Enam bulan lalu Ariella Al Sharif, putri Eren dan Shaera Al Sharif, patah hati setelah sahabat sepupunya ditolak oleh ayahnya. Sebagai putri penguasa kerajaan Oman, Ariella tidak bisa membantah keputusan ayahnya. Sekarang Ariella ingin berlibur setelah dirinya disibukkan urusan kerajaan ke Solo, heritage buyutnya. Ariella sengaja menjadi backpacker, dengan naik kendaraan umum. Saat dirinya naik kereta api dari Jakarta ke Solo, Ariella duduk bersama dengan Akarsana. Pria cupu itu hendak ke Yogyakarta, untuk nyekar eyangnya. Keduanya saling mengobrol dan entah bagaimana, mereka jalan-jalan keliling Semarang, Solo, Magelang dan Yogyakarta. Keduanya pun saling tertarik hingga akhirnya mereka harus berpisah.
Sebulan setelah itu, Ariella bertemu lagi dengan Akarsana tapi dengan status yang berbeda.
8th Generation of Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akarsana Datang Tidak Sendiri
Ariella bersama krunya berhasil mendaratkan pesawat Boeing raksasa itu di landasan pacu bandara di Gaza. Gadis itu melihat pesawat militer Belgia pun sudah tiba disana yang berarti Sahran Léopold sudah tiba terlebih dahulu. Sama halnya dengan dirinya, Sahran juga pilot militer berlisensi dan dia tergabung dengan angkatan udara Belgia. Sementara Akira dan Aidan sama-sama di angkatan laut masing-masing negara.
Aidan tidak ikut misi kemanusiaan karena memang sudah aturannya harus salah satu dari keduanya yang maju. Masing-masing ada job descriptions nya jadi bisa berjalan dengan baik.
"Pangeran Sahran sudah tiba, Princess."
"Benar. Ayo, kita turunkan semua." Ariella membuka pintu belakang pesawat dimana sudah bersiap para tentara Oman yang dikirim untuk misi kemanusiaan oleh Eren.
Forklift dan alat berat lainnya dikerahkan untuk mengeluarkan tumpukan semen dan semua peralatan dan perlengkapan pembangunan rumah. Ariella pun turun dari pesawat dan menyalami pemimpin tim tentara Oman.
Gadis itu tampak mendengarkan serius dan mereka berdiskusi dengan menteri pembangunan Gaza dan menteri luar negeri. Tanpa Ariella tahu, Akarsana melihat bagaimana gaya gadis itu berbeda jauh saat liburan, bersama keluarga dan dirinya. Ariella tampak keren dengan seragam militernya dan wajahnya terlihat lebih tegas dan ... Lebih princess.
"Hei, mulut kamu itu mpe melongo gitu!" tegur Sahran saat melihat Akarsana menatap sepupunya.
"Eh ... sorry ...." Akarsana menoleh ke arah Sahran.
"Nanti saja kalau mau ketemu sama Ella. Dia pasti akan datang kemari. Biarkan dia bersama dengan timnya." Sahran menepuk bahunya dan Akarsana hanya mengangguk maklum.
***
"Jadi ini untuk membangun sekolah dan rumah sakit. Bantuan dari Oman sudah diperhitungkan dengan luas tanah sekian akan menjadi bangunan sekolah dari kindergarten sampai elementary." Ariella memperlihatkan blueprint yang sudah dibuat oleh para arsitek dan kontraktor Oman yang dipilih oleh Eren. "Gaza sudah oke semua infrastruktur dan sekarang tinggal di pinggiran West Bank dan daerah-daerah yang belum ada sekolah. Kami juga membawa banyak buku pelajaran, buku cerita anak-anak dan rekaman cerita anak-anak dari para wanita di Oman yang sudah memberikan waktu untuk mendongeng."
"Anda sangat memikirkan anak-anak, princess." Menteri Pendidikan Gaza tampak terharu dengan bantuan Ariella.
"Sebab anak-anak adalah generasi penerus dan saya juga membawa makanan untuk kucing, anjing dan hewan-hewan lainnya disini." Ariella menoleh dan memperlihatkan tumpukan dus berisikan makanan kucing, anjing, burung dan beberapa hewan pemakan rumput.
"Subhanallah, Princess, memikirkan sampai kesana."
"Tidak banyak tapi insyaallah cukup untuk satu bulan, nanti kami antar makanan lagi untuk para makhluk Allah yang berbulu. Bahan makanan bagi bangsa Gaza, insyaallah setiap dua Minggu sekali kami kirim hingga enam bulan ke depan." Ariella menatap para petinggi Gaza. "Insyaallah saat itu sudah membaik semua ya."
"Iya tuan putri."
Ariella juga berdiskusi tentang banyaknya pabrik yang kosong serta beberapa rumah yang juga sudah hancur lebur. Gadis itu langsung bersemangat untuk membuat shelter bagi anakbul yang terdampak perang.
"Tidak hanya manusia saja yang bisa trauma akibat perang tapi semua hewan pun sama. Jadi kita sama-sama saling healing. Kami di Oman, sudah membuat program sejak lama yaitu healing place terutama bagi anak-anak atau orang-orang yang mengalami trauma baik di rumah atau sekolah."
"Apa itu princess?"
"Kami menampung kucing dan anjing stray, kami rawat dan kami vaksin rutin serta sterilisasi. Disana, setiap dua kali seminggu, anak-anak boleh datang meskipun hanya bermain bahkan mereka boleh membantu pengurus memberikan makan. Mereka bisa bermain dengan bebas apalagi yang tidak boleh memelihara binatang. Secara ilmu psikologi, hormon oksitosin, Dopamin dan serotonin. Alhamdulillah, bisa membuat anak-anak bahagia dan orang dewasa bisa berkurang stressnya."
Salah satu Jendral mengangguk. "Itu benar. Putri saya adalah salah satu yang berhasil dengan terapi anakbul ini."
"Benarkah jendral?"
"Serius. Putri saya tipe anak hiperaktif dan princess bilang bawa ke shelter terapi. Alhamdulillah dia semakin membaik dan bisa mengontrol emosi nya. Raina bahkan adopsi kucing yang selalu bersamanya sejak terapi disana hingga kucingnya rip karena usia. Sekarang dia malah sudah sekolah high school dan sering membantu di shelter kalau liburan."
Ariella mengangguk. "Allah itu sudah memberikan hal-hal yang tidak diperhitungkan tapi sudah diperhitungkan oleh-Nya. Maha besar Allah dengan segalanya. Kami, manusianya saja yang tidak pernah bersyukur bahwa apapun yang berlebihan, tamak, serakah itu tidak akan pernah baik!"
"Benar princess. Kami bersyukur bisa mendapatkan tanah kami dari orang-orang serakah itu dan ...." Semua orang menoleh saat mereka kedatangan tamu.
"Maaf Princess, ada Prince Sahran Léopold from Belgium," lapor salah satu tentara.
Ariella tersenyum dan Sahran datang dengan gayanya yang mirip dengan opanya, Sean Léopold.
"Assalamualaikum," salam Sahran.
"Waalaikumsalam ...."
"Halo Ella," sapa Sahran.
"Hallo Sahran." Ariella lalu menghampiri Sahran dan keduanya saling berpelukan.
"Mereka sepupu ya," senyum Jendral itu ke semua orang supaya tidak curiga dan salah sangka.
"Oh begitu."
Tak lama mereka berbicara di area lapangan udara dan semua orang berdiskusi hingga Ariella terkejut saat melihat Akarsana datang tapi tidak sendiri. Ada seorang wanita yang bersamanya dan dia menggandeng lengan Akarsana.
"Bagaimana .... " Ariella menoleh ke arah Sahran.
Sahran memberikan gelengan dan Ariella pun berusaha profesional, meskipun dirinya merasa penasaran. Maksudnya apa itu?
"Semuanya, ini adalah rekan bisnis saya, Akarsana Danurdara. Dia adalah seorang arsitek dan kami memang sudah mendapatkan ijin membangun kembali pemukiman dan apartemen untuk para penduduk Gaza yang masih tinggal di tenda sementara," ucap Sahran.
"Assalamualaikum," senyum Akarsana. "Perkenalkan ... Ini ...."
Tiba-tiba sirine bahaya berbunyi dan semua orang bersiaga.
"Sana! Bawa semua tim ke tempat yang aman!" Sahran langsung mengambil Glocknya di balik jaketnya.
Ariella pun melakukan hal yang sama. Akarsana menatap Ariella tapi dia lebih mementingkan wanita yang bersamanya. Para tim yang dibawa oleh Sahran segera menuju tempat yang aman.
"Ada apa?" tanya Ariella.
Belum selesai Ariella mencari tahu, tiba-tiba ...
BOOOOMMMMM!
Ariella dan Sahran langsung tiarap. Dia juga melihat bagaimana Akarsana melindungi gadis tadi. Entah kenapa dirinya merasa cemburu dan gemas menjadi satu. Akibatnya Ariella tidak konsentrasi hingga Sahran langsung memeluk sepupunya.
"Ella! Fokus!" seru Sahran sambil melindungi sepupunya.
Gimana aku bisa fokus! Pacarku memeluk gadis itu! Di depan mata aku!
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
ngambeknya nanti jika sudah aman
Akarsana bukan tipe play boy kok Princes
Spa jg yg mau sm situ....
udh otaknya ga pntr,tmperamen,pkonya sfat jlek ada smua sm dia.....😝😝😝
🤣🤣🤣