Season kedua dari "Two Promises"
Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.
Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.
Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?
Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Part 2) Ch. 24 - Malam Natal Yang Indah: Bagian 1
DI TENGAH PERJALANAN MENUJU RUMAH SAKURA.
[24 Desember — 2015]
*POV Haruki
Saat ini, aku sedang berada di dalam perjalanan menuju rumah Sakura bersama Megumi.
"Nee, Haruki. Apa kamu yakin kalau rencanamu akan berhasil?" tanya Megumi.
"Aku yakin kok, Megumi... kalau rencanaku ini akan berhasil!"
"Oh... bagus kalau begitu."
Beberapa hari yang lalu—aku mengajak Megumi, Hana, dan Yoshino-san untuk ikut membantu rencanaku.
[Beberapa hari yang lalu]
"Eh?! kamu serius, Haruki?"
Hana bertanya padaku setelah aku selesai menjelaskan rencanaku—memberikan kejutan untuk Sakura pada saat malam natal nanti.
"Aku serius, Hana!" jawabku tegas.
"Anu... apa kau yakin ingin membawaku ikut andil dalam rencanamu, Minamoto-kun?!"
Sambil mengangkat tangan kanannya—Yoshino-san bertanya padaku.
"Kau boleh memanggilku Haruki kok, Yoshino-san. Aku yakin membawamu dalam rencana ini."
"Baiklah kalau begitu, Haruki... kun. Lalu apa yang harus aku lakukan untuk melancarkan rencanamu?" tanya Yoshino-san.
"Aku memerlukan bantuanmu untuk mengawasi Megumi dana Akari, adik Sakura, Mai-san. Untuk berjaga-jaga."
Mai-san tersenyum menaikkan sudut kiri bibirnya—menatapku dengan bingung.
"Kenapa aku harus mengawasi mereka, Haruki-kun?" tanyanya.
"Ugh... itu karena aku tidak ingin mereka berdua mengikutiku dan Sakura saat di luar nanti."
Megumi mendadak menoleh dan menatapku dengan mulut menganga.
"Eh?! bagaimana kamu bisa tahu kalau aku akan mengikutimu?!"
Dasar Megumi... kamu pikir sudah berapa lama aku bersama denganmu?!
"Pasti sulit ya, Haruki! Aku akan membantumu jika kamu dalam kesulitan," sahut Hana dengan senyum pasrah di wajahnya.
[Kembali ke saat ini]
"Semoga saja Sakura tidak menyadari rencanamu, ya, Haruki?"
"Kamu benar, Megumi. Semoga saja... " balasku.
Setelah itu, aku dan Megumi—kami melanjutkan perjalanan kami menuju rumah Sakura.
* * *
SEMENTARA ITU DI RUMAH SAKURA...
Sakura sedang berdiri di depan pintu rumahnya—menunggu orang pertama yang akan datang ke rumahnya.
Dengan senyum lebar di wajahnya—Sakura sudah siap menyambut orang pertama yang akan datang.
[•] Kediaman Keluarga Yoshimoto
*POV Sakura
Sudah lebih dari setengah jam aku menunggu di depan pintu. Namun masih belum ada yang datang juga.
Akari menghampiriku dengan perasaan cemas terpampang jelas di wajahnya.
"Mau sampai kapan kakak menunggu di sana? jangan sampai kamu kelelahan karena terlalu lama menunggu," ucapnya.
Aku berbalik dengan tetap menjaga senyumku—kemudian menjawab ucapan Akari.
"Tenang saja Akari... kalau kakak kelelahan, nanti kakak akan istirahat kok!"
"Benarkah?" tanyanya ragu.
"Benar, Akari!"
Jawabanku membuat senyum di wajah Akari kembali pada saat itu juga.
"Baiklah kalau begitu. Aku kembali dulu ya, kabari kalau ada orang yang datang, kakak!"
Setelah mengatakan itu—Akari berbalik melambaikan tangan sebelum kembali.
"Baik, Akari" balasku.
Ding! dong! bel rumahku berbunyi tepat setelah Akari kembali.
Aku berbalik dan langsung membukakan pintu rumah.
Setelah aku membuka pintu—terdapat Hana-chan dengan senyum di wajahnya melambaikan tangan.
"Selamat datang, Hana-chan!"
Hana-chan mengenakan jaket dengan bulu di bagian lehernya dan juga menggunakan sarung tangan berwarna merah muda dengan motif bunga matahari.
"Aku masuk ya, Sakura!"
"Silakan masuk, Hana-chan. Kamu yang pertama datang."
Aku menyambut kedatangan Hana-chan dan kemudian menunggu kedatangan orang berikutnya bersama dengannya.
* * *
SEMENTARA ITU MAI-SAN YANG SEDANG BERADA DI PERJALANAN MENUJU RUMAH SAKURA...
Saat ini, Mai-san sedang berada di perjalanan menuju rumah Sakura—dia baru saja keluar dari minimarket setelah membeli sesuatu.
Sambil membawa plastik yang berisi belanjaan di kedua tangannya—Mai-san berjalan dengan santai.
[•] Perjalanan menuju rumah Sakura
*POV Mai
Saat ini aku sedang berada di tengah perjalanan menuju rumah Yoshimoto-san untuk merayakan natal bersama.
Aku mengangkat kedua kantung plastik yang aku pegang di kedua tanganku.
"Yosh! semuanya sudah lengkap. Sekarang aku tinggal lanjut berjalan sampai ke rumah Yoshimoto-san."
Aku berjalan seperti biasanya—melangkahkan kakiku dengan perlahan.
"Mai-chan!"
Suara yang terdengar familiar memanggil namaku dengan keras.
Aku berbalik dan mendapati seorang gadis berambut biru pendek sedang melambaikan tangannya—berdiri bersama dengan seorang laki-laki berambut cokelat.
Aku membalas lambaian tangan gadis itu. Kemudian meneriakkan namanya.
"Megumi-chan! Mina—Haruki-kun!"
Mereka berdua adalah Megumi-chan dan Haruki-kun, temanku.
Selepas aku memanggil namanya—Megumi-chan berlari ke arahku, sementara Haruki-kun berjalan dengan santai.
"Selamat malam, Mai-chan!" ucap Megumi-chan tersenyum.
Setelah itu, Haruki-kun pun sampai dan berhenti di sebelah Megumi-chan.
"Selamat malam juga, Megumi-chan! Haruki-kun juga!" balasku.
"Selamat malam, Mai-san!"
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kami bersama.
Megumi-chan menatapku dengan bingung saat sedang berjalan.
"Kamu bawa apa, Mai-chan?! sepertinya berat," tanyanya.
"Oh, ini. Ini barang-barang yang akan kita perlukan untuk kejutan Yoshimoto-san, Megumi. Baru saja aku membelinya di minimarket."
Setelah aku menjawab—Haruki-kun mengulurkan tangannya.
"Biar aku saja yang bawa, Mai-san. Pasti sangat berat yang kamu bawa itu," ucapnya.
Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak usah, Haruki-kun. Biar aku yang membawanya sendiri."
Saat aku sedang menjawab pertanyaan Haruki-kun—Megumi tiba-tiba mengambil salah satu kantung plastik yang aku bawa sambil berkata.
"Kalau begitu, biar aku yang membawanya, ya, Mai-chan!?" ujarnya.
Yah... setelah Megumi-chan mengambil paksa plastik itu. Aku jadi tidak bisa menolaknya.
"Baiklah kalau begitu, Megumi-chan. Mohon bantuannya!"
Setelah itu, kami lanjut melangkahkan kaki kami sampai ke rumah Yoshimoto-san.
•Beberapa menit kemudian...
Setelah beberapa menit berjalan—akhirnya kami pun sampai di depan rumah Yoshimoto-san.
Ding! dong! Haruki-kun menekan tombol bel rumah Yoshimoto-san.
"Sakura! aku sudah datang!" teriaknya dari depan pintu.
Tak lama kemudian—terdengar suara orang sedang berlari ke arah pintu dan setelah itu, pintu pun terbuka dengan Yoshimoto-san yang masih menghela napasnya.
"Selamat datang, Haruki-kun! Megumi-chan! Yoshino-san! silakan masuk!"
Setelah itu, kami pun diajak masuk ke dalam rumah oleh Yoshimoto-san menuju ruang tamu.
* * *
[•] Kediaman Keluarga Yoshimoto
•Ruang tamu
Begitu sampai di ruang tamu—kami disambut dengan banyak sekali peralatan yang tergeletak di lantai dan seorang anak perempuan dengan rambut hitam panjang yang sedang membawa hiasan natal di kedua tangannya.
Apa anak perempuan itu adalah Akari, adik dari Yoshimoto Sakura?
"Tunggu Akari! kan kakak sudah bilang untuk segera membereskan semuanya!"
Dengan kedua tangan di pinggang—Yoshimoto-san mengomeli anak perempuan itu.
Ternyata benar, dia adalah Akari! adik Yoshimoto-san.
Akari tersenyum canggung, membalas perkataan kakaknya.
"Maaf, kakak. Tadi aku membantu ibu dahulu di dapur."
Alis mengkerut dan mata memicing Yoshimoto-san hilang seketika setelah adiknya membalas.
"Oh... baiklah kalau begitu. Sekarang cepat bereskan semuanya, Akari!"
Akari tersenyum lebar. "Baik, kakak!" serunya.
"Heh... jadi kalian bertiga sudah datang ya."
Suara seseorang yang aku kenal mengatakan itu setelah kembali dari arah dapur—mungkin? karena dia membawa piring di kedua tangannya.
"Oh, Yoshida-san. Kamu datang lebih dulu ya?"
"Panggil 'Hana'-pun tak apa. Mai-san!" balasnya sambil tersenyum.
"Aku juga. Kau boleh memanggilku 'Sakura', Mai-san!" sahut Yoshimoto-san di samping Akari, adiknya.
Prok! Sakura-san menepuk tangannya satu kali, lalu mengatakan, "Baiklah, karena semuanya sudah kumpul. Bagaimana kalau kita mulai saja pestanya!" sambil tersenyum lebar.
Tepat setelah Sakura-san mengatakan itu, ibunya—mungkin? baru saja datang dari arah dapur sambil berkata.
"Sebelum itu, bisakah kamu belikan jagung popcorn di minimarket, Sakura. Ibu lupa membelinya tadi."
Sepertinya sekaranglah saatnya—Sakura-san dan Haruki-kun untuk pergi ke luar!
"Heh~ kenapa harus sekarang, ibu?" keluh Sakura-san.
"Ikuti saja perkataan ibumu, Sakura-san. Pergilah membelinya bersama Haruki-kun," ujarku.
"Itu benar, Sakura. Ayo kita pergi ke luar dan membelinya!" sahut Haruki-kun mengulurkan tangannya kepada Sakura-san.
"Baiklah. Kalau Haruki-kun sendiri yang bilang begitu," balas Sakura-san menggembungkan pipinya.
Melihat mereka berdua berinteraksi seperti ini—membuatku semakin yakin kalau mereka berdua benar-benar berpacaran.
Setelah itu, Sakura-san dan Haruki-kun pun berjalan keluar rumah dan pergi ke minimarket.
Dan pada kesempatan itulah—aku, Megumi-chan, Hana-san, serta adik dan ibu Sakura-san—kami akan memulai rencana kami untuk membuat kejutan untuk Sakura-san saat pulang nanti.
Bersambung....