NovelToon NovelToon
Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Kutu Buku Mendapatkan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Sistem
Popularitas:37k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

Kehidupan Jansen, seorang pemuda biasa, berubah secara drastis ketika ia secara tak terduga mendapatkan sesuatu yang misterius bernama "System". Sistem ini memberinya kekuatan untuk mengubah takdir hidupnya dan membawanya ke jalan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dengan bantuan sistem ini, Jansen berusaha untuk meraih impian dan cinta sejatinya, sambil menghadapi berbagai rintangan yang menguji keteguhan hatinya.

Akankah Jansen mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan mencapai kehidupan yang ia inginkan, ataukah ia akan terjebak dalam keputusasaan karena kekuatan baru yang ia miliki?

Jansen mendapatkan beberapa kemampuan dari sistem tersebut, seperti kemampuan bertarung, peningkatan kecepatan dan kekuatan, serta kemampuan untuk mempelajari teknik baru lebih cepat. Sistem tersebut juga memberikan Hansen akses ke pengetahuan yang luas tentang dunia, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan, yang membantu Jansen dalam menghadapi berbagai tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

DING...

Selamat, Anda mendapatkan sejumlah uang 2 miliar. Lihat notifikasi untuk memeriksa pendapatan Anda!

Jansen terkejut, seolah diserang

sinyal elektrik yang bercampur rasa

bahagia, pasca mentransfer uang

sebesar satu miliar yang ia miliki pada Pak Suryo. Tanpa diduga, ia malah memperoleh dua kali lipat lebih banyak, yakni 2 miliar. Senyuman merekah di wajahnya, "Ini serupa. dengan hukum alam, bahwa ketika seseorang bersedekah dengan tulus, la akan mendapatkan berlipat ganda dari apa yang telah disedekahkan," gumam

Jansen dalam hati.

Menatap Suryo penuh kehangatan, Jansen berkata, "Kalau Paman Suryo masih membutuhkan dana, nanti aku akan Carikan tambahannya, ya." Ia melirik statistik Layar Hologram

miliknya.

Nama: Jansen Gillard.

Poin Utama: 79.

Pesona: 55,

Kekuatan: 106.

Kelincahan: 106.

Semangat: 76.

Keterampilan: Teknik Tapak Naga

Inventory: Tidak ada,

Dana: 2.968.000.000.

Tugas Utama Membantu Andini

Atmajaya

Tugas Harian: Tidak ada.

Jansen sebelumnya berhasil menjual Kartu Permainan yang didapatkannya dari sistem dengan harga yang cukup fantastis, yakni l miliar. Hal itulah yang membuatnya berani mengeluarkan uang dalam jumlah besar dan menyerahkannya pada Suryo.

Tapi dia cukup heran, mengapa

Tugas utama belum selesai, apakah

karena uang itu tidak cukup?

"Mendengar ucapanmu, aku

percaya bahwa kamu memang mampu.

Sebenarnya, kami telah merugi cukup

banyak, ada sekitar sepuluh miliar yang

kami perlukan," ujar Suryo dengan

wajah murum.

Jansen terkejut, ia tidak

menyangka bahwa jumlah dana untuk

membantu Andini ternyata sangat

banyak dan dia baru menggelontorkan

1 miliar aaja. Masih ada 9 miliar yang

harus dicari. "Bagaimana caranya aku

mencari sumber dana segitu? gamam

Jansen sambil menekan dahinya.

"Aku memiliki rumah di

Banjarmasin, tapi kalau diuangkan ke

Bank, paling banyak hanya 3 miliar.

Ditambah dengan 2 milyar di rekening

yang baru didapat, aku hanya punya 5

miliar. Masih ada 4 miliar lagi yang

harus dicari, keluh Jansen dengan

seribu pertanyaan menggelayut di

benaknya.

Sudahlah, kamu jangan terlalu

memikirkannya," sahut Suryo, seolah-

olah menenangkan hati Jansen. Tapi

tatapannya masih teduh, seakan

menyimpan berbagai rencana yang

tidak terungkap.

Benar, Nak Jansen. Untuk

sementara dengan uang yang kamo

berikan, kami masih bisa memutar dan

bertahan untuk menggaji karyawan

yang mau Resign. Asalkan tidak ada

tekanan dari orang-orang itu," Fatima

menambahkan, matanya menatap

nanar ke arah Jansen, Fatima

memohon agar Jansen terus

membantu Mereka menghadapi krisis

Tak terasa waktu berlalu, Jansen

sadar ia harus segera pulang.

"Andini, antarkan Nak Jansen

ucap Fatma dengan senyum hangat di

wajahnya.

Baik, Ibu sahut Andini sambil

beranjak dari kursinya. Ia merasa lega

dan bahagia, tidak ada ketegangan

yang ia bayangkan sebelumnya antara

dirinya dan Jansen.

Setelah berpamitan, Jansen

mengikuti Andini keluar dari rumah.

Mereka berjalan beriringan menuju

pintu gerbang, berbasa-basi ringan

untuk mengisi keheningan.

Di ruang tamu, Suryo dan Fatma

duduk berdua, Wajah Fatma tampak

serius saat ia menatap suaminya.

dengan pandangan tajam.

Jangan bilang kamu mau

memanfaatkan situasi ini?" tanya

Fatma dengan nada curiga.

"Memanfaatkan apa?" balas Suryo,

pura-pura tidak mengerti maksud.

istrinya.

"Keluguan pemuda itu seru

Fatma, merasa kesal dengan sikap

suaminya yang seolah-olah tidak peduli

dengan perasaan Jansen.

Suryo hanya tersenyum simpul,

membuat Fatima semakin penasaran

dengan rencana yang ada di benak

suaminya

Sedangkan di luar rumah, Andini

dan Jansen terus berjalan, saling

tersenyum dan menikmati

kebersamaan mereka sejenak sebelum

akhirnya berpisah.

Andini menatap mata Jansen

dengan penuh harapan dan rasa terima

kasih yang mendalam. Ekspresi

wajahnya terlihat lega setelah

mendengar janji dari pemuda itu.

Dengan langkah gembira, la

mendekati Jansen dan tanpa ragu

memegang kedua sisi wajah pemuda itu

dengan lembut. Andini memandang

mata Jansen sejenak sebelum akhirnya

memberikan kecupan singkat di pipi

kanan Jansen.

Wajahnya memerah dan tersipu.

Jansen tersenyum simpul, merasa

puas bisa membantu Andini yang

serdang dalam kesulitan. "Bukan sebuah

masalah, Andini. Lagipula aku sudah

berjanji padamu sebelumnya. Aku

tidak tahu bahwa kunjunganku yang

mendadak ini dapat membantumu

keluar dari masalah sementara. Tapi

kamu tenanglah, aku akan

membantumu segera keluar dari

permasalahan. Agar kamu bisa bebas!"

ucap Jansen dengan penuh keyakinan.

Andini mengangguk, matanya

berkaca-kaca karena terharu. "Terima

kasih sekali lagi. Jansen! Aku tak tahu

harus bagaimana membalas

kebaikanmu la berjanji dalam hati

bahwa suatu saat nanti, ia akan

membalas semua kebaikan yang telah

diberikan Jansen kepadanya.

Jansen menatap Andini dengan

senyuman tipis. "Aku sudah mengambil

sesuatu yang istimewa darimu. Apakah

aku perlu lagi rasa terimakasih itu?"

ucapnya dengan nada menggoda.

Andini hanya bisa tersipu malu, merasa

Jantungnya berdebar kencang.

"Taxi yang aku pesan sudah datang.

aku pulang dulu" ujar Jansen sambil

melambaikan tangan. Andini pun

melambaikan tangan ke arah Jansen,

tersenyum bahagia saat melihat

kepergian pria yang dicintainya itu.

Tak lama kemudian, sebuah mobil

berhenti tepat di belakang Andini yang

baru saja akan masuk ke dalam rumah.

Andini menoleh ke arah mobil tersebut

dan terkejut melihat siapa yang ada di

dalamnya.

"Hay calon istriku seru Zai sambil

menatap Andini dengan tatapan

menggoda, la menurunkan kaca mobil,

wajahnya penuh ekspresi genit.

Andini mendengus kesal dan

menatap Zai dengan mata menyiratkan

kemarahan. "Kamu hanya bermimpi di

siang bolong balas Andini dengan nada

tegas.

Zai tertawa, wajahnya semakin

menunjukkan kegenitannya.

Sementara Andini merasa jengkel

dengan kehadiran pria tersebut, dia

berbalik badan dan melangkah cepat

untuk masuk ke dalam rumah,

berusaha menghindari tatapan yang

tak diinginkannya.

Zai baru saja keluar dari mobilnya

ketika Suryo menyambutnya dengan

hangat, senyum lebar menghiasi

wajahnya. Suryo sebenarnya berencana

pulang, namun begitu melihat

sosok

Zai, la langsing mengurungkan niatnya

dan mendekati pemuda tersebut.

Mereka berjabat tangan, dan Zai

menyapa, "Apa kabar, Paman?"

Baik, baik saja," jawab Suryo

dengan ramah. "Mengapa tidak

menghubungi lebih dulu? Paman bisa

meminta tante menyiapkan makanan

untukmu.

Zai menggeleng. "Tidak perlu

repot-repot, Paman. Sebenarnya, aku

datang kesini hanya untuk mengajak

Andini makan siang bersama.

Belum sempat Suryo meresapi

ucapan Zai, Andini yang mendengar

pembicaraan mereka langsung menyela

dengan nada kesel, "Aku tidak mau

Dalam sekejap, Andini berlalu

meninggalkan mereka berdua,

melangkah cepat dan naik ke lantai dua

rumahnya. Raut wajahnya

menunjukkan betapa kesal dan tidak

tertariknya

Zai

dia untuk menerima ajakan

Setengah jam kemudian, Jansen

akhirnya sampai di rumah kontrakan

yang ia sewa. Langkahnya terasa berat.

seolah beban di bahunya semakin

menumpuk. Tangan gemetar saat

mencari kunci di sakunya untuk

membuka pintu.

Sebelum naik ke dalam kamar,

Jansen mengambil ponselnya dan

menghubungi Alysa. Dalam hati, ia

berharap mendapatkan kabar baik

terkait pencarian ibunya.

"Halo, ada apa Jansen?" tanya Alyssa

dengan suara lembut.

"Aku hanya ingin bertanya, apakah

kamu menemukan informasi tentang

ibuku?" tanya Jansen dengan nada

penuh harap

Alyssa terdiam sejenak, seakan

mencari kata-kata yang tepat untuk

menjawab pertanyaan Jansen. "Untuk

saat ini tidak ada. Data ibumu telah

terkunci, aku

tidak tahu pasti

mengapa. Tapi tampaknya ada sebuah

rahasia yang tersembunyi," jelasnya.

Jansen merasa kecewa, namun

Alysa berusaha memberikan

semangat. "Untuk sementara, kama

jangan terlalu memikirkan itu. Aku

akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari tahu, oke?" ucap Alyssa dengan nada penuh semangat.

Jansen menghela napas, berusaha menenangkan hatinya. "Baiklah, terima kasih, Alyssa," ucapnya lemah.

Mereka mengakhiri pembicaraan dan Jansen masuk ke kamarnya. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap langit-langit yang tampak semakin gelap seiring pikirannya yang kian terpuruk.

Rahasia apa yang disembunyikan di balik data ibunya? Apakah ia akan berhasil menemukannya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui pikiran Jansen.

1
Samadi Kelana
Lanjutkan. Gas pol.
Didi Mahardeka
/Frown/
Didi Mahardeka
bagus
Ali Nur
sangat menarik... dan tolong lanjutkan
Ali Nur
kenapa berhenti lanjutkan tore
Aang Alik
tolong perhatikan caranya menulis jangan seperti anak SD dong gak jelas, gak enak membacanya kalo seperti itu
slametskc: berul bang amburadul semua gantung semua gak ada ending nya..
total 1 replies
Agang Junior
like tetap d bantu dan d beri hadian gratis kalau ada poin...intinya jgn memaksa cerita..karena dari translet sedikit kacau dan nana berubah² serta alur yg membagongkan...tpi thanks sudah memberi cerita untuk saya baca.../Grin/
DigiDaw: Hay, salam kenal /Tongue/
pejuang: siap terima kasih saya akn coba koreksi lagi sebelum upload...soalnya ini cerita dari bahasa Mandarin /Grin/
total 2 replies
Sules Tiyanto
terlalu banyak tiponya
Sules Tiyanto: siippp ,, 👍👍
pejuang: trimakasih akan masukannya akan saya perhatikan lgi
total 2 replies
adi ambara
cerita yg tak jelas..bnyak yg slot yg dipotong..
Oktaviadi Ayu
cerita nya keren, tapi sayang msh ad typo
Oktaviadi Ayu
thor, tolng diperbaiki byk typo
R Ahmad
kapan kaya nya kalo gitu
Rizky Fadillah
bah Banjarmasin kh sekali nya,kd jauh jua🤣🤣🤣
Didi Mahardeka: iya ne kalsel/Grin/
total 1 replies
Cha Sumuk
knp sih mc cowok nya di buat jd playboy gt ihhh
Cha Sumuk
knp murahan sekali sih sifat mc cowok nya,,yg dingin,kaku,cuek badas ap ga bisa
Pakde
lanjut thor
Pakde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!