Raisha mahasiswa cantik dan ceria jatuh cinta dengan Arvan Wijaya pria dingin yang menyimpan banyak rahasia.
Akankah setelah mengetahui Arvan pria beristri Raisha akan berhenti mencintai atau tetap mencintai nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla_archie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 33
Mendengar kalimat tersebut membuat mata Raisha mendelik seketika dan Fadhil sang sepupu pun jadi merasa tak enak dan terlihat kikuk kemudian mereka masuk ke mobil dengan Fadhil yang menjadi sopirnya sedangkan Arvan dan Raisha duduk di belakang, lebih tepat nya Arvan yang memaksa wanita itu untuk duduk di samping nya dan mobil melaju ke rumah sakit dimana oma nya Raisha dirawat di sana sedangkan di dalam mobil mereka tampak diam dengan pikiran masing masing.
Sesampai nya di rumah sakit mereka berjalan beriringan menuju ruang rawat oma nya dan Arvan berjalan mendampingi sang kekasih karna jalan wanita itu masih terlihat susah atau emang lelaki itu saja yang lebay
"lepas mas aku bisa jalan sendiri aku bukan jompo yang haris di tuntun kaya gini tau gak" ucap Raisha kepada Arvan namun lelaki itu tidak bergeming sama sekali bahkan mengacuhkan omelan wanita nya
"jalan kamu masih susah sayang, kalo kamu mau aku bisa saja gendong kamu malah" bisik Arvan di telinga wanita itu
"ck kamu emang nyebelin, aku benci sama kamu" sungguh wanita itu merasa dongkol dengan sifat pria di samping nya ini sedangkan Fadhil hanya diam dan menikmati perdebatan mereka sambil sesekali tertawa lucu.
Sesampainya di depan ruang rawat sang oma Raisha menghampiri mama dan papa nya beserta anggota keluarga yang lain mereka tampak heran saat Raisha datang bersama seorang laki laki tampan dan gagah.
Arvan yang mengerti arti tatapan dari mereka pun langsung memperkenalkan dirinya dengan sangat percaya diri
"perkenalkan om tante saya Arvan calon suami Raisha " ucap Arvan dengan percaya diri, sontak saja mama Tari dan papa Abbas sedangkan Raisha hanya menggeleng lemah tanda tidak sedangkan respon anggota keluarga nya langsung menyambut hangat kepada Arvan
Untuk mengurai kecanggungan akhir nya papa Abbas pun angkat bicara
"kamu duduk dulu sana, wajah kamu kelihatan lelah sepertinya" perintah nya pada sang anak sedangkan Raisha langsung duduk di kursi tunggu
Tak berselang lama dokter yang memeriksa oma nya telah selesai dan sang dokter pun keluar dari ruangan tersebut dan menjelaskan bahwa keadaan sang oma sudah pulih kembali membuat orang yang berada di sana menghembuskan nafas nya lega termasuk Arvan
"Sayang kamu masuk dulu gih, cuma kamu yabg belum nengok oma" perintah sang mama pada anak perempuan nya
" iya ma aku juga mau masuk" ucap nya kemudian ia berdiri untuk memasuki ruangan nenek nya namun belum sempat ia masuk kedalam sebuah lengan kekar memeluk pinggang nya dan membuat wanita itu mendelik karna sudah menebak siapa pemilik lengan itu
"bisa gak sih gak usah kayak gini malu tau, disini banyak orang" ucap Raisha dengan nada marah
"gak bisa sayang, aku gak bisa jauh dari dan ayo masuk aku juga mau nengok oma kamu" ajak nya pada Raisha sedangkan wanita itu hanya mencebik karna sebal dengan sifat bebal lelaki tersebut
Sedangkan mama Tari dan papa Abbas hanya menggeleng melihat tingkah Arvan seandai nya saja dia bukan pria beristri ia sangat menyukai pria tersebut namun kenyataan nya tidak seperti itu jadi ia harus bersikap tegas mulai sekarang tentang hubungan mereka karna ia takut kalo hubungan mereka sudah terlalu jauh dan itu beresiko untuk putri nya.
Kemudian mereka masuk kedalam ruangan sang oma, melihat oma nya berbaring di atas ranjang pesakitan membuat hatinya sakit kemudian ia mendekati sang oma dengan Arvan yang setia berada di samping nya.
Ternyata sang oma tidak tidur ia masih membuka mata nya namun menatap kosong ke arah langit langit kamar alhasil Raisha pun menyapa nya
"oma udah sehat sekarang, aku kira tadi oma lagi tidur loh" ucap Raisha kemudian sang oma langsung menoleh ke arah nya dan tersenyum membuat hati Raisha merasa lega
"oma sudah baik baik saja sayang, emang kamu sampai jam berapa kesini" tanya sang oma dengan pelan
"maafin Riasha oma karana baru bisa kemari, aku baru sampai kok oma" jawab nya dengan menyesal
" gak papa kok oma ngerti " jawab oma dengan penuh pengertian
Kemudian tatapan sang oma mengarah pada laki laki di samping Raisha ia melihat laki laki tampan dan gagah yang terus menempel pada cucu nya dan membuat oma mengeryit heran karna ia penasaran akhirnya ia pun bertanya
"sayang laki laki di samping kamu siapa" tanya sang oma
"saya calon suami Raisha oma, kenalkan saya Arvan" bukan Raisha yang menjawab namun Arvan yang menjawabnya
"calon suami" beo oma yang bingung
"iya oma saya calon suami cucu oma" jawab Arvan dengan percaya diri
Sedangkan Raisha hanya melongo mendengarnya namun saat ia tersadar ia langsung mencubit pinggang lelaki tersebut dan membuat lelaki itu mengaduh kesakitan
"sayang kamu panggil papa kamu kesini gih" perintah sang oma pada cucu nya dan Raisha langsung manut saja
Kemudian ia keluar dari ruangan tersebut untuk memanggil sang papa sedangkan di ruangan tersebut sang oma tengah berbicara dengan Arvan
"kamu beneran cinta sama cucu saya" tanya sang oma
"iya saya sangat mencintai nya oma" jawab Arvan yakin
"kalo memang kamu cinta sama cucu saya kamu harus buktikan, kamu harus turuti permintaan saya" ucap oma lagi dan Arvan langsung mengangguk tanda yakin
Tak lama setelah itu papa Abbas masuk keruangan ia melihat sang mertua tampak ngobrol dengan Arvan ia jadi heran sejak kapan mertua nya ini dekat dengan lelaki ini
"ada ibu memanggil saya" ucap papa Abbas to thr point
"ibu punya permintaan sama kamu bas" ucap oma
"permintaan apa bu"
"ibu pengin melihat cucu perempuan ibu satu satu nya menikah tolong kamu kabulkan permintaan ibu ini anggap saja ini permintaan terakhir ibu" mohon oma pada mantu nya sedang kan papa Abbas langsung gelagapan mendengar ucapan ibu mertuanya ini karna setaunya sang anak belum ingin menikah
"bu apa tidak ada permintaan lain karna Raisha belum ingin menikah" tawar papa Abbas pada oma
"anggaplah ini permintaan ibu yang terakhir agar suatu saat ibu bisa pergi dengan tenang" ucap nya lagi
"tapi saya belum punya calon nya bu saya harus cari kemana" jawab nya dengan frustasi
"kenapa harus mencari sedangkan di samping kamu sudah ada, ibu mohon Abbas" mohon sang ibu
Sedangkan papa Abbas langsung melirik pria yang ada di samping nya dengan sinis namun setelah berpikir akhir nya ia setuju dengan permintaan mertua nya karna apa ia bisa menolak
Kemudian ia keluar dari ruangan tersebut dan menyampaikan kabar ini dengan keluarga yang lain mungkin mereka akan langsung shock mendengar nya
"Sha kamu harus menikah"
APPAA
3 like mendarat buatmu ya.