NovelToon NovelToon
Nikah Kontrak Dengan Duda 40+

Nikah Kontrak Dengan Duda 40+

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Duda
Popularitas:20.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Aisy Arbia

"Jika kekasihku selingkuh, seumur hidup aku tidak akan mau menikah dengan pria lajang," - Callista

"Call, jangan sampai lo kemakan dengan omongan sendiri. Kalau nggak nikah dengan pria lajang, lo mau nikah sama siapa?" - Kayana

"Duda tak masalah, asal setia," - Callista

Agaknya omongan sesat yang diucapkan Callista terkabul.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisy Arbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindu Senja

Callista pulang ke apartemen dengan rasa puas bisa membalas perbuatan mantan istri suaminya itu. Pikirannya sekarang bercabang. Rasanya dia akan bertempur dengan satu tim tetapi dua tujuan. Tujuan pertama, kemungkinan mantan istrinya itu semakin getol mengejar suaminya. Kedua, Mama mertuanya akan berusaha memisahkan dirinya dan suaminya.

Ah, rasanya sulit sekali hidup ini... Lebih mudah ketika gue mengatakan putus pada mantan brengs*k itu.

Callista mengacak-acak rambutnya yang tidak gatal itu. Rasanya dia berada di medan pertempuran. Pemikirannya terlihat sangat mudah menikah dengan mantan Duda, tetapi kenyataannya malah semakin rumit. Duda memang meresahkan! Tetapi ada yang lebih meresahkan lagi ketika pernikahannya di ambang bencana.

Astaga! Ternyata makin sulit menjaga suami mantan Duda.

Callista masuk ke bathroom. Dia berendam di bath up. Dia berharap setelah ini akan ada angin segar yang membuatnya bisa berpikir secara nalar. Berpikir tanpa melibatkan emosional. Dia tidak ingin kehilangan suaminya itu yang digapai dengan cara mudah, tetapi penuh perjuangan untuk mempertahankannya.

"Salah siapa Om ganteng? Jadi begini, kan," ucap Callista sembari berendam di dalam bath up.

Sean belum pulang. Pria itu memang jarang sekali pulang terlambat. Apalagi setelah menikah. Dia selalu sampai di apartemen tepat waktu.

Entah sudah berapa lama Callista berada di bath up. Dia tertidur dan tidak menyadari suami ganteng dan mesumnya itu telah datang.

Sean mengamati wajah istrinya yang terlihat lelah itu. Tetapi ada niat terselubung yang harus ditunaikannya saat ini. Dia butuh pelepasan untuk mengurangi beban yang ada di kepalanya.

Ck, malah tertidur. Padahal aku sangat ingin bermain-main dengannya. Rasanya aku butuh beberapa kali pelepasan untuk membuat otakku kembali normal.

Sean tak pernah kehabisan akal untuk menggoda istrinya. Dia sudah terlihat polos dari sebelumnya. Dia langsung masuk ke dalam bath up membuat istrinya tersentak kaget dari tidurnya.

"Kamu tertidur?" tanya suaminya.

Callista mengangguk. "Aku lelah, Om."

"Layani aku dulu, setelah itu beristirahat. Aku tidak akan mengganggumu lagi," pintanya.

"Ish, selalu saja begitu maunya," goda Callista.

"Menolak suami tidak baik, loh! Mumpung masih sore, aku ingin bermain-main denganmu, sayang," bisiknya di telinga Callista.

Sean berada di bawah sedang memeluk istrinya yang ada di atasnya. Callista yang merasakan bisikan memabukkan itu, tak kuasa untuk menolak suaminya. Dia menginginkan hal yang sama seperti suaminya.

"Lakukanlah, Om," Callista menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk suami dudanya itu.

Sean melakukannya dengan lembut dan perlahan. Menciumnya, merasakan sensasi yang luar biasa belum pernah dirasakannya. Karena biasanya Sean yang lebih dominan. Kali ini, Callista dan dirinya mempunyai ritme permainan yang seimbang.

Setelah cukup melakukan pemanasan, kali ini Sean lebih dominan untuk memimpin permainan. Perlahan namun pasti dia menghentakkan berulang-ulang sampai mendapatkan pelepasan pertamanya.

Tak berhenti di situ, Sean mengulanginya lagi dan lagi sampai istrinya merasa kelelahan. Entah sudah berapa kali dia melakukan pelepasan.

"Om, aku sangat lelah," ucap Callista.

"Mandilah kemudian istirahat. Aku akan menyiapkan makan malam," ucap Sean. Dia lebih dulu meninggalkan bath up untuk membersihkan diri di kamar mandi ruang tamu. Jika tidak berpisah tempat, dia bisa saja membuat istrinya semakin tak berdaya.

Sean sudah selesai. Dia memakai baju casualnya yaitu kaos pendek dengan celana selutut. Terlihat sangat keren untuk ukuran pria empat puluh tahun lebih itu.

Sean mengambil apron chefnya terlebih dahulu. Biasanya Callista yang selalu menyiapkan makan malam, kali ini giliran dirinya. Dia tidak tega melihat istrinya yang kelelahan setelah melayaninya barusan.

Istriku sangat luar biasa. Terima kasih, sayang. I love you.

Malam ini, Sean hanya menyiapkan omelet, french fries, dan kopi. Hanya menu sederhana yang bisa dia siapkan untuk istrinya.

Callista sudah siap. Tampilannya kali ini membuat suaminya terkejut.

"Astaga, sayang! Kenapa kamu memakai itu? Apa stok bajumu telah habis?" protes Sean.

Callista memakai sweater dan hot pants miliknya.

Callista tersenyum. "Entahlah, Om! Cuman pengin make aja. Rasanya nyaman, berasa dipeluk terus sama Om."

"Hemm, kenapa tidak dipeluk langsung sama orangnya?" Sean mematikan kompornya, melepas apron kemudian mendekati Callista dan memeluknya dari belakang. Selalu saja berusaha bersikap romantis.

Callista sangat menikmati pelukan suaminya. Mengingatkan kejadian siang tadi saat bertemu mantan istrinya. Rasanya dia tidak ingin melepaskan suaminya barang sedetik.

"Kenapa Om sangat tampan sekali?" Pertanyaan konyol lolos begitu saja dari mulut Callista.

Sean tertawa mendengar pertanyaan istrinya.

"Memangnya jika aku jelek, kamu nggak mau dipeluk seperti ini?" tanya Sean.

"Enggak, Om! Nggak maulah. Kan kenyataannya Om sangat ganteng. Ganteng banget, malah," ucapnya merayu.

"Perutnya bagaimana? Sudah lapar, belum? Pelukan ngga akan bikin perut kenyang, loh," goda Sean.

"Kalau begitu, lepaskan! Kita makan dulu, Om. Setelah itu ada sesuatu yang ingin kubicarakan," pintanya.

"Baiklah," Sean melepaskan pelukannya. Dia mengambil makanan yang ada di meja dapur untuk dibawa ke meja makan.

"Maaf, hanya menu sederhana, sayang," ucap Sean meletakkan beberapa piring di depan istrinya. Tak lupa dia juga mengambil dua cangkir kopi untuk dihidangkan.

Keduanya sangat menikmati makan malamnya. Sean memandangi istrinya sangat lahap memakan omelet buatannya. Walaupun rasanya tidak begitu sempurna, tetapi melihat istrinya makan seperti itu membuat Sean merasa sangat bahagia.

Ternyata bahagia bisa sesederhana ini....

Makan malam telah usai. Callista yang merapikan semuanya. Membiarkan suaminya untuk menunggu sesaat.

"Bagaimana? Sudah selesai?"

"Beres, Om! Kita ngobrol di kamar aja, yah? Aku pengin rebahan soalnya," ajak Callista.

Sean dan Callista berada di ranjang yang sama. Sean bersandar pada headboard ranjang, sedangkan Callista duduk di depannya. Suaminya memeluk dari belakang.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, sayang?" tanya Sean.

"Om sangat mencintaiku?"

Aku belum mencintaimu, Call. Tetapi aku sangat menyayangimu.

"Pertanyaan macam apa ini, sayang?" Sean sebenarnya enggan menjawab pertanyaan istrinya. Baginya mencintai atau tidak itu tidaklah terlalu penting. Yang paling penting adalah tindakan untuk saling memberi dan menerima. Selalu percaya pada pasangan dan tidak pernah berkhianat.

"Ayolah, Om! Please, tolong dijawab," pintanya.

"Setelah mendengar jawabanku, tolong jangan tanyakan lagi hal yang sama," ucapan Sean terdengar sangat tegas.

"Iya, Om," jawabnya.

"Aku belum mencintaimu...," Sean menjeda ucapannya. Callista sudah kebakaran jenggot mendengar jawaban suaminya. Dia merasakan penyesalan telah menanyakan pertanyaan konyol yang jawabannya menyayat hati. "Bagiku, mencintai atau tidak itu tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah tindakan untuk saling melindungi dan melengkapi kekurangan kita masing-masing. Aku bukan anak ABG lagi, sayang. Yang harus bermain-main dengan namanya cinta. Bagiku saat ini adalah seperti merindu senja. Setelah keterpurukan yang kualami, sekarang aku ingin mendapatkan kebahagiaan," Sean hanya berharap selalu bisa berbahagia selamanya bersama wanita pilihannya.

1
Eni Etiningsih
calista yg nanya ke sean tapi aku yg oleng, jus lemon aku baca jus melon..🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
𝕾𝖊𝖗𝖊𝖓𝖆𝖉𝖊 𝕰𝖚𝖓𝖔𝖎𝖆: semangat. semoga suka🥰
total 1 replies
Eni Etiningsih
benang kusut..
Eni Etiningsih
aamiin.. ma..
Eni Etiningsih
awal yg seru thor..
HADIJAH MALAPO
bagus ceritanya
Ulifatun Nafirotin Nafirotin
Luar biasa
Farida
Lumayan
Anonymous
Cerita ini tu kayak masih blm mendalamii cerita,anak polos tp engk nunjuki kepolosannya
Truss si bos yg kaya rayaa berasa engk ada harga dirinya di mata karyawannya
Kurang gemezz thoor
Rika Fitria
Luar biasa
Emy Bareto
bagus, sudah dua kali aku membacanya
Disha♡💕
terlalu kekanakn,aku pikir si call bakal sedikit dewasa,,,
Disha♡💕
sat set bener si Sean🤣
Disha♡💕
mantap si Vigor🤭👍
Chuzaefah Chuzaefah
Luar biasa
Anonymous
keren
Devi Handayani
dalam waktu dua hari callista udah jadi nyonyah Sean....mantulll👏👏👏😁😁
Herlina Adhil
Luar biasa
Neneng Tejaningsih
bagus cerita'y sukses trs untuk author
Tina Febbryanti
Luar biasa
orang
tekdung😔?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!