Menjadi Ibu Sambung Putri CEO

Setelah selesai memasak dan sarapan, kini Amel dan ibu pemilik toko tersebut yang baru ia ketahui bernama ibu nia bersiap untuk ke ruko yang tadi Bu nia ceritakan.

"tokonya ditutup dulu nggak papa Bu?" tanya Amel yang sedang duduk di kursi depan dengan menunggu Bu nia yang sedang mengunci pintu.

"nggak papa neng.. ayok kita berangkat"

Mereka berdua melangkahkan kaki menuju ruko yang Bu nia maksud tadi.

disepanjang perjalanan banyak sekali warga yang menanyakan amel dan dengan baik hatinya Bu nia menjawab "Lia adalah keponakan saya"

Ya,Amel menggunakan nama Lia ditempat baru karna ia tidak ingin Alex menemukan keberadaan nya.

Biarlah Alex menjalani kehidupan tanpa Amel seperti sedia kala. bukan karna tak cinta,tapi permasalahan yang sedang Alex hadapi kali ini memang hanya mempunyai dua pilihan dan Amel yakin,Alex tidak akan bisa menjawabnya.

Amel memang belum mengetahui karakter dari ibu kandung Aira.

dari permasalahan yang datang, Amel yakin jika ibu kandung Aira bukanlah wanita yang mudah menerima keadaan atau bisa dibilang wanita yang ingin selalu memegang kendali semua keadaan.

Daripada nantinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Amel memutuskan untuk menjalani kehidupan sendiri kembali.

Pernikahan dengan Alex pun belum ada 2 bulan. amel harap belum ada kehidupan didalam rahimnya.

"ini neng Lia ruko yang ibu maksud"

mereka telah sampai di ruko yang luasnya lumayan. ruko tersebut berlantai dua dan letaknya sangat strategis.

"Lia tulis nomer handphone nya dulu ya Bu, nanti biar langsung lia telfon"

"iya sok atuh ditulis dulu" ucap Bu Lia

Setelah selesai melihat ruko ,Amel dan Bu nia berjalan kembali kerumah dan untuk sementara waktu Amel diperbolehkan Bu nia untuk tinggal dirumahnya sampai ia mendapatkan tempat tinggal yang sesuai.

.

.

"Bu ini taruh dimana?"

"sini neng, atas situ ya. maaf ya neng tokonya banyak debu, ibu jarang bersihin atas-atas. soalnya nggak berani manjat-manjat"

"Nanti Lia bantu bersihkan tokonya ya Bu"

Keadaan toko Bu nia bukanlah toko kelontong yang lengkap. toko kelontong sederhana dengan bahan-bahan yang minim.

Letak toko Bu nia dan ruko yang tadi mereka kunjungi tidaklah jauh, masih dideretan jalan yang sama.

"ibu nggak ke pasar buat kulakan bahan toko?" tanya Lia yang sedang memanjat kursi untuk membersihkan debu-debu di atap toko

"nanti neng, masih ada bahan yang bisa dijual"

"eoh,iya Bu"

.

.

Ditempat lain, Alex sedang berusaha melacak keberadaan sang istri pun masih belum menemukan titik terang.

Alex cek melalui beberapa cctv yang dirumahnya dan cctv milik komplek tempat tinggalnya pun masih belum bisa menemukan titik terang.

"Haaaahhhh!!" teriak Alex dengan membenturkan kepalanya di meja kerja miliknya.

Semua jadwal kantor ia serahkan ke Roy sebagai tangan kanan yang sekarang tengah merangkap menjadi sekretaris nya.

Alex benar-benar tidak ingin diganggu, sarapan, makan siang, makan malam pun ia abaikan.

ketukan pintu yang saut menyaut didepan ruang kerjanya pun selalu ia hiraukan.

Alex benar-benar mempertanyakan dimana kecerdasan yang selama ini ia miliki, bahkan untuk mencari jejak sang istri yang baru semalam saja ia tidak bisa.

untungnya Aira sedang bersama mama Sandra dan tidak mengetahui jika Amel menghilang. jika anak itu disini, bisa dipastikan tiap menit akan menangis mencari induknya.

"Please bantu aku tuhan" tangis Alex dengan menangkupkan wajahnya ke menghadap ke meja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selamat sianggg dan selamat hari Senin..

Siapa yang nunggu bab ini ???

Semoga sukaa yaa teman-teman & tolong selalu beri dukungan untuk ku yaaa..hehe

bisa berupa Like, vote , tambahkan ke favorit bacaan cerita kalian + tinggalkan komentar 😙

yang belum follow ,boleh bangettt follow akun ini ya ges ya 😅 biar makin semangat..

terimakasih ❤️