Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ke Khartoum
Mandaka memeriksakan dirinya pasca kecelakaan kemarin karena dirinya hendak kembali ke Khartoum untuk final check sebelum pulang ke New York. Kali ini Dokter Kenzō dan Dokter Heaven Canceller sepakat kondisi Mandaka baik untuk perjalanan pulang ke New York Minggu depan.
"Kamu kontrol di rumah sakit rutin sebulan sekali karena memang lutut kamu harus diperhatikan," ucap Dokter Kenzō.
"Apakah berpengaruh ke depannya?" tanya Mandaka.
"Nggak sih cuma ... Ini sepertinya ada kelainan genetik dan kamu jangan sering olahraga yang menekan lutut kamu seperti angkat beban berat. Oke?" Dokter Kenzō menatap serius ke Mandaka.
"Terima kasih Dok."
***
"Kamu mau balik ke Khartoum?" tanya Carole sambil makan cereal di taman belakang markas Black Scorpio.
"Biasa, final check sebelum aku laporan ke Opa Mamoru. Bukan apa-apa, aku harus bertanggungjawab atas semua pekerjaan termasuk ke Opaku sendiri," jawab Mandaka. "Enak cerealnya?"
Carole memasukkan sendok berisikan cereal itu ke dalam mulutnya. Mandaka membuka mulutnya. "Ak ...."
Carole hanya menatap dingin. "Bikin sendiri kenapa?"
"Malas ke dapur. Ak ...." Mandaka membuka mulutnya pertanda minta disuapi.
Carole tetap tidak mau memberikan suapan cereal ke Mandaka.
"Makan tuh angin!" jawab gadis itu judes.
Mandaka pun manyun. "Kamu kok gitu sih sama calon suami?"
"Siapa yang mau menikah sama kamu?"
"Lho aku kan sudah melamar kamu," ucap Mandaka.
"Tapi aku kan belum menjawab," balas Carole.
"Yakin kamu bakalan menikah sama aku karena aku sudah suka sama kamu sejak di asrama dan kamu menghajar Pierre." Mandaka tersenyum ke Carole. "Ayo, aku minta cereal kamu."
Carole ogah-ogahan menyuapi Mandaka dan pria tersenyum manis sambil mengunyah cereal di dalam mulutnya.
"Love you, Chagiya."
Carole hanya menatap datar. "Hhhmmm ...."
***
Keesokan harinya Mandaka kembali ke Khartoum Sudan untuk melakukan final check. Semua timnya sudah datang kembali dari New York usai memberikan laporan dan mereka juga akan menemani Mandaka untuk sebelum mereka akhirnya benar-benar pulang ke New York.
Kali ini Mandaka ditemani oleh Binturong dan Eagle Eye. Mereka memang hanya bertiga karena tidak mau terlihat seperti kemarin. Carole tidak ikut karena memilih beristirahat demi persiapan misi berikutnya.
"Kamu tidak ikut Manda, Princess?" tanya Snake ke putrinya yang sedang membersihkan senjata apinya.
"Tidak. Aku kan harus pergi ke Madrid bersama dengan Eevee untuk mengawal putri kerajaan Spanyol," jawab Carole. Snake memang memberikan kesempatan pada Carole untuk melindungi Princess Mariana yang sedang dalam misi kemanusiaan. Putri cantik itu adalah seorang wanita militer dan Raja Spanyol lebih memilih putrinya bersama dengan Carole dan Eevee karena ada permasalahan internal di kerajaan Spanyol jadi Raja mengalami krisis kepercayaan pada tentaranya sendiri.
"Kamu dan Eevee berhati-hatilah. Mereka memang ada rencana aneh-aneh dan tugas kamu menjaga Mariana," ucap Snake.
"Siap Daddy," jawab Carole jika dalam situasi formal memanggil Snake 'Daddy' tapi saat berduaan, dia memanggil ayahnya 'Papa'.
***
"Carole ke Madrid?" tanya Mandaka ke Binturong.
"Iya, mengawal princess Mariana. Kabarnya dia ada hubungan saudara denganmu?" balas Binturong.
"Bukan aku, keluarga kerajaan Belgia. Tapi bukan tidak ipar tapi persahabatan. Oom Arsya bersahabat baik dengan Ratu Adonia. Sayangnya baik Princess Mariana dan Akira itu tidak ada perasaan gimana-gimana padahal Ratu Adonia ingin mereka berjodoh," jawab Mandaka.
"Pangeran Akira itu sepupu kamu kan?" tanya Eagle Eye sambil mengepak barang bawaannya.
"Yup."
"Sudah punya pacar?"
"Sudah. Namanya Amina. Gadis biasa, keturunan Palestina yang dulu keluarganya kabur dari genosida. Dari SMA sudah naksir tuh Akira. Katanya tahun ini mau menikah."
"Raja Arsyanendra setuju?" tanya Binturong.
"Setuju banget karena Amina sangat pandai membawa diri. Oma Zee malah sayang banget sama Amina," jawab Mandaka.
"Keluarga kamu itu tidak memandang dari kekayaan ya Manda?" senyum Eagle Eye.
"Kita melihat dari pribadi dan karakter. Selama nggak aneh-aneh, bisa dipertimbangkan. Alhamdulillah, kami mendapatkan pasangan yang sesuai dengan keinginan." Mandaka memastikan Glocknya ada di dalam tasnya.
"Bagaimana dengan Carole?" tanya Eagle Eye.
"Dia memang tipe aku," senyum Mandaka.
***
Quantico Virginia, Akademi FBI.
"Boyoooookkkkk!" teriak Mavendra sambil merenggangkan punggungnya setelah latihan bela diri di arena gym Akademi FBI.
"Kenapa kamu?" tanya Park Joon-seo yang datang untuk melihat para kadet dan hendak dia tarik ke New York kalau sudah lulus serta lolos semua test dari dirinya dan Omar Zidane.
"Kena banting Oom .. Eh Agen Park."
"Kamu nggak konsentrasi tuh!" ejek Park Joon-seo.
"Oom Vampir tiga, tolong sikit. Aku sakit beneran nih!" rengek Mavendra.
Park Joon-seo menarik kaos training Mavendra dan dao langsung memijit pelan punggung keponakannya.
"Aduh enaknya ...." Mavendra merasa ayem kena pijat Park Joon-seo.
"Seriously? Malah dipijat?"
Keduanya menoleh dan melihat Rylee Neville berdiri di sebelah mereka sambil bersedekap.
"Bisa kena pasal nepotisme!" lanjut Rylee lagi.
"Nggak lah!" cebik Park Joon-seo. "Aku hanya membantu kadet yang kesakitan."
"Kamu mau di belakang meja atau lapangan?" tanya Rylee me Mavendra.
"Lapangan! Macam Oom Rylee, Oom MK ... Seru kan?" jawab Mavendra.
"Tahu sendiri keluarga kita lebih suka gedubrakan." Park Joon-seo tersenyum ke arah Rylee.
"Kenapa lihat kamu senyum kok aku malah serem ya?" gumam Rylee sebal.
Park Joon-seo, suaminya Nefa Blair
***
Khartoum Sudan
Mandaka pun tiba di gedung apartemen yang masih seperti awalnya mereka tinggal tapi tetap saja bayangan Bixby dan Boromir tetap terlintas di bangunan itu.
"Apartemen yang nyaman. Dimana kamar Bixby?" tanya Binturong.
"Mereka di kamar itu," jawab Mandaka. "Kamu mau tidur sana?"
"Yup. Aku pikir aku lebih suka tidur di kamar yang dulu adalah bekas temanku." Binturong pun masuk ke dalam kamar Bixby dan tersenyum melihat bagaimana kamar itu selalu rapih khas Bixby. Semua orang di Black Scorpio tahu kalau Bixby paling pembersih di antara mereka semua. Benar-benar khas anak angkatan laut.
"Aku tidur di kamar Princess saja. Lantai dua kan?" senyum Eagle Eye sambil naik tangga.
"Iya." Mandaka melihat dari jendela dan dirinya terkejut saat gedung apartemen di sebelahnya sudah hancur, rata dengan tanah. Mandaka tampak termenung.
Siapa yang menghancurkan gedung itu? - batinnya.
***
Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔
gabut bgt sih daka.....🤦♀🤦♀🤦♀....