Di salah satu pegunungan yang ada di jawa tengah,ada seorang pria tua,yang suka menyendiri di gunung. Pria tua itu sedang melakukan meditasi,namun di saat melakukan meditasi,ia mendengar suara tangisan bayi. Pria tua merasa terganggu,ia berpikir itu ada ulah makhluk halus. Namun,suara tangisan bayi itu terus terdengar di telinganya. Mau tidak mau pria tua itu menghentikan meditasi. Lantas pria tua itu keluar dari rumah gubuknya,ia mempertanam indra pendengarannya untuk mengetahui dari mana asal suara tangisan itu. Setelah dapat,pria tua itu lantas melesat ke arah suara tangisan bayi tersebut.
Di saat pria itu menuju ke arah tangisan bayi,keadaan malam hari dan bulan purnama. Setelah mencari akhirnya pri tua itu menemukan sosok bayi tergeletak terbungkus kain selimut tebal dan ada sebuah kalung emas tergeletak di samping bayi tersebut. Lantas pria tua itu membawa bayi malang itu ke rumah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ali topan87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAMAKKU MANA KAK
Di pinggir jalan,Angga sedang menyalakan sepeda motornya,dan Arjuna melihat ke arah Angga.
" Itu kan Arjuna..." ucap Angga dalam hati melihat Arjuna naik sepeda motor ke arahnya.
Arjuna berhenti di dekat Angga.
Angga yang melihat Arjuna berhenti timbul rasa gelisahnya,takut perbuatannya terbongkar.
" Permisi kang...Tahu rumahnya Angga kah?" ucap Arjuna.
" Slamet...Berarti dia belum mengenalku" ucap Angga dalam hati.
" Angga ? Dia tinggal di mana?" ucap Angga.
" Ya pokoknya namanya Angga..Kenal gak kang?" ucap Arjuna.
" Enggak..." ucap Angga.
" Oke...Suwun .." ucap Arjuna lalu pergi meninggalkan Angga.
Ponsel Angga berdering nada panggil,Angga pun mengecek siapa yang menelpon.
Muncul nama Ayank beb.
" Halo sayang..." ucap Angga.
" Kamu di mana yank..." suara wanita.
" Ini aku otewe mau kerumahmu.." ucap Angga.
" Hati - hati ya....Jangan ngebut.." suara wanita.
" Iya sayang..." ucap Angga.
Panggilan berakhir. Angga mengantongi ponselnya dan menjalankan sepeda motornya.
Di sisi Arjuna.
Arjuna berhenti di depan pagar pondok pesantren,lalu mengambil botol air minum.
Glek...Glek...Glek....
Arjuna menutup botol minumnya.
" Di mana kamu mbak...Kenapa hapemu gak aktif.." ucap Arjuna lalu lanjut mencari Dini.
Dari arah belakang,sebuah mobil melaju dengan kecepatan lumayan tinggi yang di kemudikan seorang wanita berjilbab dan memakai cadar.
Karena Arjuna memikirkan Dini,ia tak gokus menyetir.
BRAAAAAAAAK........ suara benturan keras.
Mobil itu menabrak Arjuna.
Arjuna kaget,tak bisa mengendalikan sepeda motornya. Hingga membuat Arjuna terpental dan jatuh ke aspal.
Mobil yang menabrak Arjuna lantas berhenti.
" Astagfirullah..." ucap wanita itu lalu keluar dari mobil dan menghampiri Arjuna.
Orang - orang yang mendengar dan melihat kejadian itu lantas mendatangi Arjuna.
" Tolong pak...Angkut dia ke mobilku..." ucap wanita itu ke warga yang mendekat.
Nampak darah keluar dari tubuh Arjuna yang tak sadarkan diri.
Dua pria dewasa lantas menggotong Arjuna ke dalam mobil. Sementara yang lain menyingkirkan sepeda motor Arjuna yang ringsek.
Wanita bercadar itu segera membawa Arjuna ke Rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit. Wanita itu meminta pertolongan kepada petugas.
Petugas sigap membantu.
Arjuna di gotong menggunakan ranjang dorong ke UGD.
Wanita bercadar itu menunggu pemeriksaan.
Tak lama kemudian seorang pria menghampiri wanita tersebut.
" Maaf ibu siapanya korban?" ucap pria itu.
" Saya tidak sengaja menabraknya,karena pemuda itu tiba - tiba mengambil jalanku.." ucap wanita itu.
" Korban kekurangan darah,golongan darahnya AB.Kami tidak punya stok untuk golingan darah itu.." ucap pria itu.
Wanita itu teringat dengan keluarganya jika ada yang mempunyai darah AB.
" Sebentar pak...Keluarga saya ada yang memiliki golongan darah itu.." ucap wanita itu lalu menelpon.
Tuuut...Tuuuut...Tuuuut...
" Assalam mu'alaikum..." suara pria.
" Wa'alakum salam...Mas..Tolongin Bintang.." ucap wanita itu.
" Kamu kenapa Tang?" suara pria.
" Aku nabrak orang,dia kekurangan darah AB.." ucap wanita itu.
" Waduuh...Aku lagi di luar kota. Bentar aku telpon umi dulu.kirim alamatnya,sekarang..." suara pria.
" Iya mas..." ucap wanita itu.
Panggilan berakhir.
Wanita itu segera mengetik pesan memberitahu nama rumah sakit.
Tak lama kemudian.
Ponsel wanita itu berdering,
" Halo umi..."
" Iya...Bintang gak sengaja Umi... Cepetan ya umie.." ucap wanita itu. Lalu menutup panggilannya.
" Bagaimana bu..?" ucap pria itu.
" Ada pak...Umie Ayu segera kemari..." ucap wanita itu.
Sementara di sisi Arjuna.
Nampak seorang wanita cantik menghampiri Arjuna yang sedang di tangani oleh tim medis.
Tim medis tidak dapat melihat kehadiran wanita itu.
Wanita itu memakai pakaian serba hijau,lalu mengarahkan telapak tangannya ke arah Arjuna.
Tulang yang patah kembali ke semula,luka dalam pun sembuh. Aliran darah yang tersumbat kembali lancar.Setelah itu pergi meninggalkan Arjuna.
Di luar ruangan.
Orang yang di tunggu akhirnya datang juga. Ia adalah Ayu/ Hinata.Bersama para pengawal.
" Kenapa kamu ceroboh sekali Bintang.." ucap Ayu.
" Maaf umie...Dia tiba - tiba mengambil jalanku,dan gak melihat ke arah belakang." ucap Bintang.
Ayu segera mendatangi dokter untuk mendonorkan darahnya.
Sementara petugas rumah sakit menemukan ponsel Arjuna,mereka membuka ponsel tersebut. Karena tidak memakai kata sandi,mereka bisa mengakses ponsel Arjuna. Mereka menghubungi nomor yang biasa di hubungi Arjuna,termasuk nomor Kartika.
Kartika yang menerima kabar tersebut,lantas meluncur ke rumah sakit bersama Nurmala.
Setiba di rumah sakit,Kartika melihat Arjuna sedang terbaring di ruang perawatan.
" Maaf,anda siapanya pemuda itu?" ucap Bintang.
" Saya kakaknya..." ucap Kartika.
" Maafkan saya bu...Tadi saya tidak sengaja menabrak adik ibu. Sebab adik ibu tiba - tiba ke kanan,saya tidak sempat menghindar..." ucap Bintang.
Nurmala yang melihat Arjuna terbaring di ranjang rumah sakit meneteskan air matanya.
Petugas rumah sakit menghampiri Bintang.
" Maaf bu,kami butuh satu kantong darah lagi..." ucap pria itu.
" Golongan darahnya apa dok?" ucap Nurmala.
" AB" ucap pria itu.
" Golongan darahku B kak,golongan darahmu apa kak?" ucap Nurmala.
" Sama..B juga Nur..." ucap Kartika .
" Sebentar...Ibu bilang tadi dia itu adik ibu..Kenapa golongan darahnya tidak sama?" ucap Bintang penasaran.
" Bukan urusanmu..Kamu harus tanggung jawab bila Arjunaku kenapa - kenapa..." ucap Kartika.
0.0.0
Arjuna di pindahkan ke ruang VIP. Ayu mendonorkan darahnya hingga 2 kantong darah. Hingga membuat dirinya lemas. Setelah badannya terasa vit,ia menjenguk Arjuna di temani Bintang.
Nampak Arjuna terbaring di ranjang,di temani 2 orang wanita cantik yang tak lain adalah Kartika dan Nurmala.
" Maaf..Apakah kalian keluarganya?" ucap Ayu yang tak melihat wajah Kartika,hanya Nurmala saja yang ia lihat.
" Iya..." ucap Nurmala.
Ayu membungkukkan badannya menghadap Kartika.
" Maafkan kesalahan anak saya..." ucap Ayu.
Kartika menoleh ke arah Ayu,karena ia kenal pernah mendengar suara tersebut..
" Iya...Aku maafkan..." ucap Kartika.
Ayu menegapkan tubuhnya dan ia terkejut melihat Kartika. Kartika juga terkejut melihat Ayu. Mereka bertemu kembali di rumah sakit.
" Maaf bu...Apakah tadi anda yang mendonorkan darah ke Arjuna.?" ucap Kartika.
" Iya....Golongan darahku AB,"
" Apakah dia masih sekolah?: ucap Ayu.
" Iya bu...Berhubung hari ini tanggal merah,Arjuna tidak masuk. Dia izin keluar mencari kakak kandungnya.."ucap Kartika.
" Kakak kandung?" ucap Ayu.
" Iya...Kami kakak angkatnya..." ucap Nurmala.
" Kasihan sekali..."
" Maaf...Ayah ibunya ada di mana bu?" ucap Bintang.
" Orang tuanya telah meninggal ..." ucap Kartika.
Ayu mengusap pelan rambut Arjuna.
" Seandainya kamu masih hidup,kamu sudah besar seperti dia sayang..." ucap Ayu dalam hati.
Perlahan mata Arjuna terbuka karena di usap oleh Ayu.
Arjuna merasakan usapan tangan itu seperti ibunya.Lalu Arjuna tidur.
" Dek....Arjuna.." ucap Kartika memegang lengan Arjuna.
Arjuna mendengar nama di sebut dan tangannya di goyang pelan tersadar.
" Iya kak..." ucap Arjuna,namun matanya masih terpejam.
Ayu menarik tangannya,namun di tahan oleh Arjuna. Arjuna menggerakan tangan Ayu mengusap rambutnya.
Ayu kaget melihat yang di lakukan oleh Arjuna terhadap tangannya.
" Usap lagi mak....." ucap Arjuna masih memejamkan matanya menggerakkan tangan Ayu.
Ayu menuruti ucapan Arjuna,ia mengusap pelan rambut Arjuna.
Arjuna melepaskan tangan Ayu.
" Dek....Dia ini.." ucap Nurmala namun di potong oleh Ayu.
" Gakpapa..." ucap Ayu sambil mengusap rambut Arjuna.
Perlahan Arjuna terlelap akibat usapan tangan Ayu.
Ayu melihat mata Arjuna tidak bergerak lagi menarik tangannya.
" Kalau boleh tahu,di mana kakak kandungnya?" ucap Ayu pelan.
" Kemarin Dia pergi bersama pacarnya,sampai hari ini belum pulang.." ucap Kartika pelan.
" Kita duduk di sofa itu saja.."
Ayu berjalan ke arah sofa,di ikuti Kartika. Lalu mereka duduk.
" Apakah ibu tahu rumah pacarnya?" ucap Ayu.
" Tidak...Saya tidak tahu. Jika tahu,maka sudah kita datangi rumahnya.." ucap Kartika.
" Kapan orang tua Arjuna meninggalnya?" ucap Bintang.
Bintang duduk di samping Ayu.
" Sudah dua tahun yang lalu saat Arjuna kelas 2 SMP..." ucap Kartika.
" Apakah tidak keluarga terdekatnya?" ucap Bintang.
" Keluarga terdekat juga meninggal..Mereka tertimpa tanah longsor..." ucap Kartika.
" Tanah longsor? " ucap Bintang.
" Arjuna tinggal di desa Sukoharjo,dia pergi mencari kayu di hutan bersama kakaknya. Karena hujan,mereka menginap di hutan. Besoknya pulang"
" Saat mereka sampai,desanya telah tertutup longsoran tanah. Tidak ada yang selamat.." ucap Kartika.
" Baiklah...Saya akan mengganti kerusakan motor Arjuna."
" Berapa nomor hape ibu?" ucap Ayu sambil mengeluarkan ponselnya.
Kartika memberitahu nomor ponselnya.
" Maak...." suara Arjuna.
Ayu mengantongi ponselnya setelah menyimpan nomor Kartika lalu berjalan ke arah Arjuna.
Ayu melihat mata Arjuna terpejam.
" Mak...Jangan tinggalin aku..."
" Emaak......"
Ayu kembali mengusap rambut Arjuna yang sedang mengigau.
" Mak jangan tinggalin aku lagi ya..." ucap Arjuna.
10 menit kemudian.
" Maaf..Saya pamit undur diri dulu,jika ada apa - apa hubungi saja nomorku.." ucap Ayu.
" Iya bu...Terima kasih telah mendonorkan darah ke Arjuna bu..." ucap Kartika.
Ayu dan Bintang pun pergi meninggalkan ruangan Arjuna.
Luka yang di derita Arjuna pun sembuh,bahkan tak ada bekas jahitan sama sekali. Seperti tidak mengalami kecelakaan.
1 jam kemudian Arjuna membuka matanya lalu bangun. Ia melihat sekeliling,nampak Kartika dan Nurmala duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
" Kok aku di sini?"
Arjuna kembali mengingat kejadian sebelumnya.
" Tadi aku naik motor,terus ada yang menabrakku dari belakang.." ucap Arjuna dalam hati.
Arjuna mencabut jarum infus lalu turun dari tidur dan berjalan ke arah Kursi.
Kartika melihat Arjuna berjalan ke arahnya kaget,lalu berdiri menghampiri Arjuna.
" Mamakku mana kak?" ucap Arjuna.