KETERANGAN: Di harap kan untuk membaca novel "Wanita Taruhan Elvan" karena novel ini adalah anak nya🤭🤭
Ini adalah lanjutan kisah cinta anak-anak dari ke dua sahabat yang pernah berselisih paham di masa lalu. Dengan ketulusan hati, persahabatan mereka kembali seperti semula hingga mereka menjadi tua dan anak-anak mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Hadiah Untuk Mu
"Loh kak Kean....!" sapa Kinara yang tidak sengaja bertemu kakak nya sedang makan siang bersama seorang wanita.
Mata Kean melotot hingga makanan yang baru saja ia masukkan ke dalam mulut tak sanggup di telan nya. "Nara...." lirih nya.
Kinara menarik kursi dan duduk tepat di samping kakak nya dan menyuruh Zava untuk duduk juga. "Nara sudah curiga dengan kalian berdua. Bilang aja kalau ada hubungan!" seloroh Kinara.
Earona hanya tersipu malu, wanita itu masih malu untuk mengakui nya. "Ehemm....tolong jangan ember."
"Kenapa? kalian kan sudah dewasa, sudah waktu nya menikah." tukas Kinara.
"Belum waktu nya, kami sepakat akan memberi tahu akhir minggu ini." ujar Kean.
"Kak Ear mau menikah dengan kak Kean?" tanya Kinara.
Ear melirik ke arah Kean. "Kami pacaran sudah lama, pasti nya sudah siap." sahut Earona.
Jadilah siang itu mereka makan siang bersama. Zava yang memang akrab dengan Kean sudah terbiasa mengobrol santai.
Selesai makan, Kinara dan Zava langsung pergi ke studio musik mereka.
Anak didik mereka sudah berjumpa lima orang, tidak terlalu sulit untuk membina mereka ingat bersemangat.
"Karaa...besok kamu sudah mulai bernyanyi di salah satu cafe yang kakak rekomendasi kan." ujar Kinara.
"Benarkah kak?" tanya gadis yang berusia delapan belas tahun itu.
"Iya benar, selain mendapat gaji kamu juga akan mendapat tips dari pengunjung. Jadi kamu harus memberikan penampilan terbaik kamu." sambung Zava.
"Terimakasih kak." ucap gadis itu senang.
"Lalu bagaimana dengan kami kak?" tanya salah satu dari ke empat orang anak didik Kinara.
"Kalian minggu depan." jawab Kinara.
"Terimakasih kak. Berkat kak Nara dan kak Zava, kami tidak mengamen di jalanan lagi." ucap Karaa.
"Kakak hanya berharap kehidupan kalian lebih membaik dari sebelum nya. Jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan ya." ujar Zava.
"Terimakasih kak." jawab ke lima orang tersebut.
Ada sekelumit rasa puas dan bahagia di hati Kinara dan Zava saat membantu orang lain. "Zava, aku pulang dulu ya. Mau jemput bunda." ujar Kinara sambil melirik jam yang melingkar di tangan nya.
Kinara kemudian pergi,sesampai nya di toko kue ia mendapati mobil Arka. Kinara membuang nafas kasar dan dengan terpaksa gadis itu masuk ke dalam.
"Bunda...." sapa Kinara tanpa melirik ke arah Arka. "Mau apa dia?" tanya Nara ketus.
"Jangan seperti itu. Arka ke sini hanya mengambil pesanan tante Hana."
Arka hanya diam saja, meski ia dan Kinara duduk di sofa yang sama tapi mereka tak saling sapa. "Begini kah rasa nya di acuhkan? sungguh menyakitkan." batin Arka lalu melirik ke arah Kinara.
"Kok belum pulang?" tanya Kinara tanpa menyebut nama.
"Masih di pack sama karyawan." jawab Zura. "Bunda keluar sebentar." ujar Zura.
Arka keluar dari ruangan tersebut dan tak berapa lama ia masuk kembali. Arka memberikan satu kotak kecil lalu memberikan nya pada Kinara.
Kinara hanya menatap tanpa berniat mengambil kotak tersebut. "Ambillah, ini hadiah untuk mu." ujar Arka.
"Dalam rangka apa? ulang tahun ku masih tahun depan." ucap nya dengan nada datar.
Tanpa menghirau ucapan Kinara, Arka menarik tangan gadis itu lalu meletakan kotak tersebut di atas telapak tangan Kinara. Setelah itu Arka keluar, pria itu memilih menemui Azura yang sudah membawa pesanan mamah nya.
Sementara di dalam, Kinara hanya memasukan kotak tersebut ke dalam tas nya.
