Farah meninggal karena dibunuh. Namun itu bukanlah akhir kehidupannya. Farah diberi kesempatan untuk hidup kembali sebagai siswi bernama Rasti. Siswi yang tidak lain adalah murid di sekolah suaminya bekerja.
Nama suami Farah adalah Yuda. Sudah memiliki dua anak. Hidup Yuda sangat terpuruk setelah kematian Farah. Hal itu membuat Farah berusaha kembali lagi kepada suaminya. Dia juga harus menghadapi masalah yang di alami pemilik tubuhnya. Yaitu menghadapi orang-orang yang sering membuli dan meremehkan Rasti. Sebagai orang yang pernah bekerja menjadi pengacara, Farah mampu membuat Rasti jadi gadis kuat.
Apakah Farah bisa membuat suami dan anak-anaknya mau menerimanya? Mengingat dia sekarang adalah gadis berusia 17 tahun. Lalu bagaimana nasib Rasti yang selalu diremehkan karena bodoh dan berbadan gemuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 - Kembali Ke Rumah
Untuk sekarang Yuda dan Rasti pergi dari tempat Harry. Mengingat lelaki itu memiliki pekerjaan lain yang harus dilakukan.
"Mau ke rumahku?" celetuk Yuda.
Pupil mata Rasti membesar. "Itulah yang sangat aku inginkan semenjak berada dalam tubuh ini. Aku mohon, pertemukan aku dengan Reno dan Tiara!" tanggapnya.
"Mulai sekarang, kau bisa bertemu dengan mereka. Tapi kau juga harus sadar, kalau kau bukan Farah sekarang. Mereka juga tidak akan paham kalau aku mengatakan kau ada di tubuh ini," ujar Yuda sambil fokus menyetir mobil.
"Kita bisa meyakinkan mereka pelan-pelan. Terutama Reno, dia sudah cukup dewasa untuk mengerti banyak hal," sahut Rasti. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan dua anaknya.
"Masalahnya... Aku dan Reno sekarang tidak seakur dulu. Semenjak kau tak ada, banyak yang berubah..." Yuda menghela nafasnya dengan kasar.
Rasti perlahan menggenggam lengan Yuda. "Selama kau masih ada kesempatan untuk memperbaiki, maka semuanya pasti bisa membaik," tutur Rasti menenangkan.
"Kau benar." Yuda tersenyum tipis.
Selang beberapa menit, mereka tiba di tempat tujuan. Tepatnya di rumah yang sudah lama Rasti tidak kunjungi. Terutama saat dirinya telah bereinkarnasi menjadi gadis remaja.
Perasaan gugup dan antusias bergejolak dalam diri Rasti. Namun dia tentu senang karena akan bertemu dengan Reno dan Tiara.
"Ayo!" ajak Yuda sembari berjalan lebih dulu masuk rumah. Sementara Rasti berjalan mengikuti dari belakang.
Saat hampir melangkah masuk, Rasti sigap menghentikan Yuda. Dia berbisik, "Aku punya ide. Bagaimana kalau kau berpura-pura mempekerjakanku jadi guru les Reno?"
"Kau nggak mau langsung mengatakan yang sebenarnya?" tanggap Yuda.
"Aku takut mereka akan kaget. Lebih baik aku dekati mereka dulu, setelah dekat, baru kita katakan yang sebenarnya," usul Rasti.
"Ya sudah kalau itu maumu. Aku akan mendukung," balas Yuda. Dia kembali lanjut melangkah, sampai sosok Tiara muncul dan langsung berlari ke pelukannya.
"Papah!" seru anak perempuan berusia 7 tahun itu. Yuda memeluknya sambil memutar ke udara. Keduanya terlihat lebih dekat seperti sebelumnya.
Atensi Tiara segera tertuju ke arah Rasti. "Papah, siapa dia? Kenapa Papah datang bareng dia?" tanyanya.
"Kenalkan dia Kak Rasti. Dia adalah murid di sekolah Papah. Kak Rasti Papah pilih untuk jadi guru les Kak Reno mulai hari ini," jelas Yuda.
"Oh..." Tiara mengangguk.
"Hai Tiara..." Rasti mendekati Tiara. Berjongkok di hadapan anak itu. Dia berusaha tersenyum ceria, tapi yang ada justru air matanya nyaris luruh. Sungguh, dia sangat merindukan Tiara. Rasti juga sangat ingin memeluk anak tersebut. Namun Rasti memilih menahan diri agar bisa lebih mudah mendekati Tiara. Rasti sendiri sudah belajar kalau sikap agresif hanya akan membuat seseorang menjauh darinya.
"Hai... Kak Rasti," balas Tiara datar.
"Nanti kita main boneka barbie yuk. Kebetulan Kakak juga suka sama boneka barbie," ujar Rasti.
"Benarkah? Oke deh! Nanti kita main," tanggap Tiara yang sontak bersemangat.
"Kak Rasti?" terdengar suara Reno. Dia terlihat menuruni tangga dengan raut wajah heran. Mengingat sebelumnya Yuda mengomelinya karena dekat dengan Rasti, tetapi sekarang ayahnya itu membawa Rasti ke rumah.
"Hai, Ren!" sapa Rasti.
"Reno! Mulai sekarang Rasti akan jadi guru lesmu," ungkap Yuda.
"Apa?! Bukannya Papah--"
"Lupakan apa kata Papah sebelumnya. Sekarang siapkan buku belajarmu gih!" potong Yuda.
Reno kebingungan. Meskipun begitu, dia tetap melakukan apa yang disuruh Yuda.
Ati ati yah ,jgn ampe kena jebakan betmen 😁