NovelToon NovelToon
Wanita Spesial Milik CEO

Wanita Spesial Milik CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Tsabita

Menjadi CEO di saat usia yang masih mudah, membuat seorang Cakra Damendra tubuh sebagai pengusaha terkaya dan cukup terkenal di berbagai negara. Memiliki sikap yang dingin, kejam dan sikap yang sulit untuk ditebak. Bersama para sahabatnya, ia terkenal sebagai pria anti wanita.
Ketika ia bertemu dengan Ayara Bellamy, seketika membuat kehidupan Cakra berubah. Namun tidak bagi Ayara, "Bertemu dengan kalian, membuat hidupku berantakan!"
Akankah Ayara dan Cakra bersatu? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WSMC.34

"Semuanya diperbolehkan, asalkan kamu bisa menjaga kepercayaan kami. Dan ingat, kamu tidak boleh memiliki teman pria. Karena kami akan mengulitinya terlebih dahulu untuk berdekatan denganmu, oke." Ucapan Pedro seperti ancaman namun beraroma perhatian.

Bukannya takut saat mendengar ucapan tersebut, yang ada malah Ayara tersenyum dan bahkan nyaris tertawa. Sikap para pria tersebut sangat begitu protective sekali, jika harus dilihat. Mereka hanyalah orang-orang yang tidak ada hubungan darah dengan Ayara.

"Kakak ipar, kami pulang ya. Oh ya, nanti kamu mau dibawain apa? Kebetulan sekali, aku baru saja mendapat proyek pekerjaan yang besar. Ya, itung-itung ingin berbagi denganmu." Celoteh Dzacky yang selalu tampak begitu riang.

"Tidak perlu repot, keperluanku disini masih begitu cukup dan bahkan untuk beberapa minggu kedepan." Bantah Ayara atas tawaran Dzacky padanya.

"Ya sudah, nanti akan aku bawakan saja sama toko-tokonya kemari." Dengus Dzacky yang selalu mendapatkan penolakan dari Ayara.

Semuanya tertawa akan hal tersebut, karena adalah Dzacky benar-benar terlihat bukan seperti dirinya yang merupakan seorang CEO. Di ibarat seperti anak kecil yang sedang berbicara pada orang dewasa, wajahnya begitu menggemaskan.

Mendapatkan tatapan serta tawa dari semuanya, membuat Dzacky semakin kesal dan berdengus menyeringai. Dirinya ingin sekali memberikan mereka hukuman akibat telah menertawakannya, namun semua menguap begitu saja.

Tukh!

"Aduh, kenapa selalu aku yang kalian jadikan sebagai tempat pelampiasan. Jika aku yang melakukannya pada kalian, yang ada kalian malah semakin marah. Tidak adil!" Protes itu keluar begitu saja.

"Makanya, jadi orang itu jangan terlalu menggemaskan. Orang lain tidak akan percaya jika melihat kau begini, yang ada mereka akan menyangka dirimu adalah anak rumahan. Manja, ayo pulang. Lama-lama Ayara akan mual melihat kita disini, hati-hati disini dan jangan lupa memberi kabar jika membutuhkan sesuatu." Eliot mengamankan keadaan dari keributan yang ditimbulkan oleh Dzacky dan Pedro.

"Ish, kakak ipar aku pulang. Jangan bosan lah, karena aku akan selalu muncul dihadapanmu. Hahaha." Dzacky langsung kabur saat Pedro sudah menatapnya dengan begitu tajam.

Semuanya berpamitan pada Ayara, kini tempat tersebut kembali terasa begitu sunyi.

"Hah, apa yang sudah terjadi padamu? Kenapa semuanya ini terasa begitu cepat, apakah aku harus mengatakan perasaan ini padamu?"

Dalam keraguan, dalam beberapa waktu setelah Cakra menghilang dari hadapannya. Membuat Ayara ingin memantapkan hatinya untuk pria yang sudah mengisi hatinya, namun semuanya pupus saat Cakra menghilang dan ia menerima kabar dan cerita dari semuanya.

Tidak ingin percaya dengan hal tersebut, tapi pada faktanya ia merasa kecewa. Terlanjur masuk ke dalam kehidupan orang-orang luar biasa itu, membuat Ayara terasa begitu sulit untuk menjauh. Dimana ia berakhir di sebuah kota kecil, memang terasa begitu nyaman dan tenang. Namun hatinya kosong.

.

.

.

.

Kepulangan Cakra yang secara mendadak, disaat ia tiba di mansion. Sambutan dari Yuri sudah menunggunya, wanita itu memasang wajah yang begitu dingin.

"Mom, ada apa?" Cakra langsung menghampiri Yuri yang sedang bersantai di halaman bagian belakang mansion.

"Masih ingat pulang? Mommy kira kau tidak akan mau menuruti perkataan mommy lagi." Begitu ketus perkataan Yuri pada putranya sendiri.

"Maaf mom, pekerjaanku disana masih banyak. Emry menghilang begitu saja dan meninggalkanku disana sendirian, mommy tahu kan bagaimana repotnya." Sanggah Cakra dengan berbagai alasan pekerjaan.

Yuri hanya diam dan tetap dalam keadaan awalnya, tidak ada maksud untuk dirinya menjawab apa yang sudah Cakra katakan sebagai alasan atas semuanya. Ia merasa begitu kecewa saat mengetahui putranya itu kembali bersama wanita dari masa lalunya, hatinya terasa sakit jika mengingat apa yang sudah terjadi.

Mendapati Yuri yang hanya diam, membuat Cakra menghela nafas beratnya. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan mommy nya itu, secara mendadak memintanya untuk pulang dengan ucapan yang cukup membuat dirinya kaget.

Mengikuti jejak Yuri, Cakra juga menjadi ikutan berdiam diri disisi Yuri. Ia tidak ingin berpindah tempat sampai Yuri membuka suaranya, waktu pun berlalu. Hingga pada akhirnya Yuri mengatakan sesuatu, namun perkataannya sangat mendalam.

"Mommy kecewa padamu, bertahun-tahun berjuang untuk semuanya. Yang sekarang menjadi sia-sia begitu saja, kamu sudah dewasa nak. Gunakan akal pukiranmu untuk semua permasalahan yang ada, jika kamu saja bisa menghadapi kerasnya dunia bisnis. Maka, seharusnya kamu juga bisa melakukannya dengan kehidupan pribadimu."

Yuri beranjak dari tempat duduknya, yang dimana meninggalkan Cakra disana begitu saja. Akan tetapi, sebelum ia benar-benar meninggalkan Cakra. Ia sempat berhenti dan mengucapkan sesuatu tanpa membalikkan tubuhnya menghadap Cakra, mereka saling memunggungi satu sama lain.

"Mommy berharap hubunganmu berakhir pada Ayara, namun ternyata semuanya hancur begitu saja seperti debu yang terbawa angin. Ingat nak, jangan pernah jatuh pada lubang yang sama." Laku Yuri berjalan semakin menjauh dan menghilang dari hadapan Cakra.

Perasaan seorang ibu yang begitu hancur, hingga kedua sudut matanya mengeluarkan air yang menandakan jika dirinya dalam keadaan yang sangat tidak baik-baik saja.

"Mom, maafkan aku." Ucap Cakra dengan lirih.

Masih duduk bersandar, Cakra memejamkan kedua matanya dan merenungkan semua perkataan yang telah mommy nya katakan. Ia juga merasakan perasaan yang sama, namun semuanya itu terkalahkan oleh sebuah perasaan yang masih terus ia simpan.

Mengingat Ayara, Cakra segera menghubungi nomor telefon yang merupakan milik Ayara. Berulang kali ia coba, dan semuanya sia-sia saja. Nomor telfon tersebut tidak bisa dihubungi, awalnya Cakra masih berpikiran jika ponsel milik Ayara sedang kehabisan daya. Ia bermaksud untuk mengirimkan pesan, saat Ayara membaca pesannya agar segera menghubungi dirinya.

Namun, Cakra dikagetkan saat ia membuka aplikasi pesan tersebut. Ada sebuah pesan yang belum terbaca olehnya, pesan itu berasal dari nomor milik Ayara.

...'Hai, apa kabar? Semoga tuan dalam keadaan yang terbaik, tetap semangat.'...

"ini ini untukku?" Cakra seakan tidak percaya jika Ayara menghubunginya.

Ada perasaan bahagia saat ia membacanya, dimana ia mengartikan semuanya itu sebagai tanda jika Ayara juga menyukainya. Keadaan tersebut membuat Cakra seperti mendapatkan energi baru.

1
Fahmi Fahmi
laki2 gilaaaa
Fahmi Fahmi
pawangnya serem2
Fahmi Fahmi
pawangnya serem2
Fahmi Fahmi
tegang
Jumiati Cantik
Luar biasa
Eka Sri lestari
ga jelas anjirr makin acak acakan alurnya
Jenny Novia Fitri
typo
Vinsensius Elang
Lumayan
Rianti Dumai
hadeuh,,,tinggal Khan az knaPa,Thu rumah,,,
Vita Bayu
Luar biasa
Rianti Dumai
aQ gak suka klok peran cewek'a lemahh,,,
Emak Kam
oh bayi tua yang lucu. bagus seru ceritanya 👍👍👍
Dilan dah
oh....
bipolar
etna winartha
Biasa
etna winartha
Buruk
Akun Tiga
wkwkkw ni cerita gimana sih maksudnya gak jelas kwkwkwkkw
Queen Za
👍👍👍👍👍
Natalia Luis Naik0fi
Lbih baik keluar aja dri pda tinggl dng paman
Mirna Lesti
Luar biasa
Ani Maryani Naryani
terlalu keras kepala dua duanya tapi pada sayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!