Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Setelah prosesi foto foto di kamar pengantin selesai, dia langsung keluar dari kamar pengantin, dia akan menemui keluarganya yang akan berpamitan pulang. Memang untuk acara hari ini, cukup acara akad nikah.
"Mana, isterimu..?"tanya keluarga Sauqi, yang sebagian besar bisa datang adalah, sepupu dari papanya. Sedangkan, keluarga dari pihak mamanya, rata rata ada di luar kota.
"Masih ganti baju, sebentar..,!"jawab Sauqi. Kemudian mereka saling bercengkerama sebentar, sembari menunggu hadirnya Delia, di tengah tengah mereka.
"Sauqi...nanti, kalau kamu mau belah duren, jangan kenceng kenceng, kasihan isterimu..harus pelan pelan...!"celetuk sepupu Sauqi, menggoda pengantin baru. yang langsung di iringi derai tawa di ruangan itu.
Akhirnya, Delia turun di tengah tengah keluarga besar Sauqi, yang akan berpamitan. Delia kini berganti pakaian, dia memakai dress, warna peach, dan riasan yang sederhana. Wajah ayu pengantin baru masih terpancar...
"Maaf, nunggu lama...!"ujar Delia. dia merasa nggak enak dengan keluarga suaminya. Delia tadi lama karena agak kesulitan saat membuka kebaya nya, yang pakai resleting di bagian belakang.
Dan kini, Delia mengambil tempat duduk di samping mama mertuanya.
"Gakpapa ,nak...kita kan sudah jadi keluarga, nggak usah sungkan gitu...!"ujar mamanya Sauqi, yang penuh kelembutan kepada menantu barunya itu.
Kemudian, papanya Sauqi menghampiri menantunya itu. Beliau menyerahkan amplop yang berisi tiket perjalanan bulan madu ke Bali.
"Ini, hadiah dari kita, untuk kalian, bukalah...!"ujar papanya Sauqi.
"Ini...apa, pa...?"tanya Delia yang merasa sungkan, namun, Delia tetap membuka amplop pemberian papa mertuanya itu.
Delia, tentu saja sangat bahagia, ternyata amplop itu adalah tiket perjalanan bulan madunya ke pulau Dewata, Bali, selama satu Minggu.
"Nikmati, perjalanan kalian. Pulang pulang, bawa kabar bahagia buat kami...ya, sayang...!"ujar mamanya Sauqi penuh harap, kemudian, beliau merangkul bahu Delia. Kedua orang tua sauqi memang sangat mengharapkan, kehadiran cucu. Maklum, Sauqi adalah anak tunggal. Biar rumah mereka ramai.
"Siap...!"ujar Sauqi yang tersenyum bahagia. Sedangkan Delia nampak gelisah, dengan keinginan mertuanya itu. Karena, Delia masih ingin melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah, sesuai janji suaminya, tempo hari.
Kemudian Tn. Sanusi dan isteri , berpamitan kepada keluarga besar Tn. Handoko, yang kini sudah menjadi keluarga. Akhirnya, rombongan sudah mulai naik satu persatu ke atas kendaraan keluarga.
Kini, rumah kediaman Tn. Handoko sudah sepi dan sudah bersih dari pernik pernik dekorasi acara pernikahan.
Dan, rencana, untuk Delia dan Sauqi, akan berangkat bulan madu sore nanti, jadwal pemberangkatan pesawatnya pukul enam.
"Kalian, istirahat sana, mulai sekarang, takutnya nanti pas kecapekan, malah ketinggalan pesawat...!"ujar ibunya Delia. Yang langsung di iyakan oleh Delia maupun Sauqi.
Kemudian, baik Delia maupun Sauqi kini sudah masuk ke kamar mereka. Delia sangat gugup saat berduaan dengan suaminya itu.
Sauqi langsung mengunci pintu kamarnya. Dia akan mencoba meminta hak nya, hari ini juga.
"Sayang...apakah kamu, sudah siap..?"tanya Sauqi yang merangkul pinggul isterinya itu, saat Delia di depan cermin. Kemudian, Sauqi langsung memangku isterinya, dia posisikan Delia menghadap ke arahnya.
Sauqi langsung mencuri ciuman pertamanya, kesempatan yang tidak akan dia sia sia kan, di saat mereka sudah sah menjadi suami isteri.
Sauqi berusaha menerobos masuk ke dalam mulut Delia, dia lilit lidah isterinya. Sauqi ingin mengabsen, segala penjuru rongga mulut Delia.
Delia tampak terlena dengan ciuman hangat suaminya. Hingga *******, secara tidak sengaja keluar dari mulutnya. Tak ayal, Sauqi yang mendengar ******* Delia, merasa mendapatkan lampu hijau untuk bertindak lebih dari sekedar ciuman.
Akhirnya, Sauqi mengangkat tubuh Delia ala bridal style, yang masih posisi mereka berciuman. Baik Sauqi maupun Delia, tidak ada yang berkeinginan untuk melepaskan tautan bibir keduanya.
Delia direbahkan diatas ranjang mereka, Sauqi tidak sekedar mencium bibir ranum isterinya, namun, dia ingin menjelajahi leher, dan tentu saja seluruh tubuh isterinya. Sauqi memberikan tanda kepemilikan, rasa cinta di leher jenjang Delia.
Tangan Sauqi juga ikut bekerja, dia melucuti semua pakaian isterinya, maupun pakaian dia sendiri, dan kini, delia sudah tidak memakai baju sehelai benangpun. Delia merasa malu, karena sudah telanjang di depan sauqi, meskipun status mereka kini sudah sah menjadi suami isteri.
"Nggak usah kamu tutupi, sayang...kamu sekarang sudah jadi isteriku, aku berhak melihatnya. Aku ingin menikmati pemandangan indah yang ada di depan mataku, sekarang..!"ujar Sauqi yang takjub dengan kemolekan tubuh Delia, isterinya. Tak henti hentinya, Sauqi memuja Delia, di sela sela kegiatan panas mereka.
Tidak hanya leher yang menjadi sasaran tempat Sauqi memberikan tanda kepemilikan, namun, hampir seluruh tubuh Delia, banyak tanda kepemilikan.
Akhirnya, kini, baik Sauqi maupun Delia, sama sama lelah setelah meraih nikmatnya surga dunia. Ada noda merah di sprei tersebut, tanda bahwa, Sauqi sudah berhasil menerobos gawang Delia.
"Terima kasih, sayang...sudah menjaga kehormatan mu, hanya untuk ku...!"ujar Sauqi yang berkata dengan penuh dengan rasa cinta dan sayang, kepada isterinya. Lalu, dia kecup kening isterinya.
"Nggak usah berterima kasih, itu sudah kewajiban ku untuk membahagiakan suamiku..!"ujar Delia kemudian.
Lalu, mereka saling berpelukan. Keduanya masih sama sama telanjang, mereka hanya berselimut kain tebal dengan corak garis garis warna pelangi.
"Istirahatlah, sebentar lagi, aku minta lagi ya, sayang...!"ujar Sauqi, yang tentunya membuat kaget Delia. Rasa rasanya, dia sudah tidak kuat berdiri, ini malah suaminya minta jatah lagi. Spontanitas, Delia menjauh dari suaminya.
"Mas...aku tuh capek banget, besok saja ya...!"mohon Delia. mimik wajah Delia yang sangat lucu, membuat Sauqi tertawa. Akhirnya, Sauqi tidak bisa memaksa keinginannya sendiri.
"Baiklah...besok pagi, tapi beneran ya, nggak boleh nolak kalau besok...!"mohon Sauqi seperti anak kecil yang meminta sesuatu pada orang tuanya. Sauqi langsung merangkul tubuh Delia.
"Iya,iya...sayang..!"kata Delia menyerah, sembari memutar kedua bola matanya. Memang ini pengalaman pertama mereka dalam mereguk nikmat surga dunia, namun tenaga Sauqi jauh lebih kuat, seperti tidak mengenal kata lelah.
Akhirnya, yang bisa dilakukan Sauqi sekarang hanya memainkan bagian dada isterinya, yang bebas dari sehelai benangpun. Awalnya, Delia diam saja, karena dia juga sudah mengantuk. Namun, tangan Sauqi mulai menjalar kemana mana. Akhirnya, tanpa disadari, Delia mengeluarkan erangan yang terdengar **** di telinga Sauqi. Ya, Delia, mulai bergairah akibat sentuhan suaminya.
Ternyata, usaha Sauqi untuk membangkitkan gairah Delia, sangatlah mudah. Sauqi sudah bisa mempelajari kelemahan isterinya.
Akhirnya, baik Sauqi maupun Delia mengulang kegiatan suami isteri untuk yang kedua kalinya.
Dengan penuh kelembutan, Sauqi memperlakukan Delia dengan penuh cinta. Awalnya, mereka melakukan kegiatan di ranjang, namun, Sauqi ingin mencoba di tempat lain.
Akhirnya, kini keduanya pindah tempat bercinta di sofa, yang berada di seberang ranjang. Sauqi menggendong Delia, ala bridal style, sembari menciumi wajah isterinya.
Memang, kalau masih pengantin baru, tidak akan ada bosan nya melakukan aktifitas suami isteri. Begitupun dengan Sauqi dan Delia.
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅