NovelToon NovelToon
Petani Berkuasa

Petani Berkuasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:869.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Liyo Owi

Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.

Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emas

Orang tua Joan masih termangu-mangu di depan meja makan, tidak dapat mempercayai apa yang mereka baru dengar. 10 keping emas, bahkan saat ayahnya masih tinggal di keluarga utama di ibukota, keluarga mereka hanya mendapatkan jumlah itu sebagai uang belanja untuk satu tahun.

Ini 10 keping emas untuk sepiring makanan. Tadi pagi saat Joan mendapatkan 30 keping perak untuk tiga ekor ayam jantan mistik mereka saja, dia sudah sangat terkejut dan saat dia menceritakan bagaimana Joan membelanjakan 2 keping perak dan 100 keping tembaganya untuk berbelanja keperluan mereka hari itu. Dia sedikit merasakan kehilangan, bagaimana konsep itu

Bagaimana anaknya memiliki peruntungan sebagus itu, apakah ketrampilan memasaknya dia peroleh dari dewa ataukah Joan merupakan reinkarnasi dari Dewi di Surga.

Mungkin saja, Ayah Joan memandang anaknya dengan nilai yang benar-benar baru.

Betapa beruntungnya mereka memiliki anak yang merupakan reinkarnasi Dewi.

Joan melihat orang tuanya yang memandangnya dengan cahaya yang berbeda, dia menjadi sedikit takut.

"Ayah, ibu. Kalian tidak apa-apa".

"Kenapa kalian memandang ku seperti itu, aku takut ..".

Mata Joan mulai berkaca-kaca, Dia takut ayah ibunya akan menganggapnya sebagai penyihir, Joan tidak menyadari kalau ayah dan ibunya justru menganggapnya sebagai reinkarnasi dari Dewi dan bukannya penyihir.

Ayah melihat mata Joan yang hampir melelehkan air matanya. Dia segera menarik tangan istrinya dan mereka menarik Joan ke dalam pelukan mereka berdua.

"Jangan takut Joan, kami justru bangga dan bahagia untukmu. Tadi pagi kamu mengatakan bahwa kita akan membangun rumah baru tiga lantai tapi ayah tidak mempercayai hal itu. Ayah pikir itu karena kamu terlalu senang mendapatkan 30 keping perak tetapi jalannya masih panjang kalau kita mau membangun rumah dengan 30 keping perak".

Ayah menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya dengan keras seolah sedang membuang beban di hatinya.

"Ayah pikir kamu sedang membangun impian untuk masa depan kita tetapi malam ini kamu sudah membuktikan kamu adalah Dewi yang membuat banyak keajaiban dalam hidup kami. 30 keping emas sehari. Kita pasti akan dapat mulai pembangunan rumah itu dalam tiga hari ke depan bahkan padepokan, itu juga bisa kita bangun berikutnya. Kamu bercita-cita untuk membawa keluarga kita kembali menjadi keluarga utama di ibukota tapi Joan harus tahu, ayah tidak pernah mau kembali ke sana untuk merasakan kembali penghinaan mereka pada keluarga kita atau secara khusus kepada ibumu"

Joan melihat wajah ibunya dan ibunya menangis dan menganggukkan kepalanya sebagai pembenaran atas perkataan suaminya.

Joan sekarang baru memahami ternyata ayahnya bukan mau kembali kepada keluarganya tetapi mau menunjukkan kepada keluarganya bahwa dia bisa membangun nama untuk dirinya sendiri.

Joan memandang ayahnya dan barulah dia menyadari kalau dia sudah melupakan satu hal yang sangat penting untuk dilaporkan kepada ayahnya sehingga ayahnya menganggap dia bermimpi untuk membangun rumah dengan 30 keping perak yang dia terima dari hasil penjualan ayamnya.

"Ayah, ibu maaf ada yang aku lupa katakan tadi pagi. Tadi pagi kita bukan hanya mendapatkan 30 keping perak tetapi tuan muda itu melalui manajer menawarkan kontrak penjualan eklusif untuk semua bahan makanan yang kita jual pada mereka dan mereka memberikan harga 1 keping emas untuk setiap kilogram beras mistik kita. Jadi tadi kita bukan membawa pulang uang 30 keping perak tetapi kita punya 100 keping emas saat ini".

Sambil mengatakan hal itu, Joan mengambil kantong uang emas dari dalam ruang dimensi nya dan menaruh 100 keping uang emas itu di atas meja.

Seluruh keluarganya segera mendekati meja itu dan mata mereka terbelalak lebar saat melihat kilauan cahaya yang dipantulkan dari cahaya lampu minyak yang ada didalam rumah itu

"Ini, ini... benar -benar uang emas milik kita".

Ibu terpesona oleh kilauan cahaya itu. Dia melihat suaminya kemudian melihat Joan kembali.

"Ayah kita akan membangun nama kita sendiri. Klan kita sendiri di negara ini. Kita akan membuat keluarga kita berdua menyesali keputusan mereka untuk membuang kita saat itu";

Ibu berkata terbata-bata dan dia memeluk ayah sambil menangis sesenggukan tapi hatinya sungguh merasa sangat lega seolah beban berat yang ada di hatinya dalam sepanjang hidupnya terbebas pada malam itu.

Keempat anaknya segera memeluk ibu mereka dan meskipun ayah selalu melarang anak-anak laki-lakinya untuk tidak mudah mencucurkan air mata tetapi mereka semua sama-sama menangis dengan Isak yang tertahan.

Tiba-tiba ayah mulai tertawa dan mereka memandang ayah mereka yang berhenti menangis dan mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak bersama.

"Kita tidak boleh lagi menangis mulai malam ini, tidak boleh lagi ada air mata kesedihan di rumah ini. Kita harus menjadi orang yang bersemangat dan berbahagia. Ayo kita sepakati ini bersama. Mari letakkan telapak tangan di sini".

Seru Joan sambil menaruh telapak tangannya tetapi kemudian dia menyadari bahwa tidak ada orang yang menganggapi ucapannya karena istilah itu dia bawa dari jaman modern.

Joan mengangkat tangan ayahnya lalu ia menaruh telapak tangannya pada punggung telapak tangan ayahnya.

Joan menarik tangan ibunya dan meletakkan telapak tangannya kembali pada punggung telapak tangan ibunya.

Adik-adik nya segera memahami maksudnya dan semua adiknya menaruh telapak tangan mereka di atas punggung telapak tangan sebelumnya. Kemudian Joan menekan tangan mereka dan mengangkatnya kembali sambil mengajak mereka untuk berteriak sekeras-kerasnya.

"Semangat"..

Suara mereka begitu keras sehingga semua tukang dan tetangganya yang sedari tadi masih melihat kegiatan mereka mengikuti tindakan mereka untuk saling memberikan semangat kepada yang lain.

Akhirnya tanpa disadari kebiasaan itu pelan-pelan diikuti oleh semua orang di desa itu dan menjadi ciri khas salam persatuan klan mereka tetapi tentu saja itu cerita pada kesempatan yang lain.

Malam itu semua orang tidak sabar lagi untuk menantikan pagi sehingga mereka malah larut malam baru bisa tidur nyenyak.

Pagi-pagi Joan sudah bangun dan bersama Kakak ke dua, mereka mengeluarkan kereta dari garasi dan memasang ke dua sapi itu di depan kereta dan pelan-pelan mereka menarik sapi itu keluar untuk tidak membangunkan adiknya yang lain yang masih lelap tidur.

Ayah tidak ikut hari ini untuk berbicara dengan orang desa untuk mengundang mereka untuk syukuran membangun rumah dan juga meminta bantuan mereka memotong dan mengangkat kayu dari pinggir hutan larangan.

Pagi-pagi semua pria di desa itu sudah berkumpul di balai desa.

Ayah sudah berbicara lebih dulu kepada kepala desa dan menawarkan kesepakatan yang menguntungkan untuk mereka.

Ongkos pekerja harian biasanya hanya 5 keping tembaga sehari tetapi ayah Joan menawarkan gaji harian dua kali lipat, juga makan bubur nasi dua kali sehari asal mereka mau berkerja dari pagi jam tujuh sampai jam lima sore.

Ayah Joan juga memperkerjakan ibu-ibu yang akan membantu memasak bubur di dapur umum yang segera dibangun di samping rumah.

1
Nanda Akbar
Luar biasa
Murni Dewita
😭😭😭
Aruna
Keluarkan aura julid mu Tuang Lung!
Yayuk Hartini Baharuddin
banyak narasi
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
joan dapat binatang mistis
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
kopi☕
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
Minote 105g
rasa8n sekarang? emank dia sadar saat ditarik ke dimensi?
Nabila Zahra
ojo ojo iki wong jowo lah enek desa krikilan kalibaru karo desa genteng
genteng wetan opo genteng kulon
Minote 105g
busyet, q yg jawa asli malah tidak paham 🤔🤔🤔
Minote 105g
bantu juga penulis novel ini jika ada lebihan walau receh, benar gak thor? 😂😂
Minote 105g
titip sendal yang beda warna bisa? nganggur dirumah ini 😂🤣🤣🤣😀
Minote 105g
desa edan aslinya cuma author takut digunjing pembaca setianya 🤣🤣🤣
Minote 105g
beberapa bukan berapa... malas nambahin huruf ya thor 🤣🤣🤣
Sanja Amel
Luar biasa
Santi.can
apa ini baru episode 1 sudah mengandung bawang😭
Maya Ratnasari
mungkin maksudnya loyal (setia), bukan royal
Maya Ratnasari
angka fantastis kali yaa, bukan angka astronomis. qiqiqiii. baru denger akuh. pengetahuan baru nih, ada frase angka astronomis.
Inyoman Raka
desa kecil tapi bikin ini itu kan jadi semakin sempit dong
Inyoman Raka
wa ada penambahan penduduk jadi ada. beban dapur juga meningkat dong bayangin ribuan orag ug perlu makan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!