Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.
Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta yang mulai datang
Selama tujuh belas tahun ini Adel merawat Dalton hingga tumbuh menjadi anak yang tidak kekurangan akan kasih sayang orang tuanya, akan tetapi sebagai seorang ibu Adel juga tidak bisa membungkam mulut orang-orang jahat di luaran sana yang memang bisa membuat Dalton hancur.
Adel tidak pernah mempermasalahkan jika dirinya harus hancur, jika suatu saat nanti Dalton tahu, akan tetapi hati Dalton? Apa mampu anak itu menerima semuanya, sedangkan selama ini keluarga menyimpan rapat-rapat masalah ini.
Makan malam sudah selesai, kini Adel mengucapkan terima kasih terhadap anak bujangnya, karena sudah menyuapi dirinya hingga habis.
"Sayang, makasih banyak ya, sudah mau suapin Mama," ujar Adel.
Dalton tersenyum tipis ia pun mulai menatap wajah ibunya. "Mama itu segalanya untuk Dalton, jadi sudah bisa dipastikan Dalton tidak bisa melihat Mama bersedih sekalipun itu Daddy orangnya," sahut Dalton.
Arthur pun mencoba untuk menghidupkan suasana agar tidak cenderung kaku. "Tuh kan Daddy juga yang kena, padahal Papa gak pernah ikut-ikutan Boy," celetuk Arthur.
"Seumpama Daddy yang nyakitin Mama, pasti Dalton tidak akan diam," ucapnya kembali menegaskan.
"Iya deh iya ... Sesayang itukah sampai-sampai keberadaan Daddy gak ada apa-apanya," protes Arthur.
Sedangkan Dalton hanya tertawa kecil. "Gak dong, Daddy sangat berarti bagi hidup Dalton, dan Dalton selalu bercita-cita untuk menjadi ayah seperti Daddy," sahut Dalton.
"Makasih Boy, Daddy juga bangga punya anak bujang yang tampan dan keren seperti kamu," puji Arthur.
Suasana hangat berlangsung di ruang makan hingga pada akhirnya mereka menikmati malamnya masing-masing.
☘️☘️☘️☘️
Sementara di tempat lain tepatnya di rumah kecil Shofia, hujan malam-malam mengguyur tempatnya Shofia mulai menutup warungnya di tengah guyuran hujan, wanita paruh baya itu terlihat begitu lelah, sambil berlari menyebrangi rintik-rintik besar yang turun dari langit.
Setelah beberapa menit akhirnya ia pulang dalam keadaan yang basah kuyup, sambil mengetuk pintu dan memanggil nama anak gadisnya.
"Keysha, mommy pulang nih Nak," ucap Shofia.
Keysha langsung beranjak dari kamarnya untuk membukakan pintu untuk ibunya, ketika pintu sudah dibuka Keysha nampak tersentuh melihat ibunya yang sudah basah kuyup karena guyuran hujan.
"Astaga! Mom, kenapa gak dadi tadi saja pulang, jadi kan gak sampai terkena hujan," ucap anaknya itu yang langsung membawakan handuk untuk ibunya.
"Maafkan Mommy Nak, karena Mommy masih keenakan melayani pelanggan sayang jika ditinggal," sahut Shofia.
"Tapi kan kesehatan Mommy harus tetap dijaga, aku tidak mau kalau sampai Mommy sakit gara-gara terlalu memforsir tubuh untuk bekerja," ujar anaknya itu.
"Iya lain kali Mommy gak begini Nak," sahut Shofia lalu mulai masuk kedalam kamar mandi sekedar untuk membilas tubuhnya yang terkena air hujan.
Selesai mengganti bajunya Shofia langsung duduk di ruang tamu yang sederhana itu, dengan di temani rintikan hujan yang masih menari-nari diatas genting, wanita itu mulai meraih dompetnya, menghitung uang hasil penjualannya tadi pagi hingga malam.
"Alhamdulillah, rejeki hari ini," ucapnya penuh syukur.
"Dapat berapa Mom?" tanya putrinya itu dengan senyum yang mengembang.
"Ya cukuplah untuk putar modal dan juga buat beli beras Nak," ujar Shofia.
"Mom, ada kue dari teman aku di makan ya, oh ya, kan tadi malam aku gak sengaja certain kejadian Mommy pas goreng gorengan yang gosong itu, dan tadi pagi temanku ini langsung belikan aku token listrik seharga 500 ribu, bisa buat berbulan-bulan itu Mom," cerita Keysha.
"Nak, kenapa kamu terima, bukannya Mommy selalu bilang untuk tidak bergantung kepada orang lain siapapun itu," tegas Shofia.
"Aku sudah menolaknya tapi dia maksa," jelas Keysha.
"Lain kali jangan diterima ya," pesan Shofia dengan tegas.
"Tapi dia itu baik kok Mom, dan asyik," sahut Keysha.
Meskipun baik tetap kamu tidak boleh bergantung kepada siapapun, karena takutnya nanti kita tidak bisa membalas kebaikan dia," ucap Shofia yang diangguki oleh Keysha.
Shofia masih duduk di kursi tamunya sambil menatap ke arah jendela, yang dipenuhi dengan rintikan hujan, seketika bayangan wanita paruh baya itu mulai teringat akan sosok bayi mungil yang dulu ia tinggal begitu saja bersama dengan mantan suaminya.
"Dalton ...pasti sekarang kau sudah tumbuh besar Nak, maafkan Mommy yang sudah menjadi ibu yang jahat untuk dirimu, itu semua Mommy lakukan karena ego Mommy yang tidak bisa menahan rasa sakit di hati," gumam wanita itu lirih nyaris tak terdengar.
☘️☘️☘️☘️
Keesokan harinya matahari mulai menampakkan sinarnya, suara deru sepatu terdengar lirih Adel mulai melihat sejenak sebelum akhirnya ia mulai menghampiri anak bujangnya itu.
"Selamat pagi kesayangan Mama," ucap Adel.
"Selamat pagi juga Mam," sahut anaknya itu lalu mulai berpamitan kepada ibunya.
Adel hanya menatap sekilas punggung anaknya yang mulai hilang dari pandangannya. "Anakku semoga saja hidupmu selalu di kelilingi oleh orang-orang baik," doa Adel untuk Dalton.
☘️☘️☘️☘️
Di sekolah Dalton seperti biasanya terlihat tampak cuek, akan tetapi ada hal yang saat ini begitu aneh ia rasakan, yaitu tatapan semua orang yang mengarah ke arahnya.
Meskipun setiap hari dia selalu menjadi pusat perhatian teman-temannya akan tetapi ini sangat berbeda tidak seperti biasanya, semua teman diam hanya memperhatikan gerak geriknya saja.
Hingga pada akhirnya Dalton masuk ke dalam kelasnya, dan tidak lama kemudian ada teman yang menyusulnya pelan-pelan.
"Woy, kok kamu masih sempat-sempatnya tenang seperti itu ketika dunia maya menggemparkan nama mu," ucap seorang teman yang bernama Brian.
"Kabar apaan?" tanya Dalton bingung.
Brian terdiam sejenak, lalu dirinya mulai menunjukkan sebuah akun-akun yang masih menyuarakan kabar Dalton meskipun Arthur sudah menutup dan mengancam mereka, akan tetapi demi like dan komen mereka mengesampingkan hukum di negara ini.
Dalton seketika diam membeku ketika tahu komen-komen para netizen yang menyudutkan dirinya akan tetapi dia sulit untuk membalas, tubuhnya menegang dan lidahnya pilu hanya untuk sekedar mengeluarkan suara saja.
"Apa ... jadi ini jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan yang melayang-layang di pikiranku selama ini," batin Dalton sambil menekan dadanya yang terasa sakit.
Bersambung ...
tapi sayang jarang up😅🙏