NovelToon NovelToon
SEKOLAH BERANDAL

SEKOLAH BERANDAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persaingan Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yo Grae

Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai Rencana (3)

 Mario membubarkan orang orang yang tak penting itu dan menahan si ketua divisi ketiga dari fraksi Merah Jambu.

Dari pengakuan si pirang, Fraksi merah Jambu memang memiliki banyak pengikut. Mereka gak semuanya setia dan tidak semua nya mau berbuat onar. Ada yang bergabung karna have fun saja dan ada yang cuman mau nongkrong nya saja. Tapi yang paling kuat di Fraksi merah jambu adalah divisi utama. Di Divi utama hanya terdiri dari enam orang, yaitu Dimas sebagai ketua , Andik sebagai penasehat, Dodi sebagai tangan kiri , Metia sebagai bendahara, Ahmat dan Rizka sebagai anggota biasa . Rizka adalah kakak dari Rahmat dan ia wanita . Metia juga wanita , kedua wanita ini memiliki power yang luar biasa ketimbang anak anak yang lain . Mereka berhasil masuk ke dalam divisi utama karna kekuatan dan otak mereka yang tidak asal main main saja. Bahkan mereka ingin naik ke lantai dua.

Arka berdiri dari informasi tadi, agak buang buang waktu jika kita menaklukan satu fraksi yang terbagi menjadi beberapa divisi. Karna walaupun banyak, yang di hitung tetaplah satu fraksi.

Namun kegelisahan itu di bantah oleh tanggapan Mario .

"Ada bagusnya juga kita ambil alih wilayah ini , memang benar pepatah mengatakan kualitas bisa mengalahkan kuantitas. Tetapi, yang kita hadapi nanti adalah lantai atas . Kita harus mencari orang yang ambisi sama" .

Tanggapan Mario membuka pikiran baru dari Arka. Tapi karna ada sesuatu yang mengganjal Arka kali ini bersuara "Tapi, bagaimna kalau ujung ujungnya mereka ini mengkhianati kita?".

Pertanyaan itu di jawab oleh Firman "Aku bisa mengatasinya. Tak ada alasan yang kuat mereka untuk menusuk kita dari belakang kalau ketika kita naik kita bagi menjadi beberapa divisi dan mereka sendiri bisa mengatur divisinya masing masing. Kita bisa membujuk mereka untuk mengutamakan visi mereka yang ingin ke atas"

"Gak bisa begitu, mereka gak gampang tunduk di bawah orang lain" Si pirang membantah.

Dominic yang memiliki kesabaran setipis rambut kini menghajar kepala si pirang "Kalau ku buat cacat mereka ?"

"Kita yang rugi, gak mungkin kan kita naik dengan kuantitas sebanyak ini tapi di bantai habis oleh orang atas ?" Kali ini Ruhus yang berucap . Karna di sini Ruhus juga memikirkan strategi melawan orang orang bawah .

"Aku punya ide yang lebih bagus , bagaimana kalau kita tantang mereka ?" Kata Ruhus .

"Rules dan konsekuensi?" Tanya Arka .

Ruhus mengangguk "Aku mau menantang tanpa ada tantangan balik, aku tantang mereka dengan taruhan. Dan aku sebagai bendahara yang akan menantang bendahara milik mereka, dan kalian sebagai taruhannya" kata Ruhus .

Arka masih kurang mengerti dengan alasan ini, dan Arka bertanya lagi "Maksud mu, kamu mau bertaruh dengan si bendahara duel otak dan kami yang akan melakoni layaknya catur ?" .

Ruhus mengangguk "Benar, ini pasti berhasil " ujar Ruhus.

Arka mengangguk dan tersenyum, tanda bahwa ia sudah mengerti garis besar yang di rancang oleh Ruhus .

"Aku paham kalau ini bisa , aku bakalan siapkan Fraksi ku" Mario pergi dari ruang kelas .

Arka menoleh ke sekitar nya . "Jadi, kapan kita mulai?"

***

Di lantai rooftop, tepatnya pas di samping pintu tangga rooftop terdapat sebuah meja yang di atasnya ada papan catur. Di meja itu duduk lah dua orang yang mempunyai otak cerdas dalam bidang nya. Bram dan Brimo. Mereka adalah anak kembar yang mempunyai otak cerdas dalam bidangnya. Bram mempunyai otak yang jago dalam hal berbisnis dan mencari cuan, dan sampai saat ini ia masih mengembangkan bisnis nya . Sedangkan Brimo ia adalah kembaran Bram yang memiliki kecerdasan dalam bertarung.

Di belakang Bram ada bodyguard nya yaitu dua anak yang memiliki tubuh setinggi dua ratus dua belas centi meter, dan yang satu lagi memiliki tinggi dua ratus dua centi meter. Riko dan Dilos. Mereka memiliki ketahanan tubuh kuat di atas rata rata siswa Sumpah Pemuda. Dan memiliki kekuatan jauh di atas Dominic. Yang membuat dia lebih kuat adalah, selain mereka mempunyai tubuh yang tinggi, otot otot mereka sangat padat dan kuat. Anggota inti mereka hanyalah lima orang, dan ada bnyak divisi mereka di lantai dua yang mengelola bisnis mereka.

"Apa yang mau kamu bicarakan kemarin?" tanya Brimo kepada Bram .

Brimo memiliki tinggi tubuh seperti Arka, namun kekuatannya jauh di atas Mario . Dan ketangkasannya hampir melewati Jefry . Masalah besar yang menjadi tolak ukur besar dari Brimo hanyalah stamina . Untuk ketahanan tubuh ia cukup kuat bahkan setara dengan dua orang yang ada di belakang Bram .

Bram memperbaiki kaca matanya dan menggerakkan bidak kuda yang ada di papan catur . "Akan ada hal yang gak terduga, aku yakin akan ada kegaduhan tiga hari lagi" Kata Bram .

Brimo mengernyit dan menggerakkan bidak benteng "Apa itu? Jefry ?" Tanya Brimo lagi .

"Bukan, tapi sesuatu di bawah nya yang berhasil mengacaukan tatanan sekolah ini selama belasan tahun . Sebuah kekuatan kecil yang mengacaukan kontruksi kekuatan besar" Bram menggeser posisi bidak catur pionnya maju ke depan "Sebuah anomali yang bahkan power mereka masih jauh di bawah kita, tapi tekat mereka melebihi kita"

"Aku gak ngerti" Brimo meluncurkan budak catur benteng nya dan menggeser bidak kuda milik Bram "Skak" .

Bram mengernyit setelah melihat papan catur . "Kau gak berubah ya, selalu suka menggertak dengan kekuatan tanpa tau bagian barusan belakang musuh dan apa fondasi musuh" Bram menggerakkan benteng ke depan benteng milik Brimo untuk menutupi bidak raja yang sedang terancam oleh benteng nya Brimo .

"Trus maunya gimana ? Aku suka bikin mereka terdesak " Brimo memakan benteng Bram dengan bentengnya sendiri "Skak".

Bram tersenyum dan menggeser kuda kanan untuk memakan benteng milik Brimo "Hal itu gak ada gunanya, yang paling efesien itu adalah mengetahui titik lemah musuh dari mana dan lancarkan serangan nya dari belakang "

"Ah, aku mengerti, kamu membicarakan si anak yang baru saja di tantang Jefry ya?" Tanya Brimo sembari menggerakkan pion .

Bram menggerakkan kuda ke depan dan memakan pion yang ada di depan kuda lain milik Brimo "Skak mat, benar yang aku bicarakan adalah Arka" .

Brimo melihat papan catur dan menggeleng kepala "Betul, kekuatan bukan segalanya. "

Bram berdiri dari kursi dan berjalan pelan menuju pinggiran rooftop . Di sana ia melihat ke arah lapangan bola yang ada di halaman sekolah . Dari posisi yang ia pijak ini ia melihat dua orang saling bertemu di dekat tiang bendera . Yang satu wanita dari Fraksi Merah Jambu, si bendahara Metia. Dan yang satu lagi seseorang yang terlihat biasa saja namun memilki nilai uang di mata Bram . Yaitu Ruhus, dan ada lagi sosok yang di anggap Bram seseorang yang bernilai lebih dari uang. Nilai orang itu setara Batu Ruby, Arka .

"Lihat , mereka memulai acaranya " Ucap Bram yang membuat Brimo segera berjalan ke sisi kanan nya dan melihat ke arah bawah .

Di lapangan itu dua orang ini berhadap hadapan dan hanya di pisah oleh sebuah tiang bendera. Pertemuan dua orang ini membuat banyak perhatian dari lantai rooftop hingga ke lantai dua dan bahkan hingga ruang guru . Mereka semua melihat Dua orang yang tidak biasa ada di depan tiang bendera .

Metia memulai pembicaraan "Aku dengar dari anak buah ku kamu menghancurkan divisi ketiga dari fraksi ku?" tanya Metia.

"Yah, dan menurut rules divisi kalian yang sudah kami hancurkan itu akan menjadi anak buah kami, benar kan?" Tanya Ruhus untuk memastikan .

Metia mengedikkan bahu . "Tapi jika aku gak mau? Karna aku belum mengakui bahwa kalian sudah memusnahkannya" Kata Metia dengan tatapan tajam.

Ruhus tersenyum sebentar lalu kemudian menepuk tangan nya dan datang lah Firman yang sedang menyeret si pirang dari divisi ketiga Fraksi Merah Jambu. "Ini? Bukan divisi mu?" tanya Ruhus .

Seperti dugaan Ruhus, mata Metia tetap tidak berubah dan sama sekali gak ada getaran. Tandanya gadis ini memilki ketegaran hati dan pikirannya terarah. "Bukan, itu bukan ketuanya jadi kami gak akan menerima bahwa divisi ketiga kalah seutuhnya, itu hanyalah seorang suruhan". Melihat reaksi Metia, si pirang bangkit berdiri dan berteriak . "Dasar nenek lampir brengsek!!" Si pirang pergi berjalan mendatangi Metia hingga berada di depan Metia .

"Aku ini ketua divisi yang langsung di pilih oleh Ketua langsung !!! Aku adalah ketua divisi tiga !!" Setelah berteriak, Metia langsung menendang wajah si pirang tanpa aba aba dan tendangan itu telak mengenai wajah si pirang yang membuat si pirang itu tersungkur hingga ke belakang, namun sebelum benar benar jatuh ke tanah Ruhus berinisiatif untuk menangkapnya .

"Sudah ku bilang kan? Kau di buang" Kata Ruhus .

"Jaga ucapan mu" Metia ingin menginjak Ruhus dari atas dengan mengangkat telapak kakinya dengan sangat tinggi dan hendak menghantamkannya ke kepala Ruhus .

Dbuk!!

Syukur di belakang Ruhus ada seorang wanita yang telah menahan injakan telapak kaki si Metia dengan punggung kakinya, tak lain dan tak bukan adalah Melby .

Kali ini pemandangan telah di hebohkan dengan dua wanita kuat yang saling beradu kaki .

Yang satu ingin menginjak dengan telapak kaki dan yang satu lagi sedang menahan injakan tersebut dengan punggung kakinya .

"Jauhkan kaki kotor mu itu Lonte !" Ancam Melby .

"Cih, yang lonte siapa dasar lacur pasar!" Balas Metia .

Ruhus tersenyum bahagia karna semua prediksi nya tepat .

"Tantangan!"

"Tantangan"

Ruhus mengucapkan tantangan setelah Metia mengucapkannya . Satu kalimat yang keluar itu berhasil membuat seorang guru datang dan mengeluarkan mikrofon.

"Ehem, aku mendengar sebuah tantangan dari kedua belah pihak fraksi? Dan ini ada rules dan konsekuensi, apakah siap?" Tanya sang guru .

Seisi sekolah riuh dan bersorak Sorai . Bahkan ada yang meniup trompet karna masalah ini.

Ruhus dan Metia saling menatap, dan akhirnya mereka mengangguk .

"Baiklah, siapa yang akan menantang ?" Setelah sang guru bertanya, Metia mengangkat tangannya .

"Saya, jika dia berhasil mengalahkan fraksi saya maka saya akan bergabung dengan fraksi mereka" Kata Metia .

Sang guru mengangkat tangan "Kau menantang, jadi kau harus membiarkan yang di tantang untuk menentukan aturan" Sang guru menatap ke arah Ruhus "Jadi, apa rules nya ?" .

Ruhus bernafas sebentar lalu kemudian menjelaskan "Aturan nya adalah kedua kubu tidak boleh mengoperasikan peperangan ini di luar sekolah, harus bentrok di sekolah. Dan lagi segala aktifitas yang berada di luar peperangan harus di hentikan. Termasuk bisnis. Dan aku mau, Konsekuensi dari saya, jika kami berhasil mengalahkan fraksi kalian tanpa sisa, semua aset yang di miliki kalian akan kami ambil alih di bawah komando ketua kami yaitu Arka Bima Saputra!"

Mata Metia terbelalak dengan hal itu . "Itu berlebihan ! Aku hanya bilang, bahwa aku yang gabung, bukan semua aset fraksi!" bantah Metia .

"Kalau begitu, kalian mengakui bahwa divisi kalian yang ketiga sudah kami taklukan? Dengan begini kalian akan kekurangan power kalian? Dan kalau begitu aku yang akan menantang kalian. Bagaimana ?" tanya Ruhus .

Ruhus tau kalau Metia itu memiliki gengsi yang tinggi, dan akhirnya karna ia memiliki sekeliling nya telah melihat hal ini ia pun mengangguk .

"Baik aku menerima rules dan konsekuensi nya" Jawab Metia.

Sang guru menepuk tangan , kemudian kembali berucap di depan mikrofon.

"Baiklah, pertarungan akan di mulai mulai dari hari ini dan akan berakhir sampai di hari Senin atau seluruh fraksi dari masing masing kubu menyatakan menyerah ."

Dan begitulah yang terjadi pada hari ini. Semua berjalan sesuai rencana Ruhus .

...****************...

1
Ahmad Fahri
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
Re Creators
Hampir aja batal tidur. 😅
tangerin3
Mantap, gak bisa berhenti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!