NovelToon NovelToon
Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Action / Kaya Raya / Idola sekolah
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Di Persingkat Saja DPS

Cincin Hitam itu bukan sembarangan perhiasan.
Cincin itu adalah sebuah kunci bagi seseorang untuk merubah hidupnya dalam waktu yang sangat singkat.
karena cincin itu adalah sebuah kunci untuk mewarisi kekayaan dari seseorang yang teramat kaya.
Dan dari sekian banyak orang yang mencarinya cincin itu malah jatuh pada seorang pemuda yang mana pemuda itu akan jadi ahli waris dari kekayaan yang tidak terhingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Di Persingkat Saja DPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi selesai. Waktunya pergi

Di tempatnya Callian terus memantau orang-orang yang batu saja keluar, mana tau ada antek-anteknya Mafia yang ikut keluar.

"... Sepertinya tidak ada!"

"Sekarang yang jadi masalahnya adalah... Bagaimana kami akan menutupi identitas tuan setelah mereka semua melihat tuan dengan mata kepala mereka sendiri?"

"Pihak kepolisian pastinya akan mengintrogasi mereka. Kalau mereka cerita akan jadi masalah bagi tuanku itu!..."

"Haahh... Terserah saja. Aku kan hanya bawahan, aku hanya mengikuti apa maunya saja jadi jangan salahkan aku!" Lanjut ia mengawasi area sekitar markas.

Dengan teliti ia melihat setiap sudut hingga tikus yang lari saja ia bisa sadari.

Apalagi kalau ada orang yang lari keluar.

Dorr!!

Orang tersebut langsung di lumpuhkan setelah beberapa langkah ia berlari dari markasnya. "Maaf untuk itu, jangan salahkan aku. Salahkan diri kalian karena menjadi antek-anteknya Mafia dan melakukan banyak sekali tindakan kriminal!"

"Meksipun aku tidak peduli juga sih mau yang di bunuh itu kriminal atau orang biasa!"

Di saat yang bersamaan aku akhirnya menemukan tempat persembunyian dari bos tempat ini.

Ketika aku menemukan ia berusaha untuk lari dari jendela dengan raut wajah yang sangat panik.

"Mau kemana!?" Ia langsung terdiam ketika aku bertanya.

Secara cepat ia menoleh. Ekspresinya di penuhi rasa terkejut ketika melihat wajahku yang ia pernah lihat dan kenali.

"Kau... Orang yang di restoran itu bukan!?" Aku mulai melangkah mendekat. Lambat tapi setiap langkahnya membuat targetku semakin ketakutan.

"Aku... Aku minta maaf atas kejadian tadi siang, aku akan ganti rugi asalkan jangan bunuh aku!" Wajahnya makin pucat, keringat dingin langsung bercucuran dari pelipis dan punggungnya.

Ia berpikir aku melakukan ini karena aku marah atas kejadian tadi siang.

Langkahku membuatku makin dekat dengan targetku dan itu membuat berusaha keras untuk menjaga jarak.

Sampai ia lupa kalau yang ada di belakangnya itu adalah jendela.

Apalagi tempat kami berada sekarang itu ada di lantai empat, jadi tempat ini tinggi sekali.

Prangg!!

Kaca pun pecah setelah di dorong olehnya.

"Ahhh!!" Ia terjatuh ke bawa dalam posisi yang sangat fatal.

Brugg!!

Ketika aku lihat dari jendela aku melihat pria itu sudah terbaring dengan kepala yang berlumuran darah.

Segera aku melompat turun guna memeriksa.

"... Target telah mati. Misi selesai!" Tanpa perlu melakukan apa-apa padanya orang ini mati sendiri karena jatuh.

Karena misi selesai jadi aku langsung pergi.

"Ian! Orangnya sudah aku bereskan jadi tunjukkan jalur yang paling sepi!" Aku berkata pada Callian yang mengawasi.

Sebenarnya pada saat ini ia melihat secara langsung bagaimana target kami mati.

"Baik. Dari posisi anda sekarang tinggal belok saja ke kiri kemudian lurus saja hingga anda menemukan tembok yang tidak terlalu tinggi, setelah itu lompati temboknya dan anda akan tiba di jalan kecil!" Dari tempatnya Callian tentu bisa melihat jalur pelarianku.

Aku langsung mengikuti instruksinya hingga aku bisa kabur tanpa ada masalah sama sekali.

Beberapa jam kemudian di tempat yang sama.

Pihak kepolisian datang dan langsung mengamankan area.

Para korban penculikan juga di kumpulkan ini di interogasi.

Dari sini pihak kepolisian tahu kalau antek-anteknya Mafia yang jahat itu di berantas oleh satu orang saja.

Mereka berusaha keras menyelidiki kejadian ini tapi tidak ada jejak yang di tinggalkan sama sekali.

"Bu! Orang ini kemungkinan hanya menggunakan senjata tajam ketimbang senjata api meksipun ada tanda-tanda bom asap dan granat tapi hampir tidak ada orang yang mati karena peluru!"

"Mungkin orang ini adalah agen khusus yang biasa memberantas orang-orang jahat atau semacamnya!" Ucap seorang polisi pada atasannya.

Dan si atasan sendiri adalah seorang perempuan yang cantik dengan raut wajah yang selalu serius.

"Begitu!...." Ia kemudian mencubit dagunya untuk berpikir.

"Lupakan saja. Yang penting korban selamat dan para kriminal ini sudah di tangani!"

"Meksipun bukan oleh hukum tapi kejahatan yang mereka lakukan cukup untuk membuat mereka di hukum mati!" Setelah itu ia pergi dan kemudian melambaikan tangannya.

Lambaian tangan itu sebagai isyarat kalau ia menyerahkan urusan di sini pada anak buahnya.

Setelah di interogasi selama beberapa saat di Perempuan yang memarahiku itu pulang ke hotelnya.

Ketika tiba di lift ia celingak-celinguk.

Mungkin ia berharap kalau aku akan muncul lagi di sana.

Tapi kenyataannya aku tidak muncul.

"Haahh... Ia menghela nafas kecewa kemudian menekan tombol naik!" Dan ketika pintu terbuka ia terkejut melihatku berdiri di depan lift.

"Hah!" Ia mundur beberapa langkah sambil menelan ludah.

Kini ia tahu siapa aku dan apa yang bisa aku perbuat. Tentu saja ia akan takut.

Hanya saja meksipun ia takut ia berusaha memberanikan diri dan berbicara padaku. "Itu... Aku...!" Sebelum ia sempat bicara apa-apa aku langsung menyela.

"Minggir!" Perkataanku itu membuatnya terdiam dengan mata terbuka lebar. "Eh!?..."

"Aku bilang minggir. Anda menghalangi jalan!" Segera ia menyingkir sambil tersenyum kering.

Aku masuk ke dalam lift tapi sebelum itu... "Tunggu!!" Aku tidak jadi menekan tombol lift. "... Ada apa!?"

Ia malu-malu untuk bicara.

"Itu... Aku cuma mau mengucapkan terima kasih karena telah menolongku. Dan juga aku minta maaf atas kejadian yang tidak mengenakan yang terjadi di restoran itu!" Sambil menundukkan kepalanya ia berkata dengan tulus.

Melihat itu aku hanya diam untuk sesaat.

"... Menyelamatkanmu cuma kebetulan. Dan untuk kejadian di restoran aku sama sekali tidak peduli lagi, jadi jangan ungkit!"

"Mulai sekarang anggap saja kita tidak pernah bertemu satu sama lain!" Pintu lift tertutup.

Kemungkinan itu adalah terakhir kalinya kami melihat satu sama lain karena setelah ini aku akan langsung pergi dari negara ini.

".... Dia... Keren sekali!" Wajahnya tersipu, tatapannya penuh kekaguman dan rasa suka.

Setelah keluar dari hotel aku langsung berangkat menuju negara lain dimana targetku selanjutnya berada.

Target ke tiga yang berada di China.

Di dalam pesawat, di ruangan VIP aku duduk sambil memandangi keluar jendela pesawat. Bersamaan dengan itu Callian menjelaskan asal usul targetku selanjutnya.

"Orang selanjutnya yang ada dalam misi adalah seorang pengusaha besar yang bergerak di bidang farmasi!"

"Tidak di ketahui siapa yang mengirimkan misi ini pada kita tapi besar kemungkinan orang itu berasal dari kalangan pemerintah!"

"Karena orang ini sendiri tidak hanya kikir tapi juga akan melakukan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Halal atau haram akan di lakukan olehnya!"

"Bahkan tindakan kriminal juga pernah ia lakukan tapi di sembunyikan!" Mendengar itu aku hanya mengangguk sedikit.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya tibalah kami di bandara China.

Tanpa banyak buang-buang di bandara kami langsung mencari tempat untuk tinggal kemudian pergi lagi ke tempat lain.

Tempat yang di tuju oleh kami pada saat itu adalah tempat yang menyediakan berbagai informasi penting dan rahasia.

Tentu untuk mendapatkannya kami harus keluar uang.

Lokasinya sendiri sangat tersembunyi dan berbelit-belit.

Di mulai dari jalan yang berbelit-belit dan sempit. Setelah itu harus masuk ke toko kecil dan mengatakan kode rahasia agar pintu di bukakan untuk kami.

Masih tidak berhenti sampai di situ.

Selanjutnya kami di bawa ke lorong panjang, masuk ke ruangan, masuk lagi ke salah satu lorong yang ada banyak pilihannya dan hal itu berulang hingga tiga kali

Barulah setelah itu kami tiba di lokasi tempat transaksinya akan berlangsung.

1
Intan Melani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!