NovelToon NovelToon
Di Sayang Kakak Ipar

Di Sayang Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: MartiniKeni

Leticia Nathania yang sering di panggil Cia adalah gadis yang sangat cantik dan selalu ceria. Cia selalu di kelilingi oleh orang-orang baik yang sangat menyayanginya. Namun semuanya berubah ketika Cia terpaksa menikahi Carlo karena di jodohkan oleh almarhum kakeknya.
Awalnya Cia ragu menikah dengan Carlo karena melihat sikap pria itu yang terlihat sombong. Tapi akhirnya Cia bersedia juga menikah dengan pria itu karena orang tuanya berusaha dengan keras meyakinkannya. Orang tuanya mengatakan kalau cinta itu akan tumbuh setelah menikah.
Setelah menikah, Cia tinggal satu atap dengan mertuanya. Dan itu bukanlah hal yang mudah, terlebih mertuanya tidak menyukai kehadiaran Cia sebagai menantu.
"Cia, kamu bersenang-senang seharian di kamar dan membiarkan Ibu dan adik bekerja, maksud kamu apa?" tegas Carlo membuat Cia sangat kaget.
Pasalnya Cia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian.
Tiba-tiba saja air mata Cia menetes tanpa di minta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngilu

Tok...Tok...Tok

"Sayang, kenapa lama? Kamu tidak tidur kan di dalam?" Lamunannya buyar begitu saja mendengar suara ketukan pintu disusul suara Damian. Bahkan nada bicaranya lembut sama seperti kemarin-kemarin tapi,_  "Sayang, jangan sampai aku dobrak pintunya yah."

"I-iya kak." Cia menyalakan keran dan membasuh wajahnya berkali-kali. Berharap perasaan takutnya tidak terlalu terlihat oleh Damian, yang sebelumnya sudah memperingatkannya untuk bersikap biasa saja.

Setelah selesai, Cia keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar dari sebelumnya dan mendapati Damian yang ada di depan pintu menunggunya.

"Ngapain aja di dalam, Sayang?"

"Aku sakit perut tadi kak. Tapi udah nggak apa-apa."  Mata Damian memicing menatap wajah cantik gadisnya yang bahkan tidak mau menatapnya saat berbicara.  "Aku mau tidur kak."

Cia buru-buru berjalan ke arah kasur, membaringkan tubuhnya membelakangi sisi kasur bagian Damian. Menutup seluruh badannya dengan selimut dan hanya menyisakan bagian wajah.

Hening beberapa saat sampai Cia merasakan pergerakan, dan sudah dipastikan Damian ikut berbaring saat ini. Cia menahan nafas saat ada pergerakan, kembali disusul dengan hembusan nafas di lehernya. Ini pertama kali dalam hidupnya dia tidur dengan seorang pria. Tangannya mengepal dengan gemetaran di bawah selimut. Sampai__,

"Kak? Tolong jangan seperti ini! Mau bagaimanapun saat ini aku adalah istri kak Carlo."  Tangan Damian melingkar erat di perutnya dan sempat menarik tubuh Cia untuk berdekatan dengannya.  Wajah Damian pun dibenamkan di tengkuk Cia.

"Sayang, aku tidak suka kamu menyebut laki-laki lain saat kita bersama. Apalagi menyebut laki-laki brengsek itu. Diam dan tidurlah! Aku lelah mau istirahat." Pelukannya semakin erat, dan Cia memilih diam dari pada membuat Damian murka. Tanpa melihat pun dia tahu kalau Damian saat ini sedang marah.

Pagi menjelang, Cia menggeliat dan perlahan membuka matanya. Belum sepenuhnya sadar, Cia merasakan tubuhnya di bagian depan seperti tertimpa sesuatu. Mengucek matanya dan saat sudah sadar sepenuhnya dia dikagetkan dengan kepala yang tepat berada di atasnya.

Damian dengan posisi setengah tengkurap dengan kepala yang berada di dadanya. Tangannya refleks terangkat mengusap rambut hitam Damian dan saat itulah dia merasakan tangan Damian semakin erat memeluknya.

"Kak Damian bangun, aku mau ke kamar mandi." Damian bergumam tapi tidak bergerak sedikitpun. "Kak aku bicara serius, udah kebelet nih."

"Tapi aku masih kangen."

"Kak__"

Damian dengan ogah-ogahan bergeser, lagi pula dia sudah puas tadi bermain-main di sana. Sedangkan Cia yang melihatnya buru-buru bangun dan dengan sedikit berlari masuk ke kamar mandi. Bukannya langsung buang air kecil, Cia malah langsung ke arah wastafel dan berdiri di depan cermin, dan membuka piyama yang dipakainya.

"Astaga, ngilu banget! Ini kenapa lagi sih? Apa gara-gara kelamaan tertekan kepala kak Damian tadi yah?" Tangannya menyentuh bagian dadanya, "Tapi kenapa nggak nyaman begini?"

Menggigit bibir bawahnya, menahan rasa ngilu dan sakit terlebih di bagian tengahnya. Entah karena apa yang jelas dia baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

Mencoba bersikap tenang, Cia pikir ini memang karena efek posisi tidurnya tadi. Iya, hanya itu. Setelahnya dia kembali memakai piyama tidurnya dan melanjutkan niat awalnya yang akan membuang hajat, dilanjut cuci muka dan gosok gigi.

Setelah selesai Cia keluar dan mendapati Damian yang masih berada di kasurnya. Duduk bersandar dengan tangan yang memainkan ponsel.

"Kak, aku mau keluar yah?"

Damian langsung mengangkat wajahnya menatap Cia yang kembali seperti enggan melihat ke arahnya.

"Kamu mau kabur sayang?" Cia langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak kak. Aku hanya mau mandi, terus mau ke toko. Lagi ada banyak pesanan sekarang, dan aku mau bantu-bantu biar cepat selesai. Kalau nggak percaya, kakak boleh tanya sama mama."

"Oke, tapi jangan pernah berpikir untuk mencoba kabur. Karena aku akan mengejar kamu di manapun kamu berada dan satu lagi_"

Damian menggantung ucapannya dan mengutak-atik ponsel di tangannya dan memperlihatkan layarnya ke arah Cia. Dan saat itulah Cia dibuat lemah seketika, matanya memanas, dadanya sesak, tangannya menutup mulutnya tidak percaya melihat apa yang diputar di ponsel tersebut.

"Kak Damian keterlaluan! Kenapa kakak seperti itu? Itu namanya pelecehan kak."  Menggelengkan kepala, mundur dengan tubuh yang bergetar hebat apalagi saat Damian perlahan bergerak turun dan berdiri__"

Tunggu!!!

Damian BERDIRI?

"K-kak Da-Damian bisa___? Enggak mungkin!" Dengan sedikit kaku Damian berjalan ke arah Cia, berdiri dan langsung memeluknya.

Ini momen yang sejak lama Damian tunggu-tunggu.

Inilah kenapa Damian tidak membiarkan Cia menemaninya kemarin, awalnya memang dia masih ingin merahasiakan pada semua orang, terlebih memang dia belum bisa terlalu lama dan masih kaku saat berjalan. Dokter mengatakan untuk sering berlatih tapi jangan dipaksakan. Terlebih kondisi kakinya yang sudah lama lumpuh dan jika terlalu diforsir yang ada Damian akan mengalami kram pada kakinya.

"Aku sudah bisa berjalan sayang, Akhirnya aku bisa memeluk kamu seperti sekarang ini. Kamu senang kan melihat aku bisa berdiri dan berjalan sendiri? Iya kan sayang?"

Cia masih bergeming di tempatnya. Rasa keterkejutan yang dia dapat barusan membuatnya tidak memberikan respon apapun.

Akhirnya dia tahu alasan kenapa  dadanya terasa ngilu, itu adalah perbuatan Damian. Dia melihat video Damian sedang bermain dengan dadanya, bukan hanya dengan tangan tapi dengan mulutnya juga.

Di tambah Damian yang tiba-tiba bisa berdiri dan berjalan di depan mata kepalanya sendiri. Ini, sangat-sangat mengejutkan untuknya.

"Sayang, kenapa kamu hanya diam saja? Kamu tidak senang melihat aku bisa berjalan lagi?"

Saat pelukan terlepas, Cia menatap Damian yang ternyata cukup tinggi, Cia bahkan hanya sebatas dagunya dan mengharuskannya mendongakkan kepala untuk melihat ke arah wajah Damian.

"Aku bukannya mau merahasiakan ini dari kamu. Tapi melihat sikap kamu sekarang sepertinya aku harus menunjukkan kalau aku tidak main-main dengan ucapan aku yang akan mengejar kamu kemanapun kamu pergi. Dan untuk video tadi, hanya sebagai cadangan kalau kamu macam-macam dan aku akan dengan senang hati mengirimkannya sama orang tua kamu. Aku juga akan bilang pada mereka, kalau sebenarnya aku adalah orang yang dijodohkan oleh kakek."

PLAK

",,,kamu jahat Damian. Kamu tega melakukan itu saat aku tidur." Lirihnya, air matanya tidak bisa ditahan lagi.

"Aku terpaksa melakukan ini sayang. Aku hanya takut kamu pergi. Tapi perasaan aku sama kamu benar-benar tulus." Bahkan Damian tidak marah dengan tamparan yang baru saja dia terima.

"Itu obsesi Damian bukan cinta."

"Persetan dengan obsesi. Yang aku mau hanyalah kamu jadi milik aku, selamanya. Apapun akan aku lakukan demi kamu. Bahkan aku rela masuk ke rumah ini demi melindungimu."

CUP

Dengan sekali hentakan Damian menarik tengkuk cia dan mencium bibirnya.

Terima kasih ya krn sudah mampir, jangan lupa like dan komentarnya ya kakak2, biar author tambah semangat nulisnya😊

1
Gede Merta
kasihan jg Damian/Cry/
Yuningsih Nining
foto Damian foto jg bikin video buat bukti polisi jg kakek sm klg nya cia mungkin.....betapa jahat nya si Carlo Biarab ,kayak setan wujud manusia ini , gak pantas julukan suami, Kessel mau Ullek rasa nya klo siCarlo klo dia bentuk biji lada
Martini .K: Terima kasih krn sudah mampier🙏
total 1 replies
Gede Merta
jangan lama" up nya thor
Gede Merta
Lanjut thor
Gede Merta
jahat banget simeri ini
Gede Merta
Semakin seru
Gede Merta
Semangatttt 💪
Gede Merta
sangat bagus
Gede Merta
Seru , semangat 💪
Martini .K
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!