NovelToon NovelToon
First Love

First Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bulbin

Beberapa orang terkesan kejam, hanya karena tak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kata-kata mengalir begitu saja tanpa mengenal perasaan, entah akan menjadi melati yang mewangi atau belati yang membuat luka abadi.

Akibat dari lidah yang tak bertulang itulah, kehidupan seorang gadis berubah. Setidaknya hanya di sekolah, di luar rumah, karena di hatinya, dia masih memiliki sosok untuk 'pulang' dan berkeluh kesah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bulbin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Hadiah anak baru

"Nay, kamu kenapa?"

Tania menatap teman barunya dengan wajah cemas, dia pikir Nayna tengah merasakan sakit di tubuhnya.

"Oh, aku nggak papa kok," ujar Nayna mengulum senyum. Namun seketika melebur saat seorang siswa berjalan ke arahnya.

Nayna cepat menunduk, menyembunyikan perasaan yang selama ini bercokol di hati tanpa pernah terobati. Dia menghela napas lega, ketika cowok itu melewati dirinya lalu menoleh saat Tania berbisik, "Nay, dia tadi ngelirik kamu lho. Wah, jarang banget dia kayak gitu ke cewek, orangnya kayak kulkas tujuh belas pintu."

Nayna mengikuti arah ekor mata Tania tepat ke bangku di belakang tubuhnya.

Kenapa harus ketemu lagi?

Semua buyar, saat Mr. Jhon memanggil.

"Tadi saya dengar, di sini ada murid baru? Tolong maju dan perkenalkan diri ke teman-teman semua."

Nayna melangkah maju, masih dengan tatapan sinis dari beberapa siswi di sana.

Jangan lemah, ingat. Anak ayah perempuan kuat!

Nayna mengangkat wajahnya, tersenyum lalu mulai memperkenalkan diri. Dia juga mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, menatap wajah-wajah baru yang muncul di kehidupannya, di kota ini. Kecuali satu wajah yang telah lama berusaha dia lupakan, namun takdir justru mempertemukan mereka kembali dengan rasa canggung yang menyakitkan, bagi Nayna sendiri.

*

Saat bel istirahat berdering,Tania membawa Nayna keliling untuk memperkenalkan sekolahnya.

"Nah, ini barisan kelas XII, Nay. Tahun depan jadi kelas kita."

Mereka berjalan menyusuri koridor yang penuh dengan canda tawa dari siswa siswinya, ada juga yang menatap Nayna dengan pandangan tak biasa.

"Nay, mereka liatin kamu, mungkin karena seragamnya masih beda kali ya. Atau terpesona liat cewek cakep," bisik Tania dengan tawa tertahan.

"Nah, ini perpustakaan. Banyak banget bukunya, dari novel juga buku-buku sejarah ada di sini. Aku udah jarang masuk, nggak tahu kenapa, sekarang lebih suka baca online, Nay. Lebih praktis." Tania dengan semangat membara, memberi penjelasan tentang setiap sudut yang mereka datangi. Gadis itu juga menyampaikan beberapa gosip yang hangat akhir-akhir ini.

"Katanya sih, Nay. Aku juga belum tahu kebenarannya. Tapi di grup sekolah udah banyak yang bahas, ya mereka gitu, Melda cs bakal nembak cowok kelas XI. Menurutku, mungkin cowok yang dimaksud mereka ya si Aksara, secara dia kan dipepet terus sama uler keket itu. Sampai tu cewek bikin pengumuman tak tertulis yang bilang Aksara punya dia, nggak ada yang boleh deketin selain si uler itu sendiri."

Nayna mengangguk tanpa memberi balasan apa pun, baginya, tak ada yang menarik di sini selain belajar dan lulus dengan nilai memuaskan.

Bruk!

"Eh, eh, maaf, maaf, nggak sengaja." Seorang cowok mengambil bola basket yang mengenai lengan Nayna. Dia mengulurkan tangannya, "kamu Nayna kan? Kenalin, aku Sandy, panggil aja sayang, aww ... "

Tania menendang kaki cowok itu lalu mendelik, "jangan ganggu temenku! Dasar playboy!"

Nayna ditarik paksa untuk pergi. Sementara Tania yang masih mencekal lengan temannya, terus menggerutu sepanjang jalan. Baru saat mereka sampai di kantin, Nayna bertanya dengan nada penasaran.

"Kenapa, Tan? Kamu mantannya dia?"

Tania langsung menoleh, menatap tajam ke wajah Nayna. "Kamu tahu? Padahal kamu baru lho di sini."

Nayna tertawa melihat ekspresi temannya, "keselnya keliatan banget. Kayak ada dendam gitu."

Mereka tertawa, sementara Tania menunjuk menu yang ada di meja. "Mau apa, Nay?"

"Minum aja deh, bentar lagi masuk, kan?"

Tania mengangguk lalu pergi memesan dua gelas es teh.

Di saat yang sama, Melda cs mendekati meja Nayna lalu duduk di sana.

"Eh anak baru, denger-denger tadi ada yang bilang kalau lo dilirik my prince? Nggak usah keganjenan deh, dasar anak kampung!"

Melda menatap tajam ke arah Nayna yang tak sedikit pun gentar oleh gertakannya, membuat Melda semakin naik darah.

"Apa lo? Berani nantangin gue? Nggak usah nyolot lo ya, udik, dekil, bau lumpur, haha."

Nayna hanya diam, dia melirik ke arah Tania yang takut-takut untuk mendekat.

"Maaf ya, Kak. Aku datang ke sini buat belajar, bukan cari musuh, apalagi jadi cewek kegatelan. Lagi pula, dari tadi aku diam aja kok, Kakak sendiri yang terus ngoceh kayak burung minta makan."

Byur!

Melda merebut segelas es teh yang dibawa Tania, lalu menyiramkan ke kepala Nayna. Beberapa pasang mata menatap ke arah mereka, termasuk ibu kantin yang tercengang dengan mangkuk di tangan.

Nayna tidak marah, dia hanya membersihkan sisa es batu yang berada di puncak kepala, lalu mengibaskan rambutnya, sengaja mengenai seragam Melda.

"Iihh, seragam gue, dasar cewek kampung, awas aja, nggak bakal betah lo di sini." Dia berlalu pergi dibawa teman-temannya, sementara Tania cepat meletakkan bawaannya di meja, lalu membantu Nayna.

"Bajumu basah, Nay. Kalau nggak ganti, nanti masuk angin." Tania mengambil beberapa tisu lalu membersihkan seragam putih Nayna yang kini menjadi kecoklatan terkena teh.

"Nggak papa, aku ada seragam lain. Tadi kan udah dikasih sama TU."

Keduanya berlalu pergi menuju kelas mengambil seragam yang dimaksud, lalu pergi ke toilet.

Dari kejauhan, sepasang mata menatap kejadian itu dengan tangan masih di dalam saku celana.

Kamu belum berubah, masih seperti dulu. Nayna yang aku kenal.

Dia berlalu pergi saat seseorang memanggilnya dari tengah lapangan.

**

Sepulang sekolah, Nayna sudah siap menunggu jemputan di depan gerbang ditemani Tania.

"Nay, rumahmu di mana? Aku boleh main ke tempatmu nggak?"

Nayna mengangguk lalu menyebutkan sebuah alamat, "main aja, Tan. Kapan-kapan gantian aku ke tempatmu."

Obrolan mereka terhenti oleh suara seorang cowok di atas sepeda motornya.

"Nay, aku duluan ya. Oh iya, bentar." Tania berlari ke arah laki-laki itu, lalu menarik tangannya untuk turun.

"Nay, kenalin, ini Abangku, namanya Bang Dika, dia kuliah sambil kerja." Tania kembali menarik lengan kakaknya, untuk berkenalan.

Nayna membalas uluran tangan itu, lalu menyebutkan namanya.

"Senang bertemu denganmu," ucap laki-laki itu, lalu kembali ditarik sang adik dan melambai ke arah Nayna.

"Bye, Nay. Duluan ya."

Nayna menatap sepasang kakak adik itu, lalu tersenyum getir.

Enak ya punya kakak, nggak kesepian di rumah.

"Hayo, ngapain nih ngelamun di pinggir jalan? Eh, kok seragamnya beda? Yang putih ke mana, Nak?"

Rahmat yang baru datang, menatap putrinya heran, terlebih melihat rambut anaknya yang basah.

"Baru masuk udah suruh renang? Kamu bawa baju renang emangnya?"

Nayna menggeleng, lalu duduk di belakang tubuh ayahnya sambil tertawa renyah.

"Interogasinya nanti aja di rumah ya, Pak. Keburu cacing di perutku demo nih."

Rahmat ikut tertawa, lalu menepuk punggung tangan sang anak yang melingkar di perutnya.

"Oke, tuan putri. Lets go!"

Rahmat memutar gas, lalu melesat pergi meninggalkan gedung sekolah yang berdiri megah di padatnya kota.

***

1
Dewi Ink
musuh bgt 😅😅
Dewi Ink
🤣🤣🤣
Alyanceyoumee
lah, jangan jadi matre Bu Siti. Pak wistu nyebelin.
Alyanceyoumee
ga suka!
Alyanceyoumee
bagus nay..
Alyanceyoumee
waduh, na... tiba-tiba saja ketemu sama camer.
Pandandut
nah ini baru gentle nih
Pandandut
jadi inget dulu jerit jerit pas jurit malam wkwkwk
Kutipan Halu
untuk ajaa ayahnya segera datang kalau nggk udah kena modus dua cowok itu2 tuh 😂
Iqueena
Hahah, anteng dulu ya Bu 🤣
Iqueena
Ya Allah, ada aja ujian mereka
Iqueena
Ayo diingat lagi Na
Iqueena
Sebentar sebentar, jadi bukan ortu kandung Nayna?
TokoFebri
yang kayak gini itu bacanya sedikit nyesek. Sandy cengengesan tapi sebenarnyaa hatinya raapuh.
TokoFebri: salam ke Sandy ya Thor. semangat. hihihi
total 2 replies
Yoona
siapa yang natap nanya dari jauh itu, penasaran 🤔🤔
Septi Utami
aku kok muak ya sama Melda!!!
Bulanbintang: Aku juga,😥
total 1 replies
Miu Nuha.
mau pinjem PR kok /Hey//Hey/
Miu Nuha.
pinisirin juga nih aku 🤔
Miu Nuha.
gara2 ketemu mantan
Miu Nuha.
jangan nakutin tooo /Sweat//Sweat/
Bulanbintang: Demi keselamatan sang anak,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!