Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Alex terus menunggu berharap apa yang sudah dia rencanakan untuk mengacaukan acara pernikahan Erlan dan Lena segera terjadi. Namun sepertinya apa yang Alex rencanakan tidak berjalan dengan lancar karena sampai Erlan selesai mengucap ijab kobul dan para saksi mengatakan kata sah dengan tegas tidak ada apapun yang terjadi. Para tamu undangan juga terlihat baik baik saja sambil menikmati hidangan yang di suguhkan.
“Brengsek !!” Umpat Alex marah.
Merasa muak melihat Lena dan Erlan yang bersanding diatas pelaminan, Alex pun bergegas berlalu. Padahal Alex sudah menyuruh orang untuk membubuhkan racun pada hidangan di yang ada agar banyak para tamu undangan yang tumbang. Namun satupun dari banyaknya tamu undangan tidak ada yang tumbang meski terus memakan hidangan yang ada.
Alex keluar dari kediaman mewah Erlan yang pagi ini di penuhi oleh para tamu undangan. Tidak tanggung tanggung bahkan hampir semua karyawan di perusahaan Alex juga ikut hadir karena memang di undang oleh Erlan. Hal itu membuat Alex merasa sangat di permalukan. Alex menganggap semua karyawannya pasti membicarakan tentang hubungannya dan Lena yang tiba tiba kandas begitu saja. Apa lagi Lena tiba tiba memutuskan menikah dengan Erlan.
“Apa anda pikir bisa segampang itu mengacaukan acara Erlan tuan Alexander?”
Alex yang hendak membuka pintu mobilnya mengeryit mendengar suara yang sama sekali tidak dia kenal. Tapi yang pasti suara tersebut adalah suara orang suruhan Erlan.
Merasa penasaran dengan sosok tersebut, Alex pun memutar tubuhnya hingga akhirnya bertatap muka dengan Jojo. Sahabat sekaligus orang yang cukup di percaya oleh Erlan untuk mengawasi keamanan dalam acara pernikahan tersebut.
“Siapa kamu?” Tanya Alex menatap Jojo dengan kedua mata menyipit penasaran juga kesal. Alex langsung bisa menebak bahwa Jojo lah orang yang membuat rencananya tidak berjalan sesuai yang Alex inginkan.
“Saya? Anda tidak perlu tau siapa saya tuan. Karena ada hal yang lebih penting dari sekedar tau siapa saya.” Jawab Jojo dengan senyuman meledek.
Alex menelan ludah merasa semakin kesal. Alex merasa seperti sedang di permainkan sekarang.
“Kamu..”
Ucapan Alex menggantung saat tiba tiba ponsel dalam saku dalam jas hitam yang di kenakannya berdering. Alex berdecak kemudian segera merogoh saku dalam jasnya itu meraih ponsel miliknya dan mengangkatnya tanpa melihat lebih dulu pada layar benda pipih itu tentang siapa yang meneleponnya.
Keryitan muncul di kening Alex saat mendengar suara tegas polisi yang meneleponnya. Alex melirik tajam pada Jojo yang begitu santai memainkan botol minuman yang ada di tangannya. Alex tau sekarang apa maksud Jojo. Orang yang Alex percaya bisa mengacaukan acara sakral Lena dan Erlan tertangkap kemudian di bawa ke kantor polisi.
“Baik, saya akan kesana sekarang juga.” Ujar Alex kemudian menurunkan ponsel yang menempel di telinganya.
Alex menatap marah pada Jojo. Alex tidak bisa menerima begitu saja apa yang sudah pria itu lakukan dengan mengirim langsung orang suruhannya ke kantor polisi. Karena hal itu secara tidak langsung sudah mempermalukan Alex.
“Apa saya bilang. Kasihan anak buah anda tuan.. Dia pasti ketakutan di balik jeruji besi.” Ledek Jojo.
Alex yang merasa malu karena rencananya tidak berjalan lancar dan justru seperti bumerang baginya pun bergegas masuk ke dalam mobilnya. Alex tidak menyangka orang suruhannya tidak bisa sepenuhnya di andalkan. Dan sekarang dia justru meminta di bebaskan oleh Alex.
Berbanding terbalik dengan perasaan kesal yang Alex rasakan, Lena justru merasa bahagia berada disamping Erlan. Apa lagi Erlan juga mengizinkan untuk Sasha berdiri disamping Lena untuk menemani Lena di atas pelaminan sebagai pihak keluarga.
“Lena.. Ini adalah acara pernikahan impianku.. Tapi malah kamu yang mendapatkannya. Kamu juga menikah lebih dulu dariku.” Bisik Sasha pada Lena.
Lena hanya bisa tersenyum saja. Meski awalnya sempat merasa gugup, malu, juga takut, namun di tengah acara Lena mulai merasa enjoy karena selain Erlan yang begitu lembut bersikap padanya, para tamu undangan yang memberinya ucapan selamat juga begitu ramah pada Lena. Padahal Lena pikir dirinya akan di pandang sebelah mata oleh reka rekan bisnis Erlan yang hadir mengingat Lena yang bukanlah siapa siapa.
“Lena...”
Senyuman di bibir Lena memudar begitu mendapati Sherin yang entah sejak kapan sudah berdiri di depannya.
“Selamat untuk pernikahannya ya Lena.. Aku ikut bahagia..” Senyum Sherin tulus. Sherin tdak bohong karena memang Sherin merasa bahagia dengan pernikahan Lena dan Erlan. Apa lagi Lena menikah dengan orang tepat seperti Erlan menurut Sherin.
“Aku benar benar minta maaf untuk semuanya Lena. Aku harap kamu selalu bahagia.”
Lena tersenyum sinis kemudian menyambut tangan Sherin dengan santainya.
“Tidak perlu minta maaf. Seharusnya aku yang berterimakasih karena kamu sudah membuat hati, mata, juga pikiranku terbuka Sherin. Aku tau siapa kalian berdua sekarang. Kalian sangat cocok dan serasi. Terimakasih untuk do'anya. Aku juga berharap semoga kalian berdua selalu bahagia.”
Sherin hanya bisa diam saja. Sherin sangat menyesal. Tapi Sherin juga tidak bisa menolak karena Sherin juga diam diam memiliki rasa pada Alex sejak dulu.
Sasha dan Erlan yang mendengar dengan jelas apa yang Lena katakan pada Sherin hanya bisa diam namun juga merasa senang karena itu artinya Lena tidak lemah dan bisa tegas pada Sherin.
“Ya Lena, terimakasih. Sekali lagi selamat.” Sherin berlalu begitu saja setelah memberi ucapan selamat juga pada Erlan. Sherin merasa sangat malu karena dengan teganya mengkhianati Lena, orang yang sangat percaya padanya.
Lena menghela napas kasar. Mulai hari ini Lens berjanji tidak akan lagi mengingat Sherin maupun Alex. Lena juga berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi dekat dengan keduanya apapun alasannya. Karena kepercayaan yang sudah mereka hancurkan itu juga berhasil meluluh lantahkan pandangan baik Lena pada Alex maupun Sherin.
“Aku suka apa yang kamu katakan tadi sayang..” Bisik Erlan membuat Lena menoleh padanya.
Sampai sekarang Lena masih bertanya tanya bagaimana mungkin bisa seorang Erlan sangat mencintainya bahkan sampai melakukan banyak hal tanpa syarat untuknya.
Lena mengukir senyuman di bibirnya untuk Erlan. Lena berpikir mungkin dirinya akan menanyakan tentang kenapa Erlan bisa mencintainya nanti setelah acara resepsi pernikahan mereka selesai.
“Terimakasih..” Lirih Lena.
“Terimakasih? Hey sayang.. Aku sedang tidak memuji kamu jadi jangan mengatakan itu, oke?”
Lena tertawa. Erlan adalah orang asing baginya. Tapi Erlan bisa membuatnya nyaman. Suatu hal yang tidak pernah Lena alami sebelumnya. Karena untuk dekat dengan seseorang Lena tidak bisa segampang itu merasa nyaman sebelum benar benar mengenal dan memahami sikap orang tersebut. Tapi Erlan, dia memang sangat berbeda. Dan Lena mengakui itu.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭