Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.
Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.
Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.
Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelidiki Identitas
Tidak terlalu jauh dari Noah, dimana Joy melihat semua yang dilakukan Noah pada Haikal dan teman-temannya. Joy sama sekali tidak ingin memprotes apa yang sedang dilakukan Noah, ia justru merasa semua itu pantas terjadi pada Haikal dan teman-temannya. Mereka benar-benar sudah mengganggu malamnya, disaat ia bisa berduaan dengan Noah.
Sementara itu, wanita yang berada di sebelah Joy, ia tersenyum melihat bagaimana Joy begitu tenang saat tidak jauh darinya sedang terjadi perkelahian. Wanita itu adalah Ellena, yang sebelumnya memutuskan pergi bersama kakaknya karena bosan berada di pesta ulang tahun, dimana di tempat itu dipenuhi banyak pria yang terus saja mencoba mendekatinya.
“Apa kamu tidak merasa terganggu saat melihat perkelahian?” tanya Ellena pada Joy.
“Dulu aku sering melihat Noah berkelahi dengan preman jalanan, tapi setelah beberapa tahun tidak melihatnya berkelahi, ternyata ia jadi lebih kuat dan jauh lebih kejam pada lawannya,” kata Joy menjawab pertanyaan Ellena.
“Oh, aku tidak menyangka dibalik wajah kalemnya ia suka berkelahi dengan para preman jalanan!” ungkap Ellena.
“Bukannya suka berkelahi, tapi ia paling tidak suka melihat keberadaan preman jalanan yang suka merampas milik orang lain. Oleh karena itu, jika melihat preman jalanan sedang beraksi, ia tidak akan segan memukuli preman-preman itu, tapi baru kali ini aku melihatnya mematahkan tangan lawannya,” kata Joy.
Kedua wanita itu asik bicara satu sama lain, seolah mereka sudah kenal lama, padahal mereka belum saling kenal.
“Bukannya kita belum saling kenal?” ujar Joy sambil ia menoleh melihat wajah cantik Ellena.
Jika Ellena adalah kecantikan, maka Joy adalah keimutan wanita, yang membuat banyak pria tidak akan bosan memandangi keduanya.
“Ah iya, perkenalkan, aku Ellena.” Ia mengulurkan tangan, dan memperkenalkan dirinya pada Joy.
“Aku joy,” katanya sambil membalas uluran tangan Ellena, dan untuk beberapa waktu mereka saling berjabat tangan, sebelum saling berbalas senyuman begitu jabatan tangan mereka terlepas.
Di saat Ellena dan Joy saling mengenal satu sama lain, di sisi lain Noah telah selesai memberi pelajaran pada Haikal dan teman-temannya, yang saat ini pingsan dengan keadaan mengenaskan.
Tentunya mereka bukan lawan sepadan untuk Noah. Jangankan membuat Noah terluka, mereka bahkan tidak memiliki kesempatan melayangkan serangan balasan, sebelum kehilangan kesadaran.
Saat keadaan Club kembali tenang, dan tidak ada tandatan terjadinya perkelahian yang lebih besar, Leo datang menghampiri Noah dan berkata, “Adik ipar, apa kamu sudah cukup memberi pelajaran pada mereka? Kalau masih belum cukup, tidak masalah jika kamu ingin membunuh mereka saat ini juga! Tenang saja, tidak akan ada yang menyalahkanmu atas kematian mereka!”
Noah terkekeh pelan mendengar itu, dan setelahnya ia berkata, “Aku rasa untuk saat ini tidak perlu membunuh mereka, tapi jika mereka kembali mencari masalah denganku atau orang-orangku, aku sendiri yang akan mengakhiri hidup mereka!” tegasnya.
Mendengarnya Leo tersenyum dan ia mengangguk pelan, sedangkan pria pemilik Club yang mendengar pembicaraan Leo dan Noah, ia tidak menyangka jika pria yang disinggung adiknya adalah adik ipar Leo, dan tentunya hanya ada satu cara untuk menjadi adik ipar Leo. ‘Tenyata pria itu adalah kekasih Nona Ellena, tapi kenapa sebelumnya aku melihat ia dengan wanita lain? Tunggu dulu! Kenapa wanita itu terlihat dekat dengan Nona Ellena? Apa mereka saling kenal dan memiliki hubungan?’ katanya dalam hati, dan pandangannya saat ini tertuju pada Ellena dan Joy.
Ketika ia masih melihat ke arah Ellena dan Joy, tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang menepuk bahunya, dan saat menoleh, ia melihat Leo tersenyum menyeramkan. “Jangan memandangi para wanita adik iparku jika matamu masih ingin melihat keindahan dunia!” kata Leo, dan ia yang mendengar kata-kata itu segera mengalihkan pandangan ke arah lain, tanpa ada keinginan untuk kembali melihat Ellena dan Joy.
“Adik iparku memang terlihat kalem dan baik, tapi kamu jangan menganggapnya tidak berbahaya! Jujur saja, aku sendiri takut menyinggung keberadaannya, dan aku merasa lebih baik menjalin hubungan baik dengannya, daripada menjalin permusuhan yang nantinya justru membuatku rugi. Lagi pula ia adalah calon adik iparku, dan untuk apa juga aku bermusuhan dengannya yang bahkan pernah menyelamatkan hidupku?” kata Leo yang sudah tidak lagi bersama Noah, setelah pria itu memutuskan menghampiri kedua wanitanya.
‘Dari wajahnya ia memang terlihat kalem dan sosok pria yang baik, tapi setelah melihat bagaimana ia menghajar mereka yang mencari masalah dengannya, aku percaya jika ia sangatlah berbahaya!’ katanya dalam hati, dan setelahnya ia mengantarkan Leo ke tempat duduknya.
Sementara itu, di tempat lain saat ini Noah sedang duduk ditemani Joy dan juga Ellena, dan baru saja Farel dan Liam bergabung dengan mereka.
Farel dan Liam yang tentu saja mengenal siapa Ellena, mereka tentu saja terkejut saat melihat keberadaan Ellena di Club malam. Saat mereka melihat kedekatan antara Ellen, Joy, dan juga Noah, mereka merasa ada sesuatu diantara mereka.
Namun, keduanya yang tidak ingin ikut campur dengan urusan pribadi orang lain, mereka tidak menanyakan apapun pada Noah dan dua wanita di dekatnya, dan mereka baru tahu kalau Noah jika Noah sempat terlibat perkelahian dengan beberapa orang.
Keduanya belum lama ini kembali dari toilet, dan tidak melihat perkelahian yang baru saja terjadi. Kalau saja mereka melihat, bisa dipastikan keadaan Haikal dan teman-temannya bakal jauh lebih buruk.
Soal Haikal dan teman-temannya, mereka sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, dan tentu yang membawa mereka ke rumah sakit adalah orang-orang suruhan pemilik Club malam.
Di tempat duduknya saat ini, Noah sedang diapit dua wanita, yang membuatnya seperti Sultan dengan dua wanita cantik yang bersedia melakukan apapun untuknya. Padahal sistem belum memberinya informasi apa Ellena sudah memberikan seratus persen cintanya pada dirinya, tapi ia merasa perlakuan Ellena padanya sama persis dengan perlakukan Joy padanya.
Mengingat sistem, sudah beberapa waktu ini ia tidak mendengar suara sistem, dan saat mencoba memanggilnya, ia tidak kunjung mendengarkan suara balasan dari sistem. Ia merasa seolah sistem telah pergi meninggalkannya.
Namun, tanpa sepengetahuan Noah, saat ini sistem sedang bekerja mencari petunjuk tentang keluarga besar Noah, dikarenakan ia ingin secepatnya mempertemukan Noah dengan keluarga besarnya.
Sistem mendeteksi hal buruk akan terjadi pada keluarga besar Noah, oleh karena itu ia ingin mencari keberadaan mereka, dan itu ia lakukan karena Noah harus mengerjakan misi yang berhubungan dengan keluarga besarnya.
“Oh iya, bukannya malam ini kamu seharusnya menghadiri pesta bersama kedua orangtuamu dan juga kakakmu, tapi kenapa tiba-tiba kamu dan kakakmu berada di tempat ini?” tanya Noah pada Ellena, setelah cukup lama menyimpan rasa penasaran dengan keberadaan Ellena dan Leo yang tiba-tiba saja muncul di Club malam, sedangkan seharusnya mereka seharusnya masih berada di tempat pesta.
“Pesta itu sangat membosankan, jadi aku dan kakak memilih pergi, dan ditempat inilah kami saat ini!” kata Ellena dan ia tersenyum.
Biasanya Ellena adalah wanita yang pelit akan senyuman, tapi saat berada di dekat Noah, ia merasa ada yang kurang darinya jika tidak menunjukkan senyuman terbaiknya pada Noah. Ia sendiri merasa aneh dengan semua itu, tapi perasaan senang saat menunjukkan senyuman pada Noah, membuatnya tidak bosan tersenyum pada Noah.
“Apa kamu yakin hanya karena pesta itu membosankan, akhirnya kamu memutuskan pergi meninggalkan pesta dan pergi ke tempat ini?” tanya Noah masih dengan rasa penasarannya.
Mendengarnya Ellena tersenyum lembut, dan setelahnya menjelaskan alasan sebenarnya ia memilih meninggalkan pesta, “Di pesta itu terlalu banyak pria yang terus menggodaku dan berusaha mendekatiku, malas berurusan dengan pria seperti mereka, membuatku memilih pergi meninggalkan pesta dan disinilah aku saat ini!”
Penjelasan yang diberikan Ellena jauh lebih masuk akal dibandingkan alasan ia pergi meninggalkan pesta karena bosan. Meski bari mengenal sosok Ellena, Noah bisa melihat jelas jika Ellena bukanlah tipe wanita yang bisa dekat dengan pria, yang sedari awal memang tidak membuatnya tertarik untuk berdekatan dengannya.
“Kalau begitu, mari kita bersenang-senang di tempat ini!” kata Joy sambil mengangkat gelasnya yang berisi minuman, dan tidak lama semua mengangkat gelas masing-masing, lalu meminum isi gelas mereka sampai habis.
“Kalian lanjutkan makan dan minum, kami mau pergi mencari hiburan lainnya!” kata Liam dan ia bersama Farel pergi menghampiri wanita malam, dan mereka membayar dua wanita malam hanya untuk menemani mereka minum.
Mereka hanya membayar wanita malam untuk menemani minum, itu juga tidak sampai mereka mabuk. Untuk membawa mereka ke kamar, keduanya tidak melakukannya karena sampai saat ini mereka masih perjaka, dan ingin melakukan pertama kalinya dengan wanita yang telah menjadi istri mereka.
“Noah, apa Joy adalah kekasihmu?” tanya Ellena begitu tiba-tiba, tidak lama setelah kepergian Liam dan Farel.
“Sebenarnya aku ingin menjadikannya sebagai kekasihku, tapi aku ragu apa ia mau menjadi kekasihku, sedangkan aku saat ini sudah memiliki lebih dari satu kekasih!” jawab Noah.
Usai memberi jawaban, Noah menatap Joy. Ia khawatir Joy membencinya begitu tahu ia sudah memiliki kekasih dan itu lebih dari satu.
Akan tetapi, bukannya membenci dirinya seperti yang ia takutkan, Joy justru langsung memeluk lengan kanan Noah, dan ia berbisik, “Aku tidak akan menolak menjadi salah satu kekasihmu, asalkan aku bisa berada di dekatmu, dan kamu bisa berperilaku adil pada semua kekasihmu!”
Tentu Noah terkejut dengan apa yang dibisikkan Joy, tapi mengingat Joy yang telah memberikan seratus persen cintanya pada dirinya, dan juga keberuntungan seratus persen miliknya, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk senantiasa berperilaku adil pada seluruh wanita miliknya, dan tidak akan membeda-bedakan mereka.
“Aku pasti berperilaku adil pada semua kekasihku!” kata Noah tegas dan terlihat meyakinkan.
Jika sebelumnya ia berbisik, Joy tiba-tiba saja bertanya pada Noah, dan ia menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan Ellena, “Apa Ellena juga salah satu kekasihmu? Jika iya, siapa lagi wanita yang menjadi kekasihmu? Apa aku mengenali mereka?”
Sebelum menjawab, Noah melirik Ellena. Melihat wanita itu mengangguk, ia segera menjawab pertanyaan Joy, “Ya, Ellena adalah salah satu dari mereka, dan untuk wanita lainnya, kamu sudah mengenal mereka!”
Agnes dan Jane, tentu saja Joy mengenali mereka, dan ia tidak terkejut begitu tahu jika mereka adalah kekasih Noah yang lain, tapi ia penasaran kenapa Noah tidak menyebutkan Sasa, padahal ia melihat Noah lebih dekat dengan Sasa dibandingkan Jane.
Saat Joy baru saja ingin menyinggung nama Sasa, sosok wanita yang baru saja namanya ingin ia singgung datang ke Club, dan ia datang bersama Jane. Namun, dari arah belakang datang dua pria yang mencoba menarik Sasa dan Jane ke pelukan mereka, tapi dengan cepat keduanya menepis tangan kedua pria.
Melihat keberadaan Noah dan Joy di kejauhan, Sasa dan Jane langsung saja pergi menghampiri mereka, tapi keduanya cukup dibuat penasaran dengan keberadaan Ellena, yang tentu saja mereka mengenali siapa Ellena, putri konglomerat paling kaya di seluruh negeri.
Lima bodyguard wanita ingin menghalangi Sasa dan Jane mendekat, tapi melihat Ellena menggelengkan kepala, kelima bodyguard membiarkan Sasa dan Jane melewati mereka, tapi tidak dengan dua pria yang mengikuti Sasa dan Jane.
“Orang tidak berkepentingan dilarang mendekat, dan jika kalian tetap memaksa melewati kami, tanggung sendiri hal buruk apa yang akan terjadi pada kalian!” ucap salah satu Bodyguard pada dua pria yang mengikuti Sasa dan Jane.
Awalnya keduanya ingin memaksa melewati para bodyguard yang semuanya adalah wanita cantik, yang sekilas terlihat lemah. Namun, melihat tato di leher para wanita, yang mana mereka tahu tato itu adalah ciri anggota khusus Mafia Black Panther, kedua pria mengurungkan niat memaksa melewati mereka, dikarenakan keduanya tahu seberapa kejam Mafia Black Panther pada siapapun yang berani mengusik ketenangan mereka.
“Terimakasih, berkat para bodyguard Nona Ellena kami bisa terbebas dari dua pria pengganggu!” kata Sasa begitu ia dan Jane duduk di tempat yang sebelumnya ditempati Farel dan Liam.
Ellena tersenyum mendengarnya, dan ia berkata, “Tidak perlu berterimakasih karena aku hanya melakukan apa yang sudah seharusnya aku lakukan pada calon saudariku di masa depan!” kata Ellena yang tentu saja membuat Sasa bingung, tapi tidak dengan Jane yang saat ini melihat Noah duduk diapit dua wanita.
Jane tidak cemburu melihatnya, tapi ia juga ingin berada di dekat Noah seperti Joy dan Ellena. Nakun situasi saat ini tidak tepat dikarenakan ada kakaknya yang belum tahu jika ia memiliki hubungan dengan Noah, dan lagi ia belum yakin jika Noah ingin menjalin hubungan dengannya.
Ellena dan Joy yang sadar jika Jane ingin merasakan rasanya berada di posisi mereka, keduanya memilih pindah tempat, membiarkan Noah duduk seorang diri.
Setelah membiarkan Noah duduk seorang diri, Ellena dan Joy terlihat mulai saling mengenal lebih dekat Sasa dan Jane. Sedangkan Noah yang melihat kebersamaan wanita di hadapannya, ia hanya tersenyum dan entah kenapa ia berharap Agnes saat ini ikut berkumpul bersama mereka. Namun, tentunya itu sulit terwujud karena Agnes saat ini masih berada di Mansion keluarga Kaivan.
“Aku berharap dapat melihat mereka semua hidup rukun saat nantinya mereka tinggal di bawah satu atap yang sama!” gumam Noah pelan, sambil melihat bergantian wajah empat wanita yang silih berganti melempar candaan.
Di tempat lain, banyak pria yang iri dengan posisi Noah saat ini, yang disekelilingnya terdapat banyak wanita cantik. Apalagi diantara para wanita ada Ellena, wanita cantik putri konglomerat yang menjadi incaran banyak pria. Selain menginginkan kecantikan Ellena, para pria juga ingin menikmati harta yang dimiliki keluarga Ellena. Mereka yakin jika bisa mendapatkan Ellena, mereka bisa menikmati hidup mewah selayaknya seorang Sultan.
Banyak pria yang cukup memiliki kekuasaan dan kebetulan mereka sedang berada di Club, mereka mencoba mencari tahu identitas Noah. Mereka ingin menghancurkan Noah begitu mengetahui identitasnya, tapi mereka benar-benar tidak bisa mencari tahu identitas Noah, sekalipun ahli IT terbaik telah mereka kerahkan.
“Banyak negara melindungi identitasnya, siapa sebenarnya pria itu?” gumam seorang pria yang baru saja menyuruh ahli IT perusahaannya mencari tahu identitas Noah.
Bukannya mendapatkan apa yang ia inginkan, tapi hampir saja ia berurusan dengan pihak kepolisian karena sudah menyelidiki identitas seseorang yang sangat dilindungi oleh negara.
“Sepertinya ia bukan pria biasa!” kata pria lainnya yang juga baru saja mencoba menyelidiki identitas Noah, dan ia berakhir sama seperti pria lain yang mencoba menyelidiki identitas Noah.
Sedangkan Noah yang identitasnya ingin diketahui banyak orang, ia sama sekali tidak tahu jika begitu banyak orang yang sedang menyelidiki identitasnya. Ia sendiri bahkan tidak tahu jika identitasnya dilindungi oleh beberapa negara, bahkan oleh negaranya sendiri. Kalau saja ia tahu, ia pasti tertawa terbahak-bahak karena menurutnya tidak ada satupun yang penting dari identitasnya.
...----------------...
Bersambung.