NovelToon NovelToon
Amarahmu Kekuatanku

Amarahmu Kekuatanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Sistem
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Ketika hidupnya diinjak-injak dan harga dirinya dihancurkan, Raka Wiratama menemukan sebuah kekuatan misterius—Sistem Upgrade Emosi.
Semakin besar amarahnya, semakin kuat pula dia menjadi.

Dari seorang pemuda biasa yang diremehkan semua orang, Raka Wiratama perlahan bangkit. Setiap penghinaan, setiap luka, dan setiap pengkhianatan… hanya membuatnya lebih kuat!

Dengan amarah sebagai bahan bakar, Raka Wiratama bertekad untuk membalikkan takdir.
Musuh yang dulu meremehkannya, kini gemetar ketakutan.
Dunia yang menertawakannya, kini dipaksa berlutut di bawah kekuatannya!

💥 Inilah kisah seorang pemuda yang menjadikan amarah sebagai senjata untuk menaklukkan dunia!

[Karya ini hanyalah ide yang muncul tiba-tiba. Jadi kalau tiba-tiba gak update, maaf banget ya]

[Jadwal Update: Setiap hari jam 0.00 WIB]

#Kalau telat berarti belum selesai dan sedang ada kendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - Masuk!

Kekuatan dan kecepatan Raka Wiratama memang udah naik, tapi soal teknik bertarung dia masih cupu. Jadi ya jelas aja sering kena batunya.

Pas lagi tegang-tegangnya, tiba-tiba suara sirene polisi meraung kenceng.

Begitu Damar Prasetyo sama gengnya denger suara itu, mereka langsung bangkit dari tanah, nunjuk ke arah Mbak Rina sambil maki-maki:

“Berani banget lu nelpon polisi! Tunggu aja nanti!”

Habis ngomong gitu, dia masih sempet-sempetnya gerakin jari ke leher sambil melototin Raka Wiratama, terus buru-buru kabur.

Tak lama, mobil polisi masuk ke halaman. Dari dalam turun seorang polwan berambut pendek, seragam rapi, pentungan di tangan. Namanya “Rani Sihombing” kelihatan jelas di nametag di dadanya.

“Siapa yang menelpon polisi?” tanya Rani Sihombing cuek, matanya menyapu ke sekitar yang berantakan, lalu berhenti di Raka Wiratama yang babak belur.

“Aku, Bu Polisi…” jawab Mbak Rina pelan sambil angkat tangan.

“Bawa dia!” Rani Sihombing langsung maju mau nyeret Raka Wiratama tanpa banyak tanya.

“Hah?! Maksudnya apa?” Raka Wiratama kaget, langsung melepaskan pegangan Rani Sihombing. Sikutnya sempet nyenggol dia, kayak nggak sengaja.

“Kamu ini cari gara-gara ya! Ikut aku ke kantor polisi sekarang juga!” bentak Rani Sihombing.

“Eh, apa-apaan ini! Aku nggak salah, kok malah gue yang ditangkep?!” Raka Wiratama sewot.

“Bu Polisi, pelakunya udah kabur semua. Malah mereka ini tadi nolongin aku,” tambah Mbak Rina buru-buru.

Rani Sihombing sempet kikuk, terus senyum kaku. “Oh… gitu, ya?”

Mbak Rina angguk mantap. “Tapi tetep aja harus bikin laporan. Masalahnya nggak kecil.”

Akhirnya Rani Sihombing mutusin bawa Raka Wiratama dan tiga teman lainnya ke mobil.

Raka Wiratama ngelawan dikit, “Kita kan cuma bantuin. Ngapain mesti ke kantor polisi?”

“Tadi cuma mau makan sate ayam doang, abis itu balik ke asrama. Kalo kelamaan di kantor, asramanya keburu tutup!”

“Nanti aku anterin balik!” Rani Sihombing menarik napas panjang, kelihatan udah capek.

Belum sempet Raka Wiratama bales, dia langsung teriak: “Bawa semuanya!”

Raka Wiratama jadi ciut. Walau kesel, ya percuma ngelawan. Mbak Rina cuma bisa ngelus dada, lalu beresin meja kursi yang acak-acakan.

Dalam hati, Raka Wiratama geram. Gue nggak salah, malah ditangkep. Orang-orang liat juga pasti mikir gue kriminal. Nama gue bisa hancur kalau nyampe sekolah!

Dia mendengus. Nggak bisa gini, gue harus bikin nih polwan kesel balik!

“Uhuk, Bu Polisi… jangan-jangan kamu suka sama aku ya?” kata Raka Wiratama tiba-tiba sambil batuk kecil.

Rani Sihombing cuma melirik dingin. Udah terlalu sering ketemu cowok songong kayak gini, jadi malas nanggepin.

Tapi Raka Wiratama bukannya nyerah.

“Aku anggap kamu diem berarti ngaku! Ya wajar sih, cowok sekeren aku mang sering dikagumin cewek cantik.”

“Gimana kalo malem ini kamu anterin temen-temen aku balik ke sekolah, abis itu kita nongkrong di hotel, ngobrolin masa depan bareng?”

Muka Rani Sihombing datar, tapi di telinga Raka Wiratama, sistemnya bunyi notif terus.

Heh, pura-pura cuek, padahal udah klepek-klepek nih! Liat aja sampai kapan lu bisa tahan!

Raka Wiratama terus ngoceh, bikin Aldi Pratama dan yang lain sampe merinding.

Polisi lain di mobil cuma bisa ngelirik takut. Rani Sihombing terkenal galak di kantor. Dulu ada polisi yang coba deketin dia, ujung-ujungnya malah dirawat di rumah sakit. Dari situ, nggak ada lagi yang berani macem-macem.

Ini anak gila beneran, berani ngegodain Rani Sihombing?! pikir polisi yang nyetir. Udah kebayang Raka Wiratama bakal remuk di ruang interogasi.

“Nama kamu Rani Sihombing kan? Cocok banget aku panggil sayang. Gimana, suka nggak? Kalo suka, aku panggil gitu terus!” Raka Wiratama bahkan sempet usil nyentuh rambut Rani Sihombing.

Polisi yang nyetir sampe merinding. 'Sayang…? Gila, dia beneran cari mati!'

Han Xue mendesis dingin, “Mau dihajar, kamu?”

Tapi Raka Wiratama malah senyum lebar. “Dihajar sama tangan cewek secantik kamu? Aku rela kok. Sekalipun dihajar hingga babak belur pun, aku ikhlas kok!"

Rani Sihombing udah mau ngamuk, tapi begitu Raka Wiratama buru-buru ngaku salah, dia cuma mendengus lalu diam.

Tapi nggak lama, Raka Wiratama ngoceh lagi. Begitu terus sampai mereka nyampe kantor polisi.

Semua polisi di sana langsung minggir pas liat muka Rani Sihombing yang cemberut. Tatapan mereka ke Raka Wiratama udah kayak ngeliat mayat hidup.

“Masuk!” bentak Rani Sihombing, dorong Raka Wiratama ke ruang interogasi.

“Buka sistem!"

...****************...

[Ding! Sistem Upgrade Emosi terkuat]

[Level Host: 0]

[Kondisi Fisik: Kuat]

[Mental: Lemah… Pikiran kotor]

[Nilai Emosi: 270/10000]

[Kekuatan: 1,8]

[Kecepatan: 1,5]

[Otak terpakai: 0,04]

[Skill: Lidah Licin (Lv.1)]

[Poin: 980/10000]

...****************...

Baru sebentar, Raka Wiratama udah ngumpulin 150 poin emosi dari Rani Sihombing.

Mantap! Mumpung dia gampang kesel, harus gue manfaatin! pikir Raka Wiratama.

Dia senyum jail. “Sayang, jangan kunci aku sendirian di sini. Orang bisa salah paham loh. Nanti imej aku yang polos rusak gimana?”

“Innocent… apa?!” Rani Sihombing makin murka.

Dada Rani Sihombing naik turun karena emosi, dan Raka Wiratama malah terpaku liat lekuk tubuhnya di balik seragam ketat.

“Nama!” bentak Rani Sihombing.

“Nama lengkap Raka Wiratama. Gender seperti yang bisa dilihat. Suka cewek seperti kamu. Umur 17 tahun. Jomblo, kalau mau kita bisa jadi pasangan. Belum pernah pegang tangan cewek. Hobinya nolongin orang tua nyebrang jalan.”

“Cukup!!!” Rani Sihombing sedang menggertakkan giginya. .

Dia tadi niat nakutin Raka Wiratama, eh bocah ini malah seenaknya bikin dia naik darah terus.

[BERSAMBUNG]

1
Anul
mau dong kekuatan itu🗿
Anul: apa itu?🗿
total 2 replies
Anul
Raja Sampah? wth😱
Anul: Ndak bahaya Tah 😱
total 2 replies
Anul
Jakut ga tuh🗿
Anul: City of Love aja 🤔
total 2 replies
mu bai
secara keseluruhan alurnya bagus ini, cuma nama mc dan tokoh didalemnya aj agak ke indo, kalau di bikin kek wuxia bagus lagi sih hehe
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Siap, dan makasih ya atas dukungannya 👍
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!