Cinta Ku Bersemi Di Facebook

Pukul 12.00

Jam istirahat Raihan pun telah tiba, seperti biasa nya Raihan memilih untuk makan terlebih dahulu baru setelah makan ia menghubungi kekasih nya itu...

Akhir nya setelah selesai dari makan nya, kemudian Raihan pun segera mencoba untuk menghubungi kekasih nya itu..

"Hmm.. Ternyata sudah ada balasan dari Ninda." ujar Raihan ketika melihat handphone nya.

"Kira-kira sekarang dia lagi apa ya, aku telepon saja deh siapa tahu di angkat." ujar Raihan sendiri.

Kring..

Kring..

Kring..

Handphone Ninda berbunyi ternyata ada panggilan masuk dari kekasih nya itu..

Namun, karena Ninda sedang di infus dan handphone nya ada di atas meja, Ninda tidak bisa mengambil handphone nya itu..

Akhir nya setelah panggilan masuk Raihan sudah tidak terjawab, ada sang Mamah nya yang masuk habis dari luar itu Ninda meminta tolong Mamah nya agar mengambil kan handphone milik nya..

"Mah tolong dong handphone aku." ujar Ninda yang meminta tolong pada Mamah nya.

"Kamu ini lagi sakit masih ingat dengan handphone." ujar Mamah nya yang sembari memberikan handphone milik Ninda.

"Bosan Mah, kan kalau pegang handphone bisa liat video." ujar Ninda yang mengeles.

"Ya sudah pokok nya jangan terlalu lama kamu main handphone istirahat." ucap Mamah nya.

Ninda pun membuka handphone nya ternyata tadi itu adalah panggilan masuk dari sang kekasih nya itu, dan sudah ada beberapa pesan masuk juga dari kekasih nya itu..

Kemudian Ninda pun segera membalas pesan masuk dari kekasih nya itu..

"Maaf ya aku tadi mau angkat telepon nya tapi susah ambil handphone nya." ujar Ninda.

"Loh memang nya kamu taruh dimana?" tanya Raihan.

"Aku taruh di atas meja." ujar Ninda.

"Hmm.." Raihan hanya menjawab singkat karena ia bingung dengan jawaban kekasih nya itu.

Ninda pun mengirimkan foto tangan nya yang sedang di infus kepada kekasih nya itu..

"Loh itu siapa yang di rawat?" tanya Raihan.

"Aku.." jawab Ninda singkat.

"Ahh kamu ini jangan becanda deh." ujar Raihan yang mengira bahwa kekasih nya itu hanyalah becanda.

"Hmm.." jawab Ninda.

Akhir nya Ninda pun mengirimkan lagi foto nya yang sedang di infus itu, tapi kali ini dengan wajah Ninda yang terlihat agar sang kekasih nya itu percaya bahwa memang itu adalah tangan nya..

"Ya ampun, ko bisa?" tanya Raihan yang terkejut ketika melihat foto yang dikirim oleh Ninda.

"Bukan nya tadi malam kamu bilang tidak apa-apa sewaktu di periksa." ujar Raihan.

"Iya aku juga tidak tahu, semalam ibu bidan yang meriksa ku bilang tidak apa-apa." ujar Ninda.

"Kapan kamu di bawa rumah sakit?" tanya Raihan.

"Tadi jam 10an." ujar Ninda.

"Ko bisa sih, apa kata nya memang?" tanya Raihan yang benar-benar hawatir.

"Iya tadi pagi itu aku bangun tidur juga sudah lemas dan pucat, ehh pas aku mau makan malah jatuh pingsan." ujar Ninda yang menjelaskan.

"Lalu bagaimana?" tanya Raihan yang masih penasaran dan juga hawatir.

"Iya aku di bawa deh ke klinik, sampai di klinik dokter nya bilang ini harus di rawat." ujar Ninda.

"Loh memang nya apa kata dokter nya?" tanya Raihan.

"Kata nya semalam tidak apa-apa kan." ujar Raihan lagi.

"Iya kata dokter nya ini aku lambung nya udah kronis." ujar Ninda.

"Ya ampun, ko bisa sih." ujar Raihan.

"Ya bisa saja kan." ucap Ninda.

"Hmm.. Semoga cepat sembuh ya." ujar Raihan yang merasa cemas dan juga hawatir dengan kondisi kekasih nya itu.

"Iya aamiin doakan saja." jawab Ninda.

"Jelas aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu." ujar Raihan.

"Iya terimakasih." jawab Ninda.

"Aku mau nengokin kamu." ujar Raihan.

"Ihh sudah tidak usah." jawab Ninda.

"Loh kenapa?" tanya Raihan.

"Iya kan jauh, nanti lagi kalau aku sudah sembuh." jawab Ninda menjelaskan.

"Ya sudah deh, kamu ini gimana apa yang di rasa sekarang?" tanya Raihan.

"Sudah agak enakan sih." jawab Ninda.

"Tuh kamu bandel sih kalau di suruh makan jadi lambung nya bisa kronis begitu." ujar Raihan.

"Iya kan aku juga tidak tahu kalau akan seperti ini." ujar Ninda.

"Mulai sekarang makan yang banyak, jangan mikirin takut gendut." ujar Raihan.

"Iya liat saja nanti." jawab Ninda.

Meraka pun seperti biasa nya asik mengobrol melalui pesan, namun ternyata hari semakin siang dan jam istirahat Raihan pun telah selesai..

"Aku mulai kerja dulu ya." ujar Raihan.

"Loh memang nya sudah masuk." ujar Ninda.

"Iya ini sudah selesai jam istirahat nya." jawab Raihan.

"Ohh ya sudah kalau begitu." ujar Ninda.

"Kamu tidur istirahat, aku mau lanjut kerja dulu." ujar Raihan.

"Iya ini aku mau tidur pusing." ujar Ninda.

"Kamu semangat ya lanjut kerja nya." ujar Ninda lagi.

"Iya sudah aku lanjut lagi ya." ujar Raihan.

Kemudian Raihan pun menyimpan handphone nya di loker nya kembali dan ia pun segera memulai bekerja kembali..

Dan Ninda juga menyimpan handphone milik nya juga, ia segera memejamkan mata nya untuk tidur..

***

Pukul 16.00

Hari sudah semakin sore, Raihan pun sudah pulang ke rumah nya ia segera untuk bersih-bersih mandi dan mencoba menghubungi sang kekasih nya itu..

Sedangkan Ninda ia belum bangun dari tidur nyenyak nya itu, tetapi seketika Ninda pun tiba-tiba terbangun dari tidur nyenyak nya itu seperti terasa jika ada panggilan masuk di handphone nya yang berbunyi itu...

Ketika Ninda sudah bangun, Mamah nya yang habis membeli cemilan dari luar pun ketika masuk ke dalam kamar inap Ninda ternyata anak perempuan nya sudah bangun..

"Ehh kamu sudah bangun Nin." ujar Mamah nya yang menyimpan belanjaan nya di atas meja.

"Ini baru saja bangun Mah." jawab Ninda.

"Mamah habis dari mana?" tanya Ninda.

"Ohh ini Mamah habis beli cemilan buat nanti malam." ujar Mamah nya.

"Kirain habis kemana Mah." ujar Ninda.

"Nih kamu mau?" tanya Mamah nya.

"Boleh deh Mah." jawab Ninda.

Mamah nya pun mengeluarkan cemilan yang tadi ia beli, dan menawarkan Ninda ingin yang mana karena Mamah nya juga membelikan roti..

"Nih kamu mau apa? Makan yang banyak loh Nin kamu dengar kan kata dokter lambung mu itu sudah kronis." ujar Mamah nya

"Iya Mah." jawab Ninda singkat.

Akhir nya Ninda pun memaksakan mulut nya itu untuk memakan cemilan, karena sedari tadi ia belum makan karena tidak masuk makanan apapun..

Kring..

Kring..

Kring..

Handphone Ninda pun seketika berbunyi, Ninda segera mengambil handphone nya yang ada di samping nya itu ternyata ada beberapa pesan masuk dari Raihan..

"Selamat sore." ujar Raihan.

"Sudah bangun belum?" tanya Raihan.

"Iya sudah kok." jawab Ninda.

"Syukur deh ternyata kamu sudah bangun." ujar Raihan.

"Iya baru ko." ujar Ninda.

"Aku telepon ya." ujar Raihan.

"Ehh jangan." jawab Ninda.

"Loh kenapa memang nya?" tanya Raihan.

"Ada Mamah aku tidak enak." jawab Ninda.

"Ohh ya sudah deh." jawab Raihan.

Akhir nya mereka pun memilih untuk mengobrol melalui pesan saja karena ada Mamah Ninda jika ingin melalui telepon..

Mereka pun mengobrol dengan asik..