Antara Cinta Dan Dendam

"Erika... Mama mau bicara sama kamu!,"seru Mama Amara memanggil ku.

"Iya, Ma ...? Mau bicara apa?."tanya ku penuh selidik

"Gini, Er... Emmmmh!!,"Mama Amara terlihat ragu untuk mengatakan nya dan wajah nya tampak begitu serius.

"kenapa, Ma?."ucap ku semakin penasaran

,

......................

"Begini, Nak... Waktu Alya di Rumah sakit, Mama sudah janji sama diri, Mama sendiri kalau nanti, Alya sudah sembuh kita bakal menghabiskan waktu bersama seperti spa, shoping, salon, dan refreshing bareng kalian."ungkap Mama Amara

"lagi...?."balas ku singkat

"ya, itu aja sih. Itu pun kalau kamu setuju, Er."ujar Mama Amara

Aku tersenyum. "ya, setuju lah. Masa aku gak setuju, Ma."balas ku lagi

"Benar, Er? Kapan?."ucap Mama Amara degan raut wajah bahagia

"Sekarang, juga boleh."ujar ku

"Tapi, kamu gak sibuk kan? Takut nya kamu sibuk, Er..."ucap Mama Amara

"ini kan weekend jadi, free. Bisa lah kita habiskan waktu bersama."Ungkap ku

"Ya, sudah yuk, kita berangkat."ujar Mama Amara

"Bentar dulu dong, Ma, aku mau kasih tau, Alya dulu. Pasti Alya senang."ungkap ku dengan bahagia

"Ehh... Bentar deh! Kok kamu kelihatan bahagia, Ada apa, Er?..."Mama Amara bertanya dengan penuh selidik

"Ayo, duduk. Aku akan jelasin semua nya,"ujar ku sambil menarik tangan, Mama ke kursi sofa.

"Jadi, dengan siapa kamu bertemu semalam?,"Mama Amara bertanya dengan penasaran

"Mama kenal,Devan?."tanya ku

"Devan teman kamu ku SMA?."jawab Mama Amara

Aku mengangguk kan kepala. "Iya, Ma."

"Terus... Tujuan nya apa, kamu temui dia?."ujar Mama Amara

"Aku punya rencana, Ma. "jelas ku ke Mama

"Rencana? Rencana apa?."tanya Mama Amara

"Aku punya rencana, menghancurkan Kenzi dan Resti. Makanya aku suruh Devan dekati, Resti otomatis Kenzi pasti akan marah besar."ungkap Ku tersenyum sinis

"Wow!! Rencana yang bagus. Oh iya, mama mau tanya apakah Kenzi masih ada di hati kamu?."Mama Amara bertanya tentang hati aku dia

"Rasa cinta ku sudah terbakar oleh dendam, Ma."balas ku

"Kamu, gak mau berusaha cari pendamping hidup yang lebih baik lagi?."ungkap Mama Amara

"Enggak dulu deh, Ma. Aku mau fokus ngurus, Alya dan buat Alya bahagia."jelas ku

"Ya, sudah, kalau itu memang keputusan kamu. Mama hargai, Nak, tapi sebaik nya jangan berlarut."Mama Amara menasehati ku

Aku menganggukkan kepala. "Iya, Ma."balas ku singkat

"ya, sudah, kita siap siap yuk. Kan kita healing."ucap Mama Amara

"iya, mama. Oh iya satu lagi, Ma... Mau aku tunjukin vidio Drama seru yang di kirim, Devan tadi."ucap ku

"Vidio, Drama? Maksud nya, gimana? drama apa?,"Mama Amara penasaran dengan vidio itu.

Aku nunjukin vidio itu ke, Mama Amara.

"Sumpah!!, demi apa? Ini pertunjukan yang luar biasa."ungkap Mama Amara sambil tertawa

Mama Amara melihat wajah ku, dan aku mengangguk pelan.

"Er, ini luar biasa! Rencana kamu berhasil buat, Resti dan Kenzi bertengkar."ungkap Mama Amara

"Itu belum apa apa, Ma. Kita lihat rencana selanjutnya."ucap ku sambil tersenyum sinis

Akhirnya aku dan Mama Amara selesai ngobrol, lalu kami bersiap siap untuk pergi menghabiskan waktu bersama.

Kami ber tiga pergi ke salon, mall, butik dan tempat tempat yang asyik.

Waktu berlalu dengan cepat, kini malam telah tiba. Dan akhirnya aku, Alya dan, Mama Amara sampai dirumah tepat sebelum hujan turun.

...----------------...

Pada malam itu, di kediaman Rumah, Kenzi Angin berhembus kencang masuk dari sela jendala kamar Resti dan Kenzi. Rintik air hujan mulai turun membasahi pohon pohon.

Kenzi ber baring ke arah kanan membelakangi Resti, begitu juga dengan, Resti membelakangi Kenzi.

Kenzi tidak bisa tidur, Ia masih memikirkan kejadian pagi tadi.

"Seharus nya aku mendengarkan penjelasan, Resti dan tidak seharusnya aku kasar dengan nya. Gimana cara nya aku minta maaf sama dia? Ehh, tapi dia udah tidur belum ya."gumam Kenzi

Sedangkan, Resti, juga tidak bisa tidur tengah menangis mengingat perlakuan kasar dari Suami nya pagi tadi.

Ia bangkit dari tempat tidur, dan berjalan ke arah jendela. Resti menangis menatap deras nya hujan.

Tiba tiba, Kenzi mendatangi Resti dan memeluk dirinya belakang.

"Sayang...! Maaf ya, atas perlakuan kasar aku pagi tadi."ungkap Kenzi dengan lembut

Resti menghapus air mata nya, lalu berbalik badan. "Harusnya kamu dengarin penjelasan aku dulu."ucap Resti

"Iya, aku minta maaf ya. Sakit gak?,"ujar Kenzi sambil melihat pergelangan tangan Resti

Kenzi melihat pergelangan tangan nya merah akibat cengkraman yang begitu kuat.

Kenzi membuka laci yang ada di samping tempat tidur nya, yang di dalam nya kotak P3K.

Kenzi membuka kotak P3K tersebut, lalu Ia mengambil salep Antibiotik.

"Kamu duduk dulu, aku obatin tangan nya dulu."ujar Kenzi sambil mengoleskan salep ke tangan Resti

"Awww...!."Resti merintih kesakitan

Kenzi menghembus pergelangan tangan, Resti. "Sakit ya?."ucap Kenzi

Ia menatap kenzi sejenak, lalu menurunkan pandangan nya.

"Makasih."ucap Resti begitu singkat

akhir nya Kenzi selesai mengoles salep ke tangan, Resti.

Setelah itu mereka saling bertatap mata, dan terjadilah hal itu. Mereka menghabiskan malam yang indah.

2 bulan kemudian.

Setelah peristiwa indah pada malam itu, entah kenapa, dan tak tau sebab nya. Kepala, Resti pusing, mudah lelah, perut mual dan muntah.

Pagi itu, saat Ia sedang memasak sarapan. Tiba tiba Resti merasa mual.

"Hooekkk... Hoeeekkk... Hoeekkk."Resti muntah muntah

Kenzi mendengar, Resti muntah muntah di kamar mandi. Dan langsung saja Ia mendatangi Resti ke kamar mandi.

"Sayang, ada apa? Aku dengar kamu muntah muntah tadi haa, kamu sakit? Muka kamu pucat lo sayang!,"ungkap Kenzi merasa khawatir dengan Resti.

"Enggak, a...aku gak apa apa kok. Mungkin aku ke lelahan aja, atau cuma Masuk angin."Ungkap Resti

"Kalau gitu, kamu istirahat aja ya!."ucap Kenzi

Ia mengangguk kan kepala. "Iya, sayang."balas Resti

"Aku berangkat kerja dulu ya, takut nya telat."ucap Kenzi.

"iya, hati hati ya, di jalan."balas Resti dengan suara yang sangat lemah

Kenzi mencium kening, Resti. Lalu pergi berangkat kerja.

Matahari sudah mulai terik, langit pagi begitu cerah, dimana orang orang memulai Aktivas nya, dari yang bekerja, kuliah, sekolah, bahkan beberapa orang memulai aktivas nya dengan berdagang.

Suara kebisingan klakson mobil dan kendaraan roda 2, mulai memadati Jalan Raya.

Dan terlihat sebagian orang orang menunggu di Halte pemberhentian bis.

terlihat, Kenzi duduk di Halte Bis. Ia berharap bis menuju tempat kerja nya datang.

"Duhhh...! Lama banget sih bis nya datang, mana sudah terlambat. Pasti gue akan di amuk, Erika kalau begini cara nya.

Tak lama kemudian, Bis datang dan langsung saja, Kenzi naik kedalam Bus itu.

Setelah semua penumpang naik, bis pun berjalan .

20 menit kemudian.

Kenzi sudah sampai dikantor, Ia turun dari Bis lalu berlari masuk ke dalam kantor.

"Aduhhh ... Mati gue pasti, Erika ngamuk nih Karna gue telat!."Kenzi menggerutu sambi berlari

......................

Sementara di Rumah, Kenzi Resti sedang rebahan di tempat tidur nya.

kepala nya pusing, dan badan nya terasa lemas.

"Aku kenapa ya? Kok akhir akhir ini, aku jadi sering pusing, muntah dan mual juga. Apa karna kelelahan, atau bisa jadi karna stres,"Resti bertanya tanya dalam hati nya.

Tiba tiba, Resti ingat dengan peristiwa malam itu, malam dimana mereka menghabiskan nya dengan indah.

"apa jangan jangan aku...? Tapi, apa mungkin?, aku harus pastikan ini benar atau tidak."Resti bertanya tanya dalam hati

Resti langsung bangkit dari tempat tidur. Lalu ia pergi ke apotek membeli alat itu.

Setelah sampai di apotek langsung saja Resti membeli alat itu.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?."seru pegawai Apotek

"Iya, Mbak saya mau beli itu. Alat tes kehamilan, kira kira ada?."jelas Resti

"Oh, ada, Bu. Sebentar saya ambil kan dulu, oh iya mau yang murah atau yang mahal testpack nya?."tanya pegawai apotek

"apa aja mba, terserah."ucap Resti.

"mohon di tunggu ya, Bu."seru Pegawai Apotek

Resti hanya menganggukan kepala.

2 menit kemudian.

"Ini, Bu, tespack nya. Harga nya 4000 ribu ya."ucap pegawai Apotek

Aku memberikan, Uang nya dan pergi dengan membawa alat test itu.

tanpa di sadari, Resti berpapasan dengan Devan. Kebetulan Ia ingin membeli obat, Mama nya.

"Hah? Itu, Resti ngapain dia disini? Itu yang di pegang nya alat tes kehamilan bukan sih?."Devan bertanya tanya dalam hati nya

5 menit kemudian

Resti sampai di rumah. Dan langsung saja, ia kekamar mandi untuk test dengan alat itu.

Setela 3-5 menit menunggu hasil nya, Resti di kejutkan dengan hasil Tespek nya.

Mata, Resti terbelalak melihat hasilnya mulut menganga lebar.

"Haah...!!."pekik Resti kageT

BERSAMBUNG...

-

-

-

-

WAH!! READER KIRA KIRA HASIL NYA POSITIF ATAU NEGATIF YA?

PENASARAN KAN? TUNGGUI DI BAB SELANJUTNYA YA...

KALAU KALIAN SUDAH BACA JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN BERI DUKUNGAN KALIAN BIAR AKU LEBIH SEMANGAT UPDATE BAB SELANJUT NYA.

{HAPPY READING}.