[Noted: Novel Online ini dalam proses cetak oleh pihak Penerbit yang bekerja sama dengan MangaToon]
Dianggap sebagai pembawa sial membuat Alka dipaksa menikahi seorang kakek tua yang kaya bergelimangan harta .
Namun siapa yang akan mengira jika di hari H pernikahan, Alka malah kabur. Tragedi tak berhenti sampai di situ, Alka terjebak hujan hingga malam.
Sampai pada akhirnya ia dijual oleh sosok misterius kesebuah klub malam, kesuciannya yang direnggut secara paksa oleh sosok pria yang tidak bisa ia lihat dengan jelas seperti apa wajahnya, karena kurangnya pencahayaan yang ada di dalam kamar.
Siapa yang akan menyangka jika Cinta Satu Malam mereka membuahkan hasil, Alka hamil tanpa mengetahui siapa ayah biologis dari janin yang ada dalam rahimnya.
Lalu, bagaimanakah cara Tuhan untuk mempertemukan kembali dua insan yang memang telah ditakdirkan untuk jodoh itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pangeran Pertama
Keluarga kecil Dante sudah bersiap rapi, cantik dan tampan.
Ketiganya menuruni anak tangga dengan pelan, "El, perhatikan langkah mu," seru Dante.
"Iya Dad."
Di pelataran rumah sudah ada Dave yang menunggu, dia berdiri di samping mobil dengan gagah, tapi wajahnya terlihat kesal.
Ingat saat tadi pagi Dante meninggalkannya dan Mark saat mereka masih berada di Kylen Group?
Haaaah... hanya bisa menghela napas, Dante bahkan mampu menghempaskan kedua pengikut setianya demi anak dan istrinya.
"Selamat malam Nona, Tuan muda," Dave menyapa mereka dengan senyuman ramah.
Lalu bergegas membukakan pintu mobil bagian belakang kemudi, "Silakan..."
"Hm," Dante.
"Malam, terima kasih Dave," imbuh Alka menjawab tak kalah ramah.
Ketiganya pun masuk dan duduk dengan santai setelah memakai sabuk pengaman.
"Dave, kau sudah memesan tempatnya?"
"Sudah Tuan, saya memastikan semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Anda."
Dave yang baru saja memakai sabuk pengamannya pun segera menyalakan mesin mobil, lalu mengemudikannya dengan kecepatan sedang meninggalkan rumah menuju Park Town-hall.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dua jam kemudian mereka pun sampai juga di Park Town-hall, ada banyak pengunjung yang berdatangan.
Ada beberapa turis yang mendatangi tempat ini, "Daddy, tempatnya ramai sekali..."
"El suka?" El mengangguk, dia mengangkat kedua tangannya ke udara, minta digendong.
Dante tak menolak permintaan itu, sekalipun ada banyak anak seusianya yang memilih untuk berjalan kaki sendiri, dan tidak di gendong. Malahan Alka yang merasa tak enak padanya.
"El? -"
"Alka!" seru Dante dengan sekali tarikan napas tegasnya, teguran itu membuat Alka menunduk.
"Daddy jangan memarahi Mommy..." El merengek, tetapi Dante tak menggubrisnya.
"Ayo."
Alka mengangguk dan segera mengikuti langkah kaki Dante dari samping, bersama Dave yang mengikutinya dari belakang.
Park Town-hall ini sangat luas, menara utama yang di klaim sebagai menara tertinggi di dunia, bukan hanya ada menara saja, tetapi juga ada banyak monumen bersejarah, museum kerajaan.
Bruk!
"Ah!"
Seorang prajurit istana tak sengaja menabrak Alka, "Maafkan saya Nona, maaf -" dia terkesiap saat menatap Dante yang mendelik tajam padanya.
Pa- pangeran pertama?
Lalu matanya tertuju pada El yang memiliki wajah serupa dengan Dante, kemudian menatap Alka.
Dan menatap Dave yang ada di belakang Alka, Dave menarik kepalanya kearah kiri dengan pelan, memintanya untuk segera pergi tanpa banyak mulut.
Tak ada yang boleh tahu jika Dante adalah pangeran pertama di keluarga kerajaan.
Prajurit itupun menelan dengan kuat dan langsung membungkuk kepada Alka, "Maafkan saya Nona, saya benar-benar tidak sengaja."
Alka yang mengira prajurit sungguhan itu adalah cosplay, "Iya tidak apa-apa, apakah kau baik-baik saja?" saat Alka mau menyentuhnya, prajurit itu pun mundur selangkah dengan kepala yang masih tertunduk.
"Daddy, Daddy, kembang api, ayo kita kesana."
El sudah sangat sibuk dengan kembang api membuat mereka harus bergegas menuju ketempat itu.
Hanya Dante, El, dan Alka, tanpa di sadari Alka, Dave tetap bertahan di tempat untuk membereskan masalah ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah tempat yang sedikit jauh dari keramaian, Dave menyodorkan cola kepada prajurit itu.
"Minum."
"Terima kasih tuan Dave," dia meraih cola itu dengan tangan yang gemetar.
"Sedang apa kau di luar?" Dave memicingkan mata menatap topi yang ada di kepalanya, "Memakai pakaian kerajaan seperti ini? Apakah kau kabur dari istana karena membuat masalah?"
"Itu semua tidak benar, Tuan," protes, "Saya ada diluar karena Ratu memberikan kami waktu beberapa jam untuk libur."
"Dan itu artinya kau tidak sendirian di tempat ini?" Dave diam sejenak, dia merapikan pakaian prajurit itu, "Sam, jangan sampai Ratu mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tuan muda William."
Sam, begitulah Dave menyebutnya. Lalu William, adalah nama asli Dante. William Barrack.
Komandan
Peleton....🤭....udh boson urip tuch danton si tua bingki
mampir dikarya aku ya jika berkenan/Pray/
apakah selamany danteny kasar ya😭😭😭😭