Yun Bàntiān adalah pendekar pedang terkuat di dunia kultivasi. Terkenal, tampan, dan ditakuti... namun memilih hidup damai bersama istri dan anaknya, jauh dari hiruk-pikuk dunia.
Tapi kedamaian itu hancur ketika dua dewa turun dari langit—berniat membunuhnya demi menghentikan sebuah ramalan kuno.
Dalam pertempuran yang mengguncang dunia, Yun Bàntiān mengorbankan seluruh tubuh dan jiwanya… dan membunuh dua dewa sekaligus..
Namun kematian bukan akhir.
Ia terbangun di masa lalu—sebagai bayi!
Sayangnya, ingatannya telah hilang, tercerai-berai bagaikan bintang di langit.
Siapa dia sebenarnya?
Kenapa para dewa takut padanya?
Apa isi ramalan yang bahkan surga ingin lenyapkan?
Ini adalah kisah sang pendekar yang hidup kembali untuk mengubah takdir... dan menantang surga itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yun Ru Ze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21–Rahasia Ilusi dan Kebenaran Masa Lalu
Yun Bàntiān bersama Luo Qīngméi akhirnya keluar dari sarang monster serigala. Dari langit, Luo Língxiāo turun dengan tatapan dingin, lalu bertanya,"Apakah kalian sudah menyelesaikan pengumpulan inti roh monster?"
Yun Bàntiān mengaguk pelan "Sudah, Guru. kami mendapatkan sekitar seratus lebih inti roh monster."
"Keluarkan."ucap datar Luo Língxiāo
Yun Bàntiān mengeluarkan seluruh inti roh monster dari cincin penyimpanannya hingga tidak tersisa.
Luo Língxiāo menatapnya sejenak, kemudian berkata dengan nada lembut,“Bagus. Kalian sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Sekarang waktunya kita berangkat menuju pelelangan. Perjalanan masih akan memakan beberapa minggu.”
Ketiganya pun melayang di udara dengan pedang terbang. Sepanjang perjalanan, Luo Língxiāo beberapa kali melirik Luo Qīngméi. Gadis itu tampak jauh berbeda dari sebelumnya—selalu menggenggam tangan Yun Bàntiān, bahkan enggan melepaskannya.
“Mei’er,” tanya Luo Língxiāo dengan lembut, “kenapa dari tadi kau terus menggenggam tangan Yun Bàntiān?”
Luo Qīngméi Tersenyum bahagia
"Karena cinta Tian’er begitu murni.Ia rela tubuhnya dihantam pedang raksasa hanya demi melindungi ku. Aku melihat sendiri bagaimana ia menangis ketika aku mati, bahkan menantang surga dan takdir demi diriku."
Yun Bàntiān "..."
Luo Língxiāo mengerutkan dahinya. Ia bergumam dalam hati, "Pedang raksasa? Mei’er mati? Menantang surga dan takdir?"
Ia bertanya dengan pelan "Apa kalian bertemu musuh atau pembunuh bayaran?."
Luo Qīngméi menggelengkan kepalanya dan tersenyum samar "Tidak, tapi kami tidak akan melupakan momen itu seumur hidup kami."
Yun Bàntiān hanya menghela napas. Ia tahu Luo Qīngméi hampir saja membuka rahasia mereka. Jika itu terjadi, ia sendirilah yang akan menerima hukuman berat dari Luo Língxiāo.
Beberapa Minggu Telah Berlalu...
Mereka akhirnya tiba di kota pelelangan bernama Kota Bulan Dingin. Suhu kota ini menusuk tulang, sebab terletak di wilayah selatan yang hampir abadi diselimuti es.
Yun Bàntiān anehnya tidak merasa dingin, sementara Luo Qīngméi dan Luo Língxiāo mereka menggunakan jubah hangat.
Yun Bàntiān bergumam dengan bingung "Kenapa aku tidak kedinginan."
Luo Qīngméi bertanya dengan bingung "Tian'er, kenapa kamu tidak kedinginan, padahal suhu di kota ini benar-benar dingin ?."
Yun Bàntiān menggelengkan kepalanya "Tidak aku tidak tahu."
Luo Língxiāo yang sejak tadi memperhatikannya juga merasa heran, namun memilih diam. Saat mereka menembus keramaian kota, sekte berbusana biru dari Pengendali Es melirik Yun Bàntiān sebentar, sebelum bergegas pergi tanpa berkata apa pun.
Ketika mereka tiba di pertengahan kota, lima wanita berjubah ungu muncul di jalan. Seluruh tubuh mereka tertutup, hanya menyisakan sepasang mata tajam. Namun, aura mereka terasa sangat akrab.
“Guru,” tanya Yun Bàntiān pelan, “apa kau juga merasa aura wanita-wanita berjubah ungu itu terasa familiar?”
Luo Língxiāo menatap mereka dengan dingin.
“Benar. Aku juga merasakannya. Kita harus berhati-hati. Pelelangan akan digelar beberapa hari lagi. Mari kita mencari penginapan terlebih dahulu.”
Mereka bertiga berjalan tapi setiap mereka berjalan mereka selalu mendengar obrolan orang lain yang terdengar jelas .
Pria Berpakaian hitam "Apa kamu tahu, Sekte Nafsu Gelap yang terkenal karena kultivasi ganda di kalahkan oleh bocah sepuluh tahun seorang diri."
Pria berpakaian merah "Aku tahu,tapi apa rumor itu di lebih-lebihkan, bagaimana mungkin bocah sepuluh tahun hampir meratakan seluruh anggota Sekte Nafsu Gelap."
Pria berpakaian hitam "Rumor itu benar. Karena itu, bocah itu kini diburu semua sekte iblis. Mereka ingin membunuhnya, atau menangkapnya hidup-hidup untuk dijadikan tungku utama. Kabarnya, jika ia tertangkap, ia akan dipersembahkan langsung kepada Kaisar Iblis dan Permaisuri.”
Yun Bàntiān matanya berubah menjadi gelap "hmm, seperti yang aku duga."
Dari dalam jiwanya, Tianmie Nixin terdengar berkata dengan dingin,“Masalah besar sedang menantimu. Tapi selama kau menyembunyikan identitas aslimu, kau akan aman.”
Yun Bàntiān berkata acuh tak acuh"Itu memang tujuanku… menghancurkan semua sekte iblis di dunia ini, dengan kekuatan gelap yang ada dalam diriku."
Tianmie Nixin mengendus dingin"Hmph… umur sepuluh tahun sudah memiliki ambisi sebesar itu, ditambah kau telah merebut Vital Yin seorang wanita. Langit sendiri pasti akan berusaha membunuhmu."
Penginapan Kota Bulan Dingin
Mereka akhirnya sampai di penginapan dan Luo Língxiāo langsung menyewa dua kamar VIP untuk mereka dan saat tiba di kamar mereka melihat ternyata ada pemandian air hangat.
Luo Língxiāo berkata dengan lembut "Seperti sebelumnya kalian akan tidur bersama, lebih baik sekarang kalian bermeditasi untuk meningkatkan kekuatan kalian, karena pertempuran besar akan terjadi."
Yun Bàntiān membungkuk hormat "Baik guru."
Ketika mereka memasuki kamar, Luo Qīngméi menatap Yun Bàntiān dengan pandangan aneh.
“Qing’er, kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Yun Bàntiān lembut.
Luo Qīngméi tersenyum menggoda "Ayo kita mandi bersama."
Yun Bàntiān terdiam, bahkan Tianmie Nixin yang berada di jiwa Yun Bàntiān merasa aneh.
Ia menggelengkan kepalanya berkata dengan lembut "Tidak, lebih baik kamu duluan aku akan keluar sebentar."
Luo Qīngméi cemberut manja "Hmph...kamu sudah mengambil Vital Yin ku dan melihat tubuhku,tapi tidak mau mandi bersama?."
“Bukan begitu, Qing’er. Jika kita mandi bersama… kau mungkin akan tergoda, dan itu berbahaya,” jawab Yun Bàntiān dengan tenang.
Luo Qīngméi mengancam manis,
"Baiklah… kalau begitu aku akan bilang pada Bibi bahwa kau sudah mengambil Vital Yin-ku."
Yun Bàntiān "..."
Tianmie Nixin mendengus dingin, "Hmph… efek kultivasi ganda memang menakutkan. Lihatlah, adik iparku kini bahkan berani mengancam adikku sendiri."
Yun Bàntiān melepaskan Pakaian atasnya,dan berkata dengan pasrah "Baik, ayo kita mandi bersama."
Luo Qīngméi melompat kegirangan layaknya seorang anak kecil yang baru mendapat permen. Senyumnya berubah menggoda. "Nah, begitu lebih baik. Kita perlu sedikit bersantai sebelum pembantaian dimulai. Lagipula, pemandian ini tertutup rapat dari pandangan luar… kita bisa melakukan apa pun yang kita mau."
Yun Bàntiān bertanya dengan kesal "Kenapa sifat kamu jadi semakin berani Qing'er ?"
Luo Qīngméi hanya menatap aneh "Oh, berani menolak, kalau begitu aku tidak bermain-main."
Dengan senyum nakal, Luo Qīngméi melepaskan jubahnya, lalu mendorong Yun Bàntiān masuk ke dalam pemandian air panas. Yun Bàntiān terkejut, keluar dari air sambil menghela napas panjang. Saat ia masih kebingungan.
Luo Qīngméi mendekat perlahan dan berbisik lembut, "Tian’er, kau tahu tidak… kenapa sifatku sekarang jadi semakin genit?"
Yun Bàntiān menggelengkan kepalanya "Tidak,aku tidak tahu tapi kalau efek kultivasi ganda itu tidak mungkin."
Luo Qīngméi tersenyum manis, namun di balik senyum itu tersimpan kesedihan.
"Bukan karena efek kultivasi ganda, Tian’er," ucapnya pelan. "Tetapi sejak kamu memasuki ilusi itu… saat aku melihat diriku mati di dalamnya, aku benar-benar terharu sekaligus sedih. Aku tahu, jika hal itu benar-benar terjadi di dunia nyata… mungkin kamu akan mengguncang langit, bahkan menghancurkan seluruh semesta hanya demi menghidupkan ku kembali."
Ia menatap dalam ke mata Yun Bàntiān, suaranya bergetar lembut."Karena itu aku melakukan semua ini. Aku ingin kamu tahu—entah takdirku adalah hidup ataupun mati, aku akan selalu mencintaimu… hingga akhir segala zaman."
Yun Bàntiān terdiam. Untuk pertama kalinya dalam hidup barunya, air matanya benar-benar jatuh tanpa bisa ia tahan. Ia tidak mengerti bagaimana Luo Qīngméi bisa mengetahui, seakan-akan hatinya mampu menembus lapisan rahasia terdalam miliknya.
Karena memang benar—ia ditakdirkan mati.
Ingatan itu berdenyut dalam benaknya, begitu nyata hingga dadanya terasa sesak. Ilusi yang dia lalui waktu itu bukanlah bayangan kosong semata, melainkan cermin dari kenyataan masa lalunya. Di kehidupan sebelumnya, ia mati pada hari yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan: saat upacara pernikahannya. Dan tangan yang merenggut nyawanya kala itu adalah Sekte Nafsu Gelap.
Ia berkata dengan sedih "Qing'er kenapa kamu tahu,kamu akan mati?"
Luo Qīngméi menatap Yun Bàntiān dengan lembut. "Ketika kau terjebak dalam ilusi itu, Naga Yin menjelaskan padaku bahwa semua yang kulihat bukanlah bayangan kosong. Di kehidupanmu yang lalu… aku memang mati tepat sebelum hari pernikahan kita tiba. Sejak itu aku mengerti—alasanmu membenci Sekte Iblis begitu dalam… karena merekalah yang merenggut nyawaku.”
Luo Qīngméi mendekat, lalu memeluk Yun Bàntiān ke dalam pelukannya. Dengan suara selembut bisikan angin ia berkata, "Aku tahu… meski baru berusia sepuluh tahun, kamu sudah memikul beban yang bahkan orang dewasa pun tak sanggup menanggung. Ambisimu begitu besar, terlalu besar untuk usia muda mu."
Ia menundukkan wajahnya, mengecup lembut kening Yun Bàntiān. Mereka berpelukan lama, seakan ingin menenangkan luka yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, hanya bisa dipahami oleh dua hati yang saling bersandar