NovelToon NovelToon
Cinta Milik Sang Pewaris

Cinta Milik Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Dokter Genius / Cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: lian14

"umurku 26 tahun, jika ingin melakukan seks knpa memang walau hanya main main, Tak semua seks itu dengan perasaan serius" sahut Jovanka ketus. Sean cukup tercekat mendengarnya, bahkan terdiam, hanya tangannya semakin erat mencengkram pinggang Jovanka tanda bahwa emosinya mulai terpancing. "Kau telat sekali ingin memulai di umur 26 tahun" ejek Sean, . "Tidak ada yang telat jika menyenangkan" ucap Jovanka seolah membalas ejekan sean. "Jadi kau senang melakukan nya dengan ku?" tanya Sean dengan wajah yang sangat menyebalkan Skak, jovanka tidak Bisa berkata-kata lagi, " Bukan begitu jugaa" sahut jovanka gugup mengalihkan pandangannya ke arah lain. **** "Astagaaaaaaa aku juga akan menjalani kontrak pernikahan" teriak Jovanka tak terima. "Jovanka, siapa tahu saat berjalannya waktu kalian bisa saling jatuh cinta" ucap Vivian ibunya dengan lembut. "Itu lebih tak mungkin lagi,! teriak jovanka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lian14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyakit Jovanka

Ira menghela nafasnya sebelum bicara, Jo, aku yang menceritakan nya saja merasa sangat sakit, bagaimana kau yang menjalaninya lirih nya dalam hati

"Kemarin, setelah melakukan operasi, kami makan siang bersama. Aku juga menanyakan tentang BPD nya, dia bilang sudah meningkat menjadi PTSD setelah kejadian Ivanka" ucap Ira menunduk.

"PTSD? tanya Morgan

" Post traumatic stress desorder, kematian Ivanka memberikan trauma yang mendalam di hidupnya, saat kambuh dia seolah mengulang kejadian itu."

" Jovanka bilang, dia tak pernah kambuh lagi satu tahun terakhir, karnanya dia di nyatakan sembuh dan berani pulang kemari"

Tapi saat masuk kerumah ini, traumanya itu datang lagi, dia belum sembuh, kemarin dia hanya menghindar dan menahan dirinya.Disini traumanya berasal, tempat ini mentriger BPD dan PTSD nya kambuh bersamaan,Di tambah lagi kejadian di rumah sakit, Dan kak Sean yang menghardiknya tidak profesional, aku tidak menyalahkan mu kak, aku yakin semua orang akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan kemarin jika menghadapi dokter seperti itu"  ucap Ira pada Sean. .

"Tapi kau juga tak tahu apa yang di alami jovanka, dia trauma dengan bunuh diri, tapi kemarin, dia melawan ketakutannya untuk menolong adik mu, ku rasa itu harus di apresiasi, bukan malah kau semakin memojokannya. Tak mudah baginya melakukan operasi kemarin, emosinya berantakan, tubuhnya gemetar hebat. Dia mencoba fokus sekuat tenaga. " Ucap Ira

Sean menunduk semakin menyesali apa yang di ucapkannya pada jovanka tadi pagi.

"Jadi dia memiliki gangguan, dan dia dokter?" tanya Frans pada ira

"Aku juga kak" sahut ira

" Tapi kau tak masuk ruang operasi Ira" tajam Frans.

" Tapi jovanka, maksud ku, dia sakit dan bisa jadi dokter, keahliannya itu bukan keahlian dokter Seangkatannya, bahkan cara nya mengoperasi lebih baik dariku, dia junior di bawah ku delapan tahun,otaknya bisa menerima itu" ucap Frans tak percaya.

" Lalu menurut mu karna dia memiliki gangguan dia harus bodoh" tanya Ira tak terima. .

" Yaaa tidak juga " sahut Frans.

"Salah satu gejala penderita BPD adalah bersikap impulsif" sahut Sam.

" Karnanya,jovanka di letakan menjadi pemegang saham kedua setelah tuan muda, yang seharusnya itu di pegang kakaknya Ivanka, bukan karna Ivanka memiliki mental illness lalu tak di  jadikan pemegang saham kedua,jovanka juga memiliki mental illness "

"Tapi Ayah bilang dia cerdas, dia berfikir dengan otak tengah, fokusnya selalu winwin solution, tidak merugikan oranglain, dan tidak merugikannya, di tambah dengan keimpulsifannya. Dia bisa menemukan penyelesaian masalah yang cepat"

" Idenya kadang gila, tapi tepat sasaran, dalam kedokteran itu sangat membantu, dia bisa cepat menemukan dan menyelesaikan masalah"

" Itu juga harapan kakek wijaja dan ayahku, agar dia bisa menggunakan ke impulsifannya untuk membantu tuan muda " ucap Sam menjelaskan.

" Benar, idenya kadang gila, tapi cukup membantu" gumam Morgan

" Wooow kakek wijaja dan paman Liam memang keren, mereka bahkan mengetahui cara berfikir kalian ya" ucap Frans kagum.

" Bahkan semua yang dekat Dengan tuan dan nona muda keluarga wijaja, ayah ku mengetahui cara berfikirnya" sahut Sam. .

" Berarti aku juga?" Tanya frans menunjuk dirinya.

" Menurut mu kau terlewat? Kau selalu menempel pada tuan muda" ejek Sam membuat Frans merengut mendengarnya, tapi benar jua, aku selalu menempel pada Morgan sejak kecil ucapnya dalam hati.

" Tapi ini bom waktu" gumam Morgan

" Itu maksud ku" sergah Frans.

" Bom waktu" tanya Ira bingung.

" Bom waktu seperti mu, tak tahu kapan akan membuat ku pusing dengan gangguan mu itu " tajam Frans membuat Ira menunduk mendengarnya. ..

" Jadi BPD plus PTSD " gumam Lucas.

" Hmmm, BPD akut, plus PTSD tingkat tiga" ucap Ira menunduk.

" Pantas dia semengerikan tadi" gumam Lucas.

" Pantas? Itu wajar" tanya Morgan

" Hmmm, BPD akut, karna dia menderita itu sejak kecil kan, hanya terdiagnosa setelah 8 tahun lalu, PTSD tingkat tiga, terparah karna saat kambuh dia akan melupakan semuanya,tapi saat stabil dia bisa mengingat semuanya kembali.  , tingkat empat nya adalah orang yang melupakan semuanya dan tidak mengingatnya lagi,dalam kata lain, gangguan jiwa " ucap Lucas menerangkan

"BPD dan PTSD memiliki gejala yang sama , kontrol emosi yang tidak stabil,karnanya emosinya sangat cepat naik" sambung Lucas

Morgan mengurut kepalanya yang terasa sangat pusing " Sam cari psikiater terbaik, dia harus berobat" titah Morgan. .

" Akan ku buat janji secepatnya" sahut Sam

" Kalian pergi saja, aku mau istrahat, pusing" ucap Morgan berdiri keluar ruangan di ikuti istrinya Hana.

Sean hanya diam sedari tadi, pantas saja dia bersikap Seperti kemarin fikirnya mengingat jovanka di rumah sakit

"Kau Tidak pergi" tanya Sam pada Sean yang tak terlihat beranjak ingin pergi

"Pergi sebentar lagi" sahut Sean.

" Dia pasti sangat kesulitan kan kemarin" ucap Sean

" Hmmm, pasti lah " sahut Sam

***

Masih di kediaman wijaja. Disebuah kamar luas bernuansa putih Dengan perabotan mewah tertata rapi.

Jovanka membuka matanya,menatap kesekeliling nya, Vivian Hana dan Amira mendekat ke arah tempat tidur nya ketika melihat Jovanka yang mulai sadar.

" Sayang" ucap Vivian mengusap kepala jovanka yang memandang bingung ke arah mereka, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi,

Jovanka langsung duduk Dengan wajah tegang memandang Vivian ketika mengingat bagian terakhir saat Sean mengatainya stress

" maa, aku mengamuk ya?" Ucapnya gugup.

Vivian tersenyum " bagaimana sekarang?Sudah lebih baik?" Tanya nya lembut

Fix, aku mengamuk, separah apa kira kira ucap jovanka dalam hati sampai Maira masuk ke kamar jovanka membuat semua mata memandangnya.

" Kakak maafkan aku" ujar nya parau, dia menahan tangis sedari tadi, membuat Jovanka mengerutkan keningnya mendengar permintaan maaf adiknya itu

" kenapa meminta maaf ? " Sahut Jovanka bingung.

" Aku menarik kakak sampai jatuh ke kak Sean, kalau aku tidak melakukan itu, kakak tidak akan emosi" ucapnya mulai sesunggukan

" Aku sungguh minta maaf, aku hanya bercanda tadi" ucapnya semakin sesunggukan, tak bisa di pungkiri, dia juga sering menyaksikan perkelahian jovanka dan ivanka dulu, dan itu sedikit banyak membuat trauma dan luka di hatinya,

" Heeei, kau tidak bersalah, kemarilah" ucap Jovanka merentangkan tangannya, menyuruh maira datang ke pelukannya lalu Maira mendekat ke pelukan jovanka sambil terus menangis

" kau tidak bersalah sayang, lagipula aku hanya merah saja kepada orang itu tadi." Ucap Jovanka lembut,

" Itu bukan marah biasa, kakak mengamuk kepadanya, sampai pingsan, itu lebih menakutkan dari dulu.bahkan kakak tidak mengenal kak morgan " ucap maira sesunggukan,

Mata jovanka membulat, memandang Vivian ,Hana dan Amira bergantian, oh Tuhan, benar aku kambuh ucapnya dalam hati.

Jovanka mendorong maira lembut dan mengusap lembut airmatanya

" sudah tidak apa-apa, bukan salah mu, aku tahu tadi kau hanya bercanda" ucapnya lembut pada adiknya itu

"Pergi kekamarmu, cuci wajah mu, wajah mu sembab seperti bakpao" ucap jovanka tertawa menggoda adiknya yang masih sesenggukan menangis.

" Kakak jangan seperti itu" ucap maira kesal

Jovanka mempukpuk pelan kepala adiknya

" kau sudah 22 tahun tapi masih sesunggukan seperti anak kecil" ucapnya lembut.

" Itu karna aku menyayangi mu," ucap maira sambil beringsut menjauh

" Aku juga menyayangi muuuu" teriak Jo ceria sampai maira menghilang di balik pintu

Vivian menatap jovanka lekat

" Ada yang belum kau ceritakan tentang mu? Selama kau pergi empat tahun ini? " Ucap Vivian lembut, dia tahu tentang mental Jo dulu, tapi bukankah dia bilang sembuh,

" Maa , maaf ucap jovanka"

" Kau akan baik baik saja ucap Vivian lembut,

Jovanka menunduk

" sepertinya tidak, aku belum sembuh, aku juga tidak minum obat lagi, aku pulang karna ku fikir aku sudah sembuh" Ucapnya sedih,

"Apa semakin. Parah?" Ucap Vivian hati hati.

"hari Ivanka pergi, mami bilang itu salahku, andai aku mau mengalah lagi, Ivanka tidak akan mengakhiri hidupnya " Jovanka menunduk mengenang perkataan ibu kandungnya itu,

" Aku pergi tidak tahu kemana, berkendara sampai hari mulai gelap, mobilku jatuh kejurang dan aku sempat melompat keluar mobil, aku terjatuh,Saat aku membuka mata, tidak ada siapapun,tubuhku sakit sekali ,

Aku ketakutan disana gelap dan aku hanya sendirian, ku fikir aku akan mati tanpa ada yang tahu" ucap jovanka tersenyum getir.

"Aku tidak tau pasti kapan, tapi saat aku membuka mata, aku sudah ada di rumah sakit, dengan tangan patah dan kaki terkilir. " Sambungnya tersenyum

Vivian memejamkan mata, membayangkan betapa anaknya merasakan kesakitan dan terluka saat itu

"Rumah sakit kecil di desa Mekarsari, Dokter Zayn yang membawaku kesana, dia kepala rumah sakit, dia yang menemukan ku, Setelah saat itu, aku mulai sering mengamuk, aku ketakutan , aku marah, terkadang aku melukai diri sendiri,suara Ivanka selalu melekat di telinga ku, dia selalu berputar putar di kepala ku, bahkan aku sering mendengar Ivanka menyruhku untuk mati" Ucapnya tersenyum getir.

Vivian memandang luka di pergelangan tangan jovanka, dan jovanka menangkap kekhawatiran ibunya itu.

" Ya, ucapnya membenarkan, berkali kali overdosis obat penenang, dan percobaan bunuh diri , aku menyayat pergelangan tangan ku" ucapnya parau, ,

Vivian tak sanggup lagi membendung air matanya,

"Aku di diagnosis PTSD , sering mengingat kejadian traumatis , sering mimpi buruk, bahkan kadang aku tidak bisa tidur, " ucap jovanka tertawa

" tapi aku tidak menyerah ma, aku berobat, aku bisa terus melawan nya, aku juga menjadi dokter terbaik disana, prof Zayn yang mengajari ku semuanya,mendukung ku, dia seperti kakek yang sangat tegas namun kelembutannya terasa "

"satu tahun terakhir aku tidak pernah kambuh, lalu aku dinyatakan sembuh"

"Karna aku sudah sembuh, ku putuskan mengunjungi kalian, Tapi ternyata salah, seperti nya aku belum sembuh" ucap Jo ceria sekali ,

Dia ingin terlihat baik-baik saja didepan semua orang ,

" Mengapa seperti itu," ucap Vivian parau.

Jovanka memandang Vivian bingung,

" Tidak apa jika kau sedih, jangan tertawa berpura-pura baik baik saja seperti itu, bukankah mama bilang ,kau punya mama jika sedang merasa tidak baik baik saja"

Jovanka menatap Vivian lalu mulai terisak"Aku sungguh tidak apa apa ma" ucapnya parau. .,

Vivian meraih tubuh anak perempuan nya itu, memeluknya erat, isakan nya semakin jelas terdengar sangat pilu, membuat siapapun yang mendengar merasa terluka,

"Aku sangat lelah ,tapi aku tidak pernah menyerah maa" lirihnya dalam pelukan Vivian. "Aku sangat lelah dengan hidup ku"lirihnya

Ada Morgan yang berdiri mencuri dengar di balik pintu, matanya juga berkacakaca

" dia begitu sakit dan terluka, tapi aku tidak bisa menolongnya" ucap Morgan yg menyandarkan kepalanya di pintu menahan airmatanya luruh.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Rizka Susanto
udah lah bang... pokoknya km manut aja biar gk tantrum lagi dia😆
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Rizka Susanto
oh... jadi begitu ceritanya..,
Aulia Erkan: gituuuu🤭🤭
total 1 replies
Rizka Susanto
penasaran... sbenernya orang tua kandung jo kmn??
Aulia Erkan: baca terus yaaaaa🫰🫰🫰
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
Aulia Erkan: syiaaapppp
total 1 replies
Noorphans.
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Aulia Erkan: terimaksihh kak 🫰🫰, aku jadi semangat lanjutin nulis
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!