NovelToon NovelToon
Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Azzqa

Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.

Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Pada pagi hari seperti biasanya Aris bersiap untuk berangkat ke kantor, lalu ditemani isterinya sarapan bersama, Aris masih mengunyah sarapan rotinya saat mendengar suara ponselnya di atas meja berdering ternyata Ayahnya yang memanggil membuat Vivi merasa khawatir apa yang akan disampaikan oleh ayah mertuanya. Aris buru-buru menelan makanannya lalu meminum susu putihnya.

"Hallo Assalamu'alaikum Yah.."

"Masih di rumah lagi sarapan, kenapa Yah?"

"Hmm diusahakan bisa..jam berapa?"

"Ya udah pagi ini Aris langsung ke kantor pusat dulu, baru siangnya nanti ke TSA"

"Iya Yah..Oke, Wa'alaikumsalam" dan Aris mengakhiri teleponnya.

Vivi yang penasaran langsung bertanya kepada suaminya, "Ada apa mas? Disuruh apa lagi sama Ayah?"

Membuat Aris mengerutkan keningnya menoleh ke Vivi isterinya itu seperti tidak suka melihat Ayahnya yang menelpon, atau cuman prasangkanya saja. Aris menggeleng "Ayah menyuruh mas ke kantor pusat Pratama, ada teman Ayah yang mau dikenalkan" jawab Aris menjelaskan.

Saat sebelum Aris mau meletakkan lagi ponselnya di meja, tak sengaja iseng ia melihat pembaharuan status yang ada di kontaknya dan ia memilih membuka foto profile Mia, ia berfikir tumben Mia membagikan story di aplikasi pesannya. Ketika dibuka ternyata ada banyak foto dan video yang dibagikan, ada foto selfie Zahra dengan pose cute nya, foto candid Zayan yang sedang menguap lebar terlihat sangat lucu, foto wefie berempat Mia yang dirangkul suaminya dan anak-anaknya tersenyum ceria, foto Mia yang disuapi makanan oleh suaminya terlihat romantis, video Zayan belajar naik motor di lapangan dan terakhir Video yang menampakkan pemandangan jalanan dan Zahra yang sedang di bonceng dengan latar di belakangnya sepasang suami isteri yang berboncengan mesra, dengan sedikit suara Zahra yang bercampur suara angin dan kendaraan yang lewat "lihat di belakang, papa mamaku lagi asyik pacaran guys.. seperti dunia milik berdua. Uhuy, ciee..ciee..so sweet.." sambil Zahra tertawa cekikikan.

Dan Aris tersenyum getir melihatnya, mungkinkah ia iri dengan kebahagiaan yang ditampilkan oleh keluarga Mia?, entahlah tapi yang jelas ada rasa yang tak biasa ketika melihatnya seperti rasa cemburu, atau iri lebih tepatnya, atau mungkin nggak terima, atau sedikit nggak rela. Aneh memang sebenarnya apa haknya ia memiliki rasa aneh yang seperti itu, toh ia bukan siapa-siapanya Mia atau karena memang ia yang tidak bisa menggeser posisi Mia sebagai forever crush nya.

Aris lalu meletakkan ponselnya di meja, melanjutkan memakan sarapannya yang belum habis. Vivi yang melihat perubahan ekspresi pada wajah suaminya mendadak jadi bertanya-tanya dalam hatinya ada apa? Tapi ia membiarkan suaminya sarapan sampai selesai. Setelah selesai makan ia mengantar suaminya hingga ke depan rumah, saat suaminya berpamitan dengan mencium kening dan pipinya iapun bertanya "kenapa sih mas kok mukanya jadi bete gitu, memang ada apa?" Ia bertanya sambil meraih tangan sang suami untuk diciumnya, tapi Aris menggeleng dan tersenyum "siapa yang bete? Nggak lah..nggak ada apa-apa biasa aja" membuatnya menghela nafas dan membiarkan suaminya berangkat ke kantor.

Sampai di kantor Pratama Aris langsung masuk ke ruangannya terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan sang Ayah, ia duduk di kursi kerjanya menyandarkan diri sambil berfikir sejenak benarkah tadi yang dikatakan oleh Vivi isterinya tentang mukanya yang terlihat bete cuman gara-gara melihat update status Mia tadi, sebegitu besarnya kah efeknya hingga bisa terlihat nampak di muka. Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil memutar kursinya menghadap ke jendela dan memandang ke arah luar jendela.

Pintu ruangannya diketuk oleh seseorang, "masuk.." Aris memutar kembali kursinya menghadap meja kerjanya dan orang yang masuk tak lain adalah Danu sang asisten pribadi andalannya, "ada apa Nu..?

Danu membawa setumpuk berkas yang harus ditanda tanganinya, kemudian ia mendapat informasi tentang jadwal keberangkatan umroh bersama isterinya tiga hari lagi dari sekarang, itu artinya ia akan cuti selama kurang lebih sepuluh hari ke depan. Tidak lupa Danu juga menginformasikan kepada Vivi, isteri atasannya itu supaya bersiap dan kalau masih ada perlengkapan yang belum ada masih ada waktu untuk mencari mempersiapkannya, dan besok adalah jadwalnya untuk melaksanakan manasik sebagai latihan dan pembekalan sebelum berangkat ke tanah suci, semuanya serba cepat.

Setelah selesai menanda tangani berkasnya dan beberapa jam lamanya ia mendengarkan laporan tentang pekerjaan dari Danu, Aris beranjak untuk ke ruangan komisaris untuk bertemu sang Ayah di sana. Aris mengetuk pintunya pelan, setelah terjawab dari dalam ruangan untuk masuk, Aris pun berjalan menuju ke hadapan sang Ayah yang sedang duduk di sofa panjang dengan membuka majalah bisnis dan langsung meletakkannya di meja begitu saja ketika Aris datang.

Aris mendudukkan dirinya di sebelah sang Ayah agak jauh di sisi paling kiri, tak bisa ia menahan untuk tidak bertanya kepada Ayahnya, "sebenarnya mau dikenalkan teman Ayah yang mana sih, siapa?"tanya Aris to the point tanpa ber basa-basi.

Sang Ayah Pak Adi menghela nafas, "sebenarnya bukan teman Ayah yang sebenarnya, ini teman pak ustadz Abdullah yang kemarin ngobrol di rumah, beliau merekomendasikan seorang gadis anak dari temannya itu, cantik, soleha, pintar jebolan PTN Islam yang terkenal masih muda sangat cocok untuk dijadikan isteri ke-dua kamu Ris"

Seketika Aris menghirup nafas panjang dan menghembuskannya pelan, dikira Aris bertemu teman Ayahnya untuk membicarakan tentang pekerjaan atau bisnis atau rencana kerja sama dengan pihak baru. Tapi masalah rencana pernikahannya yang kedua untuk mendapatkan keturunan, dan Ayahnya berusaha untuk mencarikan jodoh ke-dua untuk anak tunggalnya itu.

"Jangan menolak dulu, kita lihat sama-sama bagaimana pendapatmu nanti kita bahas setelah pertemuan dan melihatnya langsung" belum juga ia berbicara apa-apa, Ayahnya sudah lebih dahulu memotongnya seolah mengerti yang ada dalam fikiran Aris.

Saat tamu Ayahnya datang sepasang orang tua paruh baya yang membawa serta anak gadisnya yang baru lulus PTN Islam terkenal, tidak terlihat wajahnya cantik atau tidak karena memakai cadar, tapi sepertinya cantik saat dilihat dari bola matanya yang bulat, bening dan bulu matanya panjang lentik. Aris menyimak obrolan Ayahnya dengan kedua orang tua gadis tersebut yang merasa mereka faham betul tentang praktik poligami dan tidak masalah kalau anak gadisnya dijadikan isteri ke-dua untuk melahirkan penerus keluarganya, asalkan dipenuhi semua syarat dan ketentuannya sesuai syariat agama.

Gadis itu diberitahukan bernama Anisa, terlihat baik, lembut tutur katanya dan sopan. Aris tidak berani berbicara apa-apa hanya diam dan mendengarkan, sesekali menjawab pertanyaan karena ditanya oleh sepasang suami isteri paruh baya itu. Ketika bagaimana ditanya tanggapannya, Aris bingung sendiri menjawabnya sedangkan ia saja masih mengukuhkan hatinya dan isterinya jika mau benar-benar mau menikah lagi, ia butuh waktu untuk mempersiapkan segalanya.

Ayahnya yang menjawab, untuk tidak menutup kemungkinan kalau setelah Aris meminta petunjuk kepada yang Maha Kuasa dan hatinya sudah mantap untuk melangkah mengambil keputusan menikah lagi, akan ada pertemuan berikutnya.

Akhirnya ketiga tamu Ayahnya pamit undur diri untuk pulang, dan ketika mereka sudah keluar ruangan mulailah perdebatan Ayahnya dengan dirinya. Aris merasa Ayahnya sangat tergesa-gesa mencarikan isteri ke-dua untuknya, sedangkan hatinya sendiri saja belum mantap memutuskannya. Dan Aris sendiri seperti tidak merasa tertarik dengan Anisa tadi, karena menurutnya masih sangat muda, jarak umur dengannya akan terlalu jauh dan ia sendiri tidak merasa nyaman dengan perempuan yang bercadar, bukan apa-apa ia merasa imannya masih dangkal untuk menjadi imam seorang perempuan solehah yang menutupi auratnya sampai serapat itu. Sedangkan ia sendiri masih bergelut dengan dunia bisnis yang berinteraksi erat dengan hingar bingar dunia.

Setelah jam makan siang akhirnya Aris kembali ke kantor TSA, dan saat mobilnya masuk ke pelataran parkiran ia melihat Mia yang sedang terburu-buru berjalan menuju parkiran dengan tangan yang seolah gemetaran merogoh tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Aris langsung mematikan mesin mobilnya dan berjalan ke arah Mia, "Mia ada apa? Mau ke mana?"

Dengan suara yang bergetar Mia menjawabnya "maaf saya izin meninggalkan pekerjaan pak, ada perlu mau ke rumah sakit suami saya kecelakaan" Aris terkejut mendengarnya, dan karena melihat Mia yang panik seperti itu rasanya tidak tega membiarkannya berkendara naik motor sendiri. Aris menawarkan bantuan untuk mengantarkan Mia ke rumah sakit, seperti biasa Mia yang keras kepala berusaha menolaknya dengan berbagai alasan. Tapi setelah dipaksa akhirnya Mia menurut untuk masuk ke dalam mobil bossnya menuju ke rumah sakit.

1
Yaky De la rosa
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
Stephanie Vanessa Cortez Lopez
Gak bisa berhenti baca
Mom Azzqa: Terimakasih /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!