Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Kedua mata pria paruh baya yang tengah merangkul pinggang ibu Marisa merasa sangat takjub saat melihat kemewahan yang terpancar di dalam rumah milik tuan Abimanyu.

Rasanya dia benar-benar sangat bahagia karena impiannya sejak lama akhirnya bisa terwujud setelah dia dengan sabar menunggu kekasihnya Marisa untuk masuk ke dalam kehidupan pengusaha kaya raya seperti tuan Abimanyu.

"Akhirnya! Apa yang kita tunggu tunggu sejak lama telah menjadi kenyataan. Kau benar benar sangat hebat sayang. " puji pria itu sambil memeluk pinggang ibu Marisa dan kembali mencumbunya dengan begitu bergairah.

Marisa yang mendapatkan serangan dari kekasihnya langsung membuka mulutnya lebar dan membalas ciuman tersebut. Rasanya dia juga tak kalah bahagia karena berkat kesabarannya dan juga kelicikan nya akhirnya dia telah berhasil menguasai harta milik Abimanyu walaupun baru setengah dari harta itu.

Suara kecapan bibir dan lidah yang saling menyatu dan bermain terdengar menggema di dalam ruang tamu tersebut, lalu setelah puas meluapkan gairah mereka, keduanya saling melepaskan pangutan sambil menyeka saliva di bibir masing-masing.

"Sayang! Jangan di sini. Nanti kalau suami bodohku melihatnya bagaimana? " tanya Marisa dengan nada yang centil.

"Biarkan saja. Kalau perlu biar dia melihat kita berdua sedang bercumbu mesra seperti ini, agar dia sadar kalau dia sudah masuk ke dalam jebakan yang kita buat sejak bertahun-tahun lamanya. " jawab pria itu sambil tersenyum jahat.

"Hahaha, kamu benar juga sayang. Lagian dia saja yang bodoh, karena terlalu percaya dengan ku. Dan sekarang bukan salah ku kalau dia menjadi cacat dan juga lumpuh. " timpal Marisa dengan nada tak kalah jahat.

Lalu Marisa mengajak kekasihnya untuk duduk di sofa baru yang sangat empuk di ruang tamu tersebut. Marisa duduk di atas pangkuan pria itu sambil merangkul di leher pria itu dengan begitu manja.

"Sayang. Dimana putra kita? Kenapa dia tidak terlihat? " tanya pria itu yang ternyata merupakan ketua klan mafia Black Red.

Pria itu memiliki nama Ronald, dia adalah orang yang sudah menembak almarhum bos Jarwo dua tahun silam. Dan dia juga merupakan ketua klan mafia Black Red yang menjadi pembunuh bayaran terhebat di kota Jakarta.

Ronald sendiri memang memiliki dendam kepada bos Jarwo, sebab dahulu pria itu pernah mengalahkan dirinya saat memperebutkan tender yang begitu besar. Dan rasa dendam itu telah dia simpan begitu lama, bahkan dia mempunyai niat untuk membalaskan kepada Jarwo.

Dulu Ronald bukanlah orang yang memiliki kehebatan, sebab dia hanyalah preman pasar sama seperti Jarwo, dan dia pernah mendapatkan tawaran untuk menghabisi Tuan Abimanyu, mengetahui kalau tuan Abimanyu merupakan pria yang sangat kaya raya, niatnya yang ingin menghabisi pria itu berubah menjadi siasat licik.

Kebetulan Ronald memiliki kekasih yang saat ini sedang hamil dua Minggu, jadi dia bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk menjebak Abimanyu agar masuk ke dalam cengkramannya.

"Marisa. Datanglah ke kamar hotel yang sudah aku pesan, kau akan menghabiskan satu malam bersama pria kaya raya itu."

"Baiklah, demi mengubah kehidupan kita semua, maka aku siap untuk melakukan ini semua." jawab wanita tersebut yang tak lain adalah Marisa.

Dan pada malam itu, Tuan Abimanyu menatap terkejut kearah pintu kamar hotel yang baru saja dia buka. Seorang wanita yang begitu cantik dan juga seksi sudah berdiri dengan gaya menggoda.

Tuan Abimanyu yang memang sudah lama tidak mendapatkan sentuhan dari istrinya karena istrinya baru saja melahirkan putranya yang bernama Saga, hingga akhirnya dia langsung tergoda saat melihat wanita secantik Marisa berdiri di depan matanya.

Dan selanjutnya tanpa sadar, malam terlarang pun telah terjadi di dalam kamar hotel yang mereka berdua tempati, tuan Abimanyu begitu tergila gila dengan permainan panas yang diberikan oleh Marisa, rasanya dia seperti candu dengan barang yang miliki oleh wanita itu, sampai akhirnya pertemuan mereka berulang kali tuan Abimanyu lakukan, dan yang terakhir, tuan Abimanyu merasa terkejut saat Marisa mengatakan kalau dia telah hamil anaknya.

"Aku hamil mas Abimanyu."

"Apa..! Kamu hamil?" tanya tuan Abimanyu menatap tak percaya.

Dengan terpaksa tuan Abimanyu membawa Marisa untuk pulang ke rumah miliknya. Saat itu cuaca sedang mendung, angin berhembus kencang diiringi dengan suara petir yang menyambar nyambar.

Tuan Abimanyu dengan jantung berdebar masuk ke dalam rumah sambil memegang tangan Marisa, namun setibanya di dalam dia langsung mendapatkan amukan dari ibunya Saga yang bernama Manda.

"Dia siapa mas?" tanya Manda menatap dengan tatapan lekat sambil menggendong Saga di dalam pelukannya.

Sedangkan Bima hanya bisa menatap kearah mereka semua, sambil terus bermain mobil mobilan yang ada di atas lantai.

"Manda. Dia adalah Marisa, calon istri ku yang kedua."

"Apa..! Kau benar benar sudah gila mas!" teriak Manda tidak terima.

Manda yang merasa marah langsung memukul Abimanyu dengan membabi buta. Sungguh hatinya serasa hancur setelah mengetahui pengkhianatan yang dilakukan oleh suaminya.

Dan tanpa terasa, tiga tahun sudah Manda di madu oleh suaminya, bahkan mereka tinggal dalam satu rumah yang sama. Mulai saat itu Manda menjadi seperti orang gila, dia terus di siksa oleh Marisa tanpa sepengetahuan Abimanyu.

Hingga pada akhirnya, kejadian mengerikan pun terjadi, yang di mana Saga kecil telah di fitnah oleh Marisa menjadi tersangka yang telah menghabisi nyawa ibunya sendiri. Manda ditemukan bersimbah darah di dalam kamar, dan tuan Abimanyu menyalahkan Saga sebagai dalang dibalik Kematian istrinya itu.

Maka dari itu, sejak dulu tuan Abimanyu sangat membenci Saga, karena baginya Saga merupakan penyebab dari kematian istri pertamanya.

Marisa dan Ronald yang mengingat kejadian itu langsung tertawa terbahak bahak, sekarang misi mereka berdua tinggal menyingkirkan Saga, karena Saga merupakan pewaris dari harta milik almarhum Manda yang sangat kaya raya.

"Mas. Kita harus menemukan keberadaan Saga, karena kalau tidak! Dia bisa merebut semua yang ku miliki dengan begitu mudah mas." ucap Marisa membuat Ronald memasang wajah terkejut.

Sebenarnya dia sudah lama mencari tahu keberadaan Saga, tapi herannya dia tidak berhasil juga menemukan anak sialan itu.

"Aku rasa dia sudah lama mati Marisa, mana mungkin dia bisa hidup di kota yang keras ini."

"Tidak! Dia masih hidup mas. Seperti yang aku katakan padamu waktu itu, kalau tiga tahun yang lalu, aku pernah bertemu dengannya!"

"Apa...! Ini benar benar mustahil, sebenarnya dimana anak itu bersembunyi!" omel Ronald sambil memukul meja kaca yang ada di hadapannya.

Tanpa mereka berdua sadari, kalau sejak tadi ada sepasang mata yang mendengarkan pembicaraan mereka dari balik dinding, dan dia adalah tuan Abimanyu yang tengah duduk di kursi roda dengan keadaan yang begitu amat menyedihkan.

"Manda..! Maafkan aku Manda," ucapnya menangis pilu.