Inayah Ayudia seorang gadis polos berusia 21 tahun, menjadi sekretaris dari seorang Pimpinan Perusahaan Property terbesar di kota Jakarta, bernama Ibrahim Arsenio Cipta berusia 28 tahun.
Karena keseringan bersama, lama kelamaan antara Bos dan Sekretaris itu saling membutuhkan satu sama lain. Akankah tumbuh perasaan cinta diantara mereka, dan apakah hubungan mereka berjalan dengan mulus ketika ada perbedaan status sosial?
Mampukah Inayah yang berasal dari keluarga sederhana masuk kedalam kehidupan seorang Ibra yang berlimpah dan bergelimang harta. Simak kisah mereka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Sengaja Bertemu
Hari ini Inayah sengaja bangun sangat terlambat karena hari ini ia ingin bermalas-malasan. Tanpa menyiapkan sarapan, ia sangat ingin menikmati hari liburnya setelah satu minggu ia menjalani aktifitas barunya, bekerja. Apalagi ia merasa badannya kurang fit sejak kemarin.
ceklek pintu kamarnya terbuka "Kamu dari pagi nggak keluar kamar, kamu sakit Nak?" tanya Ibunya sambil bersandar di pintu kamarnya.
"Nggak tau Bu, Ina rasa badan Ina tuh capek banget, malas ngapa-ngapain." jawabnya.
"Ya udah, kamu makan dulu dari pagi kamu belum makan, Ibu udah masak."
"Iya Bu sebentar lagi," jawabnya lalu bangkit dari ranjangnya.
drt...drt....drt.... Inayah melihat ke layar ponselnya.
Yasmin?
--- Dalam panggilan ---
"Halo Yas,"
"Ina, kamu dirumah kan? Ririn sama Mawar ngajak jalan nih,"
"Kok dadakan?"
"Ah kamu nggak baca grup sih,"
"Oh ya? aku baru bangun."
"What? Ina ini jam berapa."
"Iya aku tahu, jam dua."
"Ya udah siap-siap ya, sebentar lagi aku ke rumahmu,"
--- Panggilan berakhir ---
Sebenarnya Inayah begitu enggan untuk kemana-mana hari ini, tapi karena mengingat mereka sudah jarang berkumpul semenjak bekerja, ia pun menuruti ajakan ketiga sahabatnya itu, lalu ia pun bergegas mandi dan bersiap-siap.
***
"Mas, kita mau kemana? ini kan bukan ke arah Mall yang kita tuju." Tanya Adel ia melihat sekeliling, kemana sebenarnya mereka akan pergi.
"Ke apartemen Mas sebentar," jawabnya santai.
"Hah? Mas udah pindah ke apartemen? jadi beneran nggak pulang kerumah dong, yah tega." Adel mengentak-hentakkan kakinya.
"Jangan seperti anak kecil, nanti Mas tetap sering kerumah kalau kamu yang minta. ayo turun." ucapnya sambil membuka pintu mobil. Adel pun menuruti perkataan Ibra.
Sesampainya di atas, "wah bagus banget viewnya." kata Adel. Lalu Ibra menuju kamar menaruh semua barang-barang yang ia ambil tadi di rumah.
Sementara Adelia masih melihat sekeliling apartemen Ibra, dan menyusulnya ke kamar. " Mas Ibra, apa Mas sengaja tinggal terpisah supaya bisa bebas bawa pacar Mas kesini, hayo." ucap Adelia dengan ekspresi mengejek.
"Anak seusiamu tahu apa soal itu, jangan suka menerka-nerka." sambil mengacak-acak rambut Adel.
"Ih Mas kan rambutku jadi berantakan." lalu menuju cermin untuk merapikan kembali rambutnya.
"Ayo kita pergi sekarang," ucap Ibra.
"Mas, fotokan aku disini dong. viewnya bagus, lantai berapa sih ini?" sambil menyodorkan ponselnya,
"Lima belas," jawab Ibra.
"yang bagus ya Mas." lalu Ibra mengambil beberapa foto sesuai permintaan Adel.
"Ya udah, ayo cepat Mas nggak bisa lama-lama." lalu mereka keluar dari apartemen dan pergi menuju Mall tujuan mereka.
***
Inayah juga sudah bersiap dengan menggunakan dress selutut, dengan bagian tangan sesiku, hari ini tanpa heels, ia mengenakan sepatu sneakers. ia menggunakan makeup tipis-tipis natural dan membiarkan rambutnya terurai. Penampilannya sangat berbeda dengan hari-hari biasanya saat hendak pergi ke kantor.
"Katanya nggak enak badan? mau kemana kamu?" tanya Ibunya saat melihat Inayah keluar kamar dengan keadaan rapi.
"Jalan sama Yasmin, Ririn, Mawar Bu." jawabnya.
"Hem, ya udah jangan kemalaman ya pulangnya,"
"Iya Bu, Ina pergi ya." tak lama kemudian mobil Yasmin sudah tiba, dan di dalam sudah ada Ririn dan Mawar.
"Kita kemana nih?" tanya Yasmin.
"Aku pingin nonton, makan eksrim dan ah pingin nya sih belanja juga, tapi belum gajian guys." seru Ririn bersemangat.
"Hahaha," mereka tertawa bersama.
"Ya udah kita ke Mall xxx aja ya." kata Yasmin.
"Na, kamu kenapa kok kayaknya lesu, kamu sakit?" tanya Mawar yang duduk bersebelahan dengan Inayah.
"Ah, kelihatan ya? sepertinya aku hanya kelelahan, tapi demi kalian, lelahku hilang seketika." ucapnya.
.
.
.
.
.
.
Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di mall tujuan mereka. dan langsung masuk untuk memesan tiket nonton, setelah mengantri membeli tiket, mereka pun masuk ke dalam bioskop.
***
Ibra dan Adelia juga sudah tiba di Mall yang sama dengan Inayah dan teman-temannya.
"Kamu mau kemana dulu?" Tanya Ibra pada Adelia.
"Temanin aku beli sepatu baru, traktir aku ya Mas!" seru Adelia sambil mengarah ke counter sepatu merk Nike di mall tersebut. Ibra hanya mengikut saja, dan Adel mulai memilih-milih.
"Mas ini lucu, cocok nggak aku pakai ini?"
"Iya cocok," jawab Ibra.
"Mas kalau yang ini?" tanya Adel lagi.
"Bagus juga," jawab Ibra.
"Yah aku jadi bingung mau ambil yang mana," Adel memasang ekspresi bingung dan melirik kedua sepatu itu.
"Ambil aja dua-duanya." ucapan Ibra membuat Adelia kegirangan
"Ah beneran Mas?"
"Iya, anggap aja ini hadiah. Ulang tahunmu sebentar lagi kan?"
"Iya Mas, makasih." Adelia reflek memeluk Ibra karena terlalu bahagia, sementara Ibra membalas dengan mengelus kepalanya.
Para pelayan di counter sepatu itu dan beberapa pengunjung lainnya langsung memperhatikan mereka. seakan bertanya-tanya ada hubungan apa diantara mereka. Lalu mereka menuju kasir untuk membayar.
"Totalnya lima juta semblian ratus Pak," ucap petugas kasir lalu Ibra menyerahkan kartu debitnya dan mengetik pin, hingga transaksi berhasil.
Lalu mereka pergi meninggalkan toko itu, "Mas kita makan disitu ya, eskrim nya enak." Ibra hanya mengangguk, hari ini dia benar-benar menuruti semua permintaan adiknya.
Mereka duduk berhadapan, dan mulai memesan menu, sambil menunggu pesanan, Ibra sibuk dengan ponselnya, begitu juga dengan Adelia yang asyik bermain game di ponsel.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang, Adelia langsung menyantap es favoritnya, sementara Ibra hanya memesan minuman saja.
Ternyata Inayah dan ketiga sahabatnya juga menuju ke restoran yang sama, karena mereka ingin menuruti permintaan Ririn yang ingin makan es krim kebetulan es krim di restoran ini yang paling enak.
Mereka sudah duduk di satu meja, tapi Mawar menyadari sesuatu, ia seperti melihat sosok yang familiar.
"Guys kalau aku nggak salah lihat, itu Pak Ibra bukan sih?" ucap Mawar pada ketiga sahabatnya, dan mereka pun menoleh ke arah yang di tunjuk Mawar.
"Eh iya, sama siapa tuh? pacarnya? nggak mungkin kan Pak Ibra pacarin gadis dibawah umur, tapi cantik sih, mesra banget lagi." Kata Ririn saat melihat Ibra sedang membersihkan es krim yang belepotan di bibir Adelia. Inayah pun ikut menyaksikannya. Seketika membuat ia gugup dan tersedak, ia mengingat sesuatu.
"Uhuk ehm,"
"Kamu kenapa Na?" Tanya Ririn.
"Nggak apa-apa tenggorokan ku kering." seketika Yasmin menoleh ke Inayah, sepertinya ia paham akan sesuatu.
"Guys jangan su'udzon dulu, siapa tahu itu keponakannya." ucap Yasmin.
Sementara itu, di meja yang berbeda.
"Mas lihat deh, itu segerombolan kakak-kakak cantik," Adelia mengarahkan dengan wajahnya.
"Kamu nggak tertarik Mas?" lanjutnya lagi.
"Nggak," jawab Ibra sambil tetap fokus menatap layar ponselnya.
"Tapi sepertinya sejak tadi mereka perhatikan kita Mas," karena penasaran Ibra pun melirik ke arah yang di maksud Adel, disana ia mendapati sosok yang sangat ia kenal, yaitu Inayah. tapi ia masih ragu dan terus menatap ke gadis itu, ia ragu karena penampilannya sangat berbeda dari biasanya.
"Mas, katanya nggak tertarik, tapi ngeliatin terus ih dasar." Ucap Adelia sambil memukul tangan Ibra.
Karena terlalu lama menatap Inayah, tanpa sengaja mata mereka saling bertemu, walau berjauhan mereka saling menatap, tapi Inayah langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ibra tersenyum kecil dan ia mengirimkan pesan ke Inayah.
jangan pura-pura seperti itu, kamu udah tertangkap basah sedang mencuri-curi pandang ke arahku. Pesan terkirim.
***
Lanjut lagi nggak nih? 🙄🤔
kerja apapun
mSak tidur di jam kerja
dan LG Inayah ini gak ada sopan2 nya sama atasan
wajar Ibra bilang gak tau diri