NovelToon NovelToon
Pernikahan Gadis Bar-bar

Pernikahan Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: santai

apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. keluar kota

 " assalamualaikum "ucap Naufal sambil masuk kedalam rumah bersama Gibran dan Nadhira.

 " waalaikumsalam,kok bisa barengan pulangnya ?"tanya buk Herlin sambil menghampiri mereka.

 " enggak sengaja ketemu dijalan tadi ma "ucap Naufal dengan gugup sambil melirik sekilas kearah kakaknya yang sedang menatap tajam kearahnya.

 " oh "ucap buk Herlin sambil mengangguk mengerti.

 " kalian sudah makan belum ?"tanya buk Herlin.

 " seharusnya sih sudah tapi gara-gara dia..."ucap Nadhira

 " masih ada makanan kan ma ?"potong Naufal dengan segera karena takut Nadhira membocorkan masalah tadi.

 " cih "melihat itu Nadhira hanya berdecak kesal sambil menatap malas kearah adiknya.

 " bik tolong siapkan makanan untuk mereka ya "ucap buk Herlin

 " baik nyonya "ucap bibik dari dapur.

 " yasudah kalian makan dulu,mama mau ke kamar sebentar "ucap buk Herlin sambil pergi.

 " iya ma "ucap Naufal sambil tersenyum.

 " enggak usah senang dulu "ucap Nadhira sambil pergi ke meja makan.

 " jangan beritahu mama ya ? Aku mohon "pinta Naufal dengan wajah minta dikasihani sambil menghampiri Nadhira.

 " aku pikir-pikir dulu "ucap Nadhira sambil duduk di kursi.

 " kakak..."rengek Naufal sambil memegang tangan Nadhira.

 " apaan sih ? Minggir sana aku mau makan !"gerutu Nadhira sambil menarik tangannya dari genggaman Naufal.

 " hah !"Gibran yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang sambil duduk di samping istrinya.

 " janji dulu untuk tidak kasih tau mama "bujuk Naufal lagi yang masih belum mau beranjak dari samping kakaknya.

 " hmmm "ucap Nadhira sambil menyuapi nasi kedalam mulutnya.

 " makasih, kau emang kakak terbaik ku "ucap Naufal sambil memeluk kakaknya, setelah itu ikut duduk di kursi untuk makan.

 " kalau papa tau kira-kira gimana ya nasibmu ?"ucap Nadhira yang membuat Naufal berhenti makan.

 " tau apa ?"tanya pak David yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

Naufal langsung menggelengkan kepalanya sambil menatap kearah kakaknya dengan wajah memohon.

 " Naufal berkelahi sampai di bawa ke kantor polisi pa "ucap Nadhira yang tidak menghiraukan tatap memohon adik.

 " tamatlah riwayatku "ucap Naufal sambil menunduk.

 " bener itu ?"tanya pak David sambil menatap kearah Naufal yang terlihat gugup.

 " aku hanya membela diri pa, dia duluan yang nyari gara-gara "ucap Naufal sambil menunduk.

 " uang jajan mu papa potong "ucap pak David dengan tegas.

 " kok gitu sih pa ? jangan dong pa "bujuk Naufal sambil menatap kearah papanya.

 " itu hukuman buatmu "ucap pak David yang membuat Naufal terdiam sambil menunduk.

 " kalau kau bikin ulah lagi tidak hanya uang jajan yang papa potong, tapi kau juga akan papa masukan kedalam pesantren "ucap pak David dengan tegas.

 " iya pa, Naufal minta maaf "ucap Naufal sambil menunduk.

 " bagus, yasudah papa ke kamar dulu "ucap pak David sambil pergi.

 " iya "ucap Naufal sambil menoleh kearah kakaknya.

 " jangan lupa uangnya diganti "ucap Nadhira dengan santai sambil mengambil air minumnya.

 " makasih ya kak Gibran, nanti uang kakak aku ganti "ucap Naufal sambil menatap kearah Gibran

 " enggak usah diganti aku ikhlas "ucap Gibran

 " kak Gibran sangat baik, tidak seperti kakakku yang sangat pelit dan juga perhitungan "ucap Naufal sambil melirik sekilas kearah kakaknya.

 " oh gitu ya ? Awas saja kalau kau minta bantuan ku lagi !"gerutu Nadhira yang merasa kesal, sementara Naufal diam saja sambil melanjutkan makannya.

 " aku duluan "ucap Naufal sambil beranjak bangun dan pergi ke kamarnya.

 " ayok kita pulang "ajak Gibran sambil menatap kearah istrinya.

 " besok pagi aja, sekarang aku ngantuk banget mau tidur "ucap Nadhira sambil pergi menuju kamarnya.

 " hah "Gibran hanya bisa menghela nafas panjang lalu pergi menyusul istrinya.

sampai di kamar Nadhira langsung merebahkan dirinya di atas kasur sambil memeluk guling.

 " ayok pulang, besok aku harus ke luar kota "ucap Gibran sambil menatap kearah istrinya.

 " hmmm "ucap Nadhira masih dengan mata terpejam.

 " nanti kau lanjut lagi tidurnya di mobil,ayok "ucap Gibran sambil menarik tangan istrinya.

 " kau ini menyebalkan sekali "gerutu Nadhira sambil beranjak bangun dan pergi.

 " loh, kalian mau kemana ?"tanya buk Herlin sambil menatap kearah Nadhira dan Gibran yang hendak keluar.

 " mau pulang ma "ucap Gibran

 " ini sudah malam, kenapa tidak nginep aja ?"tanya buk Herlin.

 " Gibran mau keluar kota katanya, jadi tidak bisa nginep "ucap Nadhira

 " oh, yasudah kalian hati-hati pulangnya "ucap buk Herlin.

 " kami pulang dulu ma "pamit Gibran sambil menyalami ibu mertuanya.

 " iya "ucap buk Herlin sambil berdiri di depan pintu menunggu mobil mereka pergi.

sampai di mobil Nadhira langsung mencari posisi nyaman sambil kembali memejamkan matanya.

( 15 menit kemudian )

Gibran mematikan mobilnya lalu menoleh kearah istrinya yang sedang tertidur pulas.

Gibran melepaskan sabuk pengamannya lalu turun dari mobil dan berjalan kearah kursi istrinya. ia membuka pintu mobil lalu menunduk untuk menggendong istrinya.

 " kau mau apa ?"tanya Nadhira yang terbangun dan terkejut melihat wajah Gibran berada sangat dekat dengannya.

 " kau tidur sangat pulas jadi aku berniat untuk menggendong mu "ucap Gibran sambil berdiri menjauh.

 " bilang aja kalo kau mau modus "ucap Nadhira sambil turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah.

...**...

Nadhira terbangun dan melihat Gibran sedang sibuk bersiap-siap untuk pergi. Iapun beranjak bangun dan masuk kedalam kamar mandi.

 " mau pergi sekarang ?"tanya Nadhira setelah keluar dari kamar mandi.

 " iya "ucap Gibran sambil menarik resleting tasnya.

 " berapa hari ?"tanya Nadhira lagi sambil menatap kearah Gibran.

 " dua atau tiga hari "ucap Gibran sambil menoleh sekilas kearah istrinya.

 " oh "ucap Nadhira mengangguk mengerti sambil duduk di atas kasur.

 " yasudah aku pergi dulu "pamit sambil mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar.

 " iya "ucap Nadhira sambil menatap kearah punggung Gibran yang menghilang di balik pintu.

 " kok balik lagi ?"tanya Nadhira yang melihat Gibran kembali kedalam kamar.

 " ponselku ketinggalan "ucap Gibran sambil berjalan kearah ranjang.

tiba-tiba Nadhira kembali merasa mual, iapun menutup mulutnya sambil berlari menuju kamar mandi.

Gibran yang merasa khawatir pun menyusul istrinya ke kamar mandi,ia bantu mengusap punggung istrinya yang sedang muntah di wastafel.

" kau tidak apa-apa ?"tanya Gibran sambil menatap kearah istrinya yang terlihat lemas.

" tidak papa apanya ? Rasanya enggak enak banget, seharusnya kamu aja yang muntah-muntah "gerutu Nadhira yang merasa kesal.

" sekalian aja minta aku yang hamil "gumam Gibran sambil menatap kearah lain.

" kau bilang apa tadi ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

" enggak ada, ayok keluar "ucap Gibran sambil tersenyum.

" cih "melihat itu Nadhira hanya berdecak sambil kembali keatas kasur.

" yaudah ngapain masih disini ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

" saat aku kembali nanti kita pergi ke rumah sakit "ucap Gibran

" hmmm "ucap Nadhira sambil duduk bersandar di bahu ranjang.

" aku pergi dulu, kabarin aku kalo ada apa-apa "ucap Gibran sambil menatap kearah istrinya

" iya, yaudah sana pergi "ucap Nadhira, Gibran mengambil ponselnya yang terletak di atas meja lalu berjalan keluar kamar.

1
Julia Juliawati
mampir
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!