Ini adalah kisah cinta posesif seorang duda kaya bernama Dave Enderson. Seorang Billionaire yang telah menemukan kembali cintanya setelah ia lama bercerai dari istrinya.
Valerie Florencia adalah wanita yang sudah membuat Dave jatuh hati pada pandangan pertama.
Mampukah sang Billionaire itu meluluhkan hati wanita yang ia cintai ?
Dan bisakah Valerie mencintai Dave sebesar ia mencintai mantan suaminya dulu ?
Ini adalah sekuel dari Rahim bayaran Mr Julian Alexander.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Watilaras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video Call Di Pagi Hari
Singapore
Julian nampak mondar-mandir di sebuah lorong rumah sakit Elizabeth Mont Singapore.
Bagaimana ia tidak kawatir. Jika sang istri yang ia cintai saat ini sedang menjalani sebuah operasi pemasangan ring pada jantungnya.
Jenna mengalami penyakit klep jantung atau bisa di sebut juga dengan kelainan katup pada jantungnya.
Jika tidak segera ditangani secara cepat dengan proses operasi. Julian kawatir akan menyebabkan kefatalan yang lebih berbahaya bagi kesehatan Jenna.
Sakit yang di alami Jenna sudah Jenna rasakan sejak beberapa bulan lalu.
Setelah sempat pingsan karena mengeluh kesulitan untuk bernafas. Membuat Julian langsung membawa sang istri untuk berobat keluar negri.
Julian terlihat begitu setia menemani sang istri.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Indonesia
Ting.......
Suara bunyi notip pesan masuk ke ponsel milik Valerie dari atas nakas tempat tidur.
Vale yang ketika itu masih tidur samar samar mendengar suara pesan yang masuk ke ponselnya.
Tapi karena ia masih mengantuk, kemudian ia mengabaikan saja pesan masuk itu.
Valerie kemudian kembali memejamkan matanya dan ingin menikmati tidurnya lebih lama lagi.
Karena hari itu adalah hari Sabtu. Valerie ingin rileks untuk menikmati paginya dan masih mau bermalas-malasan. Bahkan Valerie tidak peduli apakah Dave masih tidur di sampingnya atau sudah bangun.
Ketika Vale masih asik dalam bermalas-malasan. Ponselnya kembali berdering.
Dan deringan itu semakin lama di biarkan. Justru deringan nya semakin menjadi-jadi.
Akhirnya dengan sedikit malas Vale meraih ponselnya dari atas nakas di samping tempat tidur.
Begitu Vale meraih ponselnya, ia langsung mengusap layar sentuh ponselnya dan mengangkat panggilan telepon yang masuk tersebut.
Dan Vale tidak menyadari jika pangilan itu adalah panggilan video call.
"Ya Halo." ucap Vale sambil meletakkan ponselku di telinga.
"Halo, Valerie...."
"Ya, siapa ini."
"Bangunlah dengan benar. Kameranya gelap." ucap seseorang di seberang telepon.
Valerie pun akhirnya membuka matanya dan ia langsung mengarahkan kamera ponselnya ke arah dirinya.
"Julian!" seru Valerie. Seketika ia langsung meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos. Setelah percintaannya dengan Dave tadi malam.
Julian yang saat itu sempat melihat Valerie yang salah tingkah pun tersenyum.
Setelah berhasil menutupi tubuhnya dengan selimut rapat dapat. Valerie kemudian kembali mengambil ponselnya.
Sambil duduk bersandar pada headbord tempat tidur. Vale menerima panggilan telepon dari mantan suaminya tersebut.
"Ada apa Julian? Kenapa kau Video call. Tidak bisakah kau telepon biasa atau kirim pesan saja. Aku tidak nyaman mengangkat panggilan Video call dari mu. Apa lagi aku sedang di kamar sekarang. Untung tidak ada Dave." protes Vale.
"Maaf jika aku sudah menggangu mu. Tadi aku sudah kirimkan pesan untuk mu. Aku hanya ingin menanyakan kabar anak anak. Tapi kamu tidak kunjung membalasnya."
"Aku masih tidur."
"Kenapa kau tidak pakai baju?" tanya Julian sengaja bertanya.
"Bukan urusan mu. Bagaimana dengan kondisi Jenna?" tanya Vale mengalihkan pembahasan.
"Operasinya berhasil. Tapi aku dan Jenna masih harus di sini sampai kondisi Jenna pulih." jelas Julian.
Vale sebenarnya tidak benar-benar menatap wajah Julian saat panggilan video call tersebut berlangsung.
"Kita lanjutkan di pesan singkat saja ya. Aku takut Dave masuk ke kamar dan dia nanti bisa salah paham." ujar Valerie.
"Aku hanya ingin mendengar kabar mereka saja. Tolong kirimkan beberapa foto mereka. Aku akan memperlihatkannya pada Jenna. Terutama Louis. Terimakasih sebelumnya Valerie. Maaf sudah banyak merepotkan mu."
Setelah itu, panggilan video call Julian pun di akhiri.
Setelah pembicara mereka berakhir. Valerie kemudian menghapus semua historis panggilan di ponselnya.
Vale tau Dave sangat cemburu pada Julian.
Setelah itu Vale bergegas dari rajang dan mandi.
Sedangkan di lantai bawah, ternyata Dave sudah menemani Elenor dan Louis bersarapan di meja makan pagi itu.
"Di mana Mommy Uncle?" tanya Elenor.
"Mommy mu masih tidur. Biarkan saja Mommy tidur. Kasian, dia sedang hamil. Sebentar lagi juga Mommy pasti akan turun." ujar Dave yang saat itu begitu senang menemani Elenor dan Louis bersarapan pagi di meja makan.
"Mau tambah lagi roti nya Louis?" tanya Dave menawarkan pada Louis saat roti yang ada di piring Louis telah habis.
Louis tidak menjawab. Tapi dia ia menganggukkan kepalanya.
"Jangan malu malu Louis. Papa mu adalah teman Uncle." ucap Dave pada Louis.
Kemudian ia membuatkan lagi roti tawar dengan olesan selai cokelat untuk Louis.
Dave benar benar menikmati acara makan pagi kala itu.
Dalam hati ia senang, keberadaan anak anak di sebuah rumah memang bisa menghidupkan suasana rumah terasa lebih hidup dan ramai.
Dan sebentar lagi, bayi yang ada di kandungan Valerie akan lahir. Dan pasti akan membuat Mansionnya terasa lebih berwarna dan makin hangat.
semoga sakit nyq parah maaf thor aku ngomg spt ini .ini cm ungkapan hati pembaca mu...
yah udah end😢
ok thor di tunggu, kisah elle 🥰
duh rasanya gk sabar deh nunggu nya🤭😅
next thor semangat ⚘