NovelToon NovelToon
Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Yansya diceraikan istrinya karena dia miskin. Setelah menjadi agent khusus, akankah hidupnya berubah menjadi lebih baik? atau menjadi semakin buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadirnya Bantuan Baru

Langkah Yansya terdengar berat saat ia meninggalkan gudang tua itu, meninggalkan Citra sendirian dengan pikirannya. Bayangan Reno yang terbaring lemah di rumah sakit terus berputar di benaknya, memicu kobaran amarah yang semakin membakar. Fabian, nama itu kini bagai sumbu api, siap meledakkan segala batas kesabarannya.

Ia mengeluarkan ponselnya, mengabaikan panggilan tak terjawab dari Lisa dan panggilan tim lainnya. Saat itu, Yansya hanya ingin satu hal: menemukan Fabian. Tidak ada rencana, tidak ada strategi, hanya naluri murni seorang pemburu yang terluka.

Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan malam yang lengang. Otaknya bekerja super cepat, menganalisis setiap petunjuk, setiap kemungkinan lokasi persembunyian Fabian. Kemarahan pribadi yang mendalam memacunya.

Yansya tahu Fabian cerdik, licin, dan tidak akan mudah ditemukan. Namun, Yansya juga tahu kelemahan Fabian, kesombongannya. Fabian pasti akan melakukan kesalahan, dan Yansya akan ada di sana untuk memanfaatkannya.

Tiba-tiba, sebuah ide melintas di benaknya. Maria. Fabian adalah kaki tangan Maria. Mungkin dengan mencari Maria, Yansya bisa menemukan Fabian. Tapi itu adalah langkah yang berbahaya, berhadapan langsung dengan sosok misterius yang sangat ditakuti.

"Tidak masalah," gumam Yansya, rahangnya mengeras. "Apa pun taruhannya." Rasa pedulinya pada Lisa dan timnya jauh lebih besar daripada rasa takutnya. Ia tidak peduli dengan prosedur atau konsekuensi. Yang penting adalah Fabian membayar perbuatannya.

Yansya mengubah arah mobilnya, menuju sebuah area perkotaan yang padat dengan gedung-gedung tinggi. Ia ingat laporan lama tentang beberapa transaksi mencurigakan yang terkait dengan jaringan Maria di daerah itu. Itu adalah titik awal yang samar, tetapi Yansya harus mencoba.

Di salah satu gedung tua yang tampak tidak terawat, Yansya memarkir mobilnya jauh dari pandangan. Ia mengamati gedung itu dari kejauhan, mengandalkan insting dan pengalamannya sebagai agen khusus. Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, terlalu sepi untuk sebuah markas penjahat.

Yansya menyelinap masuk melalui pintu belakang yang tidak terkunci, bergerak seperti bayangan. Kegelapan di dalam gedung menyelimutinya, hanya ada suara napasnya sendiri yang terdengar. Setiap langkahnya penuh kehati-hatian, siap menghadapi kejutan apa pun.

Ia menelusuri koridor-koridor sempit, ruangan-uangan kosong, sampai akhirnya ia menemukan sebuah pintu besi dengan gembok besar. "Ini dia," bisik Yansya pada dirinya sendiri. Naluri pemburunya mengatakan bahwa di balik pintu itu, ada sesuatu yang tersembunyi.

Dengan sigap, Yansya mengeluarkan alat pembobol gemboknya. Jemarinya bergerak cepat, dengan presisi dan pengalaman. Beberapa detik kemudian, bunyi 'klik' kecil terdengar, dan gembok itu terbuka.

Yansya mendorong pintu itu perlahan, mengintip ke dalam. Ruangan itu gelap gulita, tetapi ada secercah cahaya redup dari celah di dinding. Yansya masuk, menutup pintu di belakangnya.

Saat matanya mulai terbiasa dengan kegelapan, Yansya melihat bahwa ruangan itu adalah sebuah kantor lama yang sudah tidak terpakai. Debu tebal menyelimuti setiap meja dan kursi, tetapi ada beberapa dokumen yang berserakan di atas meja, terlihat lebih baru.

Yansya mendekat, mengambil salah satu dokumen. Matanya langsung menyapu isinya, mencoba mencari informasi apa pun yang bisa ia gunakan. Dokumen itu berisi catatan keuangan yang rumit, dengan beberapa nama kode yang tidak asing baginya: Maria.

Ia membolak-balik dokumen-dokumen itu dengan cepat, mengumpulkan semua informasi penting. Sebuah peta kota kecil dengan beberapa tanda silang merah menarik perhatiannya. Itu adalah lokasi-lokasi baru yang dicurigai menjadi markas atau tempat transaksi Maria.

Satu lokasi menarik perhatian Yansya. Sebuah gudang penyimpanan di pinggir kota, tidak jauh dari gudang tempat ia bertemu Citra tadi. "Fabian," desis Yansya. Ia yakin Fabian pasti ada di sana.

Yansya menyimpan semua dokumen itu, berbalik, dan meninggalkan ruangan itu dengan cepat. Ia tidak membuang waktu. Tekadnya semakin bulat, amarahnya semakin menyala. Fabian akan membayar mahal.

Saat Yansya tiba di gudang penyimpanan yang ditandai di peta, suasana di sana lebih ramai dari yang ia duga. Beberapa orang berjaga di luar, terlihat tegap dan bersenjata lengkap. Fabian tidak main-main.

Yansya bersembunyi di balik semak-semak, mengamati setiap gerakan. Ia menyadari ini bukan misi solo lagi. Ia membutuhkan bantuan. Tapi siapa? Timnya sedang libur, dan Lisa tidak boleh tahu.

Ponselnya kembali bergetar. Kali ini, sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Yansya membukanya. Isi pesan itu hanya dua kata: "Butuh bantuan?" Tidak ada nama pengirim.

Yansya mengerutkan kening. Siapa ini? Apa ini jebakan? Namun, ia tidak punya banyak pilihan. Ia membalas pesan itu: "Siapa ini?"

Balasan datang dengan cepat: "Seseorang yang juga ingin Fabian menderita. Aku tahu kamu ada di gudang itu."

Yansya terdiam. Ia tidak tahu siapa pengirim pesan itu, tetapi orang ini tahu pergerakannya. Apakah ini Maria? Atau seseorang dari pihak lain yang ingin memanfaatkan situasi? Pertanyaan itu berputar di kepalanya. Keraguan menyelimuti, tetapi keinginan untuk membalas dendam pada Fabian jauh lebih kuat daripada rasa waspada Yansya.

Ia menatap layar ponselnya lagi, memikirkan setiap kemungkinan. Jika ini jebakan, setidaknya ia akan menghadapi bahaya secara langsung, alih-alih menunggu. Jika bukan, ini bisa jadi satu-satunya kesempatannya untuk mendapatkan Fabian.

Yansya menarik napas dalam-dalam. "Baiklah," balasnya, mengetik cepat. "Di mana kita bertemu?" Ia memutuskan untuk mengambil risiko, mengabaikan naluri hati-hatinya yang biasanya dominan.

Ponselnya bergetar lagi, menunjukkan balasan. "Gedung bekas pabrik di distrik industri lama. Jam 02.00. Datang sendiri." Pesan itu singkat, padat, dan penuh misteri, membuat Yansya semakin penasaran.

Yansya melihat jam di pergelangan tangannya. Pukul 01.30. Ia tidak punya banyak waktu. Tanpa ragu, ia segera bergerak, menyelinap keluar dari persembunyiannya dan menuju mobil.

Di sepanjang perjalanan menuju distrik industri lama, Yansya menyiapkan mentalnya. Ia mengecek senjatanya, memastikan semuanya siap. Yansya tidak tahu apa yang menunggunya di sana, tetapi ia siap menghadapi apa pun.

Area distrik industri itu gelap dan suram, dengan bangunan-bangunan tua yang terbengkalai. Gedung bekas pabrik yang disebutkan dalam pesan tampak menjulang di kejauhan, diselimuti bayangan malam. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, kecuali keheningan yang mencekam.

Yansya memarkir mobilnya cukup jauh, lalu melanjutkan dengan berjalan kaki. Setiap langkahnya waspada, matanya menyapu sekeliling, mencari tanda-tanda bahaya. Ia tahu, di tempat seperti ini, bahaya bisa datang dari mana saja.

Ketika ia sampai di depan gedung pabrik yang dimaksud, pintu utamanya sudah sedikit terbuka. Yansya menghela napas, lalu melangkah masuk. Kegelapan menyambutnya, diiringi suara tetesan air dari kejauhan. Udara di dalam terasa lembap dan dingin, bercampur dengan aroma besi berkarat dan lumut. Ia melangkah lebih jauh, mengikuti suara tetesan air yang seolah menuntunnya, sampai ia tiba di sebuah aula besar yang diselimuti bayangan.

1
Was pray
kemenangan yang menyakitkan, kenangan yang tidak seharum bunga kenanga itulah yansya dan maria
Khusus Game: Makasih k. udh baca sampe tamat.
total 1 replies
Was pray
berakhir sudah agen yg katanya khusus tetapi terpuruk dlm kekalahan demi kekalahan
Was pray
nasi sudah jadi bubur, menyesal tetap udah hancur
Glastor Roy
yg bayak la tor up ya
Was pray
semoga semakin berkualitas kedepannya thor
Glastor Roy
npa mkin dikit tor up ya
Was pray: othornya udah puyeng ngelola agen yg dapat gelar istimewa "agen khusus-" tetap selalu selangkah lebih lambat dari musuh2 nya kak.....
total 1 replies
Was pray
kalah lagi dan lagi sebutan agen khusus tapi khusus untuk selalu kalah....agen khusus yg mengecewakan..../Casual//Casual/
Was pray
agen khusus masih terlalu lemah untuk peringkat khusus
Was pray
udah bertarung sampai napas mau habis masih berkata ini baru awal pertarungan, emang tadi kamu tidur waktu bertarung? kata ini baru awal dan ini baru permulaan udah hafal Krn sering sekali digunakan dipertengahan konflik/pertarungan
Was pray
yansya masih kalah jauh sama jouneli dlm strategi dan kemampuan bertarung
Was pray
yansya masih terlalu lemah sebagai ketua tim, yg Gedhe cuma omongan sama mata duitan doang
Was pray
"kalimat ini baru permulaan" terlalu sering digunakan, cari kosa kata lain thor
Khusus Game: ok. makasih sarannya.
total 1 replies
Was pray
yansya terlalu PD dengan kemampuan yg dimilikinya, kesannya jadi sombong dan egois , jadi kurang sreg ma tabiat yansya, kurang cocok jadi seorang pemimpin
Eskael Evol
keren thor
good 👍👍👍👍❤❤❤❤
Khusus Game: wkwk. tencyu
total 1 replies
Khusus Game
wkwkwk. emng gblk dia
Was pray
yansya payah dan parah, tidak bisa lihat situasi dan kondisi dimana saat bercanda dan serius
Eskael Evol
tim kompak dan keren 👍👍👍👍
Eskael Evol
ceritanya bagus singkat ringkas padat
menegangkan ❤❤❤❤❤
Eskael Evol
waduh tegang!
good thor👍👍👍👍👍
Eskael Evol
keren thor ceritanya
good job👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!