Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"hhmm....." Kai tersenyum puas.
Ia benar-benar menikmati film yang dia tonton secara langsung di layar laptopnya.
Adegan panas yang luar biasa yang dipersembahkan langsung oleh Xia Fei saat sedang memuaskan dirinya sendiri di bathtub kamar mandi.
Jika tidak memasang cctv tentu dia tidak akan tau apa yang Xia Fei lakukan pagi ini.
"gue gak nyangka hanya dengan menonton saja bisa puas,hahaha...."
"boss, sudah saatnya rapat" seorang pria yang tak lain adalah asistennya datang mengingatkan.
"oke.kamu bawa semua berkas itu"
"baik,boss"
Kai menutup layar laptopnya lalu beranjak menuju ruang rapat bersama asistennya.menemui kliennya yang sudah menunggu.
Sepanjang rapat Kai terus tersenyum sipu.pipinya merona.ia menatap ke depan dengan tatapan yang kosong.
"ada apa dengan bossmu?apa dia meledekku?apa dia menganggap rapat ini main-main?"
"se-sebentar tuan"
Melihat ada yang tidak beres, asistennya segera menghampiri Kai.
"boss....."
Kai tidak bergeming.menghiraukan panggilan dari asistennya, dia tetap anteng dengan lamunannya.
"argh,sudahlah,kita batalkan tanda tangan kontraknya"
Dengan kesal kliennya membereskan berkas diatas meja lalu pergi meninggalkan Kai yang masih tetap diam tak berkutik dengan bibir yang masih tersenyum sipu.
"maafkan untuk hari ini,tuan" asistennya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa,hanya bisa membiarkan kliennya pergi begitu saja.
"haduuuhhh....ada apa dengan boss hari ini?apa dia sakit?tapi sakit juga tidak seperti itu"
Dengan ragu asistennya pun menepuk pundak Kai pelan.
"boss...."
"ya...." akhirnya Kai pun tersadar lalu melihat sekeliling yang sudah nampak kosong,cuma ada dirinya dan asistennya saja.
"kemana semua orang?" Kai melihat sekeliling linglung.
"hah, mereka sudah pergi dan mereka kecewa"
"kecewa?kecewa kenapa?"
"dari tadi boss melamun dan tidak fokus.malah tersenyum sendiri, jadinya mereka pikir boss sedang meledeknya.mereka marah dan ya..... seperti yang boss lihat"
"aku?kapan aku melamun dan tersenyum?"
"sejak masuk ruang rapat.boss"
"benarkah?"
" ya. Dan akhirnya kita kehilangan kontrak itu"
" maksudnya?"
" mereka membatalkan kontrak kita"
"APA??" Kai terkejut bukan main.
Raut wajahnya langsung muram.dia benar-benar tidak menyangka hanya karena membayangkan Xia Fei ia harus kehilangan satu kontrak penting.
"ada apa boss?apa terjadi sesuatu?"
"sudahlah, kalian boleh pulang lebih awal.sepertinya aku lelah" Kai memijat pelipisnya.
"baiklah,boss.aku akan pergi umumkan"
"shiitt..... kenapa jadi begini?"
Kesal?ya.Kai sangat kesal.ini adalah kontrak antar negara.Kai sudah menunggu kontrak ini cukup lama.tapi setelah ada didepan mata malah dibiarkan lolos begitu saja karena hal sepele.
***
"dimana Xia Fei?"
"sejak pagi nona terus mengurung diri di kamarnya, tuan"
"kenapa? Apa dia sakit? "
"aku tidak tau tuan, hanya saja nona juga melarang aku untuk masuk. Dia bilang dia ingin menyendiri"
"apa hari ini Ethan datang?"
"tidak ada siapapun yang datang, tuan"
"aku lelah. Jangan ganggu aku"
" baik tuan"
Kai memutuskan untuk tidur di ruang kerja. Malam ini dia enggan melihat Xia Fei. Gara-gara Xia Fei dia harus kehilangan kontrak penting.
Juga karena Xia Fei dia menjadi gila.
Padahal selama ini Kai sering bergonta-ganti wanita.tapi tidak pernah segila ini.
Kring Kring!!
"bro, dimana lu?"
"dimana lagi memangnya?"
"ya kali aja lu pindah ke luar angkasa.gue sama yang lainnya udah di bar nih. Lu mau otw kesini gak?"
"oke"
" oke, kita tunggu ya. Jangan lama-lama bro"
Tut Tut Tut!!
Panggilan pun terputus.
Kai menyimpan laptopnya kedalam laci.mulai hari ini dia memutuskan untuk tidak memantau lagi pergerakan semua orang di paviliun apalagi Xia Fei.
Dia benar-benar sudah tidak perduli lagi siapa mata-mata di paviliunnya,dia juga tidak perduli apa yang Xia Fei lakukan.
Malam ini dia berharap bisa melupakan masalahnya dengan minum-minum di bar bersama teman-temannya lalu bermain wanita di rumah keduanya.
Toh biasanya juga seperti itu cara Kai melupakan semua masalahnya dan dia yakin besok semua kan kembali seperti biasa.
Mobil Hummer H3 hitam itupun meluncur menuju bar dengan kecepatan tinggi.
Dalam beberapa menit saja Kai pun tiba di bar.
"kok lemes bro? Kenapa? belum pencairan ya? Hahaha....."
"belum, kalau begitu carikan satu untukku"
" what??" tawa Arthur seketika hilang. dia langsung menghampiri Kai dan duduk di sampingnya.
"kenapa bro? Apa junior lu udah normal lagi?"
" memangnya kemarin lu pikir gue gak normal, hah?
"bukannya gitu Kai, tapi akhir-akhir ini lu kan gagal terus buat pencairan. Gue takut lu gitu lagi"
"gue masih normal bego, buktinya gue....." Kai terdiam. seketika mengerem mulutnya.
"bukti apa? Lu kenapa memangnya?" Zane mulai kepo.
"lupakan.gue mau senang-senang malam ini"
"oke, lu tinggal pilih mau yang mana?"
Kai melihat beberapa wanita yang duduk di sofa paling ujung.tempat mereka menunggu tamu.
"gue mau dua cewek itu"
Zane, Arthur dan Ethan saling pandang.
"tengah aja.gue bakalan bayar mereka dua kali lipat"
" bukannya gitu Kai, lu yakin mau ambil dua sekaligus?" Arthur masih tidak percaya.
"yakinlah, udah sana panggil. Jangan banyak omong"
"oke-oke, lu tunggu sebentar"
Arthur bergegas menuju para wanita yang duduk berjejer lalu tidak lama kemudian dia pun kembali dengan membawa dia wanita yang Kai mau.
"silahkan ladies, tuan kalian sudah menunggu" Arthur mempersilahkan kedua wanita itu duduk di samping Kai.
"hai boss Kai. Makasih loh udah pilih aku"
"boss Kai mau minum lagi gak?"
Kedua wanita itu langsung melayani Kai dengan sangat baik.
Setelah di rasa cukup banyak minum. Kai pun akhirnya membawa kedua wanitanya menuju rumah kedua.
"BOSS BESAR DATANG" teriak security yang lalu membuka pagar.
Semua orang yang ada didalam rumah langsung berdiri di halaman menyabut kedatangan Kai.
Kai dan kedua wanitanya pun turun dari mobil.
"selamat datang boss"
"selamat datang tuan besar"
Sapa semua orang serentak.sambil menunduk.
"apa kamar utama sudah dibersihkan?"
"sudah,tuan besar"
"malam ini jangan ganggu aku"
"baik"
Merekapun kembali ke tempat mereka masing-masing.
"sudah lama boss gak pernah datang ke rumah ini, sekalinya datang langsung bawa cewek dua"
"lagian sudah lama juga kan boss gak bawa cewek?"
"boss memang susah ditebak"
"moodnya aja angin-anginan apalagi orangnya"
"husst.... kalian minta di potong jari ya? Sana pergi jangan cari masalah"
"iya, baiklah"
Didalam kamar utama.kedua wanita yang Kai bawa sudah melepaskan satu persatu baju mereka, mereka naik ke ranjang dan mulai menggerayangi tubuh Kai yang sudah pasrah tidur terlentang.
Detik, menit dan dua jam pun berlalu. tapi Junior Kai masih tetap tertidur pulas tidak tergerak sedikitpun.
Tidak hanya kedua wanita itu yang kesal tapi juga Kai.
"boss Kai, kami berdua lelah" kedua wanita itu merebahkan tubuh mereka denga lemas.
pergilah. Aku gak mau melihat kalian lagi"
" biarkan kami istirahat dulu, boss"
"PERGI" mata Kai melotot dengan berkacak pinggang.
Lagi.dia tidak bisa melampiaskan nafsunya.bermain dengan wanita hanya membuatnya semakin pusing.kepalanya serasa mau pecah.