NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerah 34

"Adam!! Asha!! Alhamdulillah kalian selamat, Nak. Ibu sudah takut sekali kalau saja kalian tidak pulang. Entah apa yang akan Ibu lakukan jika kalian berdua tidak selamat." Sugi yang diberitahu oleh pembantu tentang kepulangan Adam dan Asha langsung berlari dan menghambur memeluk anak kedua dan menantunya itu. Dia tetap menangis, tapi tangisnya adalah tangis penuh kebahagiaan dan kelegaan.

Semua orang terlihat sangat senang. Ucapan syukur mereka utarakan dari bibir dan juga tulus dalam hati atas kepulangan Adam juga Asha dengan selamat. Air mata haru mewarnai kediaman tersebut tanpa terkecuali

"Maaf sudah membuat Ibu khawatir,"ucap Asha sambil mengeratkan pelukannya terhadap Sugi.

"Kami tidak pernah menyangka bahwa musibah itu akan datang menghampiri kami. Tapi kami bersyukur Allah masih memberi kami kesempatan untuk hidup, dan kami yakin ini berkat doa ibu,"timpal Adam, ia pun juga memeluk Sugi dengan erat. Ketiganya menangis haru.

Sugi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar ucapan Adam dan Asha. Dia yang melihat luka-luka pada tubuh mereka berdua langsung meminta keduanya untuk istirahat di kamar.

Bukan hanya itu, Sugi juga memerintahkan pembantu menyiapkan makanan untuk diantarkan ke kamar.

"Dokter, kita harus panggil dokter,"ucap Sugiyanti panik.

"Tenang Gi, aku sudah meminta Prapto untuk memanggilnya. Dia sedang perjalanan kemari,"sahut Juragan Karo.

"Aaah syukurlah. Syukur Alhamdulillah mereka pulang dengan selamat. Terimakasih Mas, terimakasih karena sudah membawa mereka kembali. Sungguh terimakasih,"tangis Sugiyanti pecah lahi di pelukan suaminya. Dia sekarang benar-benar sedang menumpahkan rasa lega dan bersyukurnya atas kembalinya Adam dan Asha.

Juragan Karto membawa Sugi ke kamar. Dia juga butuh mandi dan mengganti pakaiannya itu.

Suasana kediaman Darsuki yang sempat suram itu kembali menjadi cerah. Semua orang tersenyum dan tidak henti-hentinya mengucapkan syukur.

Namun ada dua orang yang tidak merasa demikian. Juwita dan Bimo, siapa lagi selain mereka berdua yang berekspresi datar mengetahui kepulangan Adam dan Asha.

Juwita setidaknya masih tersenyum karena Adam pulang dengan selamat, meski dia tidak suka melihat Asha kembali. Apalagi dia merasa hubungan Asha dan Adam terlihat sangat baik.

Asha yang pulang dengan digendong Adam membuat Juwita tidak suka. Bahkan terang-terangan menatap dengan tajam.

Berbeda dengan Bimo, sedari awal melihat Adam yang pulang tanpa luka - itu menurut Bimo- membuatnya merasa kesal. Dia memang masih berharap Adam hidup, tapi setidaknya adiknya itu harus kembali dengan cacat tubuh. Tapi apa yang Bimo pikirkan itu salah besar. Adam berjalan pulang dengan tegap, bahkan dia bisa menggendong Asha, seolah tidak ada yang salah sama sekali dengan tubuhnya.

"Brengsek, semua sia-sia. Uang yang aku keluarkan sebegitu banyaknya sama sekali tidak ada gunanya," umpat Bimo dalam hati. Dia menggenggam tangannya dengan erat meluapkan rasa kesalnya itu.

Tidak ingin menunjukkan wajahnya yang tidak bisa mengontrol emosinya, Bimo memilih pergi. Dengan dalih harus memeriksa perkebunan karena sudah dua hari tidak ditengok, Juragan Karto membiarkan putra sulungnya itu. Lagi pula Adam dan Asha sudah diketemukan, jadi tak ada lagi yang Bimo lakukan di rumah.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya, Pak. Bapak di rumah saja biar aku yang mengurus semuanya,"pamit Bimo.

"Iya, terimakasih Bim," sahut Juragan karto.

Fyuuuh

Juragan Karto menghembuskan nafasnya panjang. Saat ini dia tengah duduk di ruang kerjanya. Sesaat pria paruh baya itu menyandarkan tubuhnya pada kursi kerjanya. Mengingat peristiwa kecelakaan yang menimpa Adam dan Asha ternyata sedikit mengguncang jiwanya.

"Siapa sebenarnya orang yang ingin mencelakai Adam dan Asha? Apa alasannya sampai dengan berani melakukan itu pada anak dan menantuku?" Juragan Karto bicara sendiri. Sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja dia berpikir tentang kemungkinan orang yang bisa dia jadikan tersangka.

Akan tetapi tidak ada satu sosok ataupun satu nama pun yang muncul dalam pikirannya. Juragan Karto bahkan menganggap bahwa hal itu adalah mustahil. Namun cerita Adam dan Asha tentang bagaimana mobil mereka yang didorong hingga jurang cukup merujuk ke arah kesengajaan.

"Ya Allah, kenapa hal seperti ini harus dialami oleh keluargaku,"ucap Juragan Karto lirih.

Tok tok tok

"Mas?" suara Sugi memanggilnya, membuat Juragan Karto lansung bangkit dari duduk dan menghampiri istrinya.

"Ada apa? Bagaimana Adam dan Asha?" tanya Juragan Karto. Sugi yang datang mencarinya pasti ingin mengetahui sesuatu.

"Mereka tertidur, dokter sudah pulang dan mengatakan bahwa tidak ada luka parah. Beberapa luka ringan sudah diobati. Mas, sebenarnya bagaimana ini bisa terjadi?" Sugi benar-benar bertanya tentang apa yang menimpa Adam dan Asha sesuai dugaan Juragan Karto.

"Musibah, Gi. Yang namanya musibah tidak ada yang tahu kan? Yang penting anak-anak selamat. Sekarang ini fokus saja sama kesehatan anak-anak. Kamu juga harus kembali lagi memerhatikan kehamilan Juwita. Sekarang semuanya sudah tidak apa-apa," ucap Juragan Karto. Pria itu ingat apa yang diucapkan putranya untuk tidak membicarakan hal ini kepada orang lain. Adam berkata ingin menyelidikinya sendiri, jadi Juragan Karto pun akan diam sesuai keinginan Adam.

"Ya sudah Mas kalau begitu," sahut Sugi. Dia kemudian melenggang pergi dari ruangan suaminya.

Sugi merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh suaminya. Sudah bersama selama lebih dua puluh tahun, Sugi tentu amat mengerti tentang sang suami. Namun, Sugi tidak ingin bertanya lebih jauh. Ia yakin suaminya memeliki alasan tersendiri.

"Apa kamu sudah meletakkan makanan di kamar Adam dan Asha?" tanya Sugi kepada salah satu pembantunya yang bertanggung jawab di dapur.

"Tadi sudah, Nyah. Tapi yang sekarang belum. Saya tidak berani masuk juga, takut mengganggu istirahat Den Adam dan Non Asha,"sahut pembantu itu.

Sugi hanya mengangguk paham. Dia yakin jika membutuhkan sesuatu Adam pasti akan segera keluar dari kamarnya. Dan memang benar, tidak sopan jika masuk ke kamar tanpa izin dari si empunya kamar.

Sedangkan itu di kamar, Adam yang sudah merasa cukup istirahat dan tidurnya, masih tetap berada di ranjang. Matanya tidak lepas menatap istrinya yang tidur sambil mendekap tubuhnya.

Ya Adam sudah mulai terbiasa dengan situasi ini, bahkan dia merasa ada yang kurang jika tidur tidak memeluk Asha.

"Aku sangat bersyukur kamu tidak terluka, Sha. Dan aku bersyukur bahwa kita bisa selamat. Ada satu hal yang aku sadari, yakni ternyata aku takut kehilangan kamu Asha Budi Lestari, istriku."

TBC

1
Nay
👍
marie_shitie💤💤
porotin trus GPP ikhlas
Nanin Rahayu
udh kecanduan nih🤭🤣
GiZaNyA
cieeee yang dah merasakan belah duren... pengen lagi dan lagi... 🤣🤣
dewi rofiqoh
Sebaik-baik pelindung adalah Allah swt
dewi rofiqoh
Semakin dekat semakin solid ya adam asha
Tetap waspada dan peka dengan sekitar ya dam asha!
Dew666
💥💥💥💥
GiZaNyA
babak kebucinan Adam ke Asha dimulai.. 😁😁
Nanin Rahayu
paling tenang KLO udh rmh tangga pisah rmh dgn keluarga lain
🌺wanitamu🌺
good asha....jangn nyerah buat uler keket cap komodo
Vie
kakak mu....
marie_shitie💤💤
pantesan judulnya kamu nanyaaaa????🤮🤮🤮 gelo sia hayang aing baledok hulu na
marie_shitie💤💤
Juwita Juwita km itu g sadar apa sih km dah hamil dah PNY suami jng lah km kyk wanita kesepian
marie_shitie💤💤
yg pasti orang terdekat km
dewi rofiqoh
Bagus adam, langkah yang kamu ambil tepat. Menempatkan orang untuk mengawasi Bimo dan juwita
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dwi Agustina
Juwita tipe wanita dan istri yg tdk tahu diri, tdk sadar diri dan tdk sadar posisi😬
Eni Istiarsi
satu hal yang perlu kamu tahu,Adam...bahwa musuh kita terkadang adalah orang terdekat kita
Aas Jamilah82
si jui kaya jablay, jarang dibelai mungkin. sama Bimo,
Esther Lestari
Bener lho apa yg dilakukan Adam, berubah dan berpaling hati ke istri sah nya.
Kamu itu yang salah besar Juwita, sudah punya suami dan saat ini hamil masih saja berharap diperhatikan Adam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!