Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Zeline membuat nasi goreng hanya untuk dirinya seorang. Mulai sekarang ia benar-benar tak ingin lagi perduli dengan suaminya. Di samping itu ia akan pelan-pelan mengumpulkan semua bukti perselingkuhan suaminya dan dengan segera menggugat cerai.
"Sayang,maafkan Mas ya ?" tiba-tiba saja tangan kekar Delon melingkar di pinggang Zeline yang sedang sibuk memindahkan masakannya ke dalam piring.
Zeline hanya tersenyum paksa menanggapi permintaan maaf dari sang suami. Dengan pelan melepaskan pelukan Delon dari pinggangnya.
"Mas ke rumah ibu dulu ya. Baik-baik di rumah. Mas akan cepat pulang. Cup!" Delon mengecup kening Zeline dengan cepat. Wanita itu hanya tersenyum paksa dan menganggukkan kepala tanda mengiyakan perkataan sang suami.
Delon yang memang hanya meminta ijin sebagai sebuah formalitas pada sang istri,langsung beranjak pergi tanpa memperhatikan perubahan yang saat ini ditunjukkan oleh istrinya.
Zeline memandang punggung suaminya yang kini semakin jauh dari pandangannya. Ia memijit keningnya yang terasa berkedut nyeri. Tiba-tiba saja ia teringat kembali akan pertemuannya kemarin saat melihat suaminya bersama wanita lain. Hatinya kembali merasa tak nyaman. Entah apa yang sebenarnya akan terjadi.
Ada sedikit rasa bersalah yang tengah dirasakan oleh Zeline karena untuk pertama kalinya berbicara keras pada suaminya. Namun bayangan Delon sedang berduaan bersama wanita lain terus terbayang dipikirannya hingga emosinya seketika ingin meledak. Jika pesan itu benar bahwa sang wanita selingkuhan suaminya menuntut sebuah pernikahan itu artinya mereka telah melakukan zinah.
"Apa mungkin .... Wanita itu hamil ?" Seketika pikiran buruk menggerayangi isi kepala Zeline. Ia pun menggelengkan kepala,berusaha mengusir pikiran buruk yang mungkin saja sebentar lagi akan menjadi kenyataan.
Zeline mulai menikmati makanan buatannya sendiri dengan lahap. Entah mengapa sejak kemarin ia makan lebih banyak dari biasanya.
Tiba-tiba Delon kembali dan berdiri di depan Zeline. Zeline yang menyadari itu hanya tetap cuek terus melanjutkan makannya dan tak mau memandang suaminya itu.
"Kamu yakin nggak mau ikut ?" Tanya Delon tiba-tiba.
Zeline menghentikan kunyahannya dan mengangkat wajahnya demi melihat sang suami yang menurutnya sedikit Aneh. Keningnya sampai berkerut heran.
"Nggak Mas. Aku sedang tak enak badan. kenapa balik lagi ?" Akhirnya Zeline pun bertanya karena tak bisa menahan rasa anehnya pada Delon yang masih tetap berdiri di dekatnya.
"Uangnya mana ? Kan mau belanja buat keperluan ibu." jawab Delon sambil menengadahkan tangannya di depan Zeline.
Zeline menghembuskan nafas kesal. Dan ia pun bangkit berjalan ke kamar untuk mengambil uang.
"Ini tiga ratus ribu. Sangat cukup untuk belanja kebutuhan di rumah ibu." ucap Zeline dan menyodorkan tiga lembar uang berwarna merah tersebut pada Delon.
"Cuma segini sayang ? Tadi ibu bilang minta uang untuk bayar baju yang sudah ia pesan. Dan bayarnya nanti sore. Dan uang ini nggak cukup sayang."
"Tiap Minggu ibu selalu beli baju baru. Aku rasa pakaian ibu banyak yang belum terpakai. Kan sayang cuma buang-buang uang." jawab Zeline dengan wajah yang sudah terlihat sangat kesal.
Delon hanya bisa mengusap tengkuknya dan tak berani lagi membantah.
"Ammm ....tadi Ranti juga minta uang study tour sayang. Katanya kamu nggak balas pesannya." Meski takut,Delon masih mencoba berbicara dengan hati-hati.
"Iya,lagian study tournya masih sebulan. Biar nanti aku yang langsung ke sekolahnya buat bayar. Oiya Mas. Ranti juga minta uang jajan,tolong dong kamu yang berikan uang jajan. Kan aku sudah menanggung uang study tournya." Ucap Zeline dengan santai dan kembali melanjutkan makannya yang sudah sempat tertunda.
"Kamu kenapa sayang ? Biasanya nggak kayak gini saat di mintain uang." ungkap Delon masih tetap berusaha lembut meskipun dalam hati sangat kesal.
"Aku hanya mulai berpikir bahwa saat ini kita harus lebih hati-hati saat mengeluarkan uang. Apalagi pendapatan dari bisnisku belum mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu biar Mas Dodi belajar untuk mencari kerja dari pada hanya tidur bangun di rumah. Kan kasian nanti kalau tiba-tiba nggak ada uang sama sekali dari aku." ucap Zeline panjang lebar sambil sedikit menyalurkan rasa kesalnya. Apalagi Dodi sang kakak Ipar,adalah seorang pengangguran akut. Sudah bertahun-tahun tak mau bekerja dan masih menumpang hidup di rumah orang tuanya padahal umurnya sudah menginjak tiga puluh satu tahun.
"Saudara Mas juga makin ngelunjak saat minta uang. Nggak ada rasa sungkannya. Uang jajan yang bisa digunakan dalam sebulan,dihabiskan dalam waktu seminggu. Cari uang itu nggak gampang Mas. Mulai sekarang mereka harus bisa mengelola keuangan dengan baik."
"Sayang,maafkan saudara Mas ya ? Ranti kan masih kecil. Anak itu belum bisa mengelola keuangan dengan baik. Kak Dodi juga lagi mencari pekerjaan,apa salahnya kita bantu dulu sebelum ia bekerja. Dan ibu,adalah orang tua kita,ibu sudah tua sehingga tidak mungkin untuk bekerja mencari uang."Delon menggenggam tangan Zeline dengan lembut.
Bukannya semakin tenang mendengar perkataan sang suami,Zeline justru semakin dibuat kesal karena Delon terkesan memanjakan keluarganya tanpa memikirkan perasaan istrinya. Zeline menarik tangannya dengan kesal dan menatap mata Delon.
"Oke! Aku setuju dengan perkataan mu Mas. Benar sekali." ucap Zeline dan menjeda perkataannya sejenak.
Delon tampak tersenyum senang mendengar perkataan istrinya. Pria itu Ingin merangkul tubuh Zeline,namun dengan cepat Zeline menghindar.
"Jangan senang dulu Mas. Aku belum selesai bicara."
Ucapan Zeline sontak membuat Delon mengurungkan niatnya untuk kembali meraih tubuh istrinya itu.
"Apa sayang ?" Tanya Delon dengan lembut .
"Aku akan setuju dengan semua perkataan Mas tadi,asalkan mulai saat ini Mas yang akan menanggung semua kebutuhan keluarga Mas."
"Sayang,kamu kan tahu gaji Mas mana cukup untuk membiayai semua kebutuhan keluarga Mas." Delon tampak lesu setelah mengatakan itu.
"Kalau begitu,jangan sok bijak menasehati ku. Mas sendiri saja nggak sanggup buat biayain kebutuhan mereka.Dan aku ingat kan lagi ... Mulai sekarang,Mas yang akan memenuhi semua kebutuhan ibu dan saudara-saudara Mas ." Tegas Zeline tanpa mau dibantah.
"Sayang ...."
"Oh iya,mulai sekarang aku mau minta nafkah dari Mas. Aku akan berbelanja kebutuhan kita menggunakan gaji dari Mas. Listrik,air dan segala macam pengeluaran kita Mas yang tanggung."
Tanpa menunggu bantahan dari Delon,Zeline langsung bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke kamar tanpa melanjutkan makannya dan minum air. Wanita itu pun tak perduli dengan suaminya yang hanya bisa terdiam menatap pundaknya.
"Huh! Punya suami tak tahu diri seperti ini sungguh menjengkelkan!" keluh Zeline penuh emosi. Saat ini ia merasa sangat kesal pada Delon yang selama ini sudah memanfaatkan dirinya untuk menyokong kehidupan seluruh keluarganya tanpa rasa malu.
bukannya berterima ksih... ini mlah memusuhi zeline... bhkn mnghianatinya..../CoolGuy//CoolGuy/