NovelToon NovelToon
My Lovely SPG

My Lovely SPG

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Danisa seorang gadis cantik dan sederhana. Tidak tamat SMU karena kondisi perekonomian keluarganya yang sulit mengharuskannya bekerja dan merelakan cita-cita.

Demi membantu menyambung kehidupan ibu dan adik-adiknya, Danisa rela bekerja banting tulang menjadi SPG di toko sepatu di sebuah mall.

Suatu hari, pertemuannya dengan laki-laki berpenampilan compang-camping yang menurutnya seorang tuna wisma, Danisa memberikannya jatah makan siangnya.

Siapa sangka rupanya pertemuan itu mengubah alur takdir Danisa hampir keseluruhan karena ternyata pria yang dia kira miskin itu adalah pemilik perusahaan brand sepatu tempat dia bekerja.

Bagaimana kisah Danisa? Ayo kita berkelana di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Bekerja

Esok harinya di gerai Herxion.

Danisa langsung bekerja. Walau hari itu weekend yang artinya dia akan menerima jatah gaji mingguan, ia tak pedulikan rasa malu dan tetap semangat meski masuk kerja pas akhir pekan jelang gajian.

Namun, dia akan melakukan apa yang terbaik sebisa mungkin selagi ada kesempatan. She will do her best.

Di depan para pelanggan yang ramai kala itu, dia berdiri dalam posisi sempurna dengan relaks. Dengan modal materi briefing yang dia kuasai, saatnya unjuk gigi dengan kemampuannya mempromosikan barang.

"Semoga berhasil!"

Clap! Telapak tanganya terkatup di depan dada, senyumnya cerah terkembang. Poni tipis andalannya, ia sibakkan sekali lalu merapikannya lagi, ia mulai menyapa para pelanggan yang menjadi sasaran pemasarannya.

"Baik, selamat pagi dan selamat datang para pelanggan gerai Herxion yang terhormat. Mohon perhatian, mari merapat ... mari merapat karena spesial hari ini saya akan memperkenalkan sederet sepatu yang menjadi best seller gerai Herxion minggu ini dengan promo sale melimpah! Yang pertama ini ....

Beberapa orang melongok dari pintu gerai itu, separuh hati antara ingin masuk atau tidak ke dalam gerai itu karena tertarik dengan promosi Danisa.

"Oh, ya. Silakan bergabung, Ibu, Bapak, mari ...." ujar Danisa sempat mempersilakan para pelanggan yang menyusul datang karena tertarik mendengarkan suara Danisa begitu menggugah minat saat orang-orang tak sengaja lewat depan gerainya.

"Baik, saya lanjutkan, di sini ada sepatu wanita, jenis stiletto heels Cleopatra HA5, heels setinggi 5 sentimeter ini di desain khusus supaya pengguna merasa nyaman karena sepatu ini comfortable walau digunakan sepanjang hari. Produk kami juga dapat menjadi pilihan sebagai gift untuk istri tercinta, adik, anak, sepupu, ipar, anak tetangga atau kepada rekan sabahat siapa saja wanita tersayang asal bukan selingkuhan. Silakan Bapak, Ibu, Tuan, Nona sekalian. Jika berminat dapat segera menghubungi staf kami untuk pemesanannya."

Semua karyawan di toko itu terpana, menatap Danisa dengan penuh kekaguman. Seseorang yang beberapa waktu lalu meliburkan diri karena sakit, kini dia kembali dengan kemampuan promosi yang meningkat pesat.

"Di sebelahnya lagi, ya, ini ada wedges Lamayora H1 yang hanya dapat dimiliki oleh 50 orang saja karena produk ini benar-benar terbatas alias limited edition. Desain yang khas dari toko kami, cuma ada di sini, di bumi ini, di kota ini, dan tidak dapat dijumpai di toko hingga dunia lain. Model dan bahan premium ala Jerman punya dengan ciri khas sepatu bersol tebal yang nyaman saat digunakan dan pasti classy sekaligus comfy untuk menghadiri acara apa saja dan kapan saja. Bapak dan ibu dapat memiliki produk kami dengan kualitas terjamin tanpa membuat isi kantong kering, " lanjut Danisa dan begitu seterusnya dia berceloteh ria hingga beberapa jam lamanya.

Sukses, banyak pelanggan tertarik dengan teknik persuasif yang Danisa terapkan dapat dikatakan berhasil.

Napasnya terembus lega kala di akhir presentasi orang-orang mengangkat tangan dan berebut barang. Mission completed!

Waktu istirahat tiba dan saatnya makan siang. Gerai tutup sementara, semua staf berkumpul di ruang karyawan.

Prok, prok, prok.

"Hebat, 500 pasang sepatu terjual hari ini. Kerja yang bagus, Danisa!" puji Anjas di hadapan semua staf gerai itu.

Semua bertepuk tangan heboh.

Tak ada yang menyangka, buah dari kecerewetan tanpa kenal lelah yang Danisa lakukan selama beberapa jam tanpa henti berbuah hasil.

Kemampuan yang dia kerahkan segenap jiwa dan raga untuk memikat hati pelanggan tak sia-sia. Seperti event akhir tahunan cuci gudang, dia berhasil menguras hampir semua isi gudang dengan kepiawaiannya mempengaruhi calon pelanggan untuk membeli produk di tokonya.

"Kemampuan yang luar biasa, Danisa. Pak bos pasti bangga pada kerja kerasmu," ucap Anjas sekali lagi.

"Untuk merayakan momen ini, mari kita party-party! Sudah kupesankan makanan yang enak-enak untuk kalian semua. Dan juga ada titipan dari pak bos, minggu ini kalian akan mendapatkan bonus 5 kali lipat," kata Anjas membuat semua staf semringah, terperangah, dan bersorak sorai berterima kasih pada kerja keras Danisa.

Bersyukur atas kinerjanya hari ini, setidaknya dapat menebus rasa bersalah yang timbul saat dia tak bisa masuk kerja beberapa waktu yang lalu. Danisa tak terlalu merasa bangga, karena ini masih proses awal menurutnya. Ia harus terus meng-upgrade diri dan tidak cepat merasa puas lalu sombong dengan pencapaian yang baru segitu.

Di mejanya saat Danisa tengah memakan sepotong pizza, Anjas datang menghampiri Danisa yang sedang duduk seorang diri di sofa panjang.

"Danisa. Ini," kata Anjas memberikan sesuatu berbentuk persegi panjang berwarna putih.

Danisa terperanjak melihat kedatangan Anjas yang muncul secara tiba-tiba.

"Pak Anjas! Ya ampun. Apa kabarnya, Pak?" tanya Danisa ceria menyambut kedatangannya. Dia yang tak enak hati sempat izin kerja sampai berbulan-bulan lamanya sejak kecelakaan di kafe bar itu terjadi.

"I am good, bagaimana kabar kamu? Sudah pulih?"

"Puji syukur sudah. Apa ini, Pak?" tanya Danisa setelah menerima amplop cukup tebal pemberian Anjas.

"Gajimu selama dua bulan plus bonusnya."

Danisa terperangah setelah mengintip isinya yang sangat tebal. "Pak, saya tetap dibayar? Kenapa sebanyak ini? Saya bahkan tidak bekerja sama sekali selama saya izin itu."

"Terima saja, itu tetap menjadi kewajiban perusahaan. Untuk usahamu di outlet ini sangat keren, kepala marketing mengundangmu untuk menghadiri meeting penjualan produk di kantor pusat minggu depan," jelas Anjas.

"Apa?! Maaf, maksud saya, Kep ... kepala marketing pusat mengundang saya?" kata Danisa terbata-bata saking tak mengiranya.

.

.

Grab. Seseorang memegang kedua bahunya dan mengejutkannya dari belakang.

"Selamat sore, Nona!" kata dia yang tiba-tiba muncul dari balik lemari penyimpanan.

"Ealah, kamu?! Ngagetin aja. Cetak!" pembersih debu pun menjadi andalan Danisa untuk memukul kepala teman laki-laki itu.

"Kemana saja? Dari pagi gak keliatan!" Danisa cemberut, kesal karena saat akan pulang dia baru memunculkan batang hidungnya.

Burhan. Laki-laki itu menyandarkan diri, bersedekap di samping gadis yang baru kembali bekerja.

"Apalah daya orang sibuk, Nis," jawabnya.

"Sibuk konon, malas kerja bilang bos," ledek Danisa.

"Oh, ya. Katanya hari ini outlet kita berhasil menjual 500 produk karena kamu? Thank you, ya," kata Burhan.

Danisa menggeleng. "Kenapa 'thank you' ke aku? Semua atas kerja sama tim, termasuk materi briefing dan para staf yang cekatan. Aku hanya menerapkan ilmu yang aku dapatkan selama bekerja di sini. Beruntung kerja di sini, jadi banyak pengalaman."

"Kudengar, kamu diundang meeting sama kepala pemasaran pusat?"

Danisa menoleh ke samping. Bibirnya menekuk ke dalam. "Hem, iya, tapi aku takut. Itu gak pernah kupikirkan sebelumnya. Mungkinkah ini mimpi?" tanya Danisa.

"Nope, sudah sewajarnya kamu. By the way, I have something to you," kata Burhan.

"Tutup mata kamu bentar," perintah Burhan. Danisa menurut, dia menutup rapat-rapat matanya dengan telapak tangannya.

"Emang apaan sih, Han? Udah bisa buka belum?"

Burhan merogoh sakunya. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. "Oke, sekarang coba buka matamu."

Danisa membuka matanya.

"Tadaaaa!"

Danisa membelalakan matanya melihat sesuatu yang berada di depan matanya.

"Confes kota. Mau datang?" tanya Burhan.

...----------------...

Confes \= Concert Festival.

1
dewi
pak herix atau burhan hrs tau apa yg terjadi dengan daisy dengan memeriksa sisi tv kantor lagian agis sok bgt si adek nya aja sombong d ngak tau d untung
LISA
Sinis bgt ma² nya Burhan
LISA
Hehee..Nisa g tau klo cowo itu bos nya..
LISA
Aq nunggu Kak
LISA
Kita menunggu update nya Kak
LISA
Kesempatan utk Danisa nih
Fri5
nah loh2...... ada udang dibalik bakwan 🤭Hasby gercep jg, langsung broadcast 😂😂😅
🅰️Rion bee 🐝
nah lo salah pahamkan buru lurusin Danisa ntar burhanya ngreog lagi..😃
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut
ummaia windarni
salam kenal kak,aki Winda dari Tangerang
happy shalalala: halo... Salam kenal yaa🤗
total 1 replies
Felicia amira
lanjut kak
happy shalalala: Oke kak☺
total 1 replies
Fri5
ntar satpamnya yg diusir Burhan koq Nia 😀🤭
happy shalalala: hahahaha😂
Fri5: Nisa maksdnya
total 2 replies
dzaky ej
Lanjut kak, makin seru cerita x
happy shalalala: Oke, thanks yaaa
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut ☺️☺️☺️
happy shalalala: okey!!!🥰
total 1 replies
Fri5
Yeay......😀 makasih ya kak sdh update lagi👍🤗
happy shalalala: samasama🤗
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
terimakasih g jadi Hiatus Thor
lanjut LG
Akasia Rembulan
ditunggu ya kak.. tetap semangat
Fri5
jangan lama2 kak 😥
dewi: kenapa ngak d terusin sampai tamat kk karyanya syg lo
total 1 replies
Felicia amira
😒😒
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ya sayang sekali☹️☹️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!