NovelToon NovelToon
Pura pura AMNESIA

Pura pura AMNESIA

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Callista, wanita muda yang terdampar dipinggir pantai dan ditemukan oleh nelayan bernama Biru.

Saat dia tersadar, dia pura pura amnesia demi bisa tinggal bersama Biru. Bukan tanpa alasan dia melakukannya. Callista merasakan kejanggalan terjadi saat dia terjatuh di laut. Pasalnya, tak ada satupun yang berusaha menolongnya. Bahkan samar samar dia bisa melihat paman dan bibinya tertawa melihatnya tenggelam.

Callista menunggu usianya 21 tahun untuk kembali kerumahnya. Dia akan mengambil alih semua warisan dari kedua orang tuanya yang saat ini ada dibawah kekuasaan paman dan bibinya. Sejak kecelakaan itu, dia baru sadar jika paman dan bibinya tidak tulus menyayanginya selama ini. Mereka hanya mengincar hartanya saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TINGGAL SEMENTARA

Aku bukannya tak mau pulang. Tapi aku tak mau berpisah dengan Biru. Setelah keluarga tante Sofi mengkhianatiku, hanya Birulah keluargaku satu satunya. Rama memang sahabat yang baik, tapi Biru adalah suami yang luar biasa. Aku yakin jika Biru adalah jodoh terbaik untukku. Aku tak mau kehilangannya sampai kapanpun.

"Aku ingin disini dulu Ram. Jika saatnya tiba, aku akan pulang."

"Kapan Cal, kapan saatnya? Apa jika pria tadi membuangmu." Geramnya sambil menunjuk kearah dalam.

"Berhenti menjelekkan suamiku Ram. Biru pria yang sangat baik. Aku yakin dia adalah jodoh terbaik untukku."

Rama tersenyum sinis, pasti dia pikir saat ini, aku sedang buta karena cinta.

"Baru juga dua minggu menikah kamu bilang dia suami terbaik?" Rama beedecak sambil geleng geleng. "Come on Cal, coba berfikir logis. Kalau memang dia suami terbaik, dia akan bisa mencukupi semua kebutuhanmu, gak mungkin kamu menghubungiku untuk pinjam uang? Kamu dan dia sangat berbeda Cal. Kamu hanya sedang dibutakan cinta saat ini. Tapi aku yakin, cepat atau lambat, kamu akan sadar jika kalian tak cocok. Kalian terlalu berbeda Cal."

Yang dikatakan Rama benar, tapi aku yakin, meski kami sangat berbeda, tapi kami bisa saling melengkapi.

"Kami hanya perlu saling menyesuaikan Ram." Biru adalah pria yang cerdas, terbukti dari banyaknya medali olimpiade yang dia dapat. Aku yakin jika dia lanjut kuliah, dia akan sangat bersinar. Bahkan dia bisa menjadi CEO CALS.

"Ngomong memang mudah, tapi prakteknya sulit."

Aku tak menyahuti. Capek juga kalau debat lama lama sama Rama. Dia pernah jadi juara 1 debat bahasa inggris. Kayaknya aku mending diam daripada bibirku capek.

"Aku bingung sama kamu Cal. Apa sih yang kamu lihat dari pria itu? Kamu, kamu, arghhh." Rama teriak sama sambil mengacak rambutnya frustasi. Aku yang nikah, kenapa dia yang frustasi?

"Aku bahkan gak habis pikir seorang Calista bisa hidup dirumah sekecil ini. Tanpa ponsel, tanpa uang."

Rama membuang nafas kasar sambil memperhatikan rumah sederhana yang aku tempati sejak 2 minggu lalu.

"Kamu yakin akan tetap disini?"

Aku mengangguk pasti.

"Baiklah kalau itu yang kamu mau. Tapi aku mau disini beberapa hari untuk memastikan jika kamu baik baik saja."

Apa! dia mau tinggal disini untuk beberapa hari? Ini jelas bukan sesuatu yang bagus.

"Enggak, aku gak setuju. Daridulu kamu selalu jadi penyebab aku putus sama pacarku, dan sekarang aku gak mau pisah sama Biru gara gara kamu." Tekanku.

"Cemen, kalau kamu yakin dia mencintaimu dengan tulus dan sebaliknya, kalian tak akan terpisahkan. Tapi entahlah jika cintanya karena yang lain. Atau malah cintamu yang cuma cinta monyet."

Aku mendengus kesal dikatain cinta monyet. Ok, dulu aku memang selalu pacaran paling lama 3 bulan. Tak apa dikatain cinta monyet. Tapi Biru, aku ingin dia menjadi pelabuhan cinta terakhirku. Mendapatkan hati Biru bukanlah hal mudah. Jika ditambah ada Rama, makin susah perjuanganku.

Tak lama kemudian, Biru kembali ke ruang tamu. Posisi dudukku yang mepet dengan Rama, membuatku segera beringsut.

"Aku ingin tinggal disini beberapa hari. Aku ingin membuat Cal kembali mendapatkan ingatannya." Ujar Rama tanpa basa basi. Pinter juga dia nyari alasan agar Biru tak menolak kehadirannya. Tapi apakah pantas, seorang tamu bilang ingin tinggal saat tuan rumah tidak menawari. Kukira hanya aku yang tak tahu malu, ternyata Rama lebih parah.

Biru menatap kearahku. Entah minta persetujuanku atau apa, yang pasti aku hanya diam saja.

"Baiklah, jika itu untuk kebaikan Cal." Sahut Biru. "Tapi ada hal yang ingin aku tanyakan, selain darimana kamu bisa mengetahui keberadaan Calista, aku juga ingin tahu perihal keluarganya."

Matilah aku, bagaimana kalau Rama bilang aku mengirimanya email.

Aku menatap Rama dengan wajah gugup, tapi Rama malah terlihat menahan tawa. Sungguh teman lucknut, bisa bisanya dia sesantai itu saat ini.

"Aku tak sengaja melihat foto Cal dipostingan seseorang yang sedang berlibur dipantai dekat sini. Tak mau mati penasaran, akhirnya aku berinisiatif mencarinya." Cerdas juga otaknya. Pinter urusan berbohong, sebelas dua belas sama aku.

"Keluarganya, apa keluarganya tidak mencarinya?"

Rama menatapku, sepertinya dia bingung harus menjawab bagaimana. Aku menggeleng pelan, semoga mampu membuat Rama paham. Aku tak mau Biru atau siapapun disini tahu jika aku adalah pewaris CALS.

Aku ingin mereka melihatku sebagai Calista, sebagai diriku apa adanya, wanita amnesia yang tak punya apa apa. Aku ingin Biru bisa mencintaiku tanpa tahu siapa aku yang sebenarnya. Kejadian dikhianati keluarga membuatku sedikit trauma. Aku takut hal yang sama terjadi lagi, aku tak mau orang pura pura menyayangiku hanya demi uang. Meski aku yakin Biru tidak seperti itu, aku tetap belum mau Biru tahu siapa aku yang sebenarnya.

"Kedua orang tua Cal sudah tidak ada. Paman dan bibinya memaksa Cal menikah dengan pria tua kaya. Cal terjatuh dilaut saat hendak menikah. Hanya itu yang aku tahu. Paman dan bibinya sama sekali tak berusaha mencarinya."

Biru menatap iba kearahku. Sementara aku berakting sedih biar terlihat kalau kehidupanku dulu sangatlah menyedihkan.

...****************...

Aku sedang memasak didapur saat Santi datang. Entah darimana dia tahu, ujug ujug dia menanyakan tentang Rama.

"Mana pria tampan tadi?" Tanyanya sambil celingukan melihat kedalam rumah.

"Dia tidur San. Dia lelah setelah menempuh perjalanan jauh." Jawabku sambil menggoreng ikan.

"Gila, mobilnya bagus banget, pasti orang kaya. Udah gitu cakep lagi. Emang dia siapa sih Cal?"

"Temanku San. Dia bilang mengenalku sebelum aku amnesia."

Mata Santi seketika berbinar. Dia mendekatiku lalu menarik kedua bahuku menghadapmya.

"Dia bilang gak, kalau sebenarnya kamu itu anak orang kaya? Kalau temen kamu kaya, aku yakin kamu sebenarnya juga kaya."

Pinter juga kesimpulan yang dia ambil. Tapi aku tak mau Santi tahu tentangku. Aku melepaskan tangan Santi dari bahuku lalu membalik ikan yang hampir gosong.

"Aku hanya anak yatim piatu yang dirawat bibiku San. Bukan anak orang kaya. Seperti itu yang Rama bilang tadi."

"Rama, jadi namanya Rama?"

"Iya, emangnya kenapa?"

"Kayaknya orang tuaku dulu salah kasih nama deh Cal. Harusnya Sinta, bukan Santi. Biar pas, Rama dan Sinta. Cocok banget kan?"

Aku hanya geleng geleng saja mendengarnya.

"Tapi sumpah Cal, Rama itu cakep banget."

"Ya, dia emang cakep, kayak oppa oppa korea." Aku menimpali.

"Sebaik baik wanita, adalah yang menundukkan pandangannya dari yang bukan mahram."

Aku dan Santi kompak menoleh mendengar celetukan Biru. Entah sejak kapan pria itu masuk, tiba tiba sudah ada didapur. Perasaan tadi sedang jemur baju disamping rumah.

"Ada yang cakep kok nunduk, mubadzir dong." Celetuk Santi. Seketika aku menutup mulutku menahan tawa. Tapi tatapan Biru yang tajam membuatku langsung terdiam.

"Ada apa dengan suami kamu itu, gak jelas banget." Gerutu Santi saat Biru sudah pergi dari dapur. "Udah ah mending aku pulang." Pamitnya sambil pergi begitu saja.

Aku juga merasa ada yang aneh dengan Biru. Tatapannya tadi begitu tajam seperti mau menelanku hidup hidup. Emang aku buat salah? perasaan tidak. Tak mau terus kepikiran, aku memutuskan untuk membuat sambal. Sekarang membuat sambal bukan lagi sesuatu yang sulit buatku. Itulah pentingnya belajar, karena tak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha.

"Ka, kamu masak Cal?" Tanya Rama yang tiba tiba saja sudah ada didekatku. Kayak hantu aja, langkah kakinya sama sekali tak terdengar, jangan jangan dia gak napak lantai. "Aku gak lagi mimpikan. Kamu beneran masak Cal?" Tanyanya lagi sambil menepuk pipinya sendiri.

Yaelah, segitu kagetnya liat aku masak. Belum juga dia lihat aku nyapu, ngepel, cuci baju dan cuci piring. Bisa bisa pingsan dia.

"Tidak ada yang tidak bisa bagi seorang Calista." Ucapku pongah.

"Enggak, aku gak percaya. Pasti rasanya gak enak."

Busyet nih anak. Gak bisa apa bicaranya lebih manusiawi dikit. Pura pura memuji gitu.

"Mau nyoba?"

Bukannya menjawab, Rama malah menunjukkan ekspresi tidak yakin.

Aku mencuil sedikit ikan lalu aku arahkan kedepan mulutnya.

Hap

Aku dan Rama melongo menatap orang yang melahap ikan dari tanganku. Biru, pria itu tiba tiba menarik tanganku dan melahap ikan yang hendak aku suapkan pada Rama.

"Ngincipnya, bisa pakai tangan sendirikan?" Mendengar ucapan Biru yang begitu menohok, Rama seketika menatap kedua telapak tangannya.

1
Nilovar Beik
ini tamat atau ada season lanjutan lagi?
Nilovar Beik
akhirnya jujur juga
🌹🪴eiv🪴🌹
😣😣😣😣 nggak mau end,mau lagi 😁
🌹🪴eiv🪴🌹
Lisa said:eh kamu mau rebut babu gantengku ya.o......tidak bisa 😼
family megantara
seruuuu cerita nya tapi kok nggak sampai lahiran k😅
ngarep bonchap 😁
Novano Asih
Lha kok udah tamat
Novano Asih
hahaha dasar gemblung Gani
Novano Asih
🤣🤣🤣🤣🤣
Novano Asih
somplak 😂😂😂
Firman Sutriyono
aq salah satunya😭😭😭
Firman Sutriyono
gak lah,gw aja sering muji dri sndri hehe
Anna
ngakak 😂
Atiah arini
good
Triana Oktafiani
Keren sekali ceritanya, sangat menghibur👍
Yuli Yanti
ah thor tamat nya nanggung banget
Yuli Yanti
mamfir thor bru bca udh d'buat ketawa,nyesel aq bru bca
Chu Shoyanie
Safa:pendidikan tinggi tp semangat JD pelakor!!!
intan sari
nathan embun meninggal knp . ?? bukannya dulu orkay Yah
Aysana Shanim
Lah kok tamat kak?? Huhu belum rela nih aku kalo tamat 😭😭😭
Lanjutin kaaak pliiiss
Aysana Shanim
Huaaa ikutan deg degaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!