Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan Keras
Malam hari nya Windi tengah bersiap untuk pergi ke acara reuni Angkatan. Ia memakai gaun dress putih pendek selutut dengan motif putih polos tidak lupa dengan make up natural. Rambut nya ia biar kan tergurai ke bawah. Yang Semakin menambah kesan kecantikan Natural yang di miliki Windi.
Pukul sudah menunjuk pukul 8 malam. Ia pun bergegas untuk pergi. Ia memilih untuk naik taksi.
Saat akan menuju lobby apartemen ponsel nya berdering.
Windi merogoh ponselnya di dalam tas.
Refa? Untuk apa lagi di menelfon ku?
Windi memilih untuk mengabaikan panggilan dari Refa. Ia juga memblokir nomor Refa. Windi benar-benar muak dengan semua yang di lakukan Refa.
Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Ia pun bergegas menuju Lobby. Taksi sudah menunggu dirinya.
" Selamat malam nona."
" Selamat malam."
Taksi itu pun melesat pergi meninggalkan lobby apartemen Windi dan menunju ke tempat acara reuni angkatan.
***
Setalah pertemuan nya dengan Benny Refa kembali ke apartemen. Ia enggan kembali ke rumah karena nantinya pasti akan bertemu dengan kakaknya.
Sampai di apartemen ia mencoba menghubungi Windi. Namun Windi tidak mengangkat telfon dan malah memblokir nomor nya.
Sial! Dia tidak mengangkat telfon ku Bahkan dia memblokir ku. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin kehilangan nya. Tidak aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Karena Dia hanya milik ku dan tidak ada seorang pun yang bisa bersama Windi kecuali aku.
Refa berniat ingin menemui Windi malam itu, namun iya Teringat kalau iya harus bersiap-siap untuk besok pagi karena harus pergi ke Korea dalam jangka waktu yang lama.
Refa memikirkan tawaran yang di berikan papanya karena sangat aneh sekali papanya memberikan tawaran seperti ini.
Kenapa Papa Menyuruh ku? Apa benar karena papa percaya kepadaku?.
Refa yang tidak ingin pusing memikirkan itu, memilih untuk berendam air Hangat untuk merilekskan tubuhnya yang lelah.
***
Windi sudah tiba di tempat acara reuni angkatan berlangsung. Gedung yang memiliki 20 lantai menjulang tinggi ke atas.
Windi masuk ke dalam dan di lihat semua orang sudah berkumpul.
Chika yang melihat kehadiran Windi menghampiri nya dan terpanah akan ke Cantik an Windi yang sangat natural.
Chika melambaikan tangannya ke arah Windi." Windi! " Seru Chika memanggil Windi.
Windi yang mendengar namanya di panggil menoleh dan melambaikan tangannya menghampiri Chika." Hai Chika." Windi tersenyum ke arah Chika.
" Wah Windi kamu makin cantik saja. Aku saja sampai pangling melihat mu." ujar Chika
Windi tersipu malu mendengar perkataan Chika." Tidak kok masih tetap sama."
" Ah kamu. ya sudah ayo kita gabung dengan yang lainnya." Ajak Chika
Windi dan Chika bergabung dengan yang lainnya. Windi yang merasa bosan dengan acara nya memilih menyendiri di sudut acara.
Angel orang yang selalu merendahkan dan menjelek-jelekkan Windi waktu masa kuliah dulu, melihat Windi yang sedang menyendiri membuat nya ingin menghampiri nya.
" Claudia itu bukannya si Culun ?" Tanya Angel seraya menunjuk ke arah Windi
Claudia menatap ke arah yang di tunjuk Angel." Iyah kau benar itu si Culun." Ujar Claudia membenarkan perkataan Angel.
" Bagaimana kalau kita menghampiri nya." Ajak Angel
Angel dan Claudia menghampiri Windi yang sedang menyendiri di sudut ruangan.
" Hai Culun." Ujar Angel
Windi yang mendengar Angel menyapanya membuat nya memutar bola jengah malas.
Astaga kenapa aku harus bertemu wanita sialan ini!
Windi hanya diam saja tidak meladeni sapaan Angel.
Angel yang di cuek in Windi membuat nya geram." Hai Culun." Musik yang tidak terlalu berisik membuat teriakan Angel terdengar oleh yang lainnya.
Windi semakin muak dengan Angel, ia bangkit dari duduknya nya dan menatap tegas mata Angle.
" Apa yang kau ingin!" Ujar tegas Windi. Perkataan Windi membuat semua orang terkejut karena yang mereka tau Windi merupakan anak yang pendiam.
Angel tertawa sinis mendengar perkataan Windi." Wah-wah rupanya kau sudah bisa menjawab yah."
Windi bukannya takut malah semakin maju ke arah Angel." Tentu saja aku punya mulut untuk menjawab bukan?" Perkataan Windi membuat Angel geram.
" Kau!"
Windi mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Angel."Jaga sikap mu Angel atau kau akan membuat Rio semakin ilfil dengan mu."
Angel diam membisu mendengar perkataan Windi tangannya mengepel kuat." Kau bagaimana..."
" Aku tau segalanya Angel. Aku juga tau kau menggunakan cara kotor untuk mendapatkan Rio. Apa kau tidak lihat Rio sedang memperhatikan kita." Ujar Windi seraya menatap Rio yang sedang melihat ke arah mereka.
Angel melihat ke belakang dan benar saja Rio sedang menatap nya. Angel hanya terdiam mendengar perkataan Windi.
Windi yang melihat Angel terdiam membuat nya tersenyum sinis. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan acara yang membosankan itu. Ia sengaja menyenggol bahu Angel. hingga membuat Angel terenyah kebelakang.
Claudia merasa heran melihat Angel terdiam karena tidak biasanya Angel terdiam seperti ini dan takut kepada Windi.
" Angel kau Kenapa?"
Angel menggeleng kan kepalanya." Tidak apa-apa." Ia berbalik dan menyusul Windi, ia mendorong Windi dan membuat nya hampir terjatuh.
" Dasar wanita ******." Teriak Angel.
Semua orang terkejut mendengar perkataan Angel kepada Windi.
Windi memperbaiki posisi nya dan menatap ke arah Angel seraya tersenyum sinis. Dia benar-benar ingin memancing emosi ku! Kalau aku tidak henti kan pasti mulut kotornya akan terus menghina ku.
Windi berjalan menghampiri Angel dan tersenyum devil." Kau bilang apa tadi?" Windi mengatakan nya dengan tegas dan menekan.
" Kau Wanita ******."
Windi tertawa Sinis mendengar perkataan Angel." Apa aku tidak salah dengar? ****** teriak ******? Apa perlu aku memberikan Kaca yang besar untuk mu? Supaya kau sadar diri Nona angel." Windi menakan nama Angel dengan sangat tegas.
Angel yang semakin geram membuat nya hendak ingin menampar Windi. Namun tangan Windi menahan tangan Angel." Jangan berani sentuh diri ku dengan tangan kotor mu Angel." Windi menghempaskan tangan Angel dengan kasar.
" Aku dulu memang diam dan bodoh ketika kau menghina ku dan menjelek-jelekkan diri ku, Tapi tidak untuk sekarang! Aku tidak akan pernah membiarkan mu menjelek-jelekkan diri ku lagi." Ujar tegas Windi.
Tangan Angel terkepal kuat mendengar perkataan Windi. " Hei siapa rupanya dirimu. Kau hanya anak yatim piatu yang beruntung bisa masuk ke kampus orang kaya. Jika bukan karena keberuntungan mungkin saja kau sudah hidup menangisi nasib buruk mu itu." Ujar Angel dengan nada mengejek.
Windi yang tadi nya sudah berbalik badan dan ingin pergi, namun langkah nya terhenti ketika mendengar perkataan Angel membuat nya geram dan sakit hati, ia kembali menghampiri Angel.
PLAK!!
Sebuah tamparan keras mendarat dengan sempurna di pipi kanan Angel.
Semua orang terkejut melihat Windi menampar Angel dengan begitu keras. Tak luput dari perhatian Rio yang sedari tadi memperhatikan Angel dan Windi. Ada kesenangan tersendiri ketika Windi menampar Angel dengan Keras.
" Tutup mulut kotor mu itu! Atas dasar apa kau merendahkan seorang anak yatim piatu! Jika aku di bandingkan dengan dirimu. Maka aku lebih terhormat dari pada dirimu yang menggunakan tubuh mu untuk menjerat pria kaya!" Ujar Windi dengan kesal.
Angel yang tidak terima dengan perkataan Windi membuat nya ingin menampar nya tapi lagi-lagi di tahan oleh tangan Windi." Aku sudah bilang kepada mu untuk jauh kan tangan kotor mu dari ku." Ujar Windi.
Windi menghempaskan tangan Angel dengan kasar hingga membuat nya terdorong ke belakang.
Windi mengibas-ngibas kan tangannya." Huh! Kau membuang-buang waktu ku saja. Lebih baik aku pergi dari sini dari pada aku membuang-buang waktu meladeni orang seperti itu." Ujar tegas Windi
Windi menatap ke arah Chika." Terimakasih sudah mengundang ku ke acara ini. Dan maaf untuk keributan yang aku buat. kalian bisa melanjutkan acaranya." Ujar Windi
Chika mengangguk kepalanya dan tersenyum ke arah Windi." Biar aku antar kau ke depan."
" Tidak Usah Chika aku bisa sendiri." Ujar Windi Seraya tersenyum ke arah Chika.
Chika mengangguk kepalanya nya. Kini Windi beralih menatap ke arah Angel dengan tegas dan tajam." Maaf untuk tamparan nya, Namun seperti nya cocok untuk dirimu Angel. Dan yang harus kau ingat! Jangan pernah kau merendahkan seseorang dan merasa kau paling tinggi di bandingkan dia! Karena bisa saja sewaktu-waktu kau lah yang akan di rendahkan oleh orang yang kau rendah kan. " Ujar Windi tersenyum sinis ke arah Angel.
Angel hanya terdiam dan menunduk malu karena perbuatan Windi.
Rio yang memperhatikan kejadian itu menarik salah satu sudut bibirnya. Aku tidak menyangka gadis yang dulu nya culun dan pendiam sekarang bisa melawan orang menindas nya Dulu. Batin Rio
Windi pergi meninggalkan Acara itu dan memanggil Taksi.
Huh! Aku sudah membuang-buang tenaga ku dengan percuma. Bukannya lebih baik malah membuat ku lebih buruk dari kejadian tadi siang. Tapi aku tadi sangat keren sekali! Ternyata benar orang yang tersakiti pasti akan sangat menakutkan ketika sedang marah. Hah!
" Nona kita mau kemana?" Tanya supir taksi itu.
Windi tampak memikirkan kemana ia akan pergi. Ia melihat jam ditangannya waktu masih menunjukkan pukul 9 malam.
Masih belum terlalu larut malam lebih baik aku tenang kan pikiran ku. Tapi bagaimana? Hah iya lebih baik aku ke Bar nya Tristan sudah lama sekali aku tidak ke Barnya. Terakhir ketika aku kabur dari Mansion Papa.
" Kita ke Bar Tricaf pak." Ujar Windi
" Baik nona."
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..