NovelToon NovelToon
Akibat Sudah Tidak Perawan

Akibat Sudah Tidak Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.

Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Siapa ayah Bella...?

Billy merasa pusing dengan keadaan rumah yang semakin hari semakian tidak nyaman buatnya. Katrina semakin hari semakin sering bertengkar dengan nyonya Lidya dan Natasya. Hal sekecil apapun selalu saja membuat mereka ribut. Dan di antara mereka pun tidak ada yang mau mengalah.

Billy sudah berkali- kali mendamaikan mereka, tapi tidak pernah berhasil. Bahkan Billy harus rela disalahkan oleh mereka. Ketika Billy membela Katrina, mama dan adiknya akan marah begitu juga sebaliknya, jika Billy membela mama dan adiknya maka Katrina yang akan marah.

Hal itu pun membuat Billy kesal. Belum lagi usahanya untuk mencari keberadaan Luciana hingga saat ini belum membuahkan hasil. Billy benar- benar ingin tahu kabar Luciana dan anaknya.

Sementara itu di lain tempat Luciana sedang menikmati menjadi ibu sekaligus mengurus usaha jualan kuenya yang semakin hari semakin maju. Iya, sekarang Luciana sudah membuka toko kue. Dengan dibantu oleh dua karyawannya dia berjualan di ruko pinggir jalan raya. Ini merupakan pencapaian Luciana yang patut disyukuri olehnya. Jadi Luciana dan Bella sudah tidak tinggal di panti lagi. Luciana ingin hidup mandiri. Namun sesekali dia akan menyempatkan waktu pergi ke panti membantu di sana.

Biar bagaimana pun juga panti asuhan itu sangat berarti buat Luciana. Dia tidak akan melupakan begitu saja dengan jasa semua orang- orang yang ada di sana yang telah banyak membantunya.

Iya, Luciana bertekad untuk meraih hidup yang lebih baik, oleh karena itu dia harus berjuang sendiri meraih kehidupan yang dia inginkan bersama Bella . Luciana tentu saja masih ingat akan susahnya hidup saat masih sekolah dulu. Dia dulu hidup serba pas- pasan karena kedua orang tuanya bercerai. Bahkan untuk biaya sekolah pun Luciana harus mengemis pada sang papa dan mamanya dan tentunya harus mendapat caci maki dulu dari sang ibu tiri karena baginya Luciana hanya merepotkan saja.

Sekarang Luciana tidak ingin anaknya yaitu Bella mengalami hal yang sama dengan dirinya. Dia ingin anaknya bisa menjalani hidup yang semua kebutuhannya terpenuhi. Luciana tidak ingin sang anak menderita. Oleh karena itu Luciana bekerja keras banting tulang demi masa depan dan sekolah sang anak.

Iya, Bella sekarang sudah berusia sepuluh tahun. Sudah duduk di bangku kelas lima sekolah dasar. Setiap hari Luciana mengantar jemput Bella ke sekolah. Iya, Luciana bersyukur dengan usahanya berjualan kue dia bisa menyekolahkan Bella di sekolah favorit. Kebetulan Bella diberi otak yang cerdas sama seperti Luciana. Jadi Luciana sekuat tenaga kerja keras demi pendidikan sang anak. Luciana bertekad untuk bisa menyekolahkan Bella sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

Luciana berharap cita- cita yang tidak dapat diraih olehnya dulu, bisa diraih oleh Bella. Luciana rela mengorbankan waktu dan tenaganya demi masa depan anak semata wayangnya. Bahkan dia tidak memikirkan masa depannya sendiri. Iya, sampai detik ini tak terbersit dalam pikirannya untuk menikah lagi.

Baginya Bella jauh lebih penting dari segalanya. Apa lagi Luciana masih memiliki trauma dalam dirinya. Dia takut jika menikah lagi akan mengalami hal yang menyakitkan seperti dulu karena masa lalunya. Walaupun dengan kecantikan yang Luciana miliki tentu saja banyak lelaki yang mencoba mendekatinya. Namun Luciana berusaha menolaknya dengan sopan dengan alasan dia ingin fokus mengurus Bella.

"Sayang..." ucap Luciana melambaikan tangan begitu sampai di gerbang sekolah.

Iya, Luciana sedang menjemput Bella di sekolah. Bella pun segera berlari menghampirinya.

"Ibu..."

"Kita langsung pulang ya .." ucap Luciana. Bela pun mengangguk.

Dengan mengendarai sepeda motor, Luciana membonceng Bella pulang ke ruko.

"Ibu..." ucap Bella begitu mereka sampai di depan ruko.

"Iya sayang..." jawab Luciana memarkirkan motornya di depan ruko.

"Tadi di sekolah Bella dan teman- teman di suruh bu guru untuk membuat surat untuk mengucapakan selamat hari ayah..." ucap Bella.

Luciana terdiam sambil menatap wajah Bella yang sedih.

"Tapi Bella kan nggak punya ayah,Bu... Bella juga tidak pernah mengenal seperti apa ayah. Jadi Bella bingung harus mengucapkan apa sama ayah. Suratnya masih kosong..." Bella memberikan secarik kertas berwarna biru yang masih kosong.

Luciana menerima kertas itu dari tangan Bella lalu menatap kertas kosong tersebut. Luciana lalu menghela nafas. Iya, tiba- tiba dadanya terasa sesak begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Bella.

"Bu... Kenapa teman- teman Bella punya ayah , sedangkan Bella tidak. Memangnya Bella anak siapa sih Bu...?'' tanya Bella.

Luciana kembali menghela nafas.

"Kita bicara di dalam aja yuk..." Luciana menggandeng Bella lalu mengajaknya masuk ke ruko lalu naik ke lantai dua tempat di mana selama ini Luciana dan Bella tinggal. Sedangkan di lantai bawah karyawan Luciana sedang melayani para pembeli.

"Duduklah sayang..." ucap Luciana begitu mereka sampai di kamar.

Bella lalu duduk di samping sang mama di atas kasur. Lalu Luciana menceritakan pada Bella jika dia punya ayah seperti teman- temannya. Hanya saja karena mereka berdua bercerai maka Bella harus hidup terpisah dengan sang ayah.

Namun Luciana tidak menceritakan secara detail alasan mereka bercerai karena Luciana tahu bahwa Bella masih belum paham akan hal itu.

"Ayah Bella siapa Bu...?'' tanya Bella.

"Ayahmu bernama Billy. Billy Putra Alexander. Namanya sama kan seperti kamu..." jawab Luciana mengusap lengan Bella.

"Apa ayah Bella masih hidup...?'' tanya Bella.

Lagi- lagi Luciana menghela nafas.

"Mungkin masih hidup..." jawab Luciana.

Iya, tentu saja Luciana tidak tahu pasti apakah Billy masih hidup atau tidak. Karena sejak dirinya diusir dari rumah, dia sama sekali tidak tahu kabar mantan suaminya itu.

"Kalau ayah masih hidup, dia ada di mana bu...?'' tanya Bella penasaran.

Iya, sebagai seorang anak yang selama ini hanya mengenal ibu, Bella tentu saja sangat merindukan kasih sayang dari seorang ayah.

"Dulu sih ayahmu tinggal di kota K... Tapi ibu tidak pernah ke sana dan tidak tahu kabar ayahmu..." jawab Luciana.

"Kenapa ibu sama ayah berpisah...? Teman- teman Bella orang tuanya tidak ada yang berpisah, mereka hidup bersama. Tapi kenapa ibu dan ayah memilih berpisah...?'' tanya Bella.

"Maaf kan ibu ya nak...suatu hari nanti kamu akan tahu kenapa ibu dan ayah berpisah..." Luciana kembali mengusap lengan Bella.

Bella menunduk sedih. Melihat hal itu tentu saja Luciana ikut sedih juga. Iya, sebagai orang tua tentu saja Luciana tidak ingin melihat anaknya sedih karena tidak mendapat kasih sayang dari seorang ayah. Tapi mau bagaimana lagi, semua ini terjadi karena keadaan. Luciana juga tidak menginginkannya.

"Bu...Kalau ayah Bella masih hidup, Bella ingin ketemu sama ayah... Bella ingin melihat wajah ayah. Bella ingin seperti teman- teman Bella yang diantar sekolah sama ayah. Diajak pergi sama ayah..." ucap Bella.

"Memangnya Bella nggak suka ya kalau diantar sama ibu...?'' tanya Luciana.

"Suka sih, tapi Bella lebih suka kalau ayah juga ikut antar Bella ke sekolah, pasti lebih menyenangkan..." jawab Bella.

Luciana semakin sedih mendengar jawaban Bella. Iya, selama ini Luciana pikir dia sudah memberikan semua yang diinginkan oleh Bella. Kasih sayang dan perhatian yang besar dia curahkan semua untuk anak satu- satunya. Tapi ternyata itu semua tidak cukup. Sang anak masih merasa kurang karena dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya.

"Ibu.. Ayo kita cari ayah..." Bella menarik tangan Luciana.

Tanpa terasa air mata Luciana menetes. Iya, tentu saja Luciana sangat sedih sekarang ini. Bella begitu merindukan sosok ayah. Tapi apa jadinya jika Bella tahu bahwa dia adalah anak yang tidak diinginkan oleh ayahnya. Ayah yang begitu dia rindukan kehadirannya tidak mengakuinya sebagai anak kandungnya. Bahkan ayahnya malah menuduh bahwa anak yang dulu masih ada dalam perut Luciana sebagai anak hasil selingkuhan.

"Kenapa ibu menangis...?'' tanya Bella mengusap air mata di pipi sang ibu.

"Tidak sayang...."

"Ayo ibu kita cari ayah... Bella rindu ayah ,bu...'' ucap Bella.

"Iya sayang, tapi jangan sekarang ya... Lagian ibu tidak tahu apakah ayahmu masih tinggal di kota K atau sudah pindah..." sahut Luciana.

"Iya, tapi kita coba saja cari ke sana bu...." rengek Bella.

"Iya sayang... sabar ya, kita cari waktu yang tepat untuk cari ayahmu, tapi tidak sekarang sayang..." Luciana mengusap pipi sang putri.

Bella pun kecewa, lalu dia memanyunkan bibirnya karena sang ibu tidak menuruti apa yang dia mau. Padahal Bella begitu rindu dengan ayahnya. Dia iri dengan teman- temannya yang sering kali dengan bangga menceritakan kehebatan sang ayah. Sedangkan Bella, jangankan menceritakan tentang ayahnya, wajah sang ayah pun dia tidak tahu seperti apa.

Bella hanya tahu dari sang ibu jika wajahnya mirip dengan wajah sang ayah. Matanya, hidungnya dan pipinya mirip dengan ayah. Iya hanya gambaran itulah yang Bella miliki tentang sang ayah. Selebihnya dia tidak tahu ayahnya seperti apa.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Keesokan harinya sepulang sekolah Bella duduk di toko kue milik sang ibu bersama kedua karyawan toko tersebut. Sedangkan Luciana ada di dapur sedang membuat pesanan kue.

"Hei cantik kok melamun...?'' tanya Sasha salah satu pegawai toko.

Bella tidak menjawab, dan dia hanya memalingkan wajahnya ke arah jalan raya di mana di sana berlalu lalang kendaraan bermotor. Di sana Bella melihat anak perempuan dengan memakai seragam sekolah menengah pertama sedang dibonceng oleh pria paruh baya. Mereka terlihat seperti ayah dan anak.

Bella pun tersenyum melihat hal itu. Bella lalu membayangkan jika anak perempuan itu adalah dirinya yang sedang dibonceng motor oleh ayahnya. Pasti Bella akan merasa sangat bahagia bisa sedekat itu dengan sang ayah.

Karena bosan dengan hanya duduk saja di toko,Bella lalu bangun dari duduknya kemudian menghampiri seekor anak kucing di halaman ruko. Bella bermain dengan anak kucing yang lucu tersebut.

Tak lama kemudian datang mobil mewah berwarna hitam dan berhenti di halaman toko kue Luciana. Bella menoleh ke arah mobil mewah tersebut, lalu dia tersenyum sambil membopong anak kucing berwarna putih.

"Hei si putih... Lihatlah mobil itu, bagus sekali ya... Nanti kalau aku sudah besar, aku juga mau beli mobil seperti itu. Nanti kamu aku ajak keliling kota naik mobil itu..." ucap Bella pada anak kucing.

Anak kucing itu pun hanya diam menatap wajah Bella kemudian mengeong. Anak kucing itu seperti paham dengan apa yang Bella katakan padanya.

Sementara itu dari dalam mobil keluar seorang pria tampan, berkulit putih, pakaian rapi memakai dan kaca mata hitam. Kemudian dia menghampiri toko kue milik Luciana. Bella memperhatikan pria tersebut yang sedang membeli kue di toko sang ibu. Bella lalu mendekat ke arah mobil mewah milik pria tersebut.

"Wah... Lihat lah si putih... Mobilnya bagus sekali ya..." ucap Bella pada anak kucing yang ada di gendongannya sambil mengusap mobil mewah warna hitam.

"Ehem..." tiba- tiba dari arah belakang terdengar suara seseorang berdehem.

Bella kaget lalu menoleh ke arah belakang. Dan ternyata pria pemilik mobil mewah tersebut sudah berdiri di belakangnya sambil menenteng kantong plastik berisi kue yang baru saja dia beli.

"Apa yang kamu lakukan...?'' tanya pria itu sambil membuka kaca mata hitamnya.

"Oh...ti..tidak... Aku tidak melakukan apapun... Aku hanya melihat mobil bagus ini... " jawab Bella panik karena takut pria itu menuduhnya sedang berbuat tidak baik terhadap mobilnya.

Pria itu lalu tertawa sambil berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Bella. Beberapa saat pria itu menatap wajah imut Bella. Begitu juga dengan Bella. Mereka berdua saling menatap.

"Ka...kamu siapa...? Apa yang kamu lakukan di sini...? Di mana orang tuamu...?'' tanya pria itu entah kenapa dia merasakan ada sesuatu yang beda dalam hatinya.Iya, tiba- tiba hatinya berdebar- debar melihat wajah Bella. Begitu juga dengan Bella yang terdiam sambil terus menatap wajah pria itu.

"Hei... Siapa namamu...?'' tanya pria itu sambil tersenyum pada Bella karena Bella terus saja bengong sambil menatapnya.

"Na...namaku Bella... maaf ya tuan aku nggak ngapa- ngapain mobil tuan kok. Aku hanya melihat dan memegangnya saja. Karena mobil tuan bagus sekali. Aku baru melihat mobil sebagus mobil tuan..." jawab Bella.

Pria itu lalu tertawa melihat gadis manis di depannya telihat takut disalahkan olehnya.

"Jadi namamu Bella...?'' tanya pria itu. Bella pun mengangguk.

"Kenapa namamu bisa mirip seperti saya ya...?'' tanya pria itu.

"Memangnya nama tuan siapa...?'' tanya Bella.

"Nama saya... Bi....

"Bella...." tiba- tiba Sasha, pegawai Luciana memanggilnya.

Bella menoleh ke arah Sasha.

"Bella kamu dicari ibu. Suruh makan..." ucap Sasha.

"Iya..." jawab Bella.

"Dadah tuan..." Bella melambaikan tangan ke arah pria itu lalu dia segera lari masuk ke dalam ruko menemui sang ibu.

Pria itu kembali berdiri dengan tegak sambil menatap kepergian Bella gadis yang mencuri perhatiannya.

"Gadis yang manis... Kalau beneran aku sudah punya anak, harusnya anakku sudah sebesar dia..." ucap pria itu.

Pria itu lalu segera naik ke mobilnya. Kemudian dia menurunkan kaca mobilnya. Dia kembali menoleh ke arah toko kue berharap gadis kecil itu kembali terlihat, namun sayangnya dia tidak melihat gadis itu lagi.

Pria itu lalu menatap tulisan nama toko kue tersebut yang bertuliskan " BELLUCI cake and Bakery" setelah menatap nama toko tersebut pria itu menyalakan mesin mobil lalu meninggalkan toko kue tersebut.

Bersambung....

1
Asmara
Jodohkan mereka Thor
Asmara
apakah pria itu Billy...?
Asmara
ngapain kmBilly cari" Luciana, mau ambil anaknya...? enak saja kamu ya 😡😡
Wang
mantap
Wang
pusing kan sekarang kamu Billy...
Salsabiela
Nyesel kan kamu Billy...?
Ranty Thanjung
siapa ya kira2
Mommy Almira: Siapa hayo.. hehe😁
total 1 replies
Densi dama yanti
apa kabar Billy ya
Mommy Almira: nanti bab berikutnya bahas Billy ya 😊
total 1 replies
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
pasti orng baik itu fernando..

smgt momy almira up ya
Mommy Almira: terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Salsabiela
Bagus Luciana mending kamu fokus sama kehidupan kamu aja, nggak usah berurusan lg sama laki" nggak bener sprti Noah dan Billy. Mdh" an kamu berjodoh sama Fernando kynya dia laki-laki baik
Asmara
lha...Noah akhirnya menikah sama Vina Thor.... eh tp nggak papa sih, asal Luciana nanti dpt cowok yg lebih dari Noah dan Billy... sama Fernando aja Thor
Densi dama yanti
jangan lama2 up y Thor
Mommy Almira: diusahakan sehari satu bab ya
total 1 replies
Densi dama yanti
Thor buat Ikan Billy menyesal Thor
Densi dama yanti
enak y jdi Vina hamil lansung nikahi...klau luci Sangat menderita
Salsabiela
Syukurlah ada yang menolong Luciana
Asmara
semoga Fernando jodohnya Luciana
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
lma x thor upnya.udh lma ngak bka ternyata bru satu bab
Mommy Almira: hehe.... maaf ya.. kmarin nggak up
total 1 replies
Asmara
Vina duta pergaulan bebas ya....
Luciana udah deh ngak usah deketin Noah lagi, pergi aja dari mereka" yng nggak bener. kamu itu ank baik cma orng" di sekeliling kamu aja yg ngak baik mkanya kamu salah gaul
Mommy Almira: iya itu udah kecanduan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!