nabokin bapak mu kalau pulang telat mulu! Beda ya. Kamu ini makin nyeleneh aja ngomongnya." tegur emak Tisya sambil membolak-balikan sandwich dengan warna horor yang mencekam.

"Ini apa? Beling goreng?" pertanyaan emak Tisya membuat Lintang melotot. Bapak Den malah tertawa lepas.

"Aiiish mami! Mami nggak pernah lihat sandwich bakar kah? Itu sandwich mamiiiiih. Bukan beking goreng!"

"Singkat aja lah, Ntang. Ini kira-kira bisa dimakan nggak? Minimal nggak masuk IGD kan?"

"Aaah kenapa mami selalu bikin mood ai manjur! Ai mau ngantor aja kalau gitu. Bapak, ayo kita kerja bapak. Kita tinggalkan mami di rumah sendirian, mami sekarang ngeselin tingkat kerajaan Majapahit!"

Bapak Den malah tertawa makin brutal. Pantes aja awet muda ya, lha wong setiap hari anak dan biniknya selalu bisa membuatnya sebahagia ini. Inilah pentingnya menikah dengan orang yang tepat karena kebahagiaan bisa muncul hanya karena hal sederhana seperti berkumpul bersama seperti ini.

"Ini serius kamu mau makan ini, Den? Aku nggak mau tidur di rumah sakit lho ya." ujar emak Tisya setelah anaknya pergi. Mau kerja katanya.

"Dikerok coba. Mungkin ada bagian yang masih bisa dimakan." ngomong gitu tapi bapak Den lebih memilih gadoin rengginang.

"Lha dikira sandwich nya masuk angin apa, pake acara dikerokin segala."

"Seenggaknya Lintang udah berusaha membuatkan sarapan untuk kita, Sya. Jangan terlalu di ulti gitu. Kasihan. Keahlian orang kan beda-beda, dia nggak bisa masak, kalau ngomong nggak jelas kiri kanannya tapi dia tulus lho. Dia baik. Dia nggak pernah neko-neko. Di usia segini banyak anak muda yang melenceng dari arahan orang tua, tapi Lintang enggak. Dia hanya berusaha membuat kita senang dengan membuatkan sarapan. Ya.. Meski bentukannya kayak pantat wajan. Nggak apa, kita hargai usahanya." bijak banget bapak Den.

"Terus bakal kamu makan?" tanya emak Tisya.

"Enggak. Bikin nasi goreng aja gimana? Hari ini lagi nggak pengen makan yang kebarat-baratan."

"Woooo wedus! Ngomong panjang panjang udah kayak orang bener.. Tapi ujungnya tetep aja nggak mau makan abu gosok bikinin anakmu."

Saat kedua orang tua Lintang sibuk berdebat tentang makanan dengan wujud balok goreng berwarna hitam pekat, Lintang udah sampai aja di kantor bapak Abhi. Di sana dia menenteng kotak makan siang yang dia siapkan dari tadi pagi pagi sekali.

"Morning." Lintang tersenyum mendengar seseorang menyapanya. Siapa lagi kalau bukan Baga.

"Morning. You udah makan?"

Menatap binar teduh dari netra Lintang dan sebuah tas tempat bekal makan siang ada di tangan gadis itu, Baga langsung menggeleng pelan. "Kenapa? Mau ngajak sarapan bareng?"

"Iyupz! Ai bikin sandwich. Mami dan bapak ai sampai nambah makannya tadi." bohong banget kamu, Ntang!

"Wah. Pasti enak dong. Mana lihat, eh.. Ke atas dulu kali ya? Kita sarapan di sana. Silahkan tuan putri.." Baga membungkuk mempersilahkan Lintang berjalan melewatinya.

Lintang pura-pura manyun padahal hatinya lagi berbunga-bunga. Mereka masuk ke dalam lift bersama. Baga bahkan membawakan tas tempat bekal makan siang yang sebenarnya akan dibongkar untuk sarapan pagi mereka nanti, yang sedari tadi dibawa oleh Lintang. Banyak yang memperhatikan aktivitas mereka, tapi ya sekedar bisik-bisik tanpa berani bertanya secara langsung karena yang sedang dibicarakan kan anak-anak para atasan yang menjabat di kantor tempat mereka bekerja. Mana berani para pekerja menggunjing Lintang ataupun Baga.

Sampai di ruang kerja Baga, mereka berdua duduk di sofa. Wajah Lintang tampak sedikit pucat, mungkin kelelahan atau entahlah.. Yang jelas dia happy hari ini. Dan Baga, dia bisa melihat antusias dan harapan dari sorot mata Lintang. Lelaki itu lalu membuka kotak bekal makan siang itu dengan semangat. Tapi semangatnya langsung hilang secepat kilat.

"You suaka?" pertanyaan dari gadis yang kembali dia pacari. Dan Baga mengangguk.

"Ini sarapan paling aesthetic yang pernah aku lihat, Star. Aku makan ya. Kamu udah nyobain belum?" nggak mau banget Baga bikin Lintang kecewa karena wujud sandwich di hadapannya emang sehitam dan semengerikan itu.

Bayangkan aja sebuah roti kotak dibakar sampai hangus dan muncul cairan merah dan putih dari tengah-tengah roti yang telah dipotong jadi dua. Piye jelasinnya ini...?

"Udah. Ai makam roti nya tadi sebelum ai bakar. Dan rasanya so delicious. Cuma sedikit asin di telurnya. Ai lalu skip skip telurnya, ai ganti pakai sosis. But, kalau you nggak suaka juga nggak apa-apa. Nggak usah dimakam."

"Makan, Star. Pakai en bukan em. Hmmm jadi ini kamu siapin khusus buat aku?" berusaha membetulkan cara ngomongnya Lintang.

"Yes." jawab Lintang cepat.

"Oke."

Baga emang pemakan segala, tapi ya enggak kerak bumi gosong juga kali ah. Si Lintang ini sepertinya sengaja ngetes berapa banyak nyawa yang Baga punya dengan ngasih lempengan hitam itu untuk dimakan.

Satu gigitan penuh masuk ke dalam mulut. Baga terlihat biasa aja, nggak pengen memuntahkan apa yang sedang dia kunyah. Emang aneh banget makanan ini, udah pahit gosong, asin, pedes, mana hitamnya itu kayak makan arang dari sisa pembakaran. Belum lagi pas masuk ke tenggorokan, seperti ada butiran tak kasat mata yang terpaksa ikut tertelan. Baga nggak mau membayangkan itu apa, karena dia bisa menebak dari gigitan pertama jika krenyes kriyuk yang ikut termakan tadi adalah cangkang telur yang mungkin nggak sengaja ikut masuk ke dalam adonan telur dadar sebagai isian sandwich.

"Gimana? Enak? You suaka?" tanya Lintang antusias.

"Boleh jawab jujur?"

"Of course."

"Aku suka. Suka cara kamu perhatian sampai buatin sarapan buat ku. Sebenarnya ini enak. Hanya sedikit gelap aja warnanya. Nggak apa, bukan masalah besar. Aku suka warna hitam." penjelasan dari seseorang yang nggak ingin menyakiti perasaan gadis di depannya.

"Yes, ai rasa juga seperti itu. Warnanya terlalu hitam. Padahal ai cuma bakar roti itu selama setengah jam. Harusnya nggak sehitam itu kan hasil akhirnya? Ai rasa mesin pemanggang roti di rumah ai udah rusak. Nanti ai beli lagi aja kalau gitu. But, thanks ya.. You udah mau makan bekel dari ai. Ai senam."

Setelah meneguk setengah botol air untuk membersihkan mulut dan tenggorokannya, Baga mencubit gemas pipi Lintang.

"Nanti sore nonton yuk, mau?"

Lintang otomatis mengangguk sambil tersenyum riang. Ini nih enaknya punya pacar di dunia nyata. Rasanya nyata, perhatiannya nyata, ngasih effort nya juga bisa dilihat pakai mata, bukan lewat ketikan di atas layar ponsel aja. So gaess.. Tim yang masih suka pacaran di halu halu itu, sebenar pada nyari apa hmm?

1
Dewi kunti
cleret taun
Mrs. Dinold
wahhhhh jangan dulu tamat donk...
𝐙⃝🦜Ro
ikut terapi wicara lagi yok tan
Arin
Mau ngajak ngobrol apa mau nampol Baga sih Ntang🤭🤭🤭🤭.....
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
ngompol enak mah nikah dulu Nyang elahhh🤣🤣🤣🤣🤣
bikin malu Buapkmu aslii bisa2 camer mikir ke arah anuu🤣
Dewi kunti
kesuwen le golek trasi ,up gur siji🙈
Dewi kunti: tp bikin randu kaaaannn
total 2 replies
𝐙⃝🦜Ro
akhirnya up juga
kencannya kemaren jadi gak mereka Thor?
Dfe: aku nganti lali ada scene kencan😭
total 1 replies
Mrs. Dinold
huuh bener ngilangnya lama banged LG...😄😄😄
Mrs. Dinold: tak tunggu..meskipun sering ngilang ..🤭🤭
total 2 replies
Yurni Yurni
lanjut🤭
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
nonggol juga Thor etdahh🤣🤣🤣

lagi semedi jadi abnormal tah🤣🤣
hmmmm
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐: lha wes tuwek kog🤣🤣
pakdhe yo oleh🤣🤣
nangung wes diwoco akeh mosok gak dilanjut moco🤭
sehat Thor
total 2 replies
Yurni Yurni
😘
Rita Ariani
🤣🤣🤣ancuurrr kata²nya lintang,, mumet mumet dh tu si baga 😄
Rita Ariani
ngakak baca ni novel🤣🤣
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Mantan di dunia virtual tetapi di Kenyataannya akan memulai hubungan baru 👏🏻👏🏻
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Baga senang menjahili ntang sekarang ☺️
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Kamar Mandi ahh di sikat
𝐙⃝🦜Ro
gassss
𝐙⃝🦜Ro
gak perlu di translate kita dah paham koq dah terlatih
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
ikot oe ikot..
gak baik klo jalan cuma berdua doang..
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
paham Thor paham 😌
gosah pake translate, soalnya saya sudah biasa menghadapi teman yg jarinya melebar hingga menciptakan deretan kalimat yg perlu kejelian dalam memahaminya😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!