The Poison Of Winter

"Duke meminta Lady untuk langsung datang ke ruang kerjanya." 

"..Baiklah."

Begitu Winter sampai di rumah, kepala pelayan sudah menunggu di pintu masuk ruang tamu Lancaster. Matanya menatap tajam ke arah Winter dengan wajah acuh tak acuh.

Dia lalu membawa keduanya menuju ruang kerja Duke Lancaster di lantai 2.

"Kamu dibebastugaskan sementara dari Kesatria pribadi Lady hingga Duke memanggil kamu kembali. Silahkan kembali ke ordo ksatria sementara waktu," ujarnya seraya menunjuk Aries.

“Dibebastugaskan?” 

Aries bertanya dengan bingung.

Winter yang tiba-tiba menjadi gugup menelan ludahnya. Dia lalu menenangkan dirinya dan tersenyum kepada Aries

“Ikuti kata kepala pelayan, Aries. Kamu dapat kembali menjadi pengawalku setelah ayah mengizinkannya.”

“..Baik, Lady. Kalau begitu saya undur diri.”

“Ya, ini hanya sementara. Sampai jumpa kembali Aries.”

Begitu Aries menghilang, Kepala Pelayan segera mengetuk pintu ruang kerja Duke. 

Ketika sebuah suara terdengar dari dalam, Winter masuk seorang diri tanpa ditemani kepala pelayan. Dia lalu berjalan ke arah Duke Lancaster yang berdiri di depannya dengan wajah memerah.

PLAK!!

Wajah Duke Lancaster menghilang dari pandangan Winter, dia menyadari wajahnya berpaling saat sebuah tangan besar mengenai tulang pipinya. Tubuhnya yang oleng membuatnya mundur beberapa langkah.

Rasa sakit yang sudah lama tidak dirasakannya kembali menjalar di separuh wajahnya. Bahkan dia bisa merasakan cairan berbau zat besi di dalam mulutnya.

"Apa kesalahanmu?"

Winter mengangkat kepalanya, dia bisa melihat kemarahan yang meliputi ayahnya. 

"Apa kesalahanmu?!!!" 

Suara Duke Lancaster bertambah keras saat melihat Winter yang hanya terdiam. 

"Apakah ayah mendengar rumor tentang kedekatan saya dengan Sir Kayleigh? atau rumor dengan Sir Alexander di pesta Count Wallace?" Winter akhirnya membuka suaranya.

"Hah! Rumor kamu bilang?!! Kamu mengundang putra Marquis Charless ke pesta yang seharusnya dihadiri putra mahkota, bahkan kamu dikabarkan berteman dengan putra Duke Sigrid! Banyak saksi yang melihat kejadian itu dan kamu bilang cuma rumor?!"

"Tapi saya memang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka."

Duke Lancaster mendekati Winter. Tangannya kembali terangkat. Winter yang mengira akan mendapat tamparan kedua memejamkan matanya. 

Tapi tangan Duke Lancaster menarik rambut Winter hingga seolah hampir terlepas dari kepalanya. Winter membuka matanya dan menjerit kesakitan.

"Ahhh.."

"Dasar anak pelacur! Jika kamu ingin merayu seseorang, harusnya itu adalah Putra Mahkota! Apa kamu paham?!" 

Winter yang kesakitan mengangguk pelan, baru Duke Lancaster melepaskan tangannya dari rambut panjang Winter. Tampak beberapa helai rambut terjatuh dari kepala Winter.

“..Maaf.. Maafkan saya, Ayah.”

“Jika kamu mencoreng nama Lancaster lagi, aku akan mengurungmu di penjara bawah tanah hingga kamu tidak pernah bisa melihat matahari lagi!”

“..Saya mengerti..”

“Raullll!!!”

Atas teriakan Duke Lancaster, kepala pelayan yang menunggu di luar bergegas masuk kembali.

“Kurung gadis ini di kamar tamu rumah utama. Jangan biarkan dia keluar dan hanya berikan sarapan di pagi hari.”

“Ta.. Tapi pelayan baru tidak tau tentang posisi Lady di rumah ini? Bagaimana jika mereka bertanya mengapa Lady tidak kembali ke paviliun?”

“Apa aku harus mengurus itu juga?!”

“Maaf Duke, saya akan mengurus semuanya!”

...***...

Kayleigh kembali menghabiskan teh yang ada dihadapannya, pelayan yang memandangnya dengan heran segera mengisi cangkir itu dengan teh yang baru. 

Ini adalah cangkir ketiga yang telah diminumnya dalam waktu singkat. Tidak lama terdengar suara ksatria penjaga menyebutkan kedatangan Putra Mahkota Harry.

"Saya menyapa matahari kecil kerajaan, semoga Anda selalu mendapatkan berkah Aether."

"Ada apa dengan sopan santun ini." 

Harry yang terkekeh segera di duduk di hadapan Kayleigh. Dia lalu melirik ke arah pelayan dan pelayan itu bergegas meninggalkan keduanya.

"Aku mendengar kamu memerintahkan penambahan ksatria yang mengikuti penaklukan monster? Bukankah itu hanya penaklukan monster biasa, apakah ada masalah?"

"Pemimpin tim ksatria suci meminta jumlah ksatria yang lebih banyak. Dia bilang hanya untuk berjaga-jaga, tapi aku merasa ada yang aneh. Wajahnya tampak sangat serius, jadi aku memutuskan untuk menambahkan beberapa ksatria putra mahkota pada tim ksatria suci."

"..Jadi begitu. Lalu apakah keluarga Lancaster tidak menghubungi Yang Mulia?"

"Sejak kamu menggantikanku datang ke pesta Count Wallace, tidak ada kontak dari Lancaster. Aku mencoba mencari tau tapi mereka mengatakan Lady Winter sedang sakit."

"Lady memang terlihat pucat setelah pesta. Tapi sudah hampir seminggu, bagaimana mungkin Lady masih sakit? Dia tidak memiliki penyakit yang parah. Mereka pasti mencari alasan, bahkan rumor yang sudah kita siapkan ditutup rapat seolah tidak ada kejadian apapun sama sekali."

"Masuk akal karena itu adalah pesta yang dihadiri oleh keluarga bangsawan loyalis Lancaster. Mereka tidak mungkin berbicara sembarangan keluar.”

"..Tapi ada yang aneh, Yang Mulia."

"Aneh?"

"Apakah kamu ingat bahwa ada anggota zodiac yang berhasil memasuki Lancaster?"

"Ah, anggota yang tubuhnya kecil tapi sangat kuat itu bukan? Sebentar.. Aries?"

"Benar, Aries berhasil masuk sebagai ksatria pribadi Lady. Anehnya semenjak pesta itu, aku sama sekali tidak bisa menghubunginya. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di mansion Lancaster. Lebih anehnya lagi keluarga Lancaster tampak terlalu tenang dari luar."

"Tunggu, apa jangan-jangan mereka merencanakan sesuatu saat penaklukan monster?" 

"Ketua tim ksatria suci yang meminta penambahan pasukan, bukankah itu sir Alex?"

"Benar, Alexander Charless."

Kayleigh dan Putra Mahkota berpandangan sesaat. Kayleigh dan Alexander merupakan orang yang mengganggu rencana Duke Lancaster.

Seolah mereka memikirkan hal yang sama, bahwa Lancaster yang terlalu tenang akan menyiapkan manuver untuk menargetkan Alexander. Dan Alexander yang menyadari hal itu segera meminta penambahan ksatria pada timnya. Keduanya tampak melebarkan matanya.

"Sepertinya aku harus ikut penaklukan monster tahun ini. Tolong beri perintah pada keluarga Sigrid untuk membantu penaklukan monster." Kayleigh segera memecah keheningan itu.

"Tidak, itu lebih berbahaya. Jika Sir Alex target mereka sejak awal, kamu tentu menjadi target juga. Mereka akan lebih menempatkan lebih banyak orang  jika tau kalian berdua ada di tempat yang sama."

"Tapi kita tidak bisa tutup mata, Yang Mulia. Mereka pasti sudah mendengar adanya penambahan ksatria. Jika mereka berencana menyakiti Sir Alex, mereka tentu akan meningkatkan jumlah penyerang juga meskipun aku tidak ikut."

"Aku setuju. Oleh karena itu aku akan mengikuti penaklukan monster ini."

"Yang Mulia!"

"Kayleigh, Lancaster tidak mungkin menyakitiku. Justru, bisa jadi mereka tidak jadi merencanakan penyerangan jika aku ikut tim penaklukan. Bukankah begitu?"

"..Tapi ini terlalu beresiko, Yang Mulia."

"Kamu bisa mengirimkan anggota Zodiac jika kamu khawatir. Kamu percaya anggota Zodiac akan melindungiku bukan?"

"Tapi..."

"Lagipula kamu punya tugas yang penting di sini. Kita harus mencari tahu kondisi keluarga Lancaster lebih detail dari Aries. Aku akan memberi umpan supaya kamu dapat menemui Aries."

"Umpan?"

"Kamu tidak usah khawatir. Kali ini, aku punya rencana bagus."

...-BERSAMBUNG-...