NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:773
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24 CBDN

"Hehehe.....maap nih minum dulu." Ucap Berlian yang ngasih minum sama semua anaknya.

"Kalian tadi pas ketemu pengawal lama gak nunggunya?" Tanya Braja.

"Gak cuma sebentar. Kiriman teh siapa pas lihat lebih deket lagi ternyata pengawal Daddy. Bang Surya emang kemana ko gak ngawal Brama?" Tanya Brama.

"Ada dia lagi bantuin pengacara panen. Hari ini dia mau ke jakarta kan jadi mulai besok Surya yang kerja di sini jagain Bara." Ucap Braja.

"Di angkot aduh...kita meni pusing Daddy ada yang bau ketek. Murel pisan Brama bener-bener gak kuat." Ucap Brama.

"Ya kali-kali lah pengalaman. Kalian bersih-bersih dulu abis itu pada makan abis makan baju kotor kalian bawa ke dapur simpen di sana." Ucap Berlian.

"Hem...oke.." kompak semuanya.

"Lian...." Ucap Braja.

"Biar mereka lihat sendiri gak usah di kasih tau " Ucap Berlian.

"Oke kalau gitu kita ke kamar masing-masing mau ngasih sesuatu." Ucap Braja.

"Daddy...... iiiiiiiiiiiihhhhhhh.....ngapain ke kamar lihat ini Brima kaya belatung nangka gak bisa diem guling sana guling sini." Ucap Bara.

"Astaghfirullah...anak ganteng mamih di bilang belatung nangka. Hey....donat bantet enak ajah kamu bilang belatung nangka." Ucap Berlian yang meluk gendong Brima dan sembil meluk Bara sekarang.

"Mamih iiiiiiiiiiiihhhhhhh...meni donat bantet." Ucap Bara.

"Enak donat bantet teh donat yang suka kamu beli di warung itu yang pake meses." Ucap Berlian.

"Iya yang 2ribuan emang enak sih." Ucap Bara.

"Hah....masuk yuk.... Daddy pengen tiduran." Ucap Braja.

"Ya tiduran ajah Daddy di dalem Bara mau sama mamih sama adek di sini." Ucap Bara.

"Kamu juga istirahat sama Daddy sana baru pulang sekolah kamu istirahat." Ucap Berlian.

"Mau sama mamih." Ucap Bara.

"Yuk atuh masuk." Ucap Berlian akhirnya ngalah ikut masuk juga.

Akhirnya Bara tiduran dengan Berlian dan Brima di kasur ruang TV. Braja yang tadi masuk kamar dia keluar dari kamar sambil bawa paper bag.

Braja lihat Berlian ngelonin Brima dan Bara. Braja pelan-pelan naik ke kasur. Dan dia ikut tiduran juga di belakang Berlian. Dia ambil tangan Berlian dan dia langsung masukin cincin pasangan yang salah satunya sudah dia pake dan sekarang satunya dia pakekan ke Berlian.

"Mas....." Ucap Berlian.

"Cincin nikah biar kamu gak ngerasa jomblo terus." Ucap Braja. Setelah pasang cincin Braja juga pasangin gelang untuk Berlian. Berlian hanya diam saja masih kaget dia.

"Bangun dulu satu lagi belum di pake." Ucap Braja yang nyuruh Berlian duduk dan Berlian pun nurut dia duduk ternyata Braja memakaikan Berlian kalung.

"Romantis nya....." Kompak kembar dan Brama yang baru keluar dari kamar.

"Cantik gak kalung sama gelang mamih kalian?" Tanya Braja.

"Cantik pas sama mamih." Kompak ketiganya.

"Sana makan dulu." Ucap Berlian.

"Oke...mih....masih ada ayam rica-rica nya?" Tanya Brian.

"Masih tinggal makan ajah di meja gak usah di angetin." Ucap Berlian.

"Makasih.." kompak ketiganya yang langsung lari ke dapur ngambil piring mereka masing-masing.

"Tok...tok..tok..."

"Siapa?" Kompak kembar dan Brama.

"Hehehehe...ini saya."

"Oh....bang Surya kirain siapa mana pengacara?"

"Tuh lagi masuk-masuk hasil panen ke dus." Ucap Surya polos nunjuk ke arah tempat jemuran.

"Waaaaaaahhhhhhh..... motor." Teriak kembar dan Brama.

"Itu motor Aden sama neng Ana." Ucap Surya.

"Kita berdua juga dapet motor?" Tanya Brian.

"Iya Tuan besar beli motor tiga. Sama itu sepeda juga buat olahraga sebelah sana." Ucap Surya.

"Waw....keren Daddy.........." Teriak ketiganya yang gak jadi ambil nasi malah lari ke arah Braja yang awalnya mau meluk Berlian gak jadi denger mereka lari kearahnya.

"Apa sih teriak-teriak kalian ngeganggu ajah " Ucap Braja.

"Makasih....." Kompak ketiganya meluk Braja.

"Kalian suka?" Tanya Braja.

"Suka banget." Ucap Briana.

"Inget isi bensin." Ucap Berlian.

"Mamih iiiiiiiiiiiihhhhhhh...bensin Daddy yang isi ya kan dad?" Tanya Briana.

"Iya nanti itu Surya yang tanggung jawab dia yang selalu cek keadaan motor kalian nanti. Kalian tinggal pake saja tapi inget jangan kebut-kebutan di jalan kalian belum punya SIM." Ucap Braja.

"Oke....siap." kompak ketiganya.

"Daddy...lupa Brama udah punya SIM loh." Ucap Brama.

"Oh...iya Daddy lupa kamu udah punya SIM. Berati tinggal bikin buat adik-adik kamu nanti kalau udah cukup umur nya." Ucap Braja.

"Nanti ajah SIM hadiah ulang tahun kalian masih lama juga." Ucap Berlian.

"Kalian sekarang umur berapa tahun emang?" Tanya Braja.

"16 tahun Daddy." Ucap Brian.

"Nungguin beberapa bulan lagi sebentar gak lama tenang ajah. Udah sana kalian makan jangan gangguin Daddy." Ucap Braja.

"Kita mau makan di saung belakang rumah." Kata Briana.

"Iya boleh asal abis itu kalian istirahat. Nanti cobain motor nya sore ajah sekalian kalian jalan-jalan." Ucap Berlian.

"Oke.... kanjeng." Kompak kembar.

Mereka ke dapur ternyata di belakang Surya lagi nyiapin buat syukuran. Semua barang pesenan baru datang.

"Daddy.......... dicariin Om Surya....."Teriak Briana.

Braja yang mau meluk Berlian gak jadi lagi akhirnya dia gemes sendiri.

"Muuuuuaaaaahhhh....mas kebelakang dulu." Tiba-tiba Braja cium pipi Berlian Berlian hanya diam mematung dia kaget dengan kelakuan Braja.

Berlian baru sadar kalau tadi bukan mimpi dia bener-bener di cium sama Braja.

"Astaghfirullah........mas.... pikasebelen pisan." Teriak Berlian.

"Hahahaha....cuma sedikit juga." Teriak Braja yang jalan ke arah pintu belakang.

"Astaga... bener-bener." Ucap Berlian salah tingkah sekarang dia pura-pura tidur sekarang.

Di belakang rumah.

"Hem... Tuan semuanya saya simpen di sini. Sudah lengkap." Ucap Surya.

"Hem...oke..biar nanti mereka yang masuk-masukin ke tasnya. Kamu beli tasnya juga kan?" Tanya Braja.

"Beli tuan....oh...iya tuan...stroler den Brima masih di kardus belum di buka." Ucap Surya.

"Kalian buka deh saya males masang nya nanti. Si pengacara mana?" Tanya Braja.

"Itu di sana lagi asik masukin hasil panen ke kardus." Ucap Surya.

"Hey.......asik bener. Sisain saya juga mau." Ucap Braja.

"Tenang Tuan tuh udah di pisahin."

"Pesen kue Kartika Sari juga ya saya mau bolen sama stik keju kata biasa. Oh...jangan lupa roti kering juga. Kamu juga bawa buat keluarga kamu. Nanti bawa salah satu pengawal ajah langsung ke Kartika Sari abis itu kamu langsung ke jakarta. Dan pesenan saya kasih ke pengawal. Pake ATM yang biasa ajah yang buat belanja. Ingat Surya jangan kasih Brama alkohol dia sekarang lagi masa pemulihan di bantu nyonya." Ucap Braja.

"Alhamdulillah siap tuan." Ucap Surya.

"Oke Tuan siap nanti saya beli kuenya seperti biasa. Sekalian sama roti abon kan?"

"Iya saya hampir lupa beli roti abonnya juga tapi di tempat biasa ya di pas pengkolan mau ke Mall itu." Ucap Braja.

"Iya oke."

"Kalian malah berdiri di situ mau pada kemana?" Ucap Braja.

"Kan kita mau makan di saung sana." Ucap Briana yang jalan ke arah saung Deket tempat jemuran.

"Kalau habis makan langsung cuci piring nya mamih kalian istirahat jangan di gangguin." Ucap Braja.

"Iya oke..." Kompak ketiganya.

"Tuan... sebelum saya pergi anda butuh apalagi?" Tanya pengacara.

"Tak ada saya tak butuh apapun lagi. Oh..iya kamu sudah blokir kartu yang saya kasih ke Sarah?" Tanya Braja.

"Sudah Tuan. Nona Sarah ngamuk tuan tapi setelah saya ancam dia. Dia akhirnya ngerti tapi anda harus hati-hati juga. Tau sendiri nona Sarah selalu menggunakan segala cara, untuk sesuatu yang ingin dia miliki. Saya hanya bisa memenjarakan keluarga yang lainnya tapi belum dengan nona Sarah karena dia mainnya rapi. Dia ngelak terus dan emang yang ngebunuh waktu itu kan ibunya. Dan Sarah pun hanya berdiri di luar kamar. Tapi saya curiga makanan yang di kasih non Sarah itu penyebab nya sebenarnya."

"Saya juga curiga itu tapi saya males buat ngurusin itu. Biarin dulu saja tapi inget jangan sampe dia tau keberadaan saya di sini. Sebisa mungkin sih bikin dia masuk penjara juga." Ucap Braja.

"Siap tuan..."

"Briana.................jangan bergerak." Teriak Braja.

1
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!